PENDAHULUAN
1
Puskesmas Koya Barat adalah salah satu Puskesmas yang ada di
Dasar Hukum
1. Undang – Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas)
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen Puskesmas Koya Barat meliputi
perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta
monitoring
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui upaya-upaya kesehatan wajib di Puskesmas Koya
Barat
2. Mengetahui upaya-upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas
Koya barat.
2
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Kota mengenai
manajemen Puskesmas di Koya Barat
1.3.2. Bagi Peneliti Lain
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi, perbandingan dan referensi bagi pasien selanjutnya
1.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan bagian Kepaniteraan Klinik
Madya (KKM) di stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) RSUD
Jayapura
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang tinggi.
5
sakit dengan radius kurang dari 5 km, bioskop atau hotel; (3) Lebih dari
90% rumah tangga memiliki listrik; dan /atau (4) Terdapat akses jalan
raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan yang dimaksud pada
poin (2).
3. Terpencil / sangat terpencil, wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan
karakteristik sebagai berikut: (1) Berada di wilayah yang sulit dijangkau
atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir; (2) Akses
transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak tempuh
pulang pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam,
dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau
cuaca; (3) Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan
yang tidak stabil.
6
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemapuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan
adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
7
mencakup 4 indikator utama, yaitu: (1) Lingkungan sehat, (2) perilaku
sehat, (3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, (4) Derajat
kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
padaa visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas, yakni
terwujudnya kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
2.5.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain
yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
kesehatan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh anggota masyarakat.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu
8
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan, tanpa diskriminasi
dan dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mancakup pula aspek lingkungan dari yang
bersangkutan.
9
Penyakit Menular (P2M), (6) upaya penyembuhan penyakit dan
pelayanan kesehatan.
b. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan terdiri dari: (1) upaya kesehatan sekolah,
(2) upaya kesehatan olah raga, (3) upaya perawatan kesehatan
masyarakat, (4) upaya kesehatan kerja, (5) upaya kesehatan gigi dan
mulut, (6) upaya kesehatan jiwa, (7) upaya kesehatan mata, (8)
upaya kesehatan usia lanjut, (9) upaya pembinaan pengobatan
tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari
setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan
penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat dijadikan
sebgai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan
pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas
telah terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Apabila puskesmas
belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan,
padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan.
Untuk itu Dinas kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan
berbagai unit fungsional lainya.
10
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat dikembangkan
pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan prasarana
sesuai standar yang telah ditetapkan.
2.7 Rujukan
2.7.1. Sistem rujukan upaya kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale
balik atas timbulnya maalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyaraakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang
lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
2.7.2. Jenis rujukan
Sistem rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
Rujukan medis
Rujukan kesehatan
2.7.3. Tujuan sistem rujukan upaya kesehatan
a. Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan masyarakat yang didukung
kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan
b. Khusus
- Dihasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif
dan rehabilitasi secara berhasil guna dan berdaya guna.
- Dihasilkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif
dan promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.
11
2.7.4. Jenjang tingkat pelayanan kesehatan
12
2.8 Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten / Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan Daerah. Sebagai acuan
dapat digunakan struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a. Unsir Pimpinan : Kepala Puskesmas
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha
c. Unsur Pelaksana :
Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai jabatan fungsional
Jumlah unit tergantung kepadaa kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah
Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, VI dn VII (lihat bagan)
Kepala
Puskesmas
Urusan
Tata Usaha
13
2.9 Manajemen Puskesmas
2.9.1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
a. Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
Tahap Persiapan
Tahap Analisa Situasi
Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
b. langkah utama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas
adalah rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan kegiatan
wajib dan usulan kegiatan perkembangan
14
b. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan
dukungan sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan
c. Penilaian
Pedoman penilaian kerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah proses menilai hasil
karya SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian
kerja. Variabel penilaian
Variabel kelompok SDM
Variabel pendidikan
Variabel masa kerja
Variabel pengurang
Variabel penambah
Variabel produktivitas
15
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOYA BARAT
16
3.3 Visi, Misi Dan Strategi
3.3.1. Visi
Mewujudkan Kecamatan Muara Tami Sehat
3.3.2 Misi
1. Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat.
2. Masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. Masyarakat derajat kesehatan yang optimal
3.3.3 Strategi
1. Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
2. Peningkataan sarana kesehatan
3. Peningkatan sumber daya manusia
4. Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector
17
Gambar. Peta Distrik Muara Tami, Kota Jayapura 2011, Kelurahan Koya Barat
(Warna Kuning).
18
3.5 Data Demografis/Data Kependudukan
Tabel 3.2 data demografis puskesmas perawatan koya barat
19
3.8 Data Upaya Bersumber Daya Masyarakat Dan Sarana Pendidikan
Ket: Jumlah kader posyandu bayi/balita ada 90 orang dan posyandu lansia ada
15 orang dengan jumlah rata-rata per posyandu 5 orang.
20
3.9 Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan
21
3.10 Struktur Organisasi Puskesmas Koya Barat
KEPALA PUSKESMAS
KA.SUB. BAG.TU
PJ UKM & KEPERAWATAN PJ JARINGAN PELAYANAN FASILITAS PJ UKP DAN KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT PELAYANANKESEHATAN LABORATORIUM
PROMOSI KESEHATAN
SP2TP KIA GIZI KESLING
FRANSISKA LEWERISSA
YULIE SAMALLO MERRY DIECE VEMY SAMALLO BODOWEN D KAFIAR
PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU
22
PETUGAS MENCARI FAMILY
FOLDER SESUAI NOMOR KARTU
BEROBAT
23
puskesmas dibedakan atas 2 macam. Pertama rencana tahunan upaya
kesehatan wajib, kedua rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
Perencanaan upaya kesehatan wajib
Jenis upaya kesehatan wajib adalah untuk puskesmas perawatan koya barat
yakni promosi kesehatan, kesehtan lingkungan, keehatan ibu dan anak,
termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan
dan pemberantasan penyakit. Langkah-langkah perencanaan yang harus
dilakukan puskesmas perawatan koya barat adalah sebagai berikut :
o Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang diambil puskesmas perawatan koya barat
adalah menyusun usulan kegiatan yang di susun dalam bentuk
GANTT Chart yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran,
target, besar kegiatan atau volume, waktu, lokasi, serta perkiraan
kebutuhan biaya untuk setiap kegiatan. Matriks rencana usulan
kegiatan upaya kesehatan wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan
koya barat terlampir.
o Mengajukan usulan kegiatan
Setelah menyusun susulan kegiatan, puskesmas perawatan koya
barat kemudian mengajukan usulan tersebut ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk persetujuan pembiayaan dimana dalam
pengajuan kegiatan tersebut harus diliputi usulan kebutuhan rutin,
darana dan pra sarana dan operasional puskesmas serta
pembiayaannya
o Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Setelah rencana usulan kegiatan di setujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota kemudian disusun rencana kerja kegiatan yang
dibuat dalam bentuk matriks GANTT Chart yang disertai dengan
penetapan wilayah. Rencana pelaksanaankegiatan upaya kesehatan
wajib tahun 2017 di puskesmas perawatan koya barat masih dalm
proses perencanaan di dinas kesehatan kota jayapura.
24
Perencanaan upaya kesehatan
Demi upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada atau upaya inovasiyang di
kembangkan sendiri. Berikut upaya kesehatan pengembangan di
puskesmas perawatan koya barat
o Upaya kesehatan sekolah
o Upaya kesehatan gigi dan mulut
o Upaya kesehatan lanjut usia
o Program lanjut usia
o Program binaan terpadu
2. Pengorganisasian
Puskesmas merupkan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Puskesmas perawatan koya barat memiliki struktur organisasi yang
dipimpin oleh seorang kepala puskesmas. Kepala puskesmas bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan di puskesmas sehingg kepala puskesmas
merencanakakn dan mengusulkan sumber daya puskesmas kepada dinas
kesehatan kabupaten atau kota agar tanggung jawabnya dapat
terlaksanakan. Organisasi puskesmas perawatan koya barat paling sedikit
terdiri atas
a. Kepala puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
Kepala bagian sub tata usaha bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengolahan data dan informasi perencanaan dan
penilaian, kuangan, umum dan pengawasan yang bertugas
mengkoordinir bagian:
o SP2PT
o Bendahara pengeluaran
o Bendahara rutin
o Bendahara barang
o Bendahara BPJS
25
c. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan keperawatan
kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas kegiatan meliputi
upaya keehatan masyarakat esensial yang terdiri dari
o Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
o Pelayanan kesehatan ibu dan anak
o Pelayann gizi
o Pelayanan kesehatan lingkngan
o Pelayanan promosi kesehatan
26
Tabel. Jumlah Kunjungan Puskesmas Koya Barat Periode Januari 2016 –
Desember 2016
27
BAB IV
DATA SUB SISTEM
Sarana Penunjang :
1. 2 buah mobil pusling (mobil Ambulance)
2. 4 kendaraan roda dua.
3. 3 buah compu
28
4.2 Ekonomi.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani dan buruh
bangunan.
Namun jika di lihat dari wilayah koya yang jika di perhatikan dengan
seksama banyak di dapati sayur mayur, tumbuh2an dan buah2an maka dapat
disimpulkan mayoritas penduduk koya adalah petani.
4.3 Transportasi
Sarana transportasi yang dapat di gunakan masyarakat untuk mengakses
pelayanan di Puskesmas Koya adalah mobil, angkutan umum dan motor ojek.
Alat transportasi yang digunakan Puskesmas untuk mencapai masyarakat
dalam melaksanakan program diluar gedung adalah mobil Pusling serta
kendaraan roda dua.
Namun bagi masyarakat koya mayoritas menggunakan roda 2.
4.4 Komunikasi
Sarana komunikasi yang ada di Puskesmas Koya Barat, internet, koran,
televisi. Sedangkan alat komunikasi yang ada untuk pasien yang datang ke
Puskesmas adalah poster, majalah kesehatan, pamplet, lieflet.
4.5 Pendidikan
29
4.6 Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan
30
4.7 Manajemen Pelayanan
1. VISI, MISI DAN STRATEGI
. Visi
‘’Mewujudkan Kecamatan Muara Tami yang sehat’’
2. Misi
‘’Masyarakat hidup dalam lingkungan dan berprilaku sehat,
masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu,
masyarakat derajat kesehatan yang optimal’’
3. Strategi
Penguatan mutu pelayanan kesehatan dasar
Peningkataan sarana kesehatan
Peningkatan sumber daya manusia
Peningkatan partisipasi masyarakat/lintas sector
PASIEN DATANG
PETUGAS MEMBUAT
PASIEN BARU
KARTU BEROBAT BARU
31
PETUGAS MENGAMBIL STATUS PASIEN MENUNGGU DI
PASIEN DAN MENCATAT DALAM PANGGIL PETUGAS POLI
REGISTER HARIAN
32
BAB V
PROGRAM KERJA PUSKESMAS KOYA BARAT
33
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial terdiri dari
a. Upaya Promosi Kesehatan (PROMKES)
b. Upaya Kesehatan Lingkungan (KESLING)
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Upaya kesehatan Masyarakat (IKM) Pengembangan terdiri dari:
a. UpayaKesehatan Sekolah (UKS)
b. Upaya Kesehatan Gigi Mulut
c. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari :
a. Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Rawat Jalan
34
c. Sasaran dan Target
Masyarakat di kelurahan dan kampung di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
Masyarakat yang mempunyai peran penting di wilayah kerja
Puskemas Koya Barat
Anak sekolah TK PAUD, SD, SMP, SMA yang ada di wilayah
kerja Puskemas Koya Barat
Tenaga kerja di wilayah kerja Puskemas Koya Barat
Pasien yang berobat dan di rawat di Puskemas Koya Barat
35
f. Perawatan Nifas dan Pemberian Vitamin A Nifas
4. Upaya Perbaikan Gizi
a. Konsultasi Gizi
b. Distribusi PMT
c. Pelayanan Posyandu
d. Pemantauan Status Gizi di TK dan PAUD
e. Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing di Posyandu, TK dan
PAUD
f. Pos Gizi
36
Tujuan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat
pneumonia
- Melakukan kunjungan ulang pasien balita dengan pneumonia
yang tidak datang kembali untuk kunjungan ulang
Sasaran
- Pasien balita dengan pneumonia
- Rumah tangga
c. Campak
Kegiatan
- Pengambilan data campak.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi
- Pengambilan spesimen campak ke Dinas Kesehatan Provinsi,
monitoring penderita campak. pencatatan dan pelaporan
Tujuan
- Terlaksananya pengumpulan data campak
- Memegah terjadinya kerusakan mata atau kebutaan
- Menegakkan diagnosa dan konfirmasi laboratorium
- Mengetahui jumlah penderita campak dan mencegah terjadinya
KLB
Sasaran
- Bayi dan balita
- Rumah tangga
d. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kegiatan
- Pengambilan data pasien yang dicurigai DBD
- Pemantauan kasus DBD
- Kegiatan penunjang : pemeriksaan darah di laboratorium
puskesmas dan swasta. monitoring penderita DBD, pencatatan
dan pelaporan serta konsultasi ke Dinas Kesehatan Kota
Tujuan
- Mengetahui jumlah kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
37
- Mencegah terjadinya KLB DBD
- Tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan foging
Sasaran
- Pasien yang dicurigai DBD
- Rumah tangga
TB Paru
Kegiatan
- Penjaringan suspek TB atau pengambilan spesimen TB
- Pemantauan kepatuhan minum obat
- Kontak serumah dengan pasien TB Paru positif
- PP INH profilaktif balita
- Mantoux test untuk screening TB
Tujuan
- Untuk mencapai tataran target
- Memantau kemajuan pengobatan dengan pemeriksaan ulang
dahak
- Orang yang tinggal serumah dengan pasien
Sararan : 220 pasien
Target : 180 peserta
e. Kusta
Kegiatan
- Pelacakan kasus kusta
- Pemantauan pasien kusta serta kepatuhan minum obat
- Survei kusta anak sekolah
Tujuan
- Agar dapat mengetahui lebih dini kasus kusta
- Agar petugas dapat mengetahui dan mengawasi obat yang
diberikan dapat diminum sampai tuntas
- Supaya dapat diketahui penyakit kusta pada anak usia sekolah
Dalam rangka untuk meningkatkan pencegahan penyakit menular di
puskesmas Koya Barat, petugas kesehatan. melakukan upaya kegiatan
dengan bekerja sama dengan promkes untuk menurunkan angka penyakit
38
menular. Kegiatan ini meliputi promosi, konseling pasien dengan
HIV/AIDS, pengambilan spesimen darah melalui puskesmas keliling dan
puskesmas pembantu untuk pelacakan malaria dan DBD.
Untuk pasien TB, petugas biasanya melakukan penjaringan suspek,
pemantauan kepatuhan minum obat. dan melihat adanya kontak penderita
dengan keluaga atau lingkungan.
Kegiatan ini sendiri melibatkan masyarakat dengan petugas. Untuk
pasien TB di Wilayah PKM Koya Barat rata-rata berasal dari wilayah
pegunungan dan pasien tersebut biasanya mengkonsumsi obat TB tidak
sampai tuntas. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat yang
tinggal di daerah pegunungan. Biasanya mereka minum obat l-2 bulan.
setelah itu apabila pasien merasa sehat, maka ia tidak akan melanjutkan
untuk pengobatan. Disinilah peran petugas PKm dimana mereka akan
mengunjungi pasien dari rumah ke rumah melacak kepatuhan minum bat
pasien. Keterbatasan yng digadapi oleh pasien TB sendiri yaitu pengujian
Mantoux dan pengadaan obat lNH yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
Untuk diare, campak, dan kusta biasanya petugas melakukan survey
dan pelacakan di sekolah maupun di rumah pasien dengan berdasarkan
keluhan masyarakat. Setelah itu, petugas akan turun ke daerah tersebut
untuk melakukan survey. Petugas bekerja sama dengan promkes dan
kesling untuk mempromosikan hidup sehat dan kegiatan ini biasanya
dilakukan oleh petugas puskesmas setiap hari di PKM Koya Barat dan
dilakukan juga di luar gedung, tetapi memiliki kendala yaitu keterbatasan
alat transportasi dimana walaupun sudah PKM sudah memiliki 2 mobil
namun karena tingginya angka rujukan di PKM, maka mobil tersebut lebih
diprioritaskan untuk pasien rujukan Sehingga petugas akan langsung turun
pintu ke pintu (door to door) untuk melakukan penyuluhan tentang P2M.
Program P2M di Puskesnms Koya Barat mengenani beberapa penyakit
yaitu: HIV/AIDS, TB Paru, DBD, Campak, Diare, Pneumonia, Kusta.
39
No Indikator Sasaran Target Total Pencapaian
40
Merupakan kegiatan yang paling banyak di polik gigi, dimana
mencapai 60% dari kegiatan yang dilakukan. Pasiennya yang
paling banyak adalah anak dan dewasa.
- Kegiatan penambalan gigi. Kegiatan penambalan terhadap gigi
sulung ataupun gigi tetap, presentasenya sekita 3 5 %.
- Pembersihan karang gigi. Masyarakat di sekitar wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, masih jarang melakukan pembersihan
karang gigi. Sehingga ketika pasien datang ke polik gigi, dokter
mengadakan penyuluhan secara perorangan / individu mengenai
pentingnya pembersihan karang gigi atau perawatan sisa akar gigi.
b. Kegiatan di luar gedung (out door)
- UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah). Kegiatan ini dilakukan
setahun tiga kali, yakni pada bulan Januari, Maret dan November.
Kegiatan UKGS ini meliputi :
Penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di
TK dan SD di seluruh Distrik Muara Tami.
Sikat gigi massal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari
dan Maret
Pemeriksaan gigi dan perawatan (jika pada saat kegiatan
kesehatan gigi sekolah berlangsung, ditemukan ada gigi yang
harus dicabut, maka akan . segera dirujuk ke puskesmas).
Penjaringan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas satu saja
baik yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA.
- Dokter Kecil. Kegiatan ini ditujukan untuk anak kelas 4, 5 dan 6
SD. Sebelumnya anak-anak tersebut akan dilatih terlebih dahulu,
dimana pelatihannya dilakukan setahun sekali yakni pada bulan
Maret. Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan kegiatan UKS.
2. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
Kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu penjaringan anak sekolah,
penyuluhan dan cara mencuci tangan pakai sabun. Sebelumnya akan
dilakukan pelatihan terlebih dahulu, kegiatan ini dikhususkan bagi
siswa SD saja. Hal ini dikarenakan siswa SMP sudah tergabung dalam
41
Palang Merah Remaja (PMR). UKS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Koya Barat, yaitu di SD 1 Koya Timur, SD 2 Koya Timur,
SD 1 Koya Barat, SD 2 Koya Barat dan MI (Madrasah). Dalam
kegiatan UKS ini, melibatkan petugas puskesmas yang berperan
sebagai pembina dan guru-guru di Sekolah. Sampai saat ini kegiatan
UKS ini masih berjalan dan di follow-up setiap 6 bulan sekali.
3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
- Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu lansia ini ditujukan bagi
masyarakat lansia di atas 55 tahun. Kegiatan posyandu lansia ini
dilakukan sebulan sekali, kegiatannya berupa pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan.
Alokasi dan Realisasi Anggaran
Terdapat beberapa alokasi anggaran untuk pembiayaan program
42
Output : Terlaksananya seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Koya Barat
Outcome : Tersedianya seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas
Koya Barat serta derajat kesehatan masyarakat
meningkat
2. Tingkat Pencapaian Pelayanan
januari – Agustus tahun 2017 untuk program UKM, UKP dan kegiatan
yaitu :
43
Kegiatan PKPR
1. Konseling/Penyuluhan Remaja
2. Pemeriksaan Kesehatan Remaja
Pelayanan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
1. Pengukuran berat badan dan panjang badan anak
2. Pemeriksaan Fisik
Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 Jam
Pelayanan Rawat Inap
BAB VI
LAPORAN KEGIATAN
44
6.1 NAMA KEGIATAN
Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kedokteran Komunitas
45
08.00-14.00 Fero, Yulce dan Ratna Riski dan 1. Kapus (Jam 13.30-
Alex 14.15)Pelayanan
kesehatan BPJS
2. Penyuluhan ke
SMP (Anita, Isma,
Rita dan Sara)
BAB VII
46
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Sarana dan prasaran yang dimiliki oleh puskesmas masih belum
memadai.
2. Dana yang ada belum dapat menjawab kebutuhan Puskesmas, hal ini
terlihat dari dana yang masih kurang untuk membiayai program-
program yang ada di Puskesmas Koya Barat.
3. Jumlah dan Tingkat SDM yang belum memadai sehingga
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan menjadi tidak optimal serta
pencatatan dan pelaporan masih belum berjalan sesuai yang
diharapkan.
4. Perlu adanya penambahan SDM (Tenaga medis/Dokter)dan Tenaga
sssAdministrasi dalam hal pelayanan kepada Masyarakat.
47