Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arifin Nurmuhammad Haris

Kelas : XII IPA 3

Resume Tentang Makanan fungsional

Pengertian Makanan Fungsional


Secara umum makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang selain bergizi juga
mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, karena di dalam makanan
tersebut terkandung komponen atau zat-zat tertentu yang mempunyai aktivitas fisiologis
yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Di Indonesia, makanan fungsional juga dikenal dengan istilah makanan kesehatan. Suplemen
makanan kesehatan adalah makanan dalam bentuk kapsul, tablet, bubuk, atau cairan yang
mengandung zat gizi dan phytochemical, suatu bentuk alternatif untuk makanan kesehatan.
Definisi Makanan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah
maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai
karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima
oleh konsumen.
Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah
penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.terdapat golongan
senyawa yang dianggap punya nilai fungsional adalah serat pangan (deitary fiber),
Oligosakarida, gula alkohol (polyol), asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty
acids = PUFA), peptida dan protein tertentu, glikosida dan isoprenoid, polifenol dan
isoflavon, kolin dan lesitin, kolin dan lesitin, phytosterol, vitamin dan mineral.

Syarat Makanan fungsional


Syarat Umum
Jepang merupakan negara pertama yang mengembangkan makanan fungsional serta
membuat peraturan dan prosedur registrasi terhadap Foods for Specified Health Use
(FOSHU). Menurut para ilmuwan negeri matahari terbit itu, suatu produk pangan dapat
dikategorikan sebagai makanan fungsional bila memenuhi persyaratan:

 Produk tersebut harus berupa produk pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) yang
berasal dari bahan yang terdapat secara alami pada bahan pangan.
 Produk tersebut dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.
 Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna serta memberikan
peranan tertentu dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain memperkuat
mekanisme pertahanan tubuh atau meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit,
mencegah timbulnya penyakit tertentu (contoh : penyakit jantung, kanker,
osteoporosis, dll), membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit, menjaga
kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.
Syarat di Jepang
Di Jepang, Kementerian Kesehatan, Pekerjaan, dan Kesejahteraan menyatakan bahwa suatu
pangan bisa disebut sebagai makanan fungsional jika memiliki kriteria sebagai berikut :
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Akuntansi
Manajemen Menurut Para Ahli
1. Pangan tersebut harus dapat meningkatkan fungsi diet dan kesehatan.
2. Nilai positif gizi dan kesehatan harus terbukti kuat dengan hasil penelitian secara
empiris.
3. Anjuran konsumsi dari pangan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari ahli gizi
dan kesehatan.
4. Pangan dan komponen ingredien yang terkandung di dalamnya harus aman sesuai
dengan diet seimbang.
5. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus terkarakterisasi secara jelas dalam
hal sifat fisik dan kimia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (metode yang
digunakan untuk menganalisa dari sifat tersebut harus disertakan dengan jelas)
6. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya tidak boleh menurunkan nilai gizi dari
pangan tersebut.
7. Pangan tersebut harus dikonsumsi sesuai dengan asupan dan cara yang normal.
8. Pangan tersebut tidak boleh dalam bentuk tablet, kapsul, atau serbuk.
9. Ingredien pangan yang terdapat didalamnya harus berasal dari komponen alami.

Kriteria Yang Harus Dipenuhi Agar Menjadi Makanan Fungsional


Kriteria yang harus dipenuhi agar menjadi makanan fungsional antara lain:
1. Sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan cita rasanya yang enak),
2. Nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
3. Physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).

Fungsi makanan fungsional


Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari makanan fungsional antara lain adalah:
1. pencegahan dari timbulnya penyakit,
2. meningkatnya daya tahan tubuh,
3. regulasi kondisi ritme fisik tubuh,
4. memperlambat proses penuaan, dan
5. menyehatkan kembali (recovery).

Jenis Makanan Fungsional


Jenis-Jenis Makanan Fungsional, Secara umum, jenis-jenis makanan fungsional dibagi
berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan sumber makanan dan cara pengolahan.

 Berdasarkan Sumber Makanan


Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional digolongkan menjadi dua, yaitu makanan
fungsional nabati dan makanan fungsional hewani.
1. Makanan fungsional nabati merupakan makanan fungsional yang bersumber dari
bahan tumbuhan. Contohnya kedelai, beras merah, tomat, bawang putih, brokoli,
jeruk, anggur, dan teh.
2. Makanan fungsional hewani merupakan makanan fungsional yang bersumber dari
bahan hewan. Contohnya ikan, daging sapi, serta susu dan produk-produk
olahannya.
 Berdasarkan Cara Pengolahannya
Berdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkan menjadi tiga
kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern.
1. Makanan fungsional alami merupakan makanan fungsional yang sudah tersedia di
alam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya buah-buahan dan sayuran
segar yang bisa langsung dimakan.
2. Makanan fungsional tradisional merupakan makanan fungsional yang diolah secara
tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Contohnya tempe, dadih, yoghurt, beras merah, susu, dan teh.
3. Makanan fungsional modern, yaitu makanan fungsional yang dibuat khusus
menggunakan resep-resep baru. Contohnya produk-produk makanan yang
ditujukan khusus untuk diabetesi seperti Diabetasol dan Diabetamil. Makanan
fungsional modern yang sengaja dibuat untuk tujuan khusus umumnya diproduksi
melalui salah satu pendekatan.
 Contoh Makanan Fungsional
- Makanan fungsional alami, yaitu : buah-buahan dan sayuran segar yang bisa
langsung dimakan.
- Makanan fungsional tradisional, yaitu : tempe, dadih, yoghurt, beras merah, susu,
dan teh.
- Makanan fungsional modern, yaitu:
1. pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan rendah trigliserida;
2. breakfast cereals dan biskuit yang diperkaya serat pangan;
3. mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral;
4. permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan fruktooligosakarida;
5. pasta yang diperkaya dietary fiber;
6. sosis yang diperkaya dengan oligosakarida, serat atau kalsium kulit telur;
7. minuman yang mengandung suplemen dietary fiber, mineral dan vitamin;
8. cola rendah kalori dan cola tanpa kafein;
9. sport drink yang diperkaya protein;
10. minuman isotonic dengan keseimbangan mineral;
11. minuman untuk pencernaan;
12. minuman pemulih energi secara kilat Dll.

Cara Membuat Makanan Agar Lebih Fungsional


Beberapa cara untuk membuat makanan agar lebih fungsional yaitu:

 Mensubtitusi bahan penyebab masalah kesehatan (misal: minyak yang diganti dengan
minyak yang tidak tercerna yaitu olestra), mencampur bahan awal dengan bahan yang
lebih menyehatkan.
 Mengurangi komponen yang membahayakan misal: penggunaan garam, bahan
tambahan makanan maupun lemak.
 Memperkaya dengan komponen gizi yang diperlukan oleh tubuh tapi terdapat dalam
jumlah minimal dalam produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai