Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hidup yang baik dan bermakna hanya dapat diwujudkan dengan hidup yang sehat.
Pepatah mengatakan bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini.
Untuk mendapatkan hidup yang sehat dapat dilakukan dengan pola makan atau kebiasaan
makan yang baik dan benar. Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Tanpa
makanan, makhluk hidup tidak bisa untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Setiap orang,
baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, sakit sehat selalu membutuhkan makanan,
dalam jenis dan porsi yang berbeda.
Kebutuhan akan makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Berawal dari
istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang disarankan untuk memenuhi
kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat (beras, ubi, gandum), lauk sebagai sumber protein
dan lemak (ikan, tempe, tahu, daging dsb), sayur sebagai sumber vitamin, serat dan mineral,
buah sebagai sumber vitamin dan mengonsumsi susu agar menjadi 5 sempurna. Namun
demikian, empat sehat lima sempurna tidaklah harus dipenuhi, mengingat kebutuhan masing-
masing orang akan berbeda misalnya orang yang megalami kegemukan (obese) tidak
disarankan mengkonsumsi berbagai makanan yang berlemak.
Kebutuhan makanan bagi setiap orang kemudian bergeser menjadi menu seimbang,
dalam artian, bahwa kebutuhan tiap individu tidak harus mengikuti empat sehat lima
sempurna, namun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Pergeseran
kebutuhan makanan terjadi lagi, mengingat terjadi peningkatan penyakit seperti kanker,
diabetes mellitus, jantung dan sebagainya.
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran pangan masyarakat akan pentingnya
hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga semakin bergeser. Bahan
pangan yang kini mulai banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi
gizi yang baik serta kenampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki
fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh.
Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai fungsi fisiologis
tertentu di dalam tubuh, misalnya untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar
kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan penyerapan kalsium, dan lain-lain.
Saat ini telah banyak diketahui bahwa di dalam bahan pangan terdapat senyawa yang
mempunyai peranan penting bagi kesehatan. Senyawa tersebut mengandung komponen aktif
yang mempunyai aktivitas fisiologis yang memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh
orang yang mengkonsumsinya. Istilah pangan fungsional merupakan nama yang paling dapat
diterima semua pihak untuk segolongan makanan dan atau minuman yang mengandung
bahan-bahan yang diperkirakan dapat meningkatkan status kesehatan dan mencegah
timbulnya penyakitpenyakit tertentu.
Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan
penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat fungsinya terhadap penyakit
bersifat pengobatan (kuratif), maka pangan fungsinal hanya bersifat membantu pencegahan
suatu penyakit (preventif). Sedangkan suplemen makanan adalah bahan pangan dengan
tujuan untuk memberikan tambahan bagi diet normal yang merupakan sumber gizi.
Kelompok senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di
dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar (karbohidrat,
protein, dan lemak) yang terkandung dalam pangan yang bersangkutan, yaitu: serat makanan
(dietary fiber), oligosakarida, gula alkohol (polyol), asam lemak tidak jenuh jamak
(polyunsaturated fatty acids = PUFA), peptida dan protein tertentu, glikosida dan isoprenoid,
polifenol dan isoflavon, kolin dan lesitin, bakteri asam laktat, phytosterol, vitamin dan
mineral tertentu (Tarigan, 1986).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pangan fungsional?


2. Apa tujuan dari pagan fungsional ?
3. Apa syarat dari pangan fungsional?
4. Apa klasifikasi dari pangan fungsional ?
5. Apa jenis makanan fungsional?
6. Apa contoh makanan fungsional?
7. Kandungan gizi yang terdapat pada buah bligo?
8. Manfaat pada buah bligo?
9. Olahan yang terbuat dari buah bligo ?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pangan fungsional


2. Mnjelaskan apa tujuan dari pagan fungsional
3. Menjelaskan apa syarat dari pangan fungsional
4. Menjelaskan apa klasifikasi dari pangan fungsional
5. Menjelaskan apa jenis makanan fungsional
6. Menjelaskan apa contoh makanan fungsional
7. Menjelaskan kandungan gizi yang terdapat pada buah bligo
8. Menjelaskan manfaat pada buah bligo
9. Memberi contoh olahan yang terbuat dari buah bligo
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pangan Fungsional


Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan, diluar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang
terkandung di dalammya (The First Internasional Conferensi East- West Perspective on
Fungsional Foods 1996 ).
Pangan fungsional adalah pangan olahan yang mengandung bahan-bahan yang
berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu, tidak membahayakan, dan
bermanfaat bagi kesehatan (Wildman 2001). Pangan fungsional adalah pangan yang dapat
memberikan manfaat kesehatan diluar zat-zat gizi dasar (The International Food
Information).
Pangan fungsional adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses,
mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta
dikonsumsi sebagai mana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik
sensori berupa penampakan, warna dan tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh
konsumen, tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberikan efek samping pada
jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya (Badan POM,
2001).
Pangan Fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan di luar manfaat yang diberikan zat gizi yang terkandung
di dalamnya. Dikenal dengan nutraceutical, designer food, medicinal food, therapeutic food,
food ceutical dan medifood.
Pangan fungsional adalah pangan yang memiliki tiga fungsi yaitu fungsi primer,
artinya makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi (karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral); fungsi sekunder artinya makanan tersebut dapat diterima oleh
konsumen secara sensoris dan fungsi tersier artinya makanan tersebut memiliki fungsi untuk
menjaga kesehatan, mengurangi terjadinya suatu penyakit dan menjaga metabolisme tubuh.
Jadi pangan fungsional dikonsumsi bukan berupa obat (serbuk) tetapi dikonsumsi berbentuk
makanan. Contoh makanan fungsional yaitu makanan yang mengandung bakteri yang
berguna untuk tubuh: yoghurt, yakult, makanan yang mengandung serat, misalkan bekatul,
tempe, gandum utuh, makanan yang mengandung senyawa bioaktif seperti teh (polifenol)
untuk mencegah kanker, komponen sulfur (bawang) untuk menurunkan kolesterol, daidzein
pada tempe untuk mencegah kanker, serat pangan (sayuran, buah, kacang-kacangan) untuk
mencegah penyakit yang berkaitan dengan pencernaan.

2. Tujuan Pangan Fungsional


 Sebagai sumber zat gizi
 Sebagai pemberi cita rasa dan aroma
 fungsi yang berkaitan dengan aspek fisiologis seperti meredam zat bahaya,regulator
fungsi badan dan kondisi fisik, mencegah penyakit,meningkatkan kesehatan serta
mempercepat pemulihan. (Silalahi,2006)

3. Syarat - Syarat Pangan Fungsional


Menurut para ilmuwan Jepang, beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu
produk agar dapat dikatakan sebagai pangan fungsional adalah :
 Harus merupakan produk pangan (bukan berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk) yang
berasal dari bahan (ingredient) alami
 Dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu sehari – hari
 Mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna, serta dapat memberikan peran dalam
proses tubuh tertentu, seperti: memperkuat mekanisme pertahanan tubuh, mencegah
penyakit tertentu, membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit tertentu,
menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan

4. Klasifikasi Pangan Fungsional


Klasifikasi penggolongan pangan fungsional menurut Juvan et al. 2005 adalah
sebagai berikut.
 Berdasarkan golongan dari pangan tersebut (produk susu dan turunannya, minuman,
produk sereal, produk kembang gula, minyak, dan lemak)
 Berdasarkan penyakit yang akan dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis,
kanker kolon)
 Berdasarkan efek fisiologis (imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor)
 Berdasarkan kategori komponen bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik)
 Berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia (warna, kelarutan,tekstur)
 Berdasarkan proses produksi yang digunakan (kromatografi, enkapsulasi,
pembekuan).

5. Jenis-Jenis Makanan Fungsional


Secara umum, jenis-jenis makanan fungsional dibagi berdasarkan dua hal,yaitu
berdasarkan sumber makanan dan carapengolahan.

a) Berdasarkan Sumber Makanan


Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional digolongkan menjadi dua,yaitu
makanan fungsional nabati dan makanan fungsional hewani.

 Makanan fungsional nabati merupakan makanan fungsional yang bersumber dari


bahan tumbuhan. Contohnya kedelai, beras merah, tomat,bawang putih,brokoli,
jeruk,anggur, dan teh.
 Makanan fungsional hewani merupakan makanan fungsional yang bersumber dari
bahan hewan. Contohnya ikan, daging sapi, serta susu dan produk-produk olahannya.

b) Berdasarkan Cara Pengolahannya


Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkanmenjadi
tiga kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern:
 Makanan fungsional alami merupakan makanan fungsional yang sudahtersedia di
alam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya buah-buahan dan sayuran segar
yang bisa langsung dimakan.
 Makanan fungsional tradisional merupakan makanan fungsional yang
diolahsecara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari
satugenerasi ke generasi berikutnya. Contohnya tempe, dadih, yoghurt,
beras merah, susu, dan teh.
 Makanan fungsional modern, yaitu makanan fungsional yang dibuat
khususmenggunakan resep-resep baru. Contohnya produk-produk
makanan yangditujukan khusus untuk diabetesi seperti Diabetasol dan
Diabetamil.
6. Contoh makanan fungsional

Bligo adalah tumbuhan merambat yang ditanam karena buahnya dapat dimakan dan
dianggap sebagai sayuran. Buah ini terasa halus dan berbulu permukaannya ketika masih
muda dan mentah, ketika sudah matang buah ini kehilangan bulunya. Warna kulitnya hijau
tua dengan selaput ‘tepung atau lilin" yang menyelimutinya. Bentuk buah ada yang bulat,
lonjong dan ada yang memanjang, bahkan dapat mencapai dua meter. Begitu buah dibelah,
terpampanglah sederet biji-bijian dengan ‘daging’ berwarna putih.

Buah dengan nama latin Benincasa hispida ini biasanya dimanfaatkan sebagai
sayuran, dan ada yang memanfaatkannya sebagai bahan minuman dan bahkan orang Cina
mengolahnya menjadi manisan yang disebut dengan ‘manisan Tangkwee’.

Bligo memiliki banyak nama yang berlainan di setiap daerah, seperti Butong (Dayak);
Gundur (Gayo); Kundue (Minangkabau); Sardak (Lampung); Baligo, Leyor (Sunda); Kundo
(Aceh); Bhaligu, Kondur (Madura); Laha (Irian); Kudul (Simalur); Kunrulu (Bugis) atau
Undru (Nias).

Nama Bligo sendiri merupakan sebutan dari daerah jawa tengah buat buah dari
tanaman semak yang menjalar ini. Bahkan di Amerika sendiri, buah yang berasa manis ini
memiliki nama unik yaitu ‘winter melon’ karena lapisan tepung lilinnya yang putih seperti
berselimut salju. Bligo sebenarnya adalah buah semusim, akan tetapi buahnya dapat bertahan
dalam tempo yang lama bahkan berbulan bulan seperti labu kuning

7.Kandungan gizi pada buah bligo

Buah bligo mempunyai beberapa kandungan penting yang sangat baik untuk
kesehatan kita. Salah satunya adalah buah ini mengandung banyak protein, kaya serat,
karbohidrat, asam nikotinat, cucurbitin,alkalin,asam resin, vitelin, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin C, kandungan vitamin C pada buah bligo sangat tinggi bahkan katanya 200% lebih
tinggi bila dibandingkan dengan tomat. Beligo tidak mengandung lemak, sehingga cocok
sekali untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki kelebihan berat badan.Semua kandungan
ini nantinya yang akan menjadikan manfaat buah bligo sangat bagus untuk kesehatan tubuh
kita.
8. Manfaat dari buah bligo

 Mencukupi Kebutuhan Folat

Bligo juga mengandung asam folat meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam setiap
100 gram bligo mentah mengandung serkitar 5 mg. Folat sangat penting untuk ibu hamil
terutama untuk mencegah penyakit cacat tabung syaraf pada bayi yang dilahirkan. Folat juga
bisa membantu ibu mengendalikan gangguan kehamilan yang berlebihan pada trimester
pertama.

 Menurunkan Berat Badan

Banyak orang yang merasa tidak sehat ketika memiliki berat badan berlebihan. Untuk
membantu mengurangi berat badan maka Anda bisa mencoba makan sayur bligo. Ini sayuran
yang mengandung kalori sangat rendah. Hanya sekitar 12 kalori untuk setiap 100 gram bligo
mentah. Karena itu Anda bisa makan banyak sayur bligo tanpa mengalami kenaikan berat
badan.

 Menyembuhkan Sembelit

Gangguan buang air besar atau sembelit biasanya terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan
serat yang cukup. Bligo akan membantu Anda mengurangi sembelit. Bligo mengandung serat
larut yang bisa membantu pekerjaan usus dalam mencerna berbagai jenis makanan. Bligo
juga bisa mengurangi resiko wasir karena sering sembelit.

 Menurunkan Resiko Kanker

Penyakit kanker disebabkan karena tubuh tidak mampu melawan radikal bebas. Radikal
bebas akan merusak sel, membuat sel tidak tumbuh dan bekerja sempurna. Akhirnya kanker
terbentuk pada berbagai organ tubuh. Bligo setidaknya mampu mengurangi resiko kanker
karena mengandung vitamin C yang mampu melawan efek radikal bebas.

 Sumber Vitamin B

Vitamin B sangat diperlukan oleh tubuh untuk mendukung sistem metabolisme yang baik.
Bligo adalah sayuran yang penuh dengan khasiat karena mengandung vitamin B lengkap
temasuk B3, B5, dan B6. Selain itu vitamin B ini akan bekerja lebih baik karena bertemu
dengan beberapa mineral seperti seng, mangan, kalsium, magnesium, zat besi dan kalium.
Mineral ini penting untuk mengatur denyut jantung, mengatasi tekanan darah tinggi dan
membuat sistem syaraf bisa bekerja dengan baik.

 Menurunkan Resiko Penyakit Prostat

Dalam sebuah penelitian terbukti jika bligo juga mampu mengatasi masalah kesehatan
pembesaran prostat. Bligo mengandung berbagai jenis senyawa yang bisa menekan sistem
tidak normal pada syaraf. Senyawa ini banyak ditemukan pada lapisan lilin tipis yang
terdapat pada daging buah.

 Mengatasi Penyakit Asma

Asma merupakan penyakit yang bisa menyebabkan gangguan untuk sistem pernafasan.
Ketika serangan asma terjadi maka penderita merasa tidak bisa bernafas dengan baik, sakit
pada dada, demam dan bisa menyebabkan kematian. Bligo sudah digunakan sebagai obat
asma di India sejak jaman dahulu. Bligo yang sudah dimasak kemudian di jus lalu diminum
selama tiga kali sehari. Minum secara teratur paling tidak sudah bisa mencegah kekambuhan
asma.

 Mengobati Luka Diabetes

Penderita diabetes sering mengalami luka karena sistem syaraf yang sudah mengalami
gangguan. Kondisi ini paling sering ditandai dengan luka pada kaki. Seringkali penderita
harus mengalami amputasi untuk mencegah penyebaran infeksi. Di India bligo banyak
dimanfaatkan untuk mengatasi luka diabetes. Kemampuan bligo adalah membuat luka cepat
kering dan kembali sehat. Jadi penderita diabetes bisa menjadi lebih nyaman. Cara perawatan
ini dengan minum jus buah bligo yang sebelumnya sudah direbus.

 Menyembuhkan Luka

Bligo juga terkenal bisa menyembuhkan luka dengan baik. Bligo akan membantu
menyembuhkan luka karena mengandung sifat antiseptik yang bisa membersihkan kuman
dan bakteri pada luka. Cara perawatan ini dilakukan dengan mengupas bligo yang sudah
matang, kemudian mencucinya dan usapkan pada bagian yang luka.
 Mengobati Penyakit Cacing Pita

Cacing pita ditemukan dalam beberapa hewan seperti babi. Pertumbuhan cacing pita bisa
berjalan lebih cepat ketika sudah masuk bagian tubuh manusia. Namun sekarang bligo bisa
menjadi salah satu obat cacing pita yang sangat ampuh. Cara perawatan ini dilakukan dengan
mengkonsumsi sayuran bligo yang sudah ditambahkan dengan beberapa bumbu. Senyawa
dalam bligo mampu mengatasi pertumbuhan cacing pita dan mengeluarkannya dari tubuh.

 Mencegah Pendarahan

Sejak jaman dahulu buah bligo juga sudah digunakan sebagai obat untuk mengatasi
pendarahan dalam organ tubuh manusia. Sifat bligo yang bisa menjadi sumber koagulan
darah alami memang sudah terbukti. Cara konsumsinya adalah dengan mencampur jus buah
bligo dengan satu sendok makan air perasan jeruk nipis.

 Menyembuhkan Sakit Maag

Penyakit maag menyerang organ lambung. Produksi asam lambung berlebihan juga bisa
menyebabkan sakit maag. Kemampuan bligo dalam menyembuhkan sakit maag adalah
karena memiliki sifat dingin dan membantu mempertahankan kadar pH dalam tubuh. Bligo
bisa membuat tubuh Anda menjadi lebih nyaman.

 Mencegah Penyakit Hati

Beberapa jenis penyakit hati memang sering menyebabkan penderita menjadi sangat kurus.
Bligo mampu mengendalikan kondisi penyakit hati karena membantu menyehatkan fungsi
hati, mendorong hati untuk menyaring racun tubuh dan membuat kondisi organ hati menjadi
lebih dingin. Jadi bligo bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penderita penyakit hati.

 Meredakan Flu dan Batuk

Penyakit flu dan batuk bisa menyerang siapa saja dan terutama ketika musim penghujan.
Penyakit ini akan menyebabkan tidak nyaman untuk saluran pernafasan seperti hidung meler,
hidung tersumbat, sakit kepala dan demam. Bligo memiliki khasiat yang sangat baik untuk
mencegah agar flu tidak terlalu berat. Bligo membantu tubuh Anda tetap hangat, bisa
beristirahat dengan baik dan sangat nyaman. Selain itu kandungan vitamin C dalam bligo
juga membantu tubuh mendapatkan sistem kekebalan tubuh yang tinggi.

 Mengatasi Insomnia

Insomnia menjadi gangguan yang sangat menyedihkan. Penderita insomnia sangat frustasi
karena tidak bisa tidur pada malam hari sehingga mengganggu aktifitas pada malam hari.
Bligo yang diolah menjadi membantu tubuh mengatasi masalah ini. Bligo akan membuat
tubuh bisa mendapatkan istirahat yang baik karena menekan produksi hormon penyebab
stress yang tinggi.

 Mengatasi Kesulitan Buang Air Kecil

Bligo juga membantu tubuh Anda untuk bisa buang air kecil dengan lancar. Ketika tubuh
Anda mengeluarkan banyak keringat maka produksi air kecil memang lebih sedikit.
Terkadang kondisi ini tidak nyaman. Anda bisa makan sayuran bligo yang sudah dimasak
menjadi beberapa jenis menu. Bligo mengandung banyak air yang bisa membantu tubuh agar
tidak dehidrasi. Selain itu bligo juga akan mengatasi masalah ketidakseimbangan cairan
dalam tubuh.

9. Olahan dari buah bligo

Gambar buah bligo


 Bisa dijadikan sebagai manisan kering buah bligo

Bahan :
 Buah Bligo / Kundur.
 Gula pasir
 Satu sendok teh sitrun
 Kapur sirih
 Pewarna makanan.
 Air 200 ml

Cara membuat :
 Kupas buah bligo, kemudian potong melintang berbentuk persegi panjang atau
sesuai dengan selera anda kemudian cuci hingga bersih.
 Rendam irisan buah bligo degan air kapur sirih kurang lebih 30 menit, untuk
menghilangkan getah dari buah bligo.
 Setelah rendaman selesai kemudian cuci kembali buah bligo
 Didihkan air yang sudah dicampur dengan sitrun ( untuk memberi rasa asam) dan
pewarna makanan, gula.
 Setelah mendidih masukan irisan buah bligo, tunggu hingga buah bligo empuk
 Angkat rebusan tersebut, kemudian diamkan beberapa menit agar rasa manis,
asam, dan pewarnannya lebih meresap.
 Hidangkan.
 Bisa dijadikan sebagai sayuran

Bahan :
 250 gr bligo atau blonceng, potong kecil
 100 gr buncis atau kacang panjang potong-potong 3 cm
 1 sdm udang kering atau ebi, rendam air panas, tiriskan
 750 cc santan
 2 lbr daun salam
 2 iris lengkuas
 2 sdm cabe giling
 3 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu halus :
 2 siung bawang putih
 3 btr bawang merah
 2 sdt garam
 1 cm kencur

Cara membuat :
 Tumis udang kering dalam minyak panas sampai harum.
 Masukkan bumbu halus dan cabe giling, tumis sampai harum dan minyaknya
keluar lagi.
 Tambahkan daun salam, dan lengkuas, aduk sampai harum kembali. Masukkan
santan, aduk terus hingga mendidih.
 Masukkan potongan bligo, masak sambil masih terus diaduk sampai sedikit
empuk tetapi tidak lembek.
 Tambahkan buncis atau kacang panjang. Masak selama kurang lebih 3 menit,
cukup sampai sayuran matang tetapi tetap garing.
 Nikmati selagi hangat.

 Bisa dijadikan sebagai minuman segar

Bahan :

 Separuh buah kondur berukuran sedang, kypas dan potong dadu atau bisa juga
dicetak bulat.
 Gula pasir 200 gram, kalo kurang manis tambahkan, sesuai selera masing-masing
saja.
 Air 500 ml, bisa juga ditambah kalo ingin lebih banyak airnya.
 Kayu manis dan cengkeh secukupnya.
 Pewarna makanan,gak pake juga gak papa. Saya pake pewarna hijau.
 Air kapur sekitar 2-3 sendok makan.
Cara membuat :
 Buah yang sudah dipotong cuci bersih dan rendam dengan tambahan air kapur.
Rendam paling tidak 1 jam. Saya merendamnya semalaman…hasilnya buah
kriuk-kriuk gak lembek.
 Setelah buah direndam, cuci bersih, tiriskan.
 Didihkan air,gula pasir,kayu manis, cengkeh. Setelah mendidih masukkan buah
kondur tambahkan pewarna. Masak selama 15-30 menit dengan api sedang.
 Matikan api dan biarkan setup dingin. Masukkan dalam wadah dan simpan di
kulkas. Hmmmmm minuman sudah siap disajikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa buah bligo
merupakan salah satu contoh pangan fungsional yang memenuhi syarat pangan untuk disebut
sebagai pangan fungsional. Buah bligo tidak hanya mengandung berbagai zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh tetapi mengandung senyawa lain yang dianggap memiliki manfaat
bagi kesehatan yaitu dalam mencegah berbagai penyakit seperti menurunkan resiko kanker.
Hal tersebut disebabkan salah satunya karena kandungan yang terdapat dalam buah bligo.

B. Saran
Dari hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu sebagai
berikut:
1. Hendaknya setiap masyarakat meningkatkan kesadaran mereka terhadap
kesehatan dengan mengonsumsi pangan yang bersifat fungsional sebagai bagian
diet mereka.
2. Hendaknya setiap masyarakat dapat menemukan pangan lainnya yang memiliki
sifat sebagai makanan fungsional untuk semakin meningkatkan derajat kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Jansen. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Karakteristik kedelai sebagai bahan pangan fungsional.2006. eBookPangan.com, diakses


pada 29 Maret 2013

Aisyah, Yuliani. 2007. Pangan Fungsional : Makanan untuk Kesehatan. Artikel pangan
fungsional, diakses pada 29 Maret 2013

Nugraheni, Mutiara.2008. Peranan Makanan Bagi Manusia. Jurusan PTBB, FT UNY.


Artikel, diakses pada 29 Maret 2013

http://mukminatul.blogspot.co.id/2014/11/manisan-bligo-buah-kundur-asam-manis.html

https://dianesuryaman.wordpress.com/2014/09/27/minuman-segar-untuk-idul-adha/

http://alleykitchen.blogspot.co.id/2012/05/bligo-kundur-atau-blonceng-ya-sama-saja.html

Anda mungkin juga menyukai