Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Konsep Pangan Fungsional, Suplemen Pangan, Nutraceuticals


1. Pangan Fungsional
 Menurut Goldberg (1994), pangan fungsional merupakan makanan atau
minuman yang tidak hanya memiliki kandungan gizi dan lezat, tetapi juga
mengandung senyawa baik gizi maupun non gizi yang dapat mempengaruhi
satu atau sejumlah tertentu fungsi fisiologis dalam tubuh, tetapi yang bersifat
positif, sehingga dapat memnuhi kriteria fungsional atau menyehatkan.
 Dalam ilmu tradisonal Cina, pangan fungsional merupakan makanan ataupun
minuman yang mempunyai beberapa fungsi, misalnya memperbaiki status
kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan mengobati penyakit, serta
memudahkan rehabilitasi tubuh setelah terserang oleh suatu penyakit (Weng
dan Chen, 1995).
 Menurut Muchtadi (2012), pangan fungsional adalah makanan dan minuman
yang mengandung bahan-bahan yang diperkirakan atau telah dibuktikan dapat
meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit tertentu.
 Menurut Badan POM (2005), pangan fungsional adalah makanan dan
minuman yang secara alamiah maupun telah melalui proses mengandung satu
atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan.
 Menurut American Dietetic Association (1999), pangan fungsional
merupakan pangan yang dapat dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, pada
dosis efektif agar konsumen dapat memperoleh keuntungan kesehatan.
Pangan fungsional sendiri adalah makanan atau minuman baik secara
alamiah maupun melalui proses mengandung komponen bioaktif baik gizi
maupun non gizi, yang telah teruji secara klinis dan dapat dikonsumsi sehari-
hari serta mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang memberikan
dampak positif atau manfaat bagi kesehatan.
2. Suplemen Pangan
 Secara legal didefinisikan di dalam Dietary Supplement Health and Safety
Act (1994), yaitu setiap produk yang dikonsumsi melalui mulut yang
mengandung ingredient pangan dan disebutkan secara jelas dalam label
sebagai suplemen diet. Ingredient pangan meliputi vitamin, mineral, herbal,
asam amino, dll.
 Menurut Geoffrey P. Webb (2006), suplemen makanan adalah sesuatu yang
dikonsumsi secara oral dalam dosis tertentu, biasanya dalam bentuk pil,
kapsul, bubuk, atau cairan yang diharapkan dapat ditambahkan ke dalam pola
makan yang normal sehingga dapat berpengaruh positif pada kesehatan.
 Menurut Kariyadi (1998), suplemen makanan adalah produk kesehatan yang
mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat namun tidak
bisa diklaim memiliki khasiat untuk mengobati suatu penyakit halnya obat,
yang dikemas dalm bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan
yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh.
 Menurut Badan POM (1996), suplemen makanan sebagai produk jadi yang
dikonsumsi untuk melengkapi makanan sehari-hari, mengandung satu atau
lebih nutrisiyang digunakan untuk meningkatkan angka kecukupan gizi.
Suplemen makanan merupakan suatu produk yang dikonsumsi secara oral
dalam dosis tertentu atau sebagai makanan pendamping bukan pengganti
makanan, mengandung satu atau lebih zat bersifat nutrisi namun tidak bisa
diklaim seperti halnya obat , disajikan dalam bentuk tablet, tablet hisap,
kapsul, bubuk atau cairan guna untuk melengkapi semua atau sebagian dari
kekurangan zat gizi yang dibutuhkan, misalnya minuman olahraga, obat
pelangsing, dan obat-obatan herbal. Suplemen ditekankan sebagai
pencegahan, bukan pengobatan.
3. Nutraceutical
 Menurut Brower (1998), nutraceutical berasal dari istilah “nutrition” dan
“pharmaceutical”.
Nutraceutical adalah makanan atau bagian dari makanan yang memberikan
manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan suatu
penyakit. Produk nutraceutical dibagi dalam dua tipe, yaitu “potential
nutraceutical” (belum didukung data klinis) dan “Established Nutraceutical”
(telah didukung oleh data klinis yang terbukti efektif untuk kesehatan)
(DeFelice, 1989).
Nutraceutical adalah senyawa bioaktif yang dianggap sebagai makanan
atau bagian dari makanan yang bersifat memiliki manfaat kesehatan termasuk
untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Nutraceutical digunakan sebagai
obat pada kondisi kekurangan gizi. Contoh nutraceutical adalah beta karoten
untuk mencegah serangan jantung,dan glukosaminuntuk menangani osteoartritis.
B. Perbedaan antara tiga konsep dengan konsep pangan fungsional

Perbedaan dari Pangang fungsional Dikonsumsi dalam bentuk makanan


dan minuman, segar mauapun olahan, Untuk mendapatkan efek sehat perlu
dikonsumsi sehari-hari dalam bentuk segar ataupun olahan, Efek sehat atau
fungsionalnya perlu diuji secara klinis. Memberikan efek sehat, pencegahan
penyakit (Tidak diklaim sebagai pengobatan). Dan perbedaan dari suplemen
pangan yaitu Dikonsumsi dalam bentuk kapsul, pil (tablet), powder, granul atau
ekstrak, dikonsumsi pada saat-saat tertentu saja (tidak dapat dikonsumsi setiap
hari), Efek sehatnya perlu diuji secara klinis dan Memberikan efek sehat,
pencegahan penyakit, serta juga dapat memberikan tambahan gizi pada pangan.
Serta perbedaan antara pangan fungsional dan Nutraceutical yaitu Dalam
bentuk kapsul atau tablet, dikonsumsi oleh seseorang yang ingin melakukan
pencegahan suatu penyakit ataupun pengobatan, Sifat fungsionalnya teruji,
tanpa pengujian efek fungsional dan membantu dalam pencegahan dan/atau
pengobatan penyakit dan/atau gangguan kesehatan.

C. Persamaan ketiga konsep pangan fungsional, suplemen pangan dan


Neutraceutical

Persamaan dari ketiga konsep tersebut untuk pangan fungsional dan


suplemen pangan yaitu Berasal dari bahan-bahan alami yang terdapat dialam,
Memberikan efek kesehatan bagi tubuh, sama-sama memberikan efek kesehatan
pada pengguna. Persamaan antara pangan fungsional dan Nutraceutical yaitu
Berasal dari bahan-bahan alami yang terdapat dialam, Komponen aktif dalam
bahan berfungsi untuk meningkatkan fungsi fisiologis tubuh dan berpengaruh
pada kesehatan, Tidak memberkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai