Anda di halaman 1dari 42

Pregnancy And

Kehamilan dan Laktasi:


Penyesuaian Fisiologis, Lactation :
Kebutuhan Nutrisi Dan Physiological
Peran Suplemen
Makanan Adjustment,
Nutritional
Requirements And The
Role Of Dietary
Dr.David Randel Christanto,SpOG (K).,M.Kes
Supplements
Divisi Fetomaternal Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih /
Rumah Sakit Umum Jayapura
Papua
PENDAHULUAN
Pertumbuhan & Perkembangan
Kebutuhan Gizi Janin
Kehamilan &
Menyusui
Kalori, makronutrisi dan mikronutrisi 

 Kalori,Makronutrisi dan mikronutrisi   asupan


pertumbuhan dan perkembangan janin
Bukti : Status Gizi ibu  mengubah epigenetik dari
genom janin
Penting : perubahan Nutrisi selama hamil dan Menyusui
1.Penyesuaian Fisiologis
Mempertahankan pertumbuhan
adaptasi endokrin- eksponensial
Kehamilan
metabolik

Periode Pertama Kehamilan: perubahan


maternal yang mengarah pada
penyimpanan energi dan nutrisi

Akhir Kehamilan: karakteristik katabolik  penurunan


sensitivitas insulin serta peningkatan glukosa ibu dan
konsentrasi asam lemak bebas ketersediaan substrat
yang lebih besar untuk pertumbuhan janin
Kehamilan normal  “keadaan diabetogenic”

peningkatan progresif glukosa postprandial


dan respon insulin pada akhir kehamilan

dasar perubahan fisiologis ini  pengembangan keadaan resistensi


insulin, yang dimulai pada pertengahan kehamilan  mencapai nilai
maksimum pada trimester ketiga & kembali ke tingkat normal
setelah melahirkan
trimester
trimester kedua
pertama kehamilan
kehamilan (resistensi
Sensitivitas insulin insulin)
lebih tinggi dari • penyerapan glukosa oleh jaringan
maternal yang sensitif terhadap insulin
normal peningkatan
penyerapan (jaringan adiposa dan otot)
pemanfaatan glukosa
glukosa dan
dan kadar glukosa •  kompensasi dan fungsi dari massa
lipid oleh
darah perifer β-cell.
jaringan
sintesis glikogen  dan adiposa (
glukoneogenesis simpanan
hepatik  lipid)
berkaitan dengan efek
mekanisme spesifik sekresi dan metabolik hormon
tindakan insulin tidak pasti dalam sirkulasi ibu
feto-plasenta

maternal

Human
prolactin (PRL) dan Placental
kortisol Lactogen
(HPL),
progesteron
dan estrogen
awal kehamilan
paruh kedua kehamilan
  sekresi estrogen dan kadar insulin
yang menghambat lipolisis dan
mendorong pembentukan
cadangan lemak (delapan minggu transisi dari anabolik  katabolik
pertama kehamilan), kadar plasma peningkatan sirkulasi lipid dan
mencetuskan sumber energi dalam
trigliserida dan kolesterol
jaringan ibu, mempertahankan
cenderung meningkat glukosa dan asam amino yang
  sintesis hati VLDL (sekunder dari ditransfer ke janin
peningkatan kadar estrogen),

  lipoprotein (LPL) di jaringan


adiposa (resistensi Insulin)
2.Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

memantau
menilai total
kenaikan berat
asupan energi gizi
badannya: BMI
harian makronutrient
(pra kehamilan) (kalori) - (karbohidrat,
aktivitas fisik lemak dan
 8 kg : berat dari protein).
janin, plasenta, volume
cairan ketuban, dan
jaringan maternal
Pengeluaran energi selama kehamilan
• Tujuan: +452 kkal /hari
trimester ketiga
 Metabolisme ibu dan janin
+340 kkal /hari
 Pertumbuhan dan trimester kedua

perkembangan janin Kebutuhan Energi

Dipengaruhi oleh

• 80.000 kkal/ 280 hari  300 Usia


kkal/hari
Tingkat BMI

Aktivitas
Kebutuhan energi
Memantau kecukupan asupan Memantau peningkatan berat
energi badan

BMI

Berat Badan (kg)


BMI =
Tinggi Badan (cm)2
Tabel 1. Rekomendasi Pertambahan Berat Badan Selama
Kehamilan

Rate of Weight Gain in the 2nd


Prepregnancy BMI Total Weight Gain at Term and 3nd Trimester, Mean
(Range)

Underweight (<18.5 kg/m2) 12.5-18 kg 0.51 (0.44-0.58) kg/wk

Normal weight (18.5-24.9 kg/m2) 11.5-16 kg 0.42 (0.35-0.50)kg/wk

Overweight (25.0-29.9 kg/m2) 7-11.5 kg 0.28 (0.23-0.33)kg/wk

Obesity (≥30.0 kg/m2) 5-9 kg 0.22 (0.17-0.27)kg/wk


Karbohidrat, Lemak dan Protein (Makronutrient)

KARBOHIDRAT

Zat gizi makro  gula, pati


dan serat
kasus kelebihan BB
Sumber energi utama
atau diabetes :
Kebutuhan : 175 gr/hari
membatasi CHO
atau 45-60 % dari total sampai 45% TDA,
kalori (dibatasi tidak lebih tetapi < 40%, 
dari 15-25% energi) tiga kali makan dan
Sumber-> padi-padian, dua makanan ringan
umb-umbian, kacang-
kacangan, gula
Karbohidrat, Lemak dan Protein (Makronutrient)

LEMAK

Pembentukan Sumber :
Mentega, minyak sayur,
membran sel,
susu, lemak dalam
hormon,
daging, minyak ikan,
cytochines, untuk biji-bijian dan kacang-
mata dan
kacangan 20-35%
perkembangan
Total kalori
otak
Jalur pembentukan DHA dari asam
lemak esensial prekursor & α- asam
DHA linolenat

Wanita hamil dan menyusui harus


mencapai asupan makanan DHA
harus disimpan minimal 100-200 mg per hari  1-2
porsi minyak ikan /mgg
dalam jumlah
yang cukup di 13 gr/hari omega 6
otak dan jaringan 1,4 gr/hari omega 3
retina untuk
pengembangan
visual dan
kognitif
 Perkembangan Kognitif
Manfaat  Skor IQ
DHA  Proses Mental
 Pola Tidur
 Ketajaman Visual
 Perbaikan Imunitas
 Meningkatkan BBL
 Mengurangi Risiko Prematuritas
Mengurangi Depresi Postpartum
Protein
Komponen struktural utama dari
semua sel dalam tubuh

berfungsi sebagai
enzim, dalam
membran,
sebagai
pembawa
transportasi, dan
beberapa
hormon
Protein

Protein yang direkomendasikan


pada wanita dewasa sebesar 0,71-
0,9 g/kg/hari, sekitar 43-54 g/hari.
0,5-1 g di trimester pertama
+7-9 g di trimester kedua
+23-29 g di trimester ke tiga
Tabel 2. Dietary reference intake (DRI) for adult women in
pregnancy and not

Nutrients DRI for adult woman DRI in pregnancy


Energy 350 kcal in the 2nd trimester
460 kcal in the 3nd trimester
CHO 45-60%, TDA of calories 45-60% TDA of calories
Fiber 25 g 30 g
Lipids 20-35%, TDA of calories 20-35%, TDA of calories
Proteins 0.71-0.90 g/kg 0.5-1 in the 1nd trimester
43-54 g/hari
+7-9 in the 2nd trimester
+23-29 in the 3nd trimester
Bahan Porsi Hidangan Sehari 1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal
makanan 2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal
3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal
Nasi 6 porsi 4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal

Sayuran 3 mangkok 5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal


6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal
Buah 4 potong
7. Susu sapi cair 1 porsi = 1 gelas = 200 gr = 50 kkal
Tempe 3 potong 8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gr = 50 kkal
Daging 3 potong
10. Gula = 1 sdm = 20 gr = 50 kkal
Minyak 2 sdt *) sdm : sendok makan

Gula 2 sendok makan **) sdt : sendok teh


p : porsi
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr) + ikan/daging 1
potong sedang (40 gr) + tempe 2 potong sedang (50
gr) + sayur 1 mangkok + buah 1 potong sedang 467,5 kkal

Makan Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 porsi


sedang 125 kkal

Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr) + lauk, sayur dan


buah sama dengan pagi 817,5 kkal

2314,5

Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang


125 kkal

Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gr) dengan lauk,


sayur dan buah sama dengan pagi/siang 729.5 kkal

Selingan: susu 1 gelas 50 kkal


3.Peran Suplemen Makanan
• perkembangan janin / plasenta untuk memperluas
Iron / massa sel darah merah ibu.
Besi
• Persyaratan besi pada kehamilan adalah 27 mg / hari

• 41,8% dari wanita hamil di seluruh dunia mengalami


anemia sebelum kehamilan

• Pedoman WHO : merekomendasikan suplemen zat


besi oral harian 30-60 mg besi elemental  <<< risiko
BBLR, anemia ibu dan kekurangan zat besi
Asam folat

Pembentukan neurotransmitter  awal kehamilan


 Sintesis DNA dalam sel.

Asam Folat periconception pada NTD Folat diperlukan


sintesis nukleotida dan potensi metilasi seluler, dapat
memodifikasi sintesis DNA, proliferasi sel, dan regulasi gen,
ketersediaan asam folat yang rendah  mengganggu
penutupan neural tube
Asam folat pedoman manajemen merekomendasikan suplementasi:
• 400 µg / hari: untuk usia wanita reproduktif
• 1 mg/ hari : untuk wanita hamil
• 4 mg/ hari : untuk wanita yang sebelumnya memiliki
riwayat NTD, pengobatan epilepsi dengan
valproate/carbamazepine, diabetes pragestasional dan
obesitas

Sumber: alpukat, pisang, jus jeruk,


sereal kering, asparagus, buah-
buahan, sayuran berdaun hijau,
kacang kering dan kacang polong
Hubungan antara penurunan hipertensi dalam kehamilan
dengan suplementasi kalsium:
Kalsium • Asupan Kalsium terbukti dapat mengurangi insidensi
hipertensi dalam kehamilan
• Mengkonsumsi kalsium secara rutin dapat memberikan
keuntungan pada wanita yang beresiko tinggi hipertensi
dalam kehamilan
• Dosis kalsium yang tinggi (2 g/day) tidak berhubungan
dengan kejadian buruk
• Dibutuhkan dosis yang adekuat dan penelitian lanjutan
untuk mengkonfirmasi keuntungan kalsium
Rekomendasi: meningkatkan dosis kalsium pada wanita
yang berisiko hipertensi atau kekurangan kalsium
Meta analysis of randomized controlled trials:
IBU:
Kalsium • Hipertensi, menurunkan morbiditas kematian ibu,
solutio placenta, sectio, lama perawatan
BAYI
• Mencegah preterm, BBLR/SGA, NICU, Lama perawatan,
stillbirth, cacat mental, hipertensi

Result:
IBU:
Hipertensi:
• Penurunan Hipertensi: RR 0.81 (0.74-0.89) HIGH RISK
• Penuruan Preeklamsi: RR 0.70 (0.58-0.83)
Meta analysis of randomized controlled trials:
Kalsium Result:
BAYI:

• LBW: RR 0.83 (0.71-0.98) (HIGH RISK)


• HIPERTENSI KRONIS: RR 0.59 (0.39-0-91)
• Tidak ada perbedaan untuk persalinan preterm, NICU,
stillbirth

HIGH RISK
Meta analysis of randomized controlled
Kalsium
trials: Conclusions
Kekurangan kalsium, dapat menyebabkan hipertensi,
pre-eclampsia, BBLR dan hipertensi kronis pada anak.

Mengkonsumsi kalsium secara rutin, dapat mencegah


terjadinya pre-eclampsia.

Keuntungan lain: menjaga kekuatan tulang, kontraksi


otot, pembekuan darah, fungsi membran sel dan
kesehatan gigi.
Rekomendasi untuk kalsium adalah 1.000 mg /
hari pada wanita hamil
 Sintesis dan regulasi gen untuk pertumbuhan awal dari
placenta
Vitamin D  Supresi dari endokrin melalui biosintesis renin dengan
regulasi dari RAS yang berkaitan dengan hipertensi
 Immunomodulator dan anti Inflamasi
 Menghambat aktivitas cytokine Th1 dan meningkatkan
toleransi immunologi pada inflamasi
 Menurunkan konsentrasi IL-6, meningkatkan kinase,
menonaktifkan P38, dan menghambat inflamasi TNF
alpha
 Meningkatkan produksi PLGF dan menurunkan ICAM-1
 Vitamin D & Pre-eclampsia
 Rasionale:
Vitamin D
 Vitamin D deficiency increased risk of PE
(Bornar et al, 2007, Robinson et al, 2010, observation
study)

 Vitamin D supplementation (10 to 15 microgram/400


to 600 IU/d) reduction of PE
(Haugen et al, observation study, 2009, Hypponen et al,
2014)
 Vitamin D is a promising candidate for preeclampsia
prevention)
(Nassar K, et al. Gynecol Obstet (Sunnyvale) 2016
• Kekurangan vitamin D : peningkatan risiko pre-eklampsia,
diabetes gestasional mellitus, bayi KMK, gangguan
Vitamin D pembentukan rangka janin yang menyebabkan rakhitis bayi
dan mengurangi massa tulang
• Suplementasi dengan 400 IU (10 mikrogram setiap hari)
vitamin D untuk semua wanita hamil
Iodine
 Vitamin prenatal kebanyakan tidak
menyertakan iodine/yodium
penting  Suplemen yodium diharapkan dapat
untuk mencegah gangguan mental, pertumbuhan,
produksi pendengaran dan kemampuan bicara
hormon pada
kelenjar
tiroid Deplesi iodine yang berat  menyebabkan
hypotyroidisme janin yang parah 
mengganggu mielinisasi dan ssp 
keterlambatan perkembangan janin 
kretinisme
Iodine
 Suplementasi dan fortifikasi iodine dapat
• penting untuk mengurangi defisiensi iodine
produksi  Efektif bila diberikan saat prekonsepsi
hormon pada
kelenjar tiroid sampai trimester ke dua
• Membantu
perkembangan asupan diet yang dianjurkan iodine selama
saraf normal kehamilan direkomendasikan lebih besar
sebanyak 150 mg/hari dari wanita yang tidak
hamil; asupan iodine yang dianjurkan adalah
220 mcg / hari oleh WHO
• Dosis selama kehamilan 10.000 IU atau 25.000 IU per minggu
• Indikasi:
Vitamin A # Vertikal transmisi HIV
# Infant Survival
# Mencegah anemia maternal: positive interaksi iron
# infeksi
# Maternal Mortality:
-Vitamin A vs Placebo RR 0.60 (0.37-0.97)
-Beta Karoten vs Placebo RR 0.51 (0.30-0.86)
• Efek Samping Vitamin A bila dosis total harian > 10.000 IU
sebelum kehamilan 7 minggu dapat mengakibatkan cacat
janin, craniofacial, central nervous system, tymic cardiac
• Secara umum, efektifitas dan keamanan Vitamin A
membutuhkan evaluasi lebih lanjut
Tabel 3. The Recommended Dietary Allowances(RDA) or Adequate Intake (AI)
and Tolerable Upper Limit (UL) for adult pregnant and lactating women
RDAs ULs for pregnant and lactating
women
Pregnant Women* Lactating Woman*
Fat-soluble vitamin
Vitamin A 770 mcg 1300 mcg 3000 mcg
Vitamin D 15 mcg 15 mcg 100 mcg
Vitamin E 15 mg 19 mg 1000 mg
Vitamin K 90 mcg 90 mcg ND
Water-soluble vitamin
Vitamin C 85 mg 120 mg 2000 mg
Thiamin 1.4 mg 1.4 mg ND
Riboflavin 1.4 mg 1.6 mg ND
Niacin 18 mg 17 mg 35 mg
Vitamin B6 1.9 mg 2 mg 100 mg
Folate 600 mcg 500 mcg 1000 mcg
Vitamin B12 2.6 mcg 2.8 mcg ND
Minerals
Calcium 1000 mg 1000 mg 2500 mg
Phosphorus 700 mg 700 mg 4000 mg
Iron 27 mg 9 mg 45 mg
Zinc 11 mg 12 mg 40 mg
Iodine 220 mcg 290 mcg 1100 mcg
Selenium 60 mcg 70 mcg 400 mcg
ND: Not determinable due to lack of data adverse effect and concern with regard to lack of ability to handle excess amount ; * females over 18 years old
4.Pertimbangan Khusus
direkomendasikan diet tinggi kalori sekitar 40% dapat
KEHAMILAN KEMBAR
mempertahankan status gizi wanita selama kehamilan
kembar
• Rasio anemia defisiensi zat besi adalah 2,4 - 4 kali lebih tinggi pada
kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal.
• Anemia karena kekurangan asam folat adalah 8 kali lebih umum pada
anak kembar, dibandingkan dengan kehamilan tunggal

Suplemen harian 1 mg asam folat direkomendasikan untuk kehamilan


kembar & penambahan 1000 IU vitamin D, dan 2000-2500 mg
kalsium
5.Laktasi

Jumlah energi  ASI eksklusif sejak


lahir sampai 6 bulan setelah
melahirkan adalah 500 kkal/hari
didasarkan rata-rata volume susu
yang dihasilkan (780 ml/hari) dan
kandungan energi rata-rata susu
(67 kkal/100 ml).
penting untuk minum yang cukup untuk mengimbangi
hilangnya cairan (ASI)  asupan yang memadai pada wanita
usia subur adalah sekitar 2.000 ml/hari, maka disarankan
selama menyusui meningkat sekitar 700 ml/hari

vitamin A, C, E, B6, B12, folat, niacin, riboflavin, tiamin,


dan mineral iodine, selenium, dan seng harus
meningkat pada wanita menyusui

vitamin D, K, dan mineral; kalsium, fluorida,


magnesium, dan fosfor tidak berbeda antara wanita
menyusui dan tidak menyusui
 Rekomendasi saat ini  Suplemen vitamin D lebih
Laktasi baik diberikan langsung pada bayi yang menyusui
daripada meningkatkan suplementasi pada ibu

 vitamin K tambahan diperlukan selama menyusui


Simpulan
• Perubahan pola makan yang berhubungan
dengan kehamilan harus dimulai sebelum
konsepsi

• Melalui modifikasi yang baik selama kehamilan


dan menyusui dengan suplemen vitamin serta
mineral yang tepat, disertai dengan pilihan
diet, dapat mengurangi risiko kekurangan zat
gizi tertentu dan dapat mengoptimalkan
kesehatan ibu dan bayi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai