Anda di halaman 1dari 27

LGBT Di Indonesia: Apa Kami Salah Mencintai Sesama Kami?

Belakangan ini di Indonesia hangat membahas mengenai LGBT. Kasus LGBT sebenarnya sudah pernah
dibahas mengenai pembunuhan mutilasi yang dilakukan oleh seorang gay terhadap pasangan sesame
jenisnya. Bukan hanya berasal dari kaum awam, bahkan akhir-akhir ini terkuak ada kasus LGBT yang
menyeret public figur. LGBT di Indonesia masih belum diakui secara universal banyak pihak yang
menolak atau bahkan mengecam LGBT karena dianggap tidak sesuai dengan adat, budaya Indonesia dan
tidak sesuai dengan ajaran agama. Banyak kalangan yang sangat mengecam orang-orang yang mencintai
sesamanya, terlebih karena adanya budaya dan agama di Indonesia yang melarang menyukai sesama jenis.

Berbagai macam pertanyaan muncul di benak kita semua menganai LGBT seperti apakah sebenarnya
LGBT itu? Faktor apakah yang menyebabkan seseorang bisa menjadi LGBT?Apakah LGBT dikatakan
sebagai suatu peyakit mental (mental disorder) ?Apakah LGBT bisa disembuhkan? Bagaimana cara untuk
menyembuhkan LGBT? Apakah LGBT dilindungi oleh UUD yang berlaku di Indonesia mengingat
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pada hukum?. Dari hasil data usaid Amerika dengan
melakukan dialog yang paling akhir adalah meneliti kapasitas organisasi-organisasi LGBT di Indonesia.
Jumlah organisasi yang ada di Indonesia relatif besar, terdiri dari: dua jaringan nasional dan 119 organisasi
yang didirikan di 28 provinsi dari keseluruhan 34 provinsi di Indonesia, beragam dari segi komposisi,
ukuran dan usia. (Usaid, Amerika)

Lesbian Gay Bisexual Transgender atau yang sering disingkat dengan LGBT dianggap sebagai suatu
kondisi penyimpangan orientasi seksual. Lesbian adalah sebutan bagi seorang wanita yang memiliki
ketertarikan emosi dan hubungan seksual terhadap sesama wanita dan Gay adalah sebutan bagi seorang
pria yang memiliki ketertarikan emosi dan hubungan seksualnya adalah terhadap pria lain. Kondisi ini
kerap disebut dengan homoseksual yakni memiliki ketertarikan secara fisik dan emosional dengan individu
berjenis kelamin sama.Sedangkan biseksualadalah suatu kondisi seseorang yang memiliki ketertarikan
emosi dan seksual kepada lawan jenis sekaligus kepada sesama jenis. Transgender adalah istilah yang
digunakan untuk orang yang identitas gender, gender expression, atau perilakunya tidak sesuai dengan
identitas seksualnya. Identitas gender (gender identity) adalah pengetahuan diri seseorang mengenai
gendernya yaitu pria atau wanita, gender expression adalah cara seseorang untuk mengkomunikasikan
identitas gendernya kepada orang lain melalui perilaku, pakaian, gaya rambut, suara atau karakteristik
tubuhnya, dan identitas seksual adalah jenis kelamin biologis seseorang yang dibawa sejak lahir.

Apakah faktor yang menyebabkan seseorang bisa menjadi LGBT?

Tidak hanya ada 1 jawaban yang dapat menyebabkan seseorang bisa menjadi LGBT. Ada beberapa utama
penyebab seseorang bisa menjadi LGBT.

1. Biologis

Faktor biologis seperti pengaruh genetik dan level hormon prenatal ( level hormone sebelum melahirkan),
pengalaman masa kecil, dan pengalaman di masa remaja atau dewasa menurut banyak ahli dapat
berpengaruh untuk perkembangan identitas gender dan transgender. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa
terdapat struktur yang bebeda pada medial preoptik areayang menyebabkan seseorang memiliki
disorientasi seksual. Jika seseorang merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan identitas seksual yang
dibawanya sejak lahir karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan
kejiwaan maka hal tersebut dapat menyebabkan seseorang menjadi transgender.

1. Lingkungan

Lingkungan mengambil peranan yang cukup penting bagi seseorang untuk memahami identitas seksual
dan identitas gendernya. Faktor lingkungan ini terdiri atas :

1. Budaya / Adat Istiadat


Pada dasarnya budaya dan adat istiadat yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu sedikit
banyak mempengaruhi pribadi masing-masing orang dalam kelompok masyarakat tersebut. Demikian pula
dengan budaya dan adat istiadat yang mengandung unsur homoseksualitas dapat mempengaruhi seseorang
menjadi seorang homoseksual (lesbian dan gay) ataupun dengan budaya dan adat istiadat yang
mengandung unsur biseksualitas yang dapat menyebabkan seseorang menjadi seorang biseksual. Mulai
dari cara berinteraksi dengan lingkungan, nilai-nilai yang dianut, sikap, pandangan maupun pola pemikiran
tertentu terutama berkaitan dengan orientasi, tindakan dan identitas seksual seseorang.

1. Pola Asuh

Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi seseorang menjadi LGBT. Sejak dini seorang anak
telah dikenalkan pada identitas mereka sebagai seorang pria atau perempuan. Pengenalan identitas diri ini
tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga pada makna di balik sebutan pria atau perempuan tersebut
seperti penampilan fisik yang meliputi pemakaian baju, penataan rambut,pengenalankarakteristik fisik
meliputi perbedaan alat kelamin pria dan wanita, karakteristik sifat seperti pria yang lebih menggunakan
logika, lebih menyukai kegiatan yang memacu adrenalin dan mengandalkan fisik. Sedangkan wanita
cenderung lebih menggunakan emosi dan perasaan dan lebih memilih kegiatan yang mengandalkan otak
dan otot halus. Karakteristik tuntutan dan harapan seperti sosok pria yang dituntut menjadi tegas, kuat dan
bekerja untuk menafkahi keluarga sedangkan wanita yang dituntut menjadi sosok yang lebut, halus agar
bisa mengurus keluarga.

1. Figur orang yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan jenis.

Dalam proses pembentukan identitas seksual, seorang anak pertama-tama akan melihat pada orangtua
mereka sendiri yang berjenis kelamin sama dengannya. Anak laki-laki melihat pada ayahnya dan anak
perempuan melihat pada ibunya. Kemudian mereka juga melihat pada teman bermain yang berjenis
kelamin sama dengannya. Karakteristik homoseksual terbentuk ketika anak-anak ini gagal
mengidentifikasi dan mengasimilasi bagaimana menjadi dan menjalani peran sesuai dengan identitas
seksual mereka berdasarkan nilai-nilai universal pria dan wanita. Kegagalan mengidentifikasi dan
mengasimilasi identitas seksual ini dapat dikarenakan figur yang dilihat dan menjadi contoh untuknya
tidak memerankan peran identitas seksual mereka sesuai dengan nilai-nilai universal yang berlaku.
Misalnya, ibu yang terlalu mendominasi dan ayah yang tidak memiliki ikatan emosional dengan anak-
anaknya. Ayah tampil sebagai figur yang lemah dan tidak berdaya atau orang tua yang homoseksual.

1. Kekerasan Seksual dan Pengalaman Traumatik Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual dan pengalaman traumatik kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang-orang tidak
bertanggung jawab terhadap orang lain yang berjenis kelamin sama adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi seseorang menjadi homoseksual.

Apakah LGBT dapat dikatakan sebagai mental disorder?

Suatu keadaan psikologis dapat dikatan sebagai mental disorder hanya bila keadaan tersebut
mengakibatkan penderitaan yang parah atau disabilitas. Banyak LGBT yang tidak merasa gender mereka
sebagi suatu kesengsaraan atau “kelumpuhan” termasuk bahwa identitas sebagai LGBT tidak dapat
dikatakan sebagai mental disorder. Untuk orang-orang tersebut, masalah yang signifikan adalah mencari
sumber-sumber yang dapat dijangkau seperti konseling, terapi hormon, prosedur medis, dan dukungan
sosial untuk dapat secara bebas mengekspresikan identitas gender mereka dan menekan diskriminasi.
Banyak rintangan lain yang dapat menyebabkan keadaan yang sulit termasuk kurangnya penerimaan di
masyarakat, pengalaman diskriminasi secara langsung ataupun tidak langsung atau penyerangan.
Pengalaman-pengalaman tersebut dapat mengakibatkan LGBT hidup dengan kecemasan dan depresi.

Ada 2 jenis kecenderungan LGBT yaitu Ego sistonik dan ego distonik. Ego sistonik adalah LGBT merasa
sangat nyaman dengan perasaannya sehingga cenderung menunjukkan di depan umum tanpa merasa
canggung sedangkan ego distonik adalah LGBT yang merasa kurang nyaman dengan keadaannya sehingga
tidak menunjukkan keadaan sebenarnya di di depan umum.
Secara psikologis rasa kehilangan ketertarikan dengan lawan jenis bisa disebabkan oleh seseorang yang
merasakan trauma akibat dari masa lalu nya terhadap pasangan mereka, dimana perempuan yang pernah
merasa disakiti oleh laki-laki akan merasa takut untuk memulai hubungan kembali dengan laki-laki baru
akibat dari masa lalunya tersebut. Cinta dapat muncul akibat dari faktor biologis dimana terdapat hormon-
hormon yang mampu merangsang tumbuhnya rasa bahagia, rasa nyaman, rasa cinta. Selain itu cinta juga
tumbuh dari faktor sosial dimana terjadinya interaksi antara seseorang kemudian merasakan kenyamanan
dan kecocokan sehingga memutuskan untuk menjadi pasangan. Cinta mampu tumbuh karena adanya
ketertarikan satu sama lain dimana ketertarikan adalah ketika seorang menaruh perhatian lebih kepada
orang lain, ketertarikan dapat muncul melalui kesamaan satu sama lain, rasa nyaman ketika bersama orang
tersebut, rasa bahagia berada di sampingnya, penampilan fisik yang mendukung sehingga membuat orang
tersebut tertarik, komunikasi yang baik, intensitas bertemu yang sering sehingga akan membuat rasa
ketertarikan muncul.

Berdasarkan pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (5th ed.; American Psychiatric
Association, 2013), orang yang mengalami pengalaman yang intens, berkaitan dengan ketidaksesuaian
gender dapat diberikan diagnosis sebagai gender dysphoria. Beberapa berpendapat bahwa diagnosis yang
tidak sesuai dengan patologis ketidaksesuaian gender harus dieliminasi. Yang lain berpendapat hal ini
esensial untuk menahan diagnosis untuk menjamin akses untuk perawatan. The International
Classification of Diseases (ICD) masih direvisi, dan mungkin akan ada perubahan menuju klasifikasi
terbaru dari ketidaksesuaian gender yang telah berlangsung lama sebagai gender identity disorder.

Apakah LGBT bisa disembuhkan?

Dikutip dari portal online BBC Indonesia pada tanggal 10 Februari 2016, Ahli Neurologi, dr. Ryu Hasan
mengatakan tidak ada istilah sembuh bagi orang yang memiliki orientasi seksual lesbian gay, dan
biseksual. Menurutnya, di dalam dunia kedokteran saat ini, LGBT bukanlah penyakit ataupun gangguan
jadi tidak perlu disembuhkan, kecuali jika mereka (LGBT ) merasa tidak nyaman maka dapat dikatakan
mengalami gangguan dan peru dilakukan terapi. Tetapi, konseling yang dimaksud Ryu Hasan bukanlah
untuk menghilangkan perilakunya melainkan berfokus untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. Dia
menegaskan bahwa orientasi seksual tidak bisa diubah.

Tambahnya jika sudut pandang dari psikologi dikaitkan dengan agama itu akan berbeda. Dia mengatakan
wajar jika orang religious tidak bisa menerima perilaku ini karena doktrin agama melarangnya. Tetapi hal
tersebut bukan dari bagian ilmu kedokteran modern, imbuhnya.

Bagaimana dengan kebijakan hukum mengenai LGBT? Sampai saat ini perintah belum mengambil
keputusan yang tegas mengenai LGBT di Indonesia, namun beberapa pihak yang pro terhadap LGBT
menggunakan dasar HAM bahwa setiap manusia berhak menentukan jalan yang ia pilih sendiri, dan
berhak untuk tinggal dan hidup di Indonesia. Namun banyak pihak juga yang kontra dengan LGBT di
Indonesia karena dianggap te,ah melanggar adat istiadat,budaya,norma dan agama yang berlaku di negara
Indonesia. Belum ada kejelasan yang pasti mengapa perintah sampai saat ini belum mengambil sikap untuk
LGBT karena para kaum LGBT ingin memiliki hidup layaknya orang normal tanpa ada diskriminasi di
masyarakat yang membuat mereka tidak nyaman.

Sumber : http://hmpsikologi.fkunud.com/lgbt-di-indonesia-apa-kami-salah-mencintai-sesama-kami/
Kasus Penyalahgunaan Obat PCC

Penyalahgunaan obat PCC yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara saat ini sedang
menjadi isu besar yang sedang terjadi di Indonesia. Berbagai pertanyaan besar mengenai
kasus ini telah banyak beredar di Indonesia. Fakta bahwa begitu banyak jumlah pemuda yang
menjadi korban dari penyalahgunaan PCC, belum lagi dampak yang telah ditimbulkan karena
penyalahgunaan PCC yang menjadikan korbannya sebagai „zombie‟ menjadi alasan begitu
urgensi nya suatu tindakan harus segera dilakukan terkait dengan kasus ini. Selain itu, fakta
adanya keterlibatan dua orang petugas kesehatan yakni seorang apoteker, dan satu orang
asisten apoteker juga tentunya tidak bisa terlewatkan begitu saja, dan harus untuk secara
bersama kita pahami mengapa hal tersebut bisa sampai terjadi. Kali ini, bidang 2 HMPD akan
mencoba untuk merangkum berbagai informasi terkait dengan kasus penyalahgunaan PCC,
berdasarkan sumber sumber yang terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Apa itu PCC?

PCC merupakan gabungan dari paracetamol, carisoprodol, dan caffein. Perlu diketahui bahwa
salah satu kandungan dalam PCC yakni carisoprodol, merupakan salah satu obat yang
menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 6171/A/SK/73/ tanggal 27 Juni tahun 1973
tentang Tambahan Obat Keras Nomor Satu dan Nomor Dua.termasuk dalam golongan obat G
(Gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter
dan ditandai dengan lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Obat ini dinamakan obat keras karena jika digunakan secara sembarangan bisa
membahayakan, meracuni tubuh bahkan bisa menyebabkan kematian. Obat carisoprodol
merupakan jenis obat penghilang rasa nyeri serta rematik pada tulang dan dapat menjadi
peredam gangguan pernafasan pada penyakit asma Perlu dipahami bahwa penggunaan obat
tersebut, harus dengan pengawasan dosis yang tepat. Karena tanpa disalahgunakan pun, jika
penggunaan dosis tidak dengan tepat corisoprodol dapat menyebabkan terjadinya gangguan
saraf sampai dengan kerusakan otak bagi penggunanya.

Di Indonesia sendiri, peredaran obat yang mengandung carisoprodol (termasuk PCC),


perizinan nya sudah ditarik secara resmi oleh BPOM melalui SK Kepala Badan POM
HK/04.1.35.07.13.3856 tanggal 24 Juli tahun 2013 sebagai perubahan atas keputusan
HK/04.1.35.06.13.3535 2013 tentang Pembatalan Izin Edar Obat yang mengandung
Carisoprodol. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah pertanyaan besar dalam kasus
penyalahgunaan PCC yang terjadi di Kendari, terutama mengenai bagaimana penyalahgunaan
bisa terjadi pada obat yang seharusnya bahkan sudah tidak beredar di masyarakat. Sampai
dengan tulisan ini diterbitkan, hal tersebut masih menjadi penyelidikan bagi pihak kepolisian
dan BPOM. Perlu diketahui, bahwa suatu obat yang mengandung carisoprodol memiliki efek
farmakologis sebagai relaksan otot yang hanya berlangsung singkat, efek relaksan tersebut
kemudian dapat menghambat rasa sakit ke otak dan syaraf. Efek relaksan tersebut, di dalam
tubuh akan segera dimetabolisme menjadi metabolit berupa senyawa meprobamat (jenis
psikotropika) yang menimbulkan efek menenangkan (sedatif).Efek inilah yang kemudian
banyak dijadikan sebagai alasan bagi para pengguna untuk mengonsumsi obat PCC ini.

Sampai dengan saat ini, korban penyalahgunaan PCC yang sudah diamankan mengalami
gejala yang sama yang diantaranya adalah, mengamuk, berontak, dan berbicara tak keruan
seperti orang yang tidak waras. Kandungan dalam PCC yang menyebabkan adanya efek
menenangkan ini seringkali menjadi alasan adanya efek kecanduan dan keinginan untuk
mengulangi konsumsinya. Ketika pengguna merasa dosis yang biasa diterima tidak cukup,
pengguna akan cenderung untuk meningkatkan dosis konsumsi, sehingga dalam keadaan
terparah bisa terjadi overdosis sampai dengan kematian.

Perkembangan Kasus Penyalahgunaan PCC di Kendari

Sampai dengan saat tulisan ini diterbitkan, sudah terdapat 76 orang yang menjadi
korban dari penyalahgunaan PCC, dua di diantara korban dinyatakan meninggal dunia. di
Kendari, Sulawesi Tenggara. Perlu digaris bawahi bahwa dari total korban penyalahgunaan
PCC tersebut, seluruhnya adalah remaja (rentang usia 12 tahun – 22 tahun), bahkan 30
diantaranya merupakan pelajar dari sekolah dasar (SD). Menurut penuturan dari salah satu
korban, yang sudah mendapatkan tindakan pemulihan, efek dari konsumsi PCC tersebut
mulai terasa setelah 10-15 menit. Badan mulai terasa lemas dan terjadi kejang-kejang. Kepala
pengguna mulai terasa panas dan merambat ke seluruh tubuh. Hal tersebutlah yang diduga
menjadi alasan para pengguna PCC di Kendari, Sulawesi Tenggara cenderung untuk segera
mencari cairan, dalam bentuk apapun. Penuturan dari salah satu korban ini sangat sesuai
dengan kasus kematian yang terjadi pada salah satu korban (Riski, 20thn) yang tewas
tenggelam karena berhalusinasi setelah mengonsumsi PCC.

Berdasarkan sudut pandang dari pemerintahan dan kepolisian, sudah ada beberapa tindakan
yang telah dilakukan, diantaranya adalah tindakan dari kepolisian daerah (polda) Sulawesi
Tenggara yang sudah melakukan penangkapan pada 9 orang pelaku pengedaran PCC di
Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut penuturan dari Kabid Humas Polda Sultra, AKBP
Sunarto, penangkapan para pelaku ini dilakukan di waktu dan tempat yang terpisah, yang jika
dirincikan adalah Polres Kendari berhasil menangkap empat orang, Ditnarkoba Polda Sultra
menangkap dua orang, Polres Konawe menangkap satu orang dan Polres Kolaka dua orang.
Yang harus kembali digaris bawahi, dua orang dari keseluruhan jumlah pelaku merupakan
apoteker dan asisten apoteker. Hal inilah yang kemudian menjadi hal yang sangat miris
karena tidak seharusnya hal tersebut dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan. Sampai
dengan saat ini, motif yang menurut penuturan dari pihak kepolisian, motif yang diduga
mendasari tindakan dari pelaku adalah karena motif ekonomi.

KPAI: Ada Motif Lain di Balik Peredaran PCC

Terkait dengan motif yang memprakarsai terjadinya penyebaran PCC, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia tak percaya hanya motif ekonomi merupakan motif murni yang berada di
balik beredarnya obat Paracetamol Caffeine Carisoprodol (PCC). Hal ini karena, barang bukti
dalam bentuk uang yang ditemukan polisi hanya sejumlah Rp.700.000. Terlebih pada fakta
bahwa menurut para korban, obat PCC ini bisa didapatkan dengan harga yang realtif murah
(10 pil dengan harga Rp.25.000-Rp.30.000). Komisioner KPAI bidang Pendidikan KPAI
Retno Listyarti khawatir ada motif yang lebih besar, yakni untuk menghancurkan generasi
muda Indonesia, yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, meningat fakta bahwa generasi
muda Indonesia adalah wajah serta cerminan mengenai masa depan Indonesia kelak.

Terlepas dari kecurigaan KPAI tersebut, tentunya kita tidak bisa menilai kebenaran dari
pernyataan tersebut, mengingat hal tersebut belum didukung oleh fakta-fakta nyata yang bisa
ditemukan. Sampai dengan penyelidikan lebih lanjut, motif pasti yang dinyatakan oleh
kepolisian mengenai kasus ini masih murni terkait dengan motif ekonomi. Namun,
kecurigaan dari KPAI tersebut tentunya perlu untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut,
terutama bagi para generasi muda Indonesia, mengingat bahwa kedepannya kitalah yang akan
melanjutkan tongkat pembangunan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tentunya kita perlu
dan harus untuk menjadi generasi yang tangguh dalam menerima tanggung jawab tersebut.
Sudah seharusnya lah, mulai saat ini kita membekali diri dan melatih diri, untuk menjadi
pribadi yang tangguh, sehingga ketika saatnya telah tiba nanti, kita telah siap dalam
melanjutkan tanggung jawab pembangunan Indonesia.

Sumber : http://hmpd.fk.ub.ac.id/kasus-
penyalahgunaan-obat-pcc/
APA YANG TERJADI DI MYANMAR?

Toleransi adalah salah satu kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan etnis di
Myanmar. Pembantaian yang dilakukan oleh pihak militer ini penyebab satu-satunya adalah
bukan hanya karena agama, tapi social, ekonomi, dan politik. Rohingya sudah berabad-abad
lalu tinggal dirakhine, rohingya berasal dari muslim banglades, Persia,dan arab yang datang
ke arakan dan menikahi penduduk local. Mereka juga menggunakan Bahasa berbeda yakni
Bahasa Bengal sama dengan yang digunakan oleh Bangladesh. Warga rohingya saat ini pun
memilik dua jenis nama nama Myanmar dan nama Bengal. Menurut isu yang beredar,
rohingya etnis muslim di arakan yang merupakan minoritas dianggap menjadi saingan warna
etnis Rakhine misalnya dalam mendapat lapangan pekerjaan. Selain itu dalam masalah
politik, saat pemilihan 2015 lalu rohingya tidak diberikan hak untuk memilih.

Berbad-abad lalu, raja arakan menggunakan gelar muslim dengan mata uang Persia serta
Bahasa persia, raja tersebut mendapat bantuan dari Sultan Bengal atas tahta yang berhasil ia
dapat di Arakan. Pada tahun 1826 Inggris menguasai arakan. Selama perang dunia dua,
muslim dan buddhist menjadi dua kubu yang terpisah, Buddhist dengan Jepang dan muslim
dengan Inggris. Myanmar mendapat kemerdekaannya pada tahun 1948, permecahan etnis ini
masih menjadi sebuah isu. Saat Jepang mengambil alih kekuasaan. Beberapa muslim takut
jika kelompok buddisht melakukan penyerangan terhadap mereka, yang akhirnya kelompok
muslim menuntut untuk merdeka. Militer Burma pun dikirim untuk melakukan operasi
militer terhadap mereka.

Burma yang mayoritas beragama Budha tidak pernah benar-benar mengenali Muslim Arakan
– yang pada tahun 1960 mulai menyebut diri mereka sebagai „Rohingya,‟ sebuah istilah asal
sengketa – sebagai salah satu kelompok etnis „pribumi‟. Salam sebuah buku yang ditulis oleh
Rogers Benedict : A Nation at the Crossroads, disebutkan salah seorang pejabat di era Ne
Win mengaku bahwa sang diktator memiliki kebijakan tak tertulis untuk menyingkirkan
warga muslim, Kristen, Karens dan beberapa etnik lainnya. Pemerintahan Ne Win pun secara
sistematis melucuti kewarganegaraan Rohingya. Dimulai dari pemberlakuan UU Imigrasi
Darurat 1974 dan puncaknya adalah UU Kewarganegaraan 1982 dan karena perbedaan
agama dan penampilan fisik mereka, mereka sering menjadi kambing hitam yang mudah bagi
pemerintah militer Birma untuk menggalang publik melawan, kapan pun negara tersebut
terkena krisis ekonomi atau politik. Pada bulan Maret 1978, Ratusan tentara bersenjata
menyerbu lingkungan Muslim di Sittwe dan sekitar 5.000 orang ditangkap. Ketika operasi
tersebut diperluas ke bagian lain Arakan, puluhan ribu orang Rohingya melintasi perbatasan
ke Bangladesh. Sejak 1982 rohingya tidak termasuk kedalam 135 etnis yang diterima
pemerintah Birma.

Apa yang sudah dilakukan Indonesia ?

Pada 2012 Indonesia bersama PBB memberikan status pengungsi pada rohingya. Indonesia
sudah melakukan diplomasi bebrapa kali seperti pada tahun 2016 lalu Aung San Suu Kyi
mengundang Menlu Retno untuk membahas konflik. Indonesia dipercaya Myanmar untuk
secara langsungmembahas konflik ini dibanding negara lain bahkan PBB.
Diplomasi terakhir pada September ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan
Aung San Suu Kyi untuk membicarakan upaya penyelesaian masalah Rohingya. Isi dari
permintaan Indonesia untuk masalah Rohingya :

 Mengembalikan stabilitas dan keamanan


 Menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan
 Perlindungan kepada semua orang yang berada di negara bagian Rakhine, tanpa
memandang suku dan agama
 Pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan

Sedangkan bantuan dana, inisiasi dari ACT sudah sejak tahun 2012 lalu. Sebelumnya ACT
juga telah mendirikan ratusan tempat penampungan di Sittwe, Rakhine State, Myanmar.
Segenap bantuan pangan dan medis amanah dari rakyat Indonesia disalurkan juga ke kamp-
kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh.

Selain itu, bantuan pembangunan sekolah dasar oleh Indonesia di pinggiran ibu kota Rakhine
yang diresmikan oleh Menlu pada Januari lalu, bertujuan untuk menyatukan etnis. Tetapi
sekolah itu hanya di isi oleh siswa etnis rohingya, etnis Rahikne bersekolah di sekolah lain,
alasannya mugkin karena sekolah tersebut terletak di tempat yang lebih banyak tingga etnis
Rohingya. Menurut salah seorang guru, disekolah lama sebelum kerusuhan etnis rahikne juga
mengajar, entah kenapa setelah kerusuhan mereka tidak mau mengajar disini. Etnis rohingya
sendiri tidak diizinkan untuk bersekolah di sekolah pemerintahan karena tidak termasuk 135
etnis yang diterima pemerintah. Bantuan lainnya seperti : alat kesehatan, ambulans, obat,
makanan, peralatan sekolah

Indonesia juga menampung imigran rohingya. Perpindahan Rohingya terjadi pada 2009,
2012, 2015, terutama di daerah Aceh, Medan dan Jakarta.

ARSA vs Militer

Serangan keras militer dengan skala besar yang dilakukan adalah serangan balasan akibat
Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) melancarkan serangan, pertama kali pada Oktober
2016 dan belakangan ini pada Agustus 2017 ARSA menyerang 30 pos polisi menggunakan
pisau dan bom molotov pada pos polisi. Bom tersebut buatan sendiri tetapi juga ada yang
menyebutkan mereka mendapat bantuan dari afganistan. Dan mereka dikabarkan sudah
berlatih sejak 2013 lalu di luar negeri. Setelah kekeran komunal yang dilakukan militer pada
tahun 2012 lalu. Pemerintah menganggap ARSA adalah teroris. Pengakuan ARSA mereka
hanya membela penduduk rohingya atas kekersan dan ketidak adilan yang dilakukan militer,
tujuan utama adalah melindungi minoritas Muslim Rohingya dari penindasan di Myanmar.

Aung San Suu Kyi yang mendapat nobel perdamian ini, dikecam berbagai pihak seperti
Indonesia, turki, PBB dan dari tokoh budha sendiri Dalai lama, atas ketidakmampuannya
memberhentikan kekerasan yang dilakukan militer. Ini sudah menjadi kejahatan
internasional. Pemerintahan yang tidak menerima Aung San Suu kyi menganggap pihaknya
telah berusaha untuk melindungi rohingya. Menurutnya semua orang berhak untuk membela
hak-hak mereka. Menurut Direktur Eksekutif Human Rights Working Group (HRWG)
Muhammad Hafiz militer lebih memegang kuat politik. Penyebabnya dalah karena belum
berjalannya reformasi keamanan di negara tersebut.
Dari penjelasan diatas, kemanakah seharusnya Rohingya pergi? Tidak diterima pemerintahan
Myanmar walau secara historia mereka punya persamaan. apakah itu satu-satunya cara untuk
mengehentikan pembantaian? Atau dapatkah negara-negara tetangga membantu dengan
mendiplomasi Myamnmar sehingga akhirnya mereka dapat menerima Rohingya seutuhnya?
Dan apakah kepercayaan antar etnis dapat tercipta sehingga tidak ada lagi balas dendam
penyerangan?

Apa yang dapat dilakukan mahasiswa terhadap masalah ini?

 Mendoakan
 Mendonasikan sejumlah uang
 Mendukung pemerintah Indonesia
 Demo non anarkis
 Membaca/mendengarkan berita dari lebih banyak sumber
 Hati-hati terhadap foto palsu

Sumber : http://hmpd.fk.ub.ac.id/apa-yang-terjadi-
di-myanmar/
EKSISTENSI ROKOK

Terdapat banyak isu-isu kontroversial di Indonesia, mengenai RUU pertembakauan yang


katanya lebih menguntungkan pihak industri, WTPM World Tobacco Process and Machinery
Asia yaitu pameran pertama yang akan diadakan di JIEXpo Kemayoran pada bulan Mei ini
yang ternyata juga sudah pernah diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2016 lalu. Harga
rokok indonesia yang terlalu murah yang menyebabkan semkain menjamurnya perokok di
indonesia. Industri rokok indonesia yang semakin kaya dan terus mengembangkan sayapnya
sementara nasib buruh yang berbanding terbalik dengan perkembangan industri-industri
rokok di Indonesia. Dampak rokok yang terus merenggut kesehatan dan nyawa manusia.

RUU TEMBAKAU

DPR :

“Dua puluh persen tembakau dalam negeri, dan 80% itu hasil impor. Nah kita ini sekarang
membuat peraturan membalikkan itu. Delapan puluh persen harus menyerap tembakau dalam
negeri, dan 20% kalau kran impor kita buka,” kata Taufiqulhadi.

LSM dan kubu anti tembakau :

kalangan LSM dan kubu anti tembakau mengkritik rancangan undang-undang tersebut yang
dianggap menguntungkan industri tembakau dan merugikan kesehatan masyarakat.

“Untuk apa lagi diajukan lagi RUU, bukankah sudah ada sekitar 14 UU yang terkait masalah
produksi, distribusi, cukai, pertanian, perkebunan tembakau dan segala macam,” kata Yulius.

Industri Rokok :

Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia, GAPPRI, Ismanu Sumiran


mengatakan, pihaknya mengharapkan agar DPR tidak tergesa-gesa untuk mengesahkan RUU
Pertembakauan.

“Pembatasan (impor) itu tidak terlalu mudah, karena dalam kenyataannya produksi tembakau
di dalam negeri masih jauh di bawah kebutuhan pabrikan,” ungkapnya.

Pasal lain yang „ditakuti‟ pengusaha rokok adalah pasal yang menyebutkan kalau
tembakaunya impor akan dikenai cukai yang besar. “Itu „kan berat sekali,” kata Muhaimin.

Dari sikap penolakan seperti itulah, Ismanu dan Muhaimin kemudian mempertanyakan
kecurigaan yang menyebut kalangan industri rokok mendukung pengesahan RUU
Pertembakauan.

“Jadi, tuduhan itu tidak beralasan,” katanya.

Tembakau adalah salah-satu industri paling bernilai dalam ekonomi Indonesia. Tiga tahun
lalu ditaksir nilainya mencapai Rp200 triliun.

Namun di sisi lain, angka penyakit dan kematian akibat rokok juga sangat tinggi. Tahun 2007
lalu, jumlah korban jiwa akibat rokok sedikitnya mencapai 400 ribu.
contoh pasal :

Pasal 3

Pengelolaan pertembakauan bertujuan meningkatkan budidaya dan produksi tembakau,


mengembangkan industri Pertembakauan bagi pertumbuhan perekonomian nasional dan
peningkatan pendapatan negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melindungi petani
tembakau dan pekerja pertembakauan, dan melindungi kesehatan masyarakat.

UU MENTERI KESEHATAN TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Pasal 3

(1) KTR meliputi:

a.fasilitas pelayanan kesehatan;

1. tempat proses belajar mengajar;

c.tempat anak bermain;

d.tempat ibadah;

e.angkutan umum;

f.tempat kerja;

g.tempat umum; dan

h.tempat lainnya yang ditetapkan.

(2) Pimpinan atau penanggung jawab tempat-tempat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib menetapkan dan menerapkan KTR

TANGGAPAN MENTERI KESEHATAN

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap


menolak rancangan undang-undang (RUU) Pertembakauan.

Akibat rokok, pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan melalui
program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bengkak. Ia
menegaskan, asap rokok menyebabkan penyakit buat manusia. Tak hanya perokok aktif
namun juga pasif.

BAHAYA ROKOK

Sebuah kajian yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet memperlihatkan fakta baru
tentang bahaya merokok. Di kajian itu disebutkan, merokok menyebabkan satu dari 10
kematian di seluruh dunia dengan separuh di antaranya terjadi di empat negara yaitu China,
India, Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Kajian itu memperingatkan, meskipun ada kebijakan kendali tembakau yang telah berjalan
puluhan tahun, pertumbuhan populasi telah meningkatkan angka perokok. Menurut periset,
kematian bisa meningkat karena perusahaan tembakau secara agresif menarget pasar baru
terutama di negara dunia ketiga.

Anak sebagai orang ketiga yang terkena dampak Rokok

Bahaya rokok tak hanya mengancam para perokok aktif maupun perokok pasif. Para peneliti
mengatakan anak-anak dapat menjadi “orang ketiga” yang mengalami bahaya rokok, walau
orangtua tak merokok dekat-dekat. Anak-anak dengan lingkungan orangtua yang merokok
didapati memiliki kandunga nikotin yang tinggi di tangan mereka, ungkap studi yang
diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control.

Peneliti menemukan, walau hanya menyentuh barang-barang atau permukaan yang


terkontaminasi residu asap tembakau, anak-anak sudah dapat terpapar bahaya nikotin.

“Temuan ini mengingatkan orangtua, bahwa tangan anak-anak dapat mengandung nikotin
tingkat tinggi ketika mereka berada di lingkungan dengan orang-orang yang merokok, meski
orangtua merokok di tempat berbeda,” kata rekan penulis studi Dr Melinda Mahabee-Gittens
yang bekerja sama dengan Cincinnati Children‟s Hospital Medical Center.

Mahabee-Gittens menambahkan, orangtua mungkin berpikir bahwa tidak merokok di sekitar


anak merupakan pilihan yang cukup baik, tapi ini sama sekali tidak baik.

Temuan ini menekankan bahwa satu-satunya cara yang aman untuk melindungi anak-anak
dari paparan asap rokok adalah dengan berhenti merokok dan melarang ada yang merokok di
rumah

Paparan nikotin menempatkan anak-anak pada berbagai risiko kesehatan, termasuk infeksi
saluran pernapasan dan telinga, dan lebih sering dan parah ialah serangan asma, menurut
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS.

WTPM

Mesin tersebut yang akan menggantikan para buruh rokok. Beberapa kutipan pada brosur
WTPM di JIEXpo :

“Indonesia is home to several multinational tobacco manufacturers…so we expect many


decision-makers to make the journey to the Jakarta Expo. (”Indonesia merupakan rumah bagi
beberapa manufaktur tobako multinasional..jadi kami berharap banyak pembuat keputusan
untuk membuat perjalanan sampai pada Jakarta Expo”)

“….Indonesia – a country with a thriving tobacco industry that is currently at the center of the
growing Asian tobacco market.” (”Indonesia, negara dengan”)

“The country has a world-renowned cigarette industry, namely down to its Kretek sector,
which ensures a high level of demand for tobacco products which is still increasing.”
Bagaimana bisa masyarakat masih tetap asyik dan menutup mata dan hati mereka, akal
pikiran yang sudah dikendalikan oleh zat nikotin. rokok yang katanya sebagai penghilang
sumpek, bagaikan teman peliur lara. Darimana kah kita harus mulai bertindak?

INDONESIA : HARGA ROKOK TERMURAH

Data yang dihimpun dari UN Office of Drugs and Crime, Indonesia masuk ke peringkat 10
negara dengan harga rokok termurah di dunia. sedangkan rata-rata harga rokok termahal ada
di negara Australia.

Saat ini harga rokok termurah Rp400 per batang atau Rp4.800 per bungkus, sedangkan harga
rokok di kelompok tertinggi sekitar Rp1.215 per batang atau Rp14.580 per bungkus.

ORANG TERKAYA DI INDONESIA

Seperti dilansir majalah Forbes, tiga orang terkaya di Indonesia memiliki lini bisnis utama
sebagai pengusaha rokok. Pengusaha paling kaya adalah kakak beradik Hartono, yakni
Robert Budi dan Michael Bambang Hartono, dengan kekayaan per Agustus 2016 US$ 15,4
miliar. Kekayaan mereka meningkat Rp 5,2 triliun sejak November 2013.

adalah Susilo Wonowidjojo. Dia adalah pemilik perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk
(GGRM) dengan kekayaan US$ 5,5 miliar.

NASIB BURUH ROKOK

“Upah saya dari MPS lumayan saja mbak, kekurangannya ya ditutup sama jualan sawo.
Suami saya juga kan masih kuat kerja, walaupun cuma jadi kuli bangunan. Kadang kerja,
kadang enggak, tapi ya lumayan. Cukup kalau dicukupkan”. Setiap hari Ia dibayar Rp. 9500,
paling tidak dalam seminggu, Ia mengantungi Rp. 57,000, sebulannya Ia mendapat
penghasilan Rp 228,000. Bayaran yang jauh dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Kabupaten Purbalingga menentukan UMK sebesar Rp. 499,500 setiap bulan. “Tapi Aku
dibayar segitu karena aku masih lanjutan mba. Kalau yang sudah terampil dibayar Rp, 11.000
per hari. Kalau yang pemula dibayar Rp, 8500”, Lantas Ia melanjutkan, “Besar bayarannya,
kerjaannya juga tambah banyak mba. Kalau yang terampil, sehari targetnya 4000 batang,
yang pemula 1600 batang. Kalau aku kan dapatnya tahap lanjutan, sehari targetnya 2500
batang”.

INDONESIA JUARA SATU ROKOK DUNIA

MEI 2016

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr


Lily Sriwahyuni Sulistyowati mengatakan, jumlah perokok di Indonesia saat ini mencapai 90
juta jiwa.

Berdasarkan riset Atlas Tobbaco, ujar Lily, Indonesia menduduki rangking satu dengan
jumlah perokok tertinggi di dunia. “Bisa dibilang Indonesia itu juara merokok,” ujarnya,
Selasa (24/5).
Indonesia menduduki rangking pertama dalam jumlah perokok disusul Rusia rangking kedua,
kemudia Cina, Filipina, dan Vietnam. Sebanyak dua dari tiga laki-laki di Indonesia adalah
perokok.

Apalagi di Indonesia pemandangan bapak menggendong anaknya yang masih kecil sambil
merokok sudah biasa. Makanya tidak heran kalau anak-anak usia 10-14 tahun sudah mulai
merokok.

Anak-anak mulai merokok karena mereka mencontoh bapaknya yang perokok. Sebab orang
tua merupakan contoh model bagi anaknya.

“Apalagi remaja sedang mencari jati diri. Mereka senang mencoba hal-hal baru seperti
rokok,” ujar Lily.

LEBIH 20 JUTA ANAK INDONESIA MULAI MEROKOK SEBELUM 10 TAHUN

kasus :

1. Akun Novia Walk Away menceritakan di sekitar tempat tinggalnya di gang


Manunggal 2, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, seorang anak merokok sambil
menengak minuman beralkohol. “Tapi seolah-olah masyarakat nggak peduli. Pemilik
warung juga demikian… Saya sering lapor RT soal itu… Mereka itu kayaknya sudah
nurut sama anak itu.”

2. Pada April 2012, Ilham, seorang bocah berusia 8 tahun asal Sukabumi menjadi
pembicaraan. Dia dikenal sebagai bocah perokok dan juga sering berbicara „kasar‟.
Setelah ramai dibicarakan, lelaki yang mulai merokok sejak usia empat tahun itu akhirnya
berhasil meninggalkan kebiasaan merokok setelah mendapat perawatan khusus di sebuah
rumah singgah di Jakarta.

“Setelah satu bulan mengikuti program penyembuhan, Ilham berhasil sembuh dan kami
sangat berharap dukungan dari keluarga dan lingkungannya,” kata Arist Merdeka Sirait,
Ketua Komnas Anak, pada April 2012.

PERNAHKAH ANDA MENDENGAR ISU HARGA ROKOK YANG KATANYA


AKAN NAIK MENJADI 50 RIBU?

Untuk diketahui, usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus merupakan
hasil studi dari Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany.

Studi ini mengungkap kemungkinan perokok akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan
dua kali lipat dari harga normal. Hasilnya 80 persen bukan perokok setuju jika harga rokok
dinaikkan.

“Dalam studi ini, para perokok bilang kalau harga rokok di Indonesia naik jadi Rp 50 ribu per
bungkus, mereka akan berhenti merokok. Belum lagi ada tambahan dana Rp 70 triliun untuk
bidang kesehatan,” ujar Hasbullah

APA DAMPAK TERHADAP BURUH?

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menolak rencana kenaikan cukai rokok yang
akan mengerek harga rokok. Mahalnya harga rokok dinilai akan berpengaruh kepada nasib
buruh.

“Akibatnya industri rokok akan menurunkan jumlah produksi rokok dan berujung ancaman
PHK besar-besaran pekerja di industri rokok,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam
keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Saat ini kata dia, 80 persen pekerja di industri rokok adalah pekerja outsourcing yang sangat
rentan diputus kontrak kerjanya. Kenaikan harga rokok dinilai akan membuat potensi PHK
menjadi lebih besar.

Buruh juga menolak rencana kenaikan cukai rokok lantaran akan menambah angka
pengangguran baru terhadap 4,7 juta buruh industri rokok dan 1,2 juta petani tembakau.
Selain itu, buruh juga tidak percaya kenaikan cukai rokok akan digunakan oleh pemerintah
untuk meningkatkan anggaran kesehatan.

KSPI mengaku sudah pernah mengusulkan agar dana cukai rokok digunakan untuk
memperluas jumlah peserta JKN-KIS, tapi tidak pernah disetujui.

“Jangan-jangan kebijakan menaikkan harga rokok hanyalah akal-akalan untuk menutupi


kegagalan implementasi tax amnesty demi menambal defisit APBN,” kata dia.
Terahir, KSPI juga menyinggung peredaran rokok illegal. Kenaikan harga rokok dipercaya
akan membuat peredaran rokok illegal kian marak.

“Seluruh jumlah buruh yang ada di Jatim mencapai 20 juta orang, 6 juta orang di antaranya
bekerja di lingkungan pabrik rokok. Kalau harga rokok dinaikkan sedrastis itu, tentu saja
akan membuat guncangan di pabrik rokok,” ujar Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf
ditemui usai mengikuti Konfercab PCNU di Ponpes Ihayul Ulum Kecamatan Dukun Gresik,
Minggu (21/8/2016)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menandatangani Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 147/PMK.010/2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.

Dalam aturan tersebut, Sri Mulyani memutuskan untuk menaikkan tarif cukai rokok rata-rata
sebesar 10,54 persen. Selain itu, Kementerian Keuangan juga mengatur mengenai Harga Jual
Eceran (HJE) rokok yang berlaku per 1 Januari 2017.

Dengan mengacu pada aturan tersebut, maka mulai 1 Januari 2017, harga jual eceran (HJE)
rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) paling rendah adalah Rp 655 dari sebelumnya Rp 590.
Untuk Sigaret Putih Mesin (SPM) paling rendah Rp 585 dari sebelumnya Rp505,00.

Untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT) paling rendah Rp 400
dari sebelumnya Rp 370. Sedangkan Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) dan Sigaret Putih
Tangan Filter paling rendah Rp 655 dari sebelumnya Rp 590. Adapun harga jual eceran
terendah Sigaret Kretek Mesin (SKM) hasil tembakau yang diimpor adalah Rp 1.120 dan
harga jual eceran terendah SPM Rp 1.030. Untuk harga jual eceran terendah SKT atau SPT
Rp 1.215 dan harga jual eceran terendah SKTF dan SPTF adalah Rp 1.120.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya dalam PMK itu disebutkan, pertimbangan pemerintah


menaikkan tarif cukai rokok dan harga jual eceran rokok hasil tembakau adalah dalam rangka
meningkatkan pengendalian konsumsi barang kena cukai berupa hasil tembakau dan
memperhatikan potensi penerimaan di bidang cukai hasil tembakau yang berkesinambungan.

“Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal II ayat 3 PMK
Nomor 147/PMK.010/2016 yang diundangkan oleh Dirjen Perundang-undangan Kementerian
Hukum dan HAM Widodo Ekatjahjana pada 4 Oktober 2016 itu

APA YANG BISA DILAKUKAN MASYARAKAT ?


Desa Sitiung yang ada di Kecamatan Sitiung, Sumatera Barat juga melarang warganya untuk
merokok. Bahkan akan ada penghargaan bagi warganya yang berhasil berhenti meroko, nah
buat kamu yang terapi berhenti merokok boleh lo berkunjung ke sini.

AUSTRALIA DAN ROKOK

Untuk mempersulit kaum perokok, merokok dilarang dalam radius 10 meter dari taman
bermain anak-anak dan dalam jarak empat meter dari pintu masuk gedung umum, peron
kereta, antrean taksi, dan halte bus.
Di Australia, kemasan rokok dijual dalam warna cokelat kelam, tanpa logo produsen, dan
menampilkan gambar bahaya merokok yang menakutkan pada bagian depan.

“Anda bisa melihat gambar besar kanker tenggorokan yang takkan bisa dilupakan, lubang di
tenggorokan atau kondisi otak seseorang yang mengalami stroke,” kata Chapman.

“Beberapa perokok mengaku mereka tidak melihatnya, tapi ada riset yang menunjukkan
bahwa orang-orang yang punya strategi menghindar itulah yang nantinya akan berhenti di
kemudian hari,” tambahnya.

Namun, ada kampanye anti-rokok lainnya yang mencoba menggunakan pendekatan lebih
lunak, yaitu dengan menekankan imbas positif yang dialami seseorang sejak hari pertama
berhenti merokok.

Pendekatan inilah yang ditempuh pencipta aplikasi interaktif bernama My Quit Buddy, yang
diluncurkan 2012 lalu.

Aplikasi ini menawatkan tips-tips berhenti merokok, pesan memotivasi yang rutin dikirim
setiap hari, menyarankan pengalih perhatian guna mengatasi kecanduan, dan tempat untuk
berbagi kisah. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 400.000 kali di Australia saja.

“Ini menunjukkan ke orang-orang bahwa dengan berhenti merokok selama lima hari, Anda
akan mulai melihat perubahan. Anda akan punya lebih banyak uang di dompet, kulit Anda
lebih cerah,” ujar Paul Den, salah satu pencipta aplikasi My Quit Buddy.

Efek lanjutannya, forum komunitas orang-orang yang berhenti merokok menunjukkan kepada
kaum perokok yang ingin berhenti merokok bahwa mereka tidak sendirian.
“Orang pada umumnya lebih mempercayai orang lain ketimbang pemerintah,” kata Den.

LALU APA YANG DAPAT DILAKUKAN MAHASISWA, TERUTAMA


MAHASISWA PS.KED FK UB SEBAGAI AGENT OF CHANGE DAN IRON STOCK
? PATUTKAH KITA HANYA DIAM SAJA?

Sumber : http://hmpd.fk.ub.ac.id/eksistensi-rokok/
Rokok : Sumber Masalah Sekaligus
Tantangan

Pembahasan mengenai rokok, merupakan suatu pembahasan yang seolah tidak berujung.
Pandangan dari sektor yang berbeda, pada faktanya melahirkan sudut pandang yang berbeda
pula terkait dengan kehadiran rokok di Indonesia. Sektor ekonomi dan kesehatan merupakan
dua sector yang seolah bertolak belakang dalam penanganan terhadap rokok. Fakta bahwa
rokok merupakan sumber masalah bagi kesehatan seolah dengan mudahnya dapat ditepiskan
oleh fakta nyata bahwa sampai dengan hari ini pajak dari cukai rokok masih sangat
dibutuhkan dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Ibaratkan sebuah koin yang
memiliki dua sisi yang berbeda, kehadiran rokok pun saat ini bagaikan suatu dilema besar,
haruskah ditekan jumlahnya untuk memenangkan sektor kesehatan, atau justru dipertahankan
jumlahnya demi memenangkan sektor ekonomi yang masih sangat membutuhkan kehadiran
rokok untuk pembangunannya. Melalui pembahasan dalam Kajian ini, kami akan coba untuk
membahas solusi terbaik bagi kehadiran rokok di Indonesia.

Kembali kepada pengibaratan bahwa segala sesuatu bergantung dari sudut mana kita ingin
melihat, sebagai bagian dari pihak yang bergerak didalam bidang kesehatan, secara tegas
kami mengatakan bahwa apapun yang terjadi, dan sampai kapanpun, kami akan selalu
menolak dan berada di pihak yang kontra terhadap kehadiran rokok di Indonesia. Namun
sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, tentunya kami pun tidak akan secara egois
memandang bahwa keinginan kami adalah keinginan yang absolut dan mutlak harus
terlaksana. Karena kami percaya, semua bukanlah tentang kemenangan dari sektor tertentu.
Kemenangan adalah milik masyarakat, masyarakat lah yang berhak untuk memperoleh
kemenangan, dengan hasil yang seadil-adilnya terkait dengan penanganan rokok di Indonesia.

Fakta bahwa Indonesia saat ini menempati posisi nomer 1 tertinggi dalam jumlah perokok di
dunia, membuat kami semakin sadar bahwa rokok di Indonesia bukanlah masalah sederhana
yang bias dengan mudah ditangani. Jangan sebut kami sebagai pihak yang pesimis, Karena
yang kami lakukan hanyalah menjadi realistis. Jika Indonesia dituntut untuk menjadi negara
yang jumlah perokoknya mengalami penurunan secara drastis Mari Bersama Kita aminkan
terlebih dahulu, Karena melihat statusnya saat ini rasanya hal tersebut masih hanya akan
menjadi mimpi besar bagi Indonesia. Tapi tak apalah, tokoh besar Indonesia, Ir.Soekarno
bahkan selalu memberikan pesan untuk kita bermimpi setinggi tingginya, Karena ketika pun
harus terjatuh maka kita akan terjatuh diantara awan. Sungguh, mimpi besar kita untuk
mencapai keadilan bagi semua pihak terkait rokok sebenarnya sangat mungkin untuk dapat
tercapai, namun memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar Dan tentunya melibatkan
pihak yang tidak sedikit pula. Dibutuhkan suatu kerjasama multidisiplin serta multisektor
sehingga harapannya adalah dapat tercapai penyelesaian seadil adilnya bagi seluruh sektor
yang terkait dengan penanganan rokok di Indonesia.

Kami sebagai kastrat, memiliki solusi yang inovatif untuk menangani masalah rokok di
Indonesia. Inovasi yang Akan kami tawarkan kepada pemerintah adalah diadakannya
kerjasama lintas sektor antara kementrian kesehatan, kementrian perhubungan, Dan
kementerian ekonomi di Indonesia. Perlu diketahui bahwa untuk wilayah DKI Jakarta, telah
dikelurkan peraturan daerah mengenai kawasan dilarang merokok, melalui PERDA DKI
Jakarta No.75 tahun 2005. Melalui peraturan ini, Selah satu kawasan dilarang merokok
adalah angkutan umum, menurut hasil kajian kami, peraturan larangan merokok di angkutan
umum tersebut sesungguhnya sangat bisa untuk adiusulkan kementerian kesehatan untuk
menjadi suatu undang-undang yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk
implementasinya sendiri, pemerintah bisa merangkul kementerian perhubungan serta
kementerian ekonomi. Kementerian perhubungan dapat berperan sebagai garda pertama
pelaksanaan yang berhubungan langsung dengan angkutan umum di Indonesia. Sistematika
pelaksanaannya sendiri adalah, seluruh masyarakat Indonesia akan memiliki peran
pengawasan bagi pelaksanaan peraturan tersebut. Bagi setiap perokok di Indonesia yang
diketahui merokok di angkutan umum harus dilaporkan. Mekanisme pelaporannya sendiri
adalah melalui aplikasi. Kementerian perhubungan Akan mewajibkan seluruh angkutan
umum di Indonesia untuk menempelkan tulisan yang berisi Nomer pengaduan serta aplikasi
yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan kejadian merokok pada angkutan
umum. Selain itu, setiap angkotpun memiliki Nomer registrasi yang jelas serta terdaftar atas
nama perusahaan maupun pribadi secara jelas. Sehingga, ketika telah melewati batas
maksimal perokok di angkutan umum tersebut Dalam jangka waktu tertentu, Akan Ada
tindakan sanksi yang bisa diberikan pada perusahaan Maupun pribadi yang memdaftarkan
kepemilikan terhadap angkutan umum tersebut. Dalam hal ini, peran Dari kementerian
ekonomi Adalah menghimpun industri kreatif Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi
untuk bisa bekerjsama Dan menciptakan aplikasi Maupun mekanisme pengaduan lain yang
dapat memudahkan masyarakat Dalam melakukan pengaduan serta memudahkan pemerintah
Dalam menghimpun data pengaduan yang diberikan oleh masyarakat. Sehingga ketika harus
melakukan tindakan Sanksi pada masyarakat Maupun pribadi yang tercatat kepemilikannya,
maka pertanggung jawaban pemerintah pun jelas dalam pemberian Sanksi.

Solusi selanjutnya yang kami tawarkan adalah kerjasama antara kementerian kesehatan Dan
kementerian ekonomi. Di Indonesia saat ini tidak sedikit masyarakatnya yang sesungguhnya
ingin berhenti merokok, tapi seringkali bingung tentang tahapan yang bisa dilakukan. Kami
menawarkan solusi dengan memanfaatkan kemajuan zaman dan teknologi, berupa aplikasi
yang akan memudahkan perokok yang ingin berhenti merokok. Peran dari kementerian
kesehatan adalah membuat standarisasi kelayakan tenaga kesehatan yang dapat terlibat dan
membantu dalam aplikasi tersebut. Sedangkan, peran dari kemeterian ekonomi adalah
menghimpun industri kreatif di Indonesia untuk menciptakan suatu wadah yang memudahkan
interaksi antara perokok dengan pihak ahli yang akan membantu untuk berhenti merokok.
Proses ini tentunya bukanlah proses yang cepat dan mudah. Terdapat proses yang kompleks
dan memakan waktu, sehingga yang kami harapkan adalah kesabaran dari seluruh pihak agar
proses tersebut dapat tetap berkelanjutan.

Dalam kajian yang kami lakukan, kami sangat menyadari bahwa penanganan masalah rokok
bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak. Melalui
kajian mengenai rokok yang telah kami lakukan, dan menghasilkan dua penawaran saran bagi
pemerintah, kami harapkan Bahwa hal tersebut dapat dipertimbangkan untuk menjadi
sebagian kecil yang bisa dilakukan untuk menemukan solusi terbaik bagi keberadaan rokok di
Indonesia

Sumber : http://hmpd.fk.ub.ac.id/rokok-sumber-
masalah-sekaligus-tantangan/
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan
menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya.
Gaya hidup dapat diartikan juga sebagai suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya
hidup sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin
bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas
pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain, gaya
hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya.
Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan
sehari-hari adalah masalah ” Berpakaian “. Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu
dikaitkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena, sebagian remaja Indonesia
khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih
menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian
para remaja yang mengikuti mode orang barat. Kita tahu bahwa mode yang dipakai oleh
orang barat kebanyakan menyimpang dari moral. Sedangkan kita sadar bahwa Indonesia
terkenal dengan kesopanannya dan budi luhurnya. Namun, sebagian remaja Indonesia
kemudian meniru atau mengikuti mode orang barat tanpa memfilternya secara baik. Contoh
berikutnya, gaya hidup sebagian remaja yang mengikuti budaya orang barat adalah
mengkonsumsi minum – minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenislainnya. Mereka
beranggapan bahwa jika tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka ia akan dinilai
sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Ini adalah pengertian yang
sangat salah. Di era modern ini, memang para remaja dituntut untuk berhati – hati dalam
segala hal. Baik dalam pergaulan, maupun penerapan kehidupan. Padahal jika kita teliti,
minum – minuman keras dan narkoba dapat merusak kesehatan dan mental orang yang
mengkonsumsinya. Tetapi mereka tidak begitu paham dengan istilah itu. Untuk itu, di zaman
yang serba modern ini orang tua yang mempunyai anak remaja harus memantau pergaulan,
teman-teman, dan gaya hidup yang mereka terapkan. Dan untuk para remaja harus berhati -
hati dalam menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter budaya dari luar secara baik
dan tepat.
Berbicara mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk
terus diikuti perkembangan dan dinamikanya, juga sebagai bahan kajian yang tak kalah
menarik. Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan dan seluruh masyarakat untuk
berubah, lebih berkembang dan maju. Era globalisasi merupakan era persaingan bebas dalam
segala aspek kehidupan (ekonomi, pendidikan, teknologi, dll.), pada era ini memperlihatkan
suatu kondisi bahwa dunia ini sudah semakin kecil. Di dalam konteks informasi, dunia ini
sudah menjadi satu, tidak ada lagi kotak-kotak yang membatasi wilayah satu dengan lainnya.
Dengan adanya peran media (televisi, radio, majalah, internet) telah mempengaruhi gaya
hidup dan moralitas remaja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara/ membedakan mengetahui gaya hidup yang negatif dan positif
2. Mengetahui gaya hidup dan pengaruh terhadap pelajar/remaja terhadap penggunaan gadget
3. Pengawasan orang tua terhadap gaya hidup yang tidak baik ini

1.3 Tujuan
1. Mengetahui atau membedakan gaya hidup yang baik di era masa kini
2. Mengetahui gaya hidup dan perilaku pelajar/remaja terhadap penggunaan gadget di era
globalisasi
3. Peran orang tua mengawasi gaya hidup yang tidak baik kepada anak- anakNya

BAB II
PEMBAHASAN
2.1
– Bagaimana cara/ membedakan mengetahui gaya hidup yang negatif dan positif
Pengertian Remajadan Gaya Hidupnya
Masa remaja adalah masa pencarian identitas.Sedangkangaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self
orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi. Kita sebagai remaja
mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari
seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya
hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam
pergaulannya. Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang
sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja. Para bintang muda yang digandrungi ternyata
mampu mengubah gayahidup remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang
terkesan terlihat glamour , Gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan
yang dianut para remaja sesungguhnya karena “diajarkan‟ oleh idola-idola mereka yang
berada di layar telivisi yang kita lihat sehari hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru
gaya dari orang lain. Selain itu, juga dipicu oleh program-program yang ditayangkan oleh
televisi. Kehidupansinetron yang kerap menampilkan hidup mewah dan cara instan telah
menjadi “trend baru‟ bagi remaja. Siapapun yang terpengaruhi dengan gaya hidup sinetron
ituakan mendapat stigmatisasi “tidak gaul dan tidak funky‟. Sebuah stigma yang amat
memalukan bagi mereka, karena itu sedapat mungkin harus dihindari. Kebutuhan hidup yang
tercipta akibat keinginan mengejar “syahwat‟ kenikmatan duniawi, berpadu dengan budaya
instant, menyebabkan para remaja seringkali menjerumuskan diri ke dalam perilaku sesat.
Keinginan untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah
bagi anak-anak orang kaya. Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar keinginan mereka.
Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan ? Ketika keinginan memiliki
handphone, sementara anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari keluarga kurang
mampu biasanya mengambil jalan pintas.
Bagi yang telah “mengimani‟ budaya instant, cara ini dipandang paling logis. Sebaiknya
remaja jangan terlalu mengikuti kehidupan yang serba wah. Kita juga harus melihat keadaan
lingkungan sekitar kita. Agar kita tidak terjerumus dalam pergaulan bebas sebaiknya kita juga
memilih teman yang baik agar tidak menjerumuskan kita ke hal-hal yang negatif. Itu semua
tergantung dari diri remaja masing-masing.
Pada masa remaja pengaruh idola memang sangat kuat seperti yang saya jelaskan di atas.
Idola atau tokoh akan mengendalikan hidup kita yang mungkin tanpa kita sadari. Tidak bisa
dimungkiri bahwa keberadaan media mutlak diperlukan. Karena pada suatu sisi media
memungkinkan kita untuk tahu beragam informasi, berita, penemuan, dan hal-hal baru. Atau
bisa disimpulkan bahwa sebenarnya hadirnya media berpengaruh positif dan juga negatif.
Keberadaan media memang tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan demikian, kalau kita
tidak selektif terhadap pesan media, kita akan menjadi korban media. Tidak salah memang
ketika kita membeli sebuah produk berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu
diingat, seberapa perlu produk yang kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang
membutuhkan produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang
disampaikan oleh media. Tidak ada salahnya memang untuk tampil menarik seperti yang
banyak diiklankan di media, dengan sebagian produk yang ditawarkan untuk membantu
mewujudkan impian itu. Juga merupakan sesuatu yang wajar untuk pergi berbelanja membeli
barang-barang kesukaan. Namun, yang mesti kita ingat, jangan memaksakan diri.
Disini, peneliti mempersempit objek penelitian yang terpacu pada Handphone, Karena tidak
dapat dipungkiri jangankan remaja, tapi anak-anak zaman sekarang juga sudah meiliki
handphone.
Handphone (HP), mungkin benda itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Benda elektronik
ini menjadi kebutuhan bagi semua orang tak terkecuali bagi remaja. HP memiliki dampak
negatif dan positif bagi remaja (pelajar).Banyak segi positif (keuntungan) karena
perkembangan tersebut, tapitidak sedikit juga dampak negatif yang ditimbulkannya. Kali ini
saya akan membahas tentang keuntungan Handphone dan dampak yang diakibatkan bagi
pelajar, sebagai berikut :
A. DampakPositif
1) Mempermudah komunikasi, (dengan orang tua). Peran ini memang vital terutama bagi
siswa yang relatif jauh rumahnya dari sekolah dan ada kendala transportasi. Untuk itu
peranan HP sangat penting sekali untuk memastikan kapan dan kapan jemputan diperlukan.
2) Mencari informasi IPTEK lewat internet, hal ini dimungkinkan dengan penemuan seri HP
canggih generasi 3G yang memberikan kesempatan penggunanya untuk browsing internet
lewat Handphone.
3) Memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring sosial yang bisa kita
dapatkan dengan mendownload aplikasi java yang sesuai dengan handphone kita.
4) Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi feature seperti Document
Viewer dapat membantu pelajar dalam mempelajari materi dalam bentuk ebook atau pdf
secara portable dengan mudah.
5) Membantu pelajar untuk berlatih English conversation dengan format Mp3 atau Mp4.
6) Menghilangkan kepenatan pelajar setelah belajar dengan mendengarkan music dengan
feature Mp3 player atau radio Fm.

B. Dampak Negatif :
1) Mengganggu Perkembangan Anak (Menurunnya konsentrasi belajar). Dengan canggihnya
feature-feature yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan
mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan
dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka
sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam
ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut
dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2) Efek radiasi Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,
penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati
dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika
memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan
menggunakan HP secara permanen.
3) Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari
pada penjahat.
4) Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru
dan orang tua.
5) Dengan keisengan pelajar yang labil, mereka menggunakan HP untuk saling bertukar
gambar porno dan bercanda lewat sms dengan kata-kata yang menjurus porno pula. Ini adalah
akibat yang paling serius dari pemilikan HP yang tak memiliki tujuan yang jelas.
6) Menambah pengeluaran ekstra alias boros, bila sebelumnya orang tua cukup memberi
uang jajan dan transport setelah memiliki HP harus menambah uang beli pulsa. Dan karena
sebagian besar siswa belum memiliki skala prioritas dalam pembelajaran, maka sebagaian
siswa menghabiskan uang mereka untuk membeli pulsa. Mereka rela tidak jajan asal bisa ber-
sms ria dengan temannya. Bahkan kebutuhan untuk membeli buku atau keperluan belajar
lainnya bisa kalah dengan kebutuhan membeli pulsa. Apalagi kalau HP hanya digunakan
untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
Menurut Dr Imre Fejes, juru bicara tim peneliti konsentrasi dan kualitas sperma pada pria
yang terkena radiasi telepon genggam berkepanjangan lebih buruk ketimbang sperma pada
pria yang jarang menenteng-nenteng telepon seluler.

2.2. Mengetahui gaya hidup dan perilaku pelajar/remaja terhadap penggunaan gadget di era
globalisasi
Berikut beberapa dampak negative penggunaan gadget adalah :
1. Malas belajar/kurangnya perhatian terhadap pelajaran
2. Malas membantu orang tua
3. Pancaran sinar gadget bisa membuat mata jadi susah berkedip jika terlalu lama dipakai
sehingga mengakibatkan kejelian mata berkurang.
4. Lebih suka keluar rumah (misalnya pergi ke warnet/diajak jalan dengan teman lewat
handphone)
5. Tidur sampai larut malam (baca BBM,Line,whatsapp,path,twitter dll)
6. Lupa waktu
7. Jarang sholat
Apakah anda pernah merasakannya? Jika iya! berikut cara mengatasinya:
a. Perlakukan Sesuai Fungsi Dasarnya
b. Membatasi Komunikasi
c. Kurangi Pemakaian Smartphone Secara Bertahap
d. Perbanyak Berbicara Secara Langsung
e. Gunakan dengan bijaksana
2.4 Peran Orang Tua dalam menyikapi fenomena Gadget dan Media Sosial
Sejauh ini trend gadget canggih berpengaruh buruk pada anak, terlebih tak semua remaja
memiliki uang saku, fasilitas komunikasi dan transportasi yang melimpah. Beberapa kasus
bunuh diri atau kejahatan yang melibatkan anak dan remaja belakangan ini ironisnya
disebabkan oleh kebutuhan mereka akan barang-barang mewah seperti Smartphone. Setelah
kasus penusukan kawan sekelas yang dilakukan seorang siswa SD di Depok baru-baru ini,
seorang pelajar SMP bunuh diri karena orangtuanya tak membelikan dia BlackBerry yang
dimintanya
Budaya konsumerisme saat ini sudah semakin parah, sehingga perlu adanya upaya bagaimana
mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif dan hal tersebut harus dilakukan secara
masif dari lingkungan terkecil dan sejak dini. Konsumerisme, hedonisme, hilangnya rasa
kesantunan dan etika bersosialisasi di kalangan anak-anak atau remaja mengakibatkan sebuah
polemik yang harus ditindak lanjuti oleh semua pihak, agar jati diri bangsa tidak punah begitu
saja. Solusi yang tepat agar dapat meminimalisir berkembangnya budaya konsumerisme
adalah para orang tua memberikan pengertian pada anak-anaknya untuk memberikan skala
priotitas yang akan dikonsumsi agar dapat digunakan secara efektif.
Tantangan orang tua semakin berat, apalagi dengan bebasnya anak mengakses internet
melalui gadget atau mobile internet kapan saja dan dimana saja, mereka bebas online tanpa
ada aturan. Buntutnya mereka bisa mengakses situs apa saja termasuk situs-situs dewasa.
Selain itu terkadang anak lebih tahu banyak tentang apa pun dari internet dibandingkan
dengan orang tuanya. Anak sudah bisa mengunggah foto, video, streaming, chatting, posting
dan lain sebagainya. Apalagi bagi anak yang sudah menginjak usia remaja, mereka
menginginkan yang namanya kebebasan.

2.3. Peran orang tua mengawasi gaya hidup yang tidak baik kepada anak- anakNya
Sejauh ini trend gadget canggih berpengaruh buruk pada anak, terlebih tak semua remaja
memiliki uang saku, fasilitas komunikasi dan transportasi yang melimpah. Beberapa kasus
bunuh diri atau kejahatan yang melibatkan anak dan remaja belakangan ini ironisnya
disebabkan oleh kebutuhan mereka akan barang-barang mewah seperti Smartphone. Setelah
kasus penusukan kawan sekelas yang dilakukan seorang siswa SD di Bogor baru-baru ini,
seorang pelajar SMP bunuh diri karena orangtuanya tak membelikan dia BlackBerry yang
dimintanya
Budaya konsumerisme saat ini sudah semakin parah, sehingga perlu adanya upaya bagaimana
mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif dan hal tersebut harus dilakukan secara
masif dari lingkungan terkecil dan sejak dini. Konsumerisme, hedonisme, hilangnya rasa
kesantunan dan etika bersosialisasi di kalangan anak-anak atau remaja mengakibatkan sebuah
polemik yang harus ditindak lanjuti oleh semua pihak, agar jati diri bangsa tidak punah begitu
saja. Solusi yang tepat agar dapat meminimalisir berkembangnya budaya konsumerisme
adalah para orang tua memberikan pengertian pada anak-anaknya untuk memberikan skala
priotitas yang akan dikonsumsi agar dapat digunakan secara efektif.
Tantangan orang tua semakin berat, apalagi dengan bebasnya anak mengakses internet
melalui gadget atau mobile internet kapan saja dan dimana saja, mereka bebas online tanpa
ada aturan. Buntutnya mereka bisa mengakses situs apa saja termasuk situs-situs dewasa.
Selain itu terkadang anak lebih tahu banyak tentang apa pun dari internet dibandingkan
dengan orang tuanya. Anak sudah bisa mengunggah foto, video, streaming, chatting, posting
dan lain sebagainya. Apalagi bagi anak yang sudah menginjak usia remaja, mereka
menginginkan yang namanya kebebasan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengikuti perkembangan zaman dengan tekhnologi yang semakin canggih adalah salah satu
kesenangan tersendiri khususnya bagi para remaja yang notabenenya senang mengeksplore
segala hal terbaru yang menurut mereka sangat menarik. Entah hannya sekedar ikut-ikutan
trend bahkan sampai menjaadi gaya hidup. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi saat ini
dimana era digital berkembang begitu pesat dengan diciptakannya gadget canggih atau
smartphone dengan fitur-fitur menarik seperti beberapa media sosial yang sedang
digandrungi remaja seperti Path, twitter, instagram, facebook dll.
Ketika penggunaan gadget tak lagi seimbang sehingga banyak sekali dampak negatif yang
dirasakan seperti efek kecanduan dan ketergantungan akan penggunaan gadget sehingga anak
menjadi lebih malas dalam belajar. Disinilah peran orang tua atau guru sangat penting,
dimana perhatian khusus harus diberikan pada sang buah hati agar jangan sampai terjerumus
ke hal-hal negatif. Orang tua harus memberikan pengertian-pengertian bahwa bijaklah dalam
penggunaan gadget tersebut sehingga meminimalkan resiko buruk terhadap anak.

Sumber :
https://hakimandy.wordpress.com/2014/10/15/trend-
gaya-hidup-remaja-di-era-globalisasi/

Anda mungkin juga menyukai