Anda di halaman 1dari 11

Functional Food

“Let your food be your medicine


and medicine be your food.”
- Hipocrates
Makanan fungsional ini sering disebut juga dengan makanan yang
mempunyai fungsi kesehatan, khususnya untuk pencegahan (prevention) penyakit.
Istilah makanan fungsional digunakan pertama kali oleh para peniliti di Jepang pada
sekitar tahun 1984, ketika pemerintah Jepang mulai memikirkan anggaran untuk
kesehatan bagi lansia yang menjadi tanggung jawab pemerintah, dan semakin lama
semakin meningkat populasi lansia, sehingga diantisipasi dengan konsumsi makanan
fungsional untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Di
Jepang, makanan fungsional ini diberi nama FOSHU (Food for Specified Health
Uses), yaitu sebuah klaim bagi makanan yang diketahui secara ilmiah mengandung
komponen yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan.

History
Makanan
Fungsional?
Jenis makanan yang
dapat berfungsi sebagai
sumber gizi bagi tubuh
manusia sekaligus menepis
berbagai macam penyakit
atau sebagian pakar
menyebut smart food,
sebagai lawan kata dari junk
food.
Jenis Makanan Fungsional
Makanan fungsional konvensional
Makanan fungsional konvensial adalah makanan utuh yang sudah mengandung berbagai nutrisi
penting, seperti serat, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan, dalam jumlah yang cukup. Contoh
makanan fungsional konvensional adalah:
• Buah-buahan, seperti kiwi, pir, apel, pisang, dan jeruk
• Sayur-sayuran, seperti brokoli, kembang kol, bayam, dan kangkung
• Kacang-kacangan, seperti almond, mete, Pistachio, macadamia, dan kacang Brazil
• Biji-bijian, seperti biji labu, biji rami, dan biji chia
• Legume, seperti kacang hitam, buncis, dan lentil
• Biji-bijian utuh, seperti oat, barley, buckwheat, dan beras merah
• Makanan laut, seperti ikan salmon, ikan sarden, ikan teri, dan ikan makerel
• Makanan fermentasi, seperti tempe, kimchi, kefir, dan kombucha
• Rempah-rempah, seperti kunyit, kayu manis, jahe, dan cabai
• Minuman, seperti kopi, teh hijau, dan teh hitam
Makanan fungsional modifikasi
Makanan fungsional modifikasi adalah makanan yang telah diolah dan
diperkaya dengan nutrisi tambahan, seperti vitamin, mineral, serat, atau probiotik,
untuk menambah manfaat makanan tersebut bagi kesehatan. Contoh makanan
fungsional modifikasi adalah:
• Susu yang diperkaya dengan kalsium
• Yogurt yang diperkaya dengan vitamin D
• Jus kemasan yang diperkaya dengan vitamin C
• Susu almond, susu kacang mete, atau susu beras yang diperkaya dengan vitamin
D dan kalsium
• Roti dan pasta yang diperkaya dengan zat besi
• Sereal dan granola yang diperkaya dengan vitamin B12
Fungsi Makanan Fungsional
Para ilmuwan Jepang
menekankan pada tiga fungsi dasar
makanan fungsional, yaitu : (i) Sensory
(warna dan penampilannya yang Fungsi
menarik dan cita rasanya yang enak),
(ii) Nutritional (bernilai gizi tinggi), Makanan
dan (iii) Physiological (memberikan
pengaruh fisiologis yang
Fungsional
menguntungkan bagi tubuh).
Fungsi Makanan Fungsional

Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan didapatkan


dari makanan fungsional, antara lain adalah : (i) Pencegahan
dari timbulnya penyakit, (ii) Meningkatnya daya tahan tubuh,
(iii) Regulasi kondisi ritme fisik tubuh, (iv) Memperlambat
proses penuaan, dan (v) Menyehatkan kembali (recovery).
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai