Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Bab I

pasal 1 ayat 11 disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan

dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi

dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan

kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah

dan/atau masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu

dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya

kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk

kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas adalah

organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya

yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan

tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa

mengubah mutu pelayanan kepada perorangan.

1
Puskesmas Koya Barat adalah salah satu Puskesmas yang ada di

Kota Jayapura yang melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang terpadu,

terintegrasi dan berkesinambungan dengan tetap menggunakan pendekatan

secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat.

Dasar Hukum
1. Undang – Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

3. Keputusan Menteri Kesehatan No, 128 / Menkes/ SKM / II / 2004 tentang

Kebijakan Dasar Puskesmas

4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas)

1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta
monitoring
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui upaya-upaya kesehatan wajib di Puskesmas Koya
Barat
2. Mengetahui upaya-upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas
Koya barat.

2
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Kota mengenai
manajemen Puskesmas di Koya Barat
1.3.2. Bagi Peneliti Lain
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi, perbandingan dan referensi bagi pasien selanjutnya
1.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan bagian Kepaniteraan Klinik
Madya (KKM) di stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) RSUD
Jayapura

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Puskesmas


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat). Puskesmas bertanggung
jawab atas satu wilayah administrasi pemerintahan, yakni kecamatan atau
bagian dari kecamatan. Di setiap kecamatan harus terdapat minimal satu
Puskesmas. Untuk membangun dan menentukan wilayah kerja Puskesmas,
faktor wilayah, kondisi geografis, dan kepadatan/jumlah penduduk
merupakan dasar pertimbangan.
Menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-RI, puskesmas
adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Puskesmas merupakan ujung tombak dari peranan pemerintah
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat luas.
Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2.2 Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan

4
kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang tinggi.

2.3 Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja
puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan sarana teknis dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Sasaran penduduk yang dilayani
oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk tiap Puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas
perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas
bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibu kota Kecamatan dengan jumlah
penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan “Puskesmas Pembina” yang
berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga
mempunyai fungsi koordinasi. Kriteria wilayah kerja puskesmas, yaitu:
1. Pedesaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut: (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor agragris; (2) Memiliki
fasilitas antara lain sekolah dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit
dengan radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas bioskop atau hotel;
(3) Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (4) Terdapat akses
jalan dan transportasi menuju fasilitas yang dimaksud pada poin (2)
2. Perkotaan, wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit tiga dari empat kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut (1)
Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor non agragris, terutama
industri, perdagangan dan jasa; (2) Memiliki fasilitas perkotaan antara
lain sekolah dengan radius 2,5km, pasar radius 2 km, memiliki rumah

5
sakit dengan radius kurang dari 5 km, bioskop atau hotel; (3) Lebih dari
90% rumah tangga memiliki listrik; dan /atau (4) Terdapat akses jalan
raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan yang dimaksud pada
poin (2).
3. Terpencil / sangat terpencil, wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) Berada di wilayah yang sulit dijangkau
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir; (2) Akses
transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak tempuh
pulang pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam,
dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau
cuaca; (3) Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan
yang tidak stabil.

2.4 Fungsi Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembungan kesehatan
nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
Apabila dilihat dari fungsinya, Puskesmas atau Pustu memiliki tiga fungsi
yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu, puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

6
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemapuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

2.5 Visi Dan Misi Puskesmas


2.5.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkaran kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai

7
mencakup 4 indikator utama, yaitu: (1) Lingkungan sehat, (2) perilaku
sehat, (3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, (4) Derajat
kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
padaa visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas, yakni
terwujudnya kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
2.5.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
 Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain
yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
kesehatan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh anggota masyarakat.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu

8
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan, tanpa diskriminasi
dan dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mancakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.

2.6 Upaya Dan Asas Penyelenggaraan Puskesmas


Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan
prinsip dasar dan setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap
upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan
2.6.1. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, maka puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: (1) upaya
promosi kesehatan, (2) upaya kesehatan lingkungan, (3) upaya
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA / KB), (4)
upaya perbaikan gizi, (5) upaya Pencegahan dan Pemberantasan

9
Penyakit Menular (P2M), (6) upaya penyembuhan penyakit dan
pelayanan kesehatan.
b. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan terdiri dari: (1) upaya kesehatan sekolah,
(2) upaya kesehatan olah raga, (3) upaya perawatan kesehatan
masyarakat, (4) upaya kesehatan kerja, (5) upaya kesehatan gigi dan
mulut, (6) upaya kesehatan jiwa, (7) upaya kesehatan mata, (8)
upaya kesehatan usia lanjut, (9) upaya pembinaan pengobatan
tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari
setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan
penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan
sebgai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan
pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas
telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Apabila puskesmas
belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan,
padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan.
Untuk itu Dinas kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan
berbagai unit fungsional lainya.

10
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat dikembangkan
pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan.

2.7 Rujukan
2.7.1. Sistem rujukan upaya kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale
balik atas timbulnya maalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyaraakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang
lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
2.7.2. Jenis rujukan
Sistem rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
 Rujukan medis
 Rujukan kesehatan
2.7.3. Tujuan sistem rujukan upaya kesehatan
a. Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan masyarakat yang didukung
kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan
b. Khusus
- Dihasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif
dan rehabilitasi secara berhasil guna dan berdaya guna.
- Dihasilkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif
dan promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.

11
2.7.4. Jenjang tingkat pelayanan kesehatan

Tabel 2.1. Hierarki Pelayanan Kesehatan


Jenjang (hirarki) Komponen / Unsur Pelayanan Kesehatan
Tingkat rumah tangga Pelayanan kesehataan oleh individu atau oleh
keluarganya sendiri
Tingkat masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong
mereka sendiri oleh kelompok paguyuba, PKK,
Saka Bhakti Husada, anggota RW, RT dan
masyarakat
Fasilitas pelayanan Puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas
kesehatan keliling, praktek dokter swasta dan lain-lain
profesional tingkat
pertama
Fasilitas pelayanan Rumah sakit, kabupaten/Kota, RS swasta, klinik
rujukan Tingkat pertama swasta, laboratorium dan lain-lain
Fasilitas pelayanan RS type B dan type A, lembaga spesialistik
rujukan yang lebih tinggi swasta, lab. Kes daerah, dan lab. Klinik swasta,
dll

2.7.5. Alur Rujukan


Alur rujukan medik adalah sebagai berikut :
 Intern antara petugas puskesmas
 Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas
 Antara masyarakat dengan puskesmas
 Antara puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain
 Antara puskesmas dengan rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas
kesehatan lainnya.

12
2.8 Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten / Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan Daerah. Sebagai acuan
dapat digunakan struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a. Unsir Pimpinan : Kepala Puskesmas
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha
c. Unsur Pelaksana :
 Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai jabatan fungsional
 Jumlah unit tergantung kepadaa kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah
 Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, VI dn VII (lihat bagan)

Bagan Struktur Organisasi Puskesmas

Kepala
Puskesmas

Urusan
Tata Usaha

Unit : I - II Puskesmas Unit : IV - VII


Pelaksana teknis pembantu Pelaksana Teknis

Gambar 2 : Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar PUSKESMAS


Sumber: Manajemen Kesehatan Prodi Kedokteran Universitas
MulawarmanSamarinda 2006

13
2.9 Manajemen Puskesmas
2.9.1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
a. Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
 Tahap Persiapan
 Tahap Analisa Situasi
 Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
 Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
b. langkah utama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas
adalah rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan kegiatan
wajib dan usulan kegiatan perkembangan

Gambar. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas

2.9.2. Pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan ruang lingkup


a. Lintas program
Memantau pelasanaan kegiatan puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunya rencana kerja baru

14
b. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan
dukungan sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan
c. Penilaian
Pedoman penilaian kerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah proses menilai hasil
karya SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian
kerja. Variabel penilaian
 Variabel kelompok SDM
 Variabel pendidikan
 Variabel masa kerja
 Variabel pengurang
 Variabel penambah
 Variabel produktivitas

15
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOYA BARAT

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Koya Barat


Puskesmas perawatan koya barat distrik muara tami berdiri pada bulan
mei tahun 1984, untuk melayani unit pemukiman transmigrasi (UPT) koya
barat/masyarakat sekitar. Pelayanan kesehatan di puskesmas koya barat
merupakan penyempurnaan pelayanan dari puskesmas rawat jalan menjadi
puskesmas perawatan. Saat itu juga puskesmas perawatan koya barat
membawahi satu puskesmas pembantu (PUSTU) yaitu pustu koya timur. Lalu
tahun 1998 telah di buka pelayanan kesehatan skow mabo, tahun 1991 di
didirikan pustu skow sae, pustu skow yambe didirikan tahun 2003 sampai
2004 dan diresmikan pada tahun 2006 yang kemudian diikuti dengan
dibukanya pustu holtekam dan koya tengah. Kepala puskesmas koya barat
saat ini adalah bapak Linus, SKM, MKES, beliau telah menjabat sebagai
kepala puskesmas koya barat sejak tahun 2017.

3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Koya Barat


Sejak bulan april 2010 wilayah pelayanan di distrik muara tami dari
koya sampa skow dan moso dibagi menjadi dua, dengan dibukannya
puskesmas skow di skow mabo maka wilayah kerja puskesmas perawatan
koya barat hanya mencakup dua kampung dan dua kelurahan, yakni kampung
koya tengah, kampung holtekamp dan kelurahan koya barat serta kelurahan
koya timur. Oleh karena itu pola pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas haruslah di upayakan dan dilakukan semaksimal mungkin baik
pelayanan medik maupun pelayanan non-medik, berdasarkan kemampuan ada
demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

16
3.3 Visi, Misi Dan Strategi
3.3.1. Visi
Mewujudkan Kecamatan Muara Tami Sehat

3.3.2 Misi
1. Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat.
2. Masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. Masyarakat derajat kesehatan yang optimal
3.3.3 Strategi
1. Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
2. Peningkataan sarana kesehatan
3. Peningkatan sumber daya manusia
4. Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector

3.4. Data Geografis / Data Wilayah


Puskesmas koya barat adalah salah satu dari 12 yang merupakan unit
pelaksana teknis dinas(UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang berperan
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah distrik muara tami
kota jayapura. Puskesmas koya barat juga merupakan satu-satunya
puskesmas yang melayani perawatan rawat inap. Puskesmas perawatan koya
barat merupakan puskesmas rawat inap yang berjarak kurang lebih 40 km dari
pusat kota jayapura dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
 Utara : kampung holtekam
 Selatan : kelurahan koya karang
 Timur : kelurahan koya timur
 Barat : kelurahan barat

17
Gambar. Peta Distrik Muara Tami, Kota Jayapura 2011, Kelurahan Koya Barat
(Warna Kuning).

Tabel 3.1 Gambaran wilayah puskesmas perawatan koya barat


NO Desa / Kelurahan Jarak dari puskesmas KET
1 Koya barat 0 KM
2 Koya timur 4 KM
3 Koya tengah 6 KM
4 Holtekam 7 KM
Jumlah
Ket : dari 4 desa yang ada semuanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2
maupun roda 4 melalui jalan negara, kabupaten, dan jalan desa.

18
3.5 Data Demografis/Data Kependudukan
Tabel 3.2 data demografis puskesmas perawatan koya barat

NO Desa / Kelurahan Jumlah KK Jumlah


penduduk
1 Koya barat 1846 4.744
2 Koya timur 1.137 3.695
3 Koya tengah 115 500
4 Holtekam 250 967
Jumlah 3.502 15.162

3.6 Sosial Budaya


Mayoritas penduduk beragama kristen protestan di kelurahan koya barat
dan holtekam, sedangakan koya timur mayoritas penduduk beragama islam
dan kelurahan koya tengah mayoritas beragama kristen katolik

3.7.Data Sumber Daya Dan Ketenagaan

Tabel 3.3 sumber daya fisik:


No Sarana Jumlah Keadaan
1 Gedung Puskesmas Induk 1 buah Baik
2 Puskesmas Pembantu 3 buah 2 Baik, 1 Rusak
Ringan
3 Rumah Paramedis 20 Buah
Baik
4 Mobil Ambulance 2 buah
Baik
5 Roda dua 8 buah
Baik

19
3.8 Data Upaya Bersumber Daya Masyarakat Dan Sarana Pendidikan

Tabel 3.4 Data UKBM dan sarana pendidikan


Posyan Pos Posyandu TK/PAU SMP SM
No Desa SD
du Gizi Lansia D A
Koya 9 0 1 3 3 2 1
Barat 6 0 1 2 2 1 1
1
Koya 1 1 0 0 1 0 0
2
Timur 2 1 1 2 2 1 1
3
Koya
4
Tengah
Holtekam
Jumlah 18 2 3 7 8 4 3

Ket: Jumlah kader posyandu bayi/balita ada 90 orang dan posyandu lansia ada
15 orang dengan jumlah rata-rata per posyandu 5 orang.

20
3.9 Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan

No Jenis Tenaga/ Pendidikan Jumlah Ket


1 Dokter Umum 2 1 PNS, 1 Pegawai
2 Dokter Gigi 1 Kontrak
3 Perawat PNS
Sarjana Keperawatan/DIV 2
D III Keperawatan 27 PNS
SPK 10 16 PNS, 1 NS, 5
4 Bidan Tenaga Bantu
D IV Kebidanan 2 PNS
D III Kebidanan 13
D I Kebidanan 2 PNS
5 Tenaga Gizi 10 PNS, 1 NS, 1
D III 4 Tenaga Bantu
6 Analis Kesehatan: PNS
D III ANALIS 2
SMAKES 3 PNS
7 Farmasi
D III Apoteker 2 1 PNS, 1 NS
8 KESEHATAN PNS
LINGKUNGAN
D III 2 1 PNS, 1 NS
9 Tenaga Administrasi
SKM 2
SMA/TERMASUK D1 2 1 PNS, 1 NS
10 Tenaga Non Kesehatan 10
PNS
PNS
1 PNS, 8 Tenaga Bantu
86 PNS : 66
NS : 6
Tenaga Bantu : 13

21
3.10 Struktur Organisasi Puskesmas Koya Barat

Gambar 4. Bagan struktur organisasi puskesmas koya barat tahun 2017

KEPALA PUSKESMAS

LINUS. SKM, MKes

KA.SUB. BAG.TU

SIMON PETRUS HARIYOSO

SP2TP BENDAHARA PENGELUARAN BENDAHARA RUTIN BENDAHARA BARANG BENDAHARA BPJS

ROMEICKY KORWA. AM KASIRIN APSALON PADWA SKM SUKMAWATI A.Md. Kep


YULIE SAMALLO

PJ UKM & KEPERAWATAN PJ JARINGAN PELAYANAN FASILITAS PJ UKP DAN KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT PELAYANANKESEHATAN LABORATORIUM

FIRMAN SKM dr. RIRIN JULIANTI HARAR dr. PUTRI A.V

PROMOSI KESEHATAN
SP2TP KIA GIZI KESLING
FRANSISKA LEWERISSA
YULIE SAMALLO MERRY DIECE VEMY SAMALLO BODOWEN D KAFIAR

UGD KEFARMASIAN LABORATORIUM


3.11 INAP
RAWAT ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KOYA BARAT
Dr. HILMAN ALFA NUGROHO YOPI NUGRAHENI
PASIEN DATANG

PASIEN AMBIL NOMOR ANTRI

PASIEN TUNGGU DI RUANG TUNGGU

PASIEN DIPANGGIL SESUAI DENGAN


NOMOR ANTRIAN

PASIEN MENYERAHKAN KARTU BEROBAT

PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU

22
PETUGAS MENCARI FAMILY
FOLDER SESUAI NOMOR KARTU
BEROBAT

PETUGAS MENGAMBIL STATUS PASIEN MENUNGGU DI


PASIEN DAN MENCATAT DALAM PANGGIL PETUGAS POLI
REGISTER HARIAN

PETUGAS MENYERAKAN STATUS PASIEN KE


POLI YANG DITUJU

PASIEN MEMBAYAR BIAYA REGISTRASI


DAN MEMINTA KEBALI KARTU BEROBAT

PASIEN DIARAHKAN KE POLI YANG DITUJU

Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Koya Barat

3.12 Manajemen Puskesmas Koya Barat


Agar dapat terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan puskesmas perlu di tunjang oleh manajemen puskesmas
yang baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistemik untuk menghasilkan kerja puskesmas yang efektif dan
efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas
yang membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada 3 fungsi menejemen
puskesmas yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta
pengawasan dan pertanggung jawaban. Hal ini harus dilaksanakan secara
terkait dan berkesinambungan.
1. Perencanaan
Perencanan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk
mengatasi masalah keehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan

23
puskesmas dibedakan atas 2 macam. Pertama rencana tahunan upaya
kesehatan wajib, kedua rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
 Perencanaan upaya kesehatan wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah untuk puskesmas perawatan koya barat
yakni promosi kesehatan, kesehtan lingkungan, keehatan ibu dan anak,
termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan
dan pemberantasan penyakit. Langkah-langkah perencanaan yang harus
dilakukan puskesmas perawatan koya barat adalah sebagai berikut :
o Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang diambil puskesmas perawatan koya barat
adalah menyusun usulan kegiatan yang di susun dalam bentuk
GANTT Chart yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran,
target, besar kegiatan atau volume, waktu, lokasi, serta perkiraan
kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. Matriks rencana usulan
kegiatan upaya kesehatan wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan
koya barat terlampir.
o Mengajukan usulan kegiatan
Setelah menyusun susulan kegiatan, puskesmas perawatan koya
barat kemudian mengajukan usulan tersebut ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaan dimana dalam
pengajuan kegiatan tersebut harus diliputi usulan kebutuhan rutin,
darana dan pra sarana dan operasional puskesmas serta
pembiayaannya
o Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Setelah rencana usulan kegiatan di setujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota kemudian disusun rencana kerja kegiatan yang
dibuat dalam bentuk matriks GANTT Chart yang disertai dengan
penetapan wilayah. Rencana pelaksanaankegiatan upaya kesehatan
wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat masih dalm
proses perencanaan di dinas kesehatan kota jayapura.

24
 Perencanaan upaya kesehatan
Demi upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada atau upaya inovasiyang di
kembangkan sendiri. Berikut upaya kesehatan pengembangan di
puskesmas perawatan koya barat
o Upaya kesehatan sekolah
o Upaya kesehatan gigi dan mulut
o Upaya kesehatan lanjut usia
o Program lanjut usia
o Program binaan terpadu
2. Pengorganisasian
Puskesmas merupkan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Puskesmas perawatan koya barat memiliki struktur organisasi yang
dipimpin oleh seorang kepala puskesmas. Kepala puskesmas bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan di puskesmas sehingg kepala puskesmas
merencanakakn dan mengusulkan sumber daya puskesmas kepada dinas
kesehatan kabupaten atau kota agar tanggung jawabnya dapat
terlaksanakan. Organisasi puskesmas perawatan koya barat paling sedikit
terdiri atas
a. Kepala puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
Kepala bagian sub tata usaha bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengolahan data dan informasi perencanaan dan
penilaian, kuangan, umum dan pengawasan yang bertugas
mengkoordinir bagian:
o SP2PT
o Bendahara pengeluaran
o Bendahara rutin
o Bendahara barang
o Bendahara BPJS

25
c. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan keperawatan
kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas kegiatan meliputi
upaya keehatan masyarakat esensial yang terdiri dari
o Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
o Pelayanan kesehatan ibu dan anak
o Pelayann gizi
o Pelayanan kesehatan lingkngan
o Pelayanan promosi kesehatan

Tabel. 10 Besar Penyakit Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 –


Desember 2016
No Nama Penyakit Jumlah
1 ISPA 7768
2 Penyakit pada sistem Otot dan Jaringan 2904
3 Malaria Tropika 2022
4 Kecelakaan dan Ruda Paksa 2090
5 Infeksi Penyakit Usus yang lain 1710
6 Malaria tersiana 1671
7 Observasi Ferbis 1486
8 Penyakit Infeksi Kulit 1892
9 Diare 1444
10 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 1018

Data di atas menunjukkan data bahwa, penyakit terbanyak dalam


periode Januari–Desember 2016 adalah ISPA dan penyakit terendah
adalah penyakit Hipertensi.

26
Tabel. Jumlah Kunjungan Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 –
Desember 2016

No Nama Penyakit Jumlah

1 Unit Gawat Darurat 4502


2 Rawat Jalan 63.606
3 Rawat Inap 3986

Data di atas menunjukan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Koya


Barat periode Januari 2016 - Desember 2016. Data kunjungan pasien pada tahun
2016 menunjukan jumlah kunjungan puskesmas sebanyak 72.094 pasien.Jumlah
pasien yang datang berkunjung ke Unit Gawat Darurat sebanyak 4502, jumlah
pasien kunjungan rawat jalan adalah 63.606, dan jumlah pasien kunjungan rawat
inap adalah sebanyak 3986 pasien.

27
BAB IV
DATA SUB SISTEM

4.1 Bangunan Fisik Puskesmas

Gedung Puskesmas Koya Barat terdiri dari beberapa bangunan yang


di jadikan poli sementara dikarenakan gedung utama yang lagi di renovasi,
berikut merupakan daftar nama2 ruangan:
Bangunan 1 : R. Kepala PKM
R. TU
R. Gizi
R. Kesling
R. Gudang
R. Kamar Mandi/ WC
Bangunan 2 : R. Loket satu pintu
R. Loket Kartu (Swasta)
R. Loket Askes
R. Poli Umum
Bangunan 3
Ruang . Anamnesis
R. KIA
R. VCT
R. Imunisasi
R. Kamar Mandi/ WC
R. Gudang
R. Laboratorium
R. P2M
R. Lab. Tb

Sarana Penunjang :
1. 2 buah mobil pusling (mobil Ambulance)
2. 4 kendaraan roda dua.
3. 3 buah compu

28
4.2 Ekonomi.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani dan buruh
bangunan.
Namun jika di lihat dari wilayah koya yang jika di perhatikan dengan
seksama banyak di dapati sayur mayur, tumbuh2an dan buah2an maka dapat
disimpulkan mayoritas penduduk koya adalah petani.

4.3 Transportasi
Sarana transportasi yang dapat di gunakan masyarakat untuk mengakses
pelayanan di Puskesmas Koya adalah mobil, angkutan umum dan motor ojek.
Alat transportasi yang digunakan Puskesmas untuk mencapai masyarakat
dalam melaksanakan program diluar gedung adalah mobil Pusling serta
kendaraan roda dua.
Namun bagi masyarakat koya mayoritas menggunakan roda 2.

4.4 Komunikasi
Sarana komunikasi yang ada di Puskesmas Koya Barat, internet, koran,
televisi. Sedangkan alat komunikasi yang ada untuk pasien yang datang ke
Puskesmas adalah poster, majalah kesehatan, pamplet, lieflet.

4.5 Pendidikan

Tabel 1.4 : Data Upaya Bersumber Daya Masyarakat/ dan sarana


pendidikan
Posyandu TK/PAUD SMP
No Desa Posyandu Pos Gizi SD SMA
Lansia
1 Koya Barat 9 0 1 3 3 2 1
2 Koya Timur 6 0 1 2 2 1 1
3 Koya Tengah 1 1 0 0 1 0 0
4 Holtekam 2 1 1 2 2 1 1
Jumlah 18 2 2 7 8 4 3
(Jumlah kader Posyandu Bayi Balita adalah 90 orang dan Posyandu Lanisa
adalah 15 orang dengan jumlah rata-rata per posyandu 5 orang)

29
4.6 Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan

No Jenis Tenaga/ Pendidikan Jumlah Ket


1 Dokter Umum 2 1 PNS, 1 Pegawai
2 Dokter Gigi 1 Kontrak
3 Perawat PNS
Sarjana Keperawatan/DIV 2
D III Keperawatan 27 PNS
SPK 10 16 PNS, 1 NS, 5
4 Bidan Tenaga Bantu
D IV Kebidanan 2 PNS
D III Kebidanan 13
D I Kebidanan 2 PNS
5 Tenaga Gizi 10 PNS, 1 NS, 1
D III 4 Tenaga Bantu
6 Analis Kesehatan: PNS
D III ANALIS 2
SMAKES 3 PNS
7 Farmasi
D III Apoteker 2 1 PNS, 1 NS
8 KESEHATAN PNS
LINGKUNGAN
D III 2 1 PNS, 1 NS
9 Tenaga Administrasi
SKM 2
SMA/TERMASUK D1 2 1 PNS, 1 NS
10 Tenaga Non Kesehatan 10
PNS
PNS
1 PNS, 8 Tenaga Bantu
86 PNS : 66
NS : 6
Tenaga Bantu : 13

30
4.7 Manajemen Pelayanan
1. VISI, MISI DAN STRATEGI
. Visi
‘’Mewujudkan Kecamatan Muara Tami yang sehat’’
2. Misi
‘’Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berprilaku sehat,
masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu,
masyarakat derajat kesehatan yang optimal’’
3. Strategi
Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
Peningkataan sarana kesehatan
Peningkatan sumber daya manusia
Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector

4.8 ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS KOYA BARAT

PASIEN DATANG

PASIEN AMBIL NOMOR ANTRI

PASIEN TUNGGU DI RUANG TUNGGU

PASIEN DIPANGGIL SESUAI DENGAN


NOMOR ANTRIAN

PASIEN MENYERAHKAN KARTU BEROBAT

PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU

PETUGAS MENCARI FAMILY


FOLDER SESUAI NOMOR KARTU
BEROBAT

31
PETUGAS MENGAMBIL STATUS PASIEN MENUNGGU DI
PASIEN DAN MENCATAT DALAM PANGGIL PETUGAS POLI
REGISTER HARIAN

PETUGAS MENYERAKAN STATUS PASIEN KE


POLI YANG DITUJU

PASIEN MEMBAYAR BIAYA REGISTRASI


DAN MEMINTA KEBALI KARTU BEROBAT

PASIEN DIARAHKAN KE POLI YANG DITUJU

( GAMBAR . Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Koya Barat)

32
BAB V
PROGRAM KERJA PUSKESMAS KOYA BARAT

5.1 PROGRAM DASA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSKESMAS


5.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan g
lobal serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
 Upaya promosi kesehatan (PROMKES)
 Upaya kesehatan lingkungan (KESLING)
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
(KIA/KB)
 Upaya perbaikan gizi
 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
 Upaya pengobatan
5.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan terdiri
 Upaya kesehatan sekolah
 Upaya kesehatan gigi dan mulut
 Upaya kesehatan usia lanjut
5.2 PROGRAM PRIORITAS PUSKESMAS KOYA BARAT
Puskesmas Perawatan Koya Barat mempunyai beberapa program prioritas
yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas. Program prioritas ini terangkum dalamUpaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP.)
Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari UKM Esensial yang merupakan
upaya yang wajib dilaksanakan di Puskesmas dan UKM Pengembangan yang
bersifat inovasi tergantung dari kebutuhan wilayah setempat.

33
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial terdiri dari
a. Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
b. Upaya Kesehatan Lingkungan (KESLING)
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Upaya kesehatan Masyarakat (IKM) Pengembangan terdiri dari:
a. UpayaKesehatan Sekolah (UKS)
b. Upaya Kesehatan Gigi Mulut
c. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari :
a. Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Rawat Jalan

1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)


a. Kegiatan
 Penyuluhan kesehatan masyarakat, perorangan kelompok
 Promosi kesehatan melalui pembinaan peran serta masyarakat
yang bersumberdaya masyarakat
 Promosi kesehatan di sekolah
 Promosi kesehatan di tempat kerja
 Penyuluhan di dalam gedung
 Pembuatan lifleat atau poster atau baliho
b. Tujuan
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan
pentingnya kesehatan
 Meningkatkan sumberdaya masyarakat
 Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah
 Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
 Memberikan pengetahuan kepada pasien yang datang langsung
berobat untuk memberikan informasi kepada masyarakat

34
c. Sasaran dan Target
 Masyarakat di kelurahan dan kampung di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
 Masyarakat yang mempunyai peran penting di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
 Anak sekolah TK PAUD, SD, SMP, SMA yang ada di wilayah
kerja Puskemas Koya Barat
 Tenaga kerja di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
 Pasien yang berobat dan di rawat di Puskemas Koya Barat

2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)


a. Kegiatan
 Pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumah sehat
 Rumah dengan SPA
 Pemeriksaan sarana air bersih (depot air minum) atau sumur
gali.
 Pemeriksaan industri rumah tangga.
 Pemeriksaan tempat-tempat usaha
b. Tujuan
 Kondisi rumah yang sehat
 Lingkungan rumah yang sehat
 Air sehat dan siap dikonsumsi atau air bersih secara fisik
 Jaga kebersihan atau kesehatan
 Tempat produksi makanan yang bersih dan sehat
 Tempat-tempat usaha yang bersih dan sehat

3. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Serta Keluarga Berencana


a. Pemeriksaan Ibu Hamil
b. Imunisasi TT (Bumil dan Calon Pengantin)
c. Imunisasi Bayi
d. Imunisasi Anak Sekolah
e. Pelayanan KB

35
f. Perawatan Nifas dan Pemberian Vitamin A Nifas
4. Upaya Perbaikan Gizi
a. Konsultasi Gizi
b. Distribusi PMT
c. Pelayanan Posyandu
d. Pemantauan Status Gizi di TK dan PAUD
e. Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing di Posyandu, TK dan
PAUD
f. Pos Gizi

5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR
a. Diare
Kegiatan
- Rehidrasi oral
- Pengambilan data di PKM dan pelayanan kesehatan Pustu
- Kegiatan penunjang meliputi pertemuan atau konsultasi ke
Dinas Kesehatan Kota dan pencatatan, serta pelaporan
Tujuan
- Mencegah pasien kekurangan cairan atau dehidrasi
- Tatalaksana diare sesuai standar
Sasaran
- Pasien diare
- Rumah tangga
Target
- Penderita
- Balita
b. Pneumonia
Kegiatan
- Pemantauan kasus pneumonia balita
- Transportasi care seeking pneumonia
- Kegiatan penunjang: pelaporan mengantarkan laporan dan
konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota Jayapura

36
Tujuan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat
pneumonia
- Melakukan kunjungan ulang pasien balita dengan pneumonia
yang tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
Sasaran
- Pasien balita dengan pneumonia
- Rumah tangga
c. Campak
Kegiatan
- Pengambilan data campak.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi
- Pengambilan spesimen campak ke Dinas Kesehatan Provinsi,
monitoring penderita campak. pencatatan dan pelaporan
Tujuan
- Terlaksananya pengumpulan data campak
- Memegah terjadinya kerusakan mata atau kebutaan
- Menegakkan diagnosa dan konfirmasi laboratorium
- Mengetahui jumlah penderita campak dan mencegah terjadinya
KLB
Sasaran
- Bayi dan balita
- Rumah tangga
d. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kegiatan
- Pengambilan data pasien yang dicurigai DBD
- Pemantauan kasus DBD
- Kegiatan penunjang : pemeriksaan darah di laboratorium
puskesmas dan swasta. monitoring penderita DBD, pencatatan
dan pelaporan serta konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota
Tujuan
- Mengetahui jumlah kasus DBD di wilayah kerja puskesmas

37
- Mencegah terjadinya KLB DBD
- Tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan foging
Sasaran
- Pasien yang dicurigai DBD
- Rumah tangga
TB Paru
Kegiatan
- Penjaringan suspek TB atau pengambilan spesimen TB
- Pemantauan kepatuhan minum obat
- Kontak serumah dengan pasien TB Paru positif
- PP INH profilaktif balita
- Mantoux test untuk screening TB
Tujuan
- Untuk mencapai tataran target
- Memantau kemajuan pengobatan dengan pemeriksaan ulang
dahak
- Orang yang tinggal serumah dengan pasien
Sararan : 220 pasien
Target : 180 peserta
e. Kusta
Kegiatan
- Pelacakan kasus kusta
- Pemantauan pasien kusta serta kepatuhan minum obat
- Survei kusta anak sekolah
Tujuan
- Agar dapat mengetahui lebih dini kasus kusta
- Agar petugas dapat mengetahui dan mengawasi obat yang
diberikan dapat diminum sampai tuntas
- Supaya dapat diketahui penyakit kusta pada anak usia sekolah
Dalam rangka untuk meningkatkan pencegahan penyakit menular di
puskesmas Koya Barat, petugas kesehatan. melakukan upaya kegiatan
dengan bekerja sama dengan promkes untuk menurunkan angka penyakit

38
menular. Kegiatan ini meliputi promosi, konseling pasien dengan
HIV/AIDS, pengambilan spesimen darah melalui puskesmas keliling dan
puskesmas pembantu untuk pelacakan malaria dan DBD.
Untuk pasien TB, petugas biasanya melakukan penjaringan suspek,
pemantauan kepatuhan minum obat. dan melihat adanya kontak penderita
dengan keluaga atau lingkungan.
Kegiatan ini sendiri melibatkan masyarakat dengan petugas. Untuk
pasien TB di Wilayah PKM Koya Barat rata-rata berasal dari wilayah
pegunungan dan pasien tersebut biasanya mengkonsumsi obat TB tidak
sampai tuntas. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat yang
tinggal di daerah pegunungan. Biasanya mereka minum obat l-2 bulan.
setelah itu apabila pasien merasa sehat, maka ia tidak akan melanjutkan
untuk pengobatan. Disinilah peran petugas PKm dimana mereka akan
mengunjungi pasien dari rumah ke rumah melacak kepatuhan minum bat
pasien. Keterbatasan yng digadapi oleh pasien TB sendiri yaitu pengujian
Mantoux dan pengadaan obat lNH yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
Untuk diare, campak, dan kusta biasanya petugas melakukan survey
dan pelacakan di sekolah maupun di rumah pasien dengan berdasarkan
keluhan masyarakat. Setelah itu, petugas akan turun ke daerah tersebut
untuk melakukan survey. Petugas bekerja sama dengan promkes dan
kesling untuk mempromosikan hidup sehat dan kegiatan ini biasanya
dilakukan oleh petugas puskesmas setiap hari di PKM Koya Barat dan
dilakukan juga di luar gedung, tetapi memiliki kendala yaitu keterbatasan
alat transportasi dimana walaupun sudah PKM sudah memiliki 2 mobil
namun karena tingginya angka rujukan di PKM, maka mobil tersebut lebih
diprioritaskan untuk pasien rujukan Sehingga petugas akan langsung turun
pintu ke pintu (door to door) untuk melakukan penyuluhan tentang P2M.
Program P2M di Puskesnms Koya Barat mengenani beberapa penyakit
yaitu: HIV/AIDS, TB Paru, DBD, Campak, Diare, Pneumonia, Kusta.

Tabel Laporan Pencegahan Penyakit Menular Tahun 2016

39
No Indikator Sasaran Target Total Pencapaian

1 Jumlah Kasus AIDS 20 18 2 1%


2 Jumlah HIV+ di Layanan Konseling dan 20 18 14 70%
Tes HIV
3 Jumlah orang tes HIV di Layanan 480 340 427 89%
Konseling dan Tes HIV
4 Jumlah ODHA yang masih mendapat 0
ARV
5 Kasus Pneumonia Balita 110 88 70 63%
6 Kasus Diare 836 836 895 107%
7 Kasus Hepatitis B 0
8 AFP Non polio 0
9 Kasus AFP yang ditemukan pada 0
penduduk usia < 15 tahun
10 Kasus Malaria yang dikonfirmasi Lab 9868
(Mikroskop dan RDT)
11 Kasus Positif Malaria 9734
12 Kasus Positif Malaria yang mendapat 9734
pengobatan ACT
13 Penderita Demam Beradarah Dengue 4
(DBD)
14 Kematian Akibat DBD 0 0 1
15 Jumlah Kejadian KLB 0 0 0

5 .3. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. Upaya kesehatan gigi dan mulut
Kegiatan rutin yang dilakukan di polik gigi Puskesmas Koya Barat adalah
a. Kegiatan di dalam gedung (in door)
- Kegiatan pencabutan gigi. Kegiatan pencabutan gigi yang dapat
dilakukan, yaitu pencabutan gigi sulung ataupun gigi tetap.

40
Merupakan kegiatan yang paling banyak di polik gigi, dimana
mencapai 60% dari kegiatan yang dilakukan. Pasiennya yang
paling banyak adalah anak dan dewasa.
- Kegiatan penambalan gigi. Kegiatan penambalan terhadap gigi
sulung ataupun gigi tetap, presentasenya sekita 3 5 %.
- Pembersihan karang gigi. Masyarakat di sekitar wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, masih jarang melakukan pembersihan
karang gigi. Sehingga ketika pasien datang ke polik gigi, dokter
mengadakan penyuluhan secara perorangan / individu mengenai
pentingnya pembersihan karang gigi atau perawatan sisa akar gigi.
b. Kegiatan di luar gedung (out door)
- UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah). Kegiatan ini dilakukan
setahun tiga kali, yakni pada bulan Januari, Maret dan November.
Kegiatan UKGS ini meliputi :
 Penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di
TK dan SD di seluruh Distrik Muara Tami.
 Sikat gigi massal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari
dan Maret
 Pemeriksaan gigi dan perawatan (jika pada saat kegiatan
kesehatan gigi sekolah berlangsung, ditemukan ada gigi yang
harus dicabut, maka akan . segera dirujuk ke puskesmas).
 Penjaringan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas satu saja
baik yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA.
- Dokter Kecil. Kegiatan ini ditujukan untuk anak kelas 4, 5 dan 6
SD. Sebelumnya anak-anak tersebut akan dilatih terlebih dahulu,
dimana pelatihannya dilakukan setahun sekali yakni pada bulan
Maret. Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan kegiatan UKS.
2. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
Kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu penjaringan anak sekolah,
penyuluhan dan cara mencuci tangan pakai sabun. Sebelumnya akan
dilakukan pelatihan terlebih dahulu, kegiatan ini dikhususkan bagi
siswa SD saja. Hal ini dikarenakan siswa SMP sudah tergabung dalam

41
Palang Merah Remaja (PMR). UKS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, yaitu di SD 1 Koya Timur, SD 2 Koya Timur,
SD 1 Koya Barat, SD 2 Koya Barat dan MI (Madrasah). Dalam
kegiatan UKS ini, melibatkan petugas puskesmas yang berperan
sebagai pembina dan guru-guru di Sekolah. Sampai saat ini kegiatan
UKS ini masih berjalan dan di follow-up setiap 6 bulan sekali.
3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
- Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu lansia ini ditujukan bagi
masyarakat lansia di atas 55 tahun. Kegiatan posyandu lansia ini
dilakukan sebulan sekali, kegiatannya berupa pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan.
Alokasi dan Realisasi Anggaran
Terdapat beberapa alokasi anggaran untuk pembiayaan program

kesehatan wajib di Puskesmas Koya Barat selama tahun 2017. Alokasi

anggaran tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Sumber Dana Jumlah Ket


1 DAK :
1. Operasional Puskesmas Rp. Telah
dan Pustu 293.900.000,- direalisasi
2. Operasional UGD & Rp. Telah
Rawat Inap 535.700.000,- direalisasi
2 BPJS/bulan Rp. 60.000.000 Telah
direalisasi
3 BOK Rp. Telah
573.215.000,- direalisasi

1. Realisasi Program dan Kegiatan

Input : Tersedianya dana

42
Output : Terlaksananya seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Koya Barat
Outcome : Tersedianya seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas
Koya Barat serta derajat kesehatan masyarakat
meningkat
2. Tingkat Pencapaian Pelayanan

Tingkat Pencapaian Pelayanan di Puskesmas Koya Barat selama Bulan

januari – Agustus tahun 2017 untuk program UKM, UKP dan kegiatan

wajib sebagai berikut :

LAMPIRAN LAPORAN BULANAN:

A. Prioritas Urusan Pilihan yang Dilaksanakan

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan pilihan yang dilaksanakan di Puskesmas Koya Barat

yaitu :

 Pelayanan Kesehatan Sekolah (UKS)


1. Penjaringan Anak Sekolah
2. Penyuluhan di sekolah
3. CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Penambalan Gigi
2. Pencabutan Gigi
3. Bedah Minor
4. Scalling
5. Sikat Gigi Massal di Sekolah (UKGS)
6. Penyuluhan di sekolah

 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


1. Posyandu Lansia
2. Penyuluhan di posyandu lansia

43
 Kegiatan PKPR
1. Konseling/Penyuluhan Remaja
2. Pemeriksaan Kesehatan Remaja
 Pelayanan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
1. Pengukuran berat badan dan panjang badan anak
2. Pemeriksaan Fisik
 Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 Jam
 Pelayanan Rawat Inap

1. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

5.1.Jumlah Kunjungan Pasien Bulan januari – Agustus tahun 2017

a. Unit Gawat Darurat : 4502 pasien

b. Rawat Jalan : 16.351 pasien

c. Rawat Inap : 1.022 pasien

2. Realisasi Program dan Kegiatan

Input : Tersedianya dana

Output : Terlaksananya seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di


Puskesmas Koya Barat
Outcome : Tersedianya seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas
Koya Barat serta derajat kesehatan masyarakat
meningkat.

BAB VI
LAPORAN KEGIATAN

44
6.1 NAMA KEGIATAN
Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kedokteran Komunitas

6.2 TUJUAN KEGIATAN


Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi serta monitoring

6.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


1. Waktu : 07-11 November 2017
2. Tempat : Puskesmas Koya Barat

6.4 JENIS KEGIATAN


Jadwal Kegiatan
Rabu, 8 November 2017
Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 Ratna, Isma, Rita dan 1. Posyandu Lansia (Kampung
Sara dan Fero Alex Holtekamp)
Anita,Risky,Yulce
2. Bimbingan Imunisasi (Zr.Yayuk)

Kamis, 9 November 2017


Ruangan
Waktu Bimbingan
Polik Umum IGD

45
08.00-14.00 Fero, Yulce dan Ratna Riski dan 1. Kapus (Jam 13.30-
Alex 14.15)Pelayanan
kesehatan BPJS
2. Penyuluhan ke
SMP (Anita, Isma,
Rita dan Sara)

Jumat, 10 November 2017


Ruangan
Waktu Pusling
Polik Umum IGD
08.00-14.00 TUTUP Anita dan Penyuluhan Di Sekolah
Sara SMP & SMA (09.00-
11.00)
Riski, Fero, Alex dan
Yulce)

Posyandu Balita (Ratna,


Ismi dan Rita)

Sabtu, 11 November 2017


Ruangan
Waktu Polik Umum IGD Pusling
11.00-14.00
08.00-14.00 Feronika dan Ratna, Isma dan Yulce 1. Kapus ( Jam 13.00-14.30)
Alexander Menyusun Rencana PKM.
2. Posyandu Lansia(Rita&
Sara)

BAB VII

46
PENUTUP

KESIMPULAN :
1. Sarana dan prasaran yang dimiliki oleh puskesmas masih belum
memadai.
2. Dana yang ada belum dapat menjawab kebutuhan Puskesmas, hal ini
terlihat dari dana yang masih kurang untuk membiayai program-
program yang ada di Puskesmas Koya Barat.
3. Jumlah dan Tingkat SDM yang belum memadai sehingga
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan menjadi tidak optimal serta
pencatatan dan pelaporan masih belum berjalan sesuai yang
diharapkan.
4. Perlu adanya penambahan SDM (Tenaga medis/Dokter)dan Tenaga
sssAdministrasi dalam hal pelayanan kepada Masyarakat.

47

Anda mungkin juga menyukai