Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR KERJA

A. Skema Prsedur Pembuatan Emulsi Oral Minyak Jarak


1. Formula 1
a) Gom basah
b) Gom kering
2. Formula 2

M1
Campur tragakan dengan
aquadest 20 kalinya, aduk
hingga terbentuk muchilago
dengan homogenizer pada
kecepatan 700 rpm. Sambil
terus diaduk tambah oleum
ricini sedikit demi sedikit
sampai terbentuk corpus emulsi
(berupa massa putih susu
kental homogen)
Analisa Prosedur Pembuatan Emulsi Minyak Oral
A. Formula 1
1) Gom Basah
 Timbang dan takar semua bahan
→ Dilakukan agar sediaan yang dibuat mengandung bahan dengan jumlah yang sesuai
dengan perhitungan
 Campur gom arab dengan aquadest 2 kalinya, aduk hingga terbentuk mucilago
dengan  homogenizer pada kecepatan 700 rpm. Sambil terus diaduk tambahkan oleum
ricini  sedikit demi sedikit sampai terbentuk corpus emulsi (berupa massa putih susu
kental  homogen) (M1).
→ Karena gom basah, maka sebelum ditambahkan dengan oleum ricini terlebih dahulu
gom arab dicampurkan dengan aquadest hingga terbentuk muchilago dengan
perbandingan gom arab dan aquadest yaitu 1:2
 Larutkan nipagin ke dalam propilen glikol (M2).
→ Nipagin dilarutkan dalam propilen glikol karena menurut FI V, nipagin memiliki sifat
kelarutan yang sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon
tetraklorida,mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Sehingga dilarutkan dalam
propilen glikol agar nipagin cepat larut dengan sempurna.
 Masukkan syrupus simplex dan M2 ke dalam M1 sedikit demi sedikit sambil terus 
diaduk.
→ Penambahan M2 ke dalam M1 dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar
kedua campuran cepat homogen
 Campurkan yellow color dan sisa air hingga homogen (M3).
→ Penambahan yellow color berguna untuk memberikan warna kuning dan
memperindah sediaan. Selain itu juga sebagai petunjuk bahwa sediaan telah homogen.
Sedangkan penambahan sisa air dilakukan untuk membuat volume sediaan telah
sesuai dengan takaran
 Sambil terus diaduk tambahkan M3 ke dalam M1 hingga homogen (M3). 
 Tambahkan ol. citrus ke dalam M1, aduk hingga homogen. Genapkan volume emulsi 
hingga 300 ml dan aduk lagi hingga homogen.
→ Penambahan oleum citrus dapat sebagain pemberi aroma dan perasa
 Masukkan ke dalam botol 100 ml.
 Evaluasi sediaan emulsi
→ Yang perlu dievaluasi dari sediaan emulsi, yaitu
- Berat jenis
- Sifat aliran
- Viskositas
- Pengukuran volume creaming dan indeks creaming
- Penentuan tipe emulsi, ukuran globul
- Tes stabilitas dipercepat dengan cara sentrifugasi
2) Gom Kering
 Timbang dan takar semua bahan
→ Dilakukan agar sediaan yang dibuat mengandung bahan dengan jumlah yang sesuai
dengan perhitungan
 Campur gom arab dengan oleum ricini hingga terdispersi homogen dengan 
homogenizer pada kecepatan 400 rpm. Naikkan kecepatan menjadi 700 rpm lalu.
Tambahkan aquadest 2x berat gom arab secara sekaligus sampai terbentuk corpus 
emulsi (berupa massa putih susu kental homogen) (M1)
→ Berbeda dengan gom basah, jika gom kering, gom arab dicampur dengan oleum ricini
terlebih dahulu hingga terdispersi homogen, baru ditambahkan dengan aquadest
hingga terbentuk muchilago dengan perbandingan gom arab dan aquadest yaitu 1:2
 Larutkan nipagin ke dalam propilen glikol (M2).
→ Nipagin dilarutkan dalam propilen glikol karena menurut FI V, nipagin memiliki sifat
kelarutan yang sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon
tetraklorida,mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Sehingga dilarutkan dalam
propilen glikol agar nipagin cepat larut dengan sempurna.
→ Penambahan M2 ke dalam M1 dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar
kedua campuran cepat homogen
 Campurkan yellow color dan sisa air hingga homogen (M3).
→ Penambahan yellow color berguna untuk memberikan warna kuning dan
memperindah sediaan. Selain itu juga sebagai petunjuk bahwa sediaan telah homogen.
Sedangkan penambahan sisa air dilakukan untuk membuat volume sediaan telah
sesuai dengan takaran
 Sambil terus diaduk tambahkan M3 ke dalam M1 hingga homogen (M3). 
 Tambahkan ol. citrus ke dalam M1, aduk hingga homogen. Genapkan volume emulsi 
hingga 300 ml dan aduk lagi hingga homogen.
→ Penambahan oleum citrus dapat sebagain pemberi aroma dan perasa
 Masukkan ke dalam botol 100 ml.
 Evaluasi sediaan emulsi
→ Yang perlu dievaluasi dari sediaan emulsi, yaitu
- Berat jenis
- Sifat aliran
- Viskositas
- Pengukuran volume creaming dan indeks creaming
- Penentuan tipe emulsi, ukuran globul
- Tes stabilitas dipercepat dengan cara sentrifugasi
B. Formula 2
1) Gom Basah
 Timbang dan takar semua bahan
→ Dilakukan agar sediaan yang dibuat mengandung bahan dengan jumlah yang sesuai
dengan perhitungan
 Campur tragakan dengan aquadest 20 kalinya, aduk hingga terbentuk mucilago
dengan  homogenizer pada kecepatan 700 rpm. Sambil terus diaduk tambahkan oleum
ricini  sedikit demi sedikit sampai terbentuk corpus emulsi (berupa massa putih susu
kental  homogen) (M1).
→ Tragakan memiliki kelarutan yang tidak larut dalam air. Sehingga untuk
mengembangkan tragakan perlu aquadest sejumlah 20 kali dari massa tragakan
 Larutkan nipagin ke dalam propilen glikol (M2).
→ Nipagin dilarutkan dalam propilen glikol karena menurut FI V, nipagin memiliki sifat
kelarutan yang sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon
tetraklorida,mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Sehingga dilarutkan dalam
propilen glikol agar nipagin cepat larut dengan sempurna.
 Masukkan syrupus simplex dan M2 ke dalam M1 sedikit demi sedikit sambil terus 
diaduk.
→ Penambahan M2 ke dalam M1 dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar
kedua campuran cepat homogen
 Campurkan yellow color dan sisa air hingga homogen (M3).
→ Penambahan yellow color berguna untuk memberikan warna kuning dan
memperindah sediaan. Selain itu juga sebagai petunjuk bahwa sediaan telah homogen.
Sedangkan penambahan sisa air dilakukan untuk membuat volume sediaan telah
sesuai dengan takaran
 Sambil terus diaduk tambahkan M3 ke dalam M1 hingga homogen (M3). 
 Tambahkan ol. citrus ke dalam M1, aduk hingga homogen. Genapkan volume emulsi 
hingga 300 ml dan aduk lagi hingga homogen.
→ Penambahan oleum citrus dapat sebagain pemberi aroma dan perasa
 Masukkan ke dalam botol 100 ml.
 Evaluasi sediaan emulsi
→ Yang perlu dievaluasi dari sediaan emulsi, yaitu
- Berat jenis
- Sifat aliran
- Viskositas
- Pengukuran volume creaming dan indeks creaming
- Penentuan tipe emulsi, ukuran globul
- Tes stabilitas dipercepat dengan cara sentrifugasi

Anda mungkin juga menyukai