Anda di halaman 1dari 32

PENDAHULUAN Istilah organik : berhubungan dengan kata organisme /jasad hidup pada akhir abad 17/ awal abad

18. Kimia Organik : Kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup. Tahun 1990 : para ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di Lab banyak dari senyawa kimia baru tidak berhubungan dengan benda hidup. Sekarang kimia organik : didefinisikan sebagai kimia senyawa karbon. Selain karbon unsur yang ada dalam kebanyakan senyawaan organik ; hidrogen ; oksigen ; nitrogen. Karbon : Unsur yang unik - dapat terikat secara kovalen dengan atom karbon lain dan terhadap unsurunsur lain menurut berbagai macam cara. jumlah senyawa dalam jumlah hampir tak terhingga mulai dari senyawa yang sederhana: CH4 (Metana) sampai ke Asam Nukleat yang rumit : pengemban kode etik dalam sistem kehidupan. Setiap bidang ilmu yang berurusan dengan tumbuhan, hewan atau mikroorganisme tergantung pada prinsip kimia organik. Mencakup obat-obatan, ilmu kedokteran mikrobiologi , pertanian dan ilmu-ilmu lainnya. Plastik dan serat-serat sintetik : senyawa organik STRUKTUR ELEKTRON Karbon, oksigen dan nitrogen di kedua periode pertama dari susunan berkala dan elektronnya terdapat dalam suatu kulit elektron yang terdekat ke inti. Setiap kulit elektron berhubungan dengan sejumlah energi tertentu. Semakin dekat elektron ke inti, semakin rendah intinya (elektron yang dekat ke inti lebih lebih tertarik oleh proton dalam inti). elektron ini sukar berpindah dalam reaksi kimia. Kulit elektron yang terdekat ke inti : terendah energinya tingkat energi pertama . Elektron pada kulit ke dua tingkat energi ke dua energinya lebih tinggi dst.

Posisi relatif yang tepat dari elektron : tidak dapat ditetapkan dapat mengandalkan teori kuantum. Kulit elektron pertama : menjadi orbital bulat 1S 2 Px mempunyai Kulit elektron kedua : menjadi satu orbital 1S dan 2 P (3 orbital) 2Px 2 Py 2P2 mempunyai energi yang sama Karena struktur elektron berbeda-beda, maka atom dapat terikat menjadi molekul dengan berbagai cara G.N. Lewis dan W. Kossel tahun 1916 mengemukakan teori : 1. 2. IKATAN ION IKATAN KOVALEN atom Atom memindahkan atau membuat pasangan elektron untuk mencapai KONFIGURASI ELEKTRON GAS MULIA. ( 8 e pada kulit terluar) seperti konfigurasi e dari Ne & Ar TEORI ATURAN OKTET. 1. Ikatan Ion ATOM memberikan satu/lebih dari elektron terluarnya, ke atom / atom-atom lain. Atom yang kehilangan e ion positif (kation) Atom yang mendapat e ion negatif (anion) terjadi dari tarikan elektrostatistik antara ion-ion yang berlawanan. .. .. Na . + . Cl : Na+ : Cl : atau Na Cl .. .. Tiap atom mempunyai oktet lengkap dalam kulit terluarnya : dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lainnya : Penggunaan bersama-sama sepasang elektron oleh dua

2.

Ikatan Kovalen H . + . H H : H ..
2

..

H ..

untuk hidrogen konf e nya 2 e (konf. Helium)

: Cl . + . Cl : H : C : H .. .. .. H H . .. . C. + 4H. H :C:H . .. H

ikatan kovalen

4 ikatan kovalen

BAB I RUMUS KIMIA DALAM KIMIA ORGANIK I.2. Rumus Empirik dan Rumus Struktur Rumus Empirik : menggambarkan jenis atom & perbandingan numeriknya . rumus molekul menggambarkan : Jumlah atom yang nyata. Rumus Struktur : (Structural) : bagaimana atom-atom tersusun. Contoh :
3

Rumus Etana : CH3 R. empirik C2H6 R. molekul

H H | | H C C H | | H H

Rumus lewis : salah satu jenis Rumus Struktur H : H menjadi H H H .. H : C : H menjadi .. H .. H : N : N atau .. N jika hendak ditekankan peranannya dalam Reaksi Kimia. H | H C H | H H N H | H atau . . pasangan yang menyendiri H N H | H Pasangan yang ditunjukkan

Rumus Struktur termamfatkan / singkatan Rumus Struktur : H H | | H C C H | | H H H H | | H C C OH | | H H

menjadi CH3CH3

menjadi CH3 CH2 OH atau CH3CH2OH

H H | | H C O C H | | H H

atau

CH3 O CH3

atau

CH3OCH3

Rumus Struktur untuk 3 macam pentana : CH3 | CH3 C CH3 | CH3 Neo pentana ( CH3 ) 4 C

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3

CH3CHCH2CH3 | CH3 Iso pentana (CH3 )2 CHCH2CH3

n. pentana CH3 ( CH2 )3 CH3

BAB II
5

PENGGOLONGAN MOLEKUL II. 1. PENGGOLONGAN MENURUT KERANGKA MOLEKUL Menurut struktur organic, kerangka molekul dibagi dalam 3 kelas : 1. Senyawa asiklik ( acyclic Compounds ) a siklik = tidak siklik rantainya dapat lurus atau bercabang /terbuka

rantai tak bercabang dari 8 atom C.

rantai tak bercabang dari 8 atom C. O || CH3 C (CH2) 4CH3 2-heptanon

Contoh senyawa asiklik ( acyclic Compounds ) OH CH3 (CH2)5CH3 Geraniol heptana

(minyak mawar) HK dalam minyak bumi diguna (minyak cengkeh) td. 229 230 C kan sebagai acuan dalam uji t.d. 141,5 C dlm minyak wangi Knocking bensin. Cairan tidak berwarna dengan bau buah-buahan 2. Senyawa Karbosiklik ( Carbocyclic Compounds ) Mengandung cincin-cincin dari atom karbon dengan rantai tertutup. Cincin karbosiklik terkecil terdiri dari 3 atom C yaitu Siklopentana Terdapat mempunyai lebih dari satu cincin karbosiklik senyawa yang terdapat di alam (umumnya bercincin 5 dan 6 ). bermacam-macam bentuk yaitu contoh senyawa yang

Benzen ( minyak bumi ) t.d : 80,1C

Limonena ( minyak sitrun ) t.d 178C

- pinena ( terpentin ) t.d 156,2C bisiklik, jika 2 ikatan diputus asiklik

3. Senyawa Heterosiklik ( heterocyclic compounds )

Kelas besar menurut kerangka molekul dalam senyawa organik paling sedikit satu atom pada cincin harus heteroatom yang bukan karbon, seperti oksigen, nitrogen dan belerang juga unsur lain. lebih dari satu macam heteroatom, besarnya heterosiklik bervariasi, dapat mengandung ikatan ganda, cincin lain yang menempel. Contoh : Senyawaan heterosiklik di alam.

Terdapat pada tembakau mempunyai dua N Nikotin td 246C O || CH3 C NH S O C OH || O N | CH3 cincin heterosiklik dengan ukuran berbeda.

Penisilin G ( Padatan amorf )

II. 2. PENGGOLONGAN MENURUT GUGUS FUNGSI

Gugus fungsi : Gugus atom tertentu mempunyai sifat kimia yang tidak tergantung pada macam-macam kerangka molekul tempat ia menempel. pada kebanyakan reaksi organik, beberapa perubahan terjadi pada gugus fungsi yang dititik beratkan pada sifat kimia, bermacammacam gugus fungsi. Golongan Senyawa
Alkena Alkuna

Struktur
A. Gugus fungsi Merupakan bagian dari kerangka molekul. B. Gugus fungsi yg merupakan bagian dari kerangka molekul. 1.Dengan ikatan karbon oksigen C= C C

Contoh Khas
CH2 = CH2 HC CH

Nama Contoh &Penggunaan


etilena, digunakan utk membuat polietilen. Asteilena diguna kan dalam pengelasan. Etil alcohol dalam bir, anggur, dan wiski. Dietil eter dalam Anestesi. Formaldehid di gunakan dalam pengawetan spesimen binatang Aseton pelarut vernis dan lem karet.

| C OH | | | C O C | | O || C C H O || C C C O OH

Alkohol

CH3CH2OH

Eter

CH3CH2OCH2CH3 CH2 = O

2. Dengan dua ikatan karbon oksigen.

Aldehid

O || CH3 C CH3

Keton

O || CH3 C CH3

3. Dengan tiga ikatan karbon oksigen.

Asam Karboksilat

Asam asetat dalam cuka

Struktur
O | O O

Golongan Senyawa

Contoh Khas
O || CH3C OCH2CH3

Nama Contoh &Penggunaan


Etil asetat pelarut cat kuku dan lem mainan plastik.

Ester

C = O

= Gugus Karbonil

O || C OH

= Gugus Karboksil (Kependekan dari karbonil dan hidroksil )

C. Gugus fungsi yg mengandung nitrogen.

| C NH2 | C N

Amina Primer

CH3CH2NH2 CH2 = CH C N

Etil amina (berbau ammonia)

Sianida atau nitril Amida Primer

Akrilonitril bahan baku orlon.

D. Gugus

fungsi dgn oksigen dan nitrogen.

| C NH2 |

O || H2N C NH2

Urea, pupuk, dan bag. air seni yang tidak bau.

Gugus NH2 = Gugus amino E. Gugus fungsi yang mengandung belerang. | C SH | | | C S C tiol (merkaptan) Metanatiol berbau kol busuk.

CH3SH

tioeter (sulfida)

( CH2 = CHCH2 )2 S

Alil sulfida ber bau bawang putih.

II.3. Isomer Struktur : Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda rumus strukturnya. Contoh : Rumus molekul C2H6O , mempunyai dua rumus bangun / struktur yang berlainan. CH3O CH3 dimetil eter pada temp. kamar : gas
9

CH3CH2OH etanol cairan

BAB III ALKANA III.1. Tata Nama Komponen utama minyak bumi dan gas alam terbesar) Kelompok hidrokarbon : - Jenuh ( Saturated ) mengandung ikatan tunggal karbon-karbon - Tak jenuh ( On Saturated )mengandung ikatan karbon-karbon ganda dua atau tiga. - Aromatik : Kelompok khusus dari senyawa siklik tak jenuh seperti benzen
10

hidrokarbon (sumber enegi

asiklik ( ALKANA ) - Parafin Hidrokarbon ( HK) Siklik ( SIKLOALKANA ) Alkana yang paling sederhana adalah Metana tetrahedral ( SP3 ). Deret alkana dapat dibentuk dengan memanjangkan rantai karbon dengan jumlah hidrogen yang sesuai. Alkana harus memenuhi pers Cn H2 n + 2, n = jumlah atom karbon Satu deret senyawaan ini : deret homolog yang mempunyai sifat fisika dan kimia serupa, yang berubah secara bertahap jika ditambahkan atom karbon pada rantainya. Nama & Rumus Sepuluh alkana pertama yang tak bercabang Nama Metana Etana Propana Butana Pentana Heksana Heptana Oktana Nonana Dekana Jumlah Karbon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rumus Molekul CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 Rumus Struktur CH4 CH3CH3 CH3CH2CH3 H3CH2CH2CH3 CH3 (CH2)3 CH3 CH3 (CH2)4 CH3 CH3 (CH2)5 CH3 CH3 (CH2)6 CH3 CH3 (CH2)7CH3 CH3 (CH2)8 CH3 Jumlah Isomer Yang ada 1 1 1 2 3 5 9 18 35 75 : CH4 yang mempunyai Struktur

Tatanama Senyawa Organik Sistem penamaan ditekankan pada penamaan system IUPAC (internasional) Union of Pure and Applied Chemistry ), ditambah dengan nama-nama yang umum digunakan sehari-hari = nama trivial = nama lazim. Aturan IUPAC untuk Alkana :
1. 2.

Akhiran ana digunakan untuk semua hidrokarbon jenuh. Untuk alkana dengan rantai cabang, penamaan didasarkan pada penamaan rantai atom karbon yang terpanjang (rantai induk) diberi nomor agar substituen yang pertama terletak pada nomor karbon yang terendah.

3.

Gugus yang menempel pada rantai utama/induk dinamakan

: Substituen.

Substituen jenuh yang hanya mengandung karbon & hidrogen dinamakan gugus
11

Alkil, namanya berdasarkan nama alkana dengan jumlah atom karbon yang sama dan mengganti akhiran ana menjadi il. ( CH4 = metana, maka gugus CH3 = gugus metil, CH3CH3 = etana maka gugus CH3 CH2 , gugus etil ) CH3CH2 CH3 = propana CH3CH2CH2 : n propil = n pr Jika hidrogen yang dihilangkan berasal dari karbon ditengah rantai : H H H | | | H C C C H | | | H H H H H H CH3 | | | | H C C C H atau CH3CHCH3 = CH3 CH | | H H gugus iso : cabang metil pada iso Propil ujung rantai samping alkil i = Pr

Pada gugus butyl terdapat 4 macam : CH3 | CH3CH2CH dua atom C pada karbon Sek- butil ( 1 metil propil )

CH3CH2CH2CH2 N butyl ( butil )

CH3 CH CH2 H3C Iso- butil ( 2 - metil propil )


12

CH3 | CH3 C | CH3

3 atom C pada karbon lekatan

tert-butil

( 1,1 dimetil etil ) Lambang R : lambang umum gugus alkil R H : berlaku untuk semua Alkana Cabang ganda Jika dua substituen atau lebih pada suatu induk sama (misal 2 gugus metil atau 3 gugus etil ) dalam penamaan , digunakan awalan, di, tri dst. Awalan untuk menamai substituen ganda : Nomor 2 3 4 5 6 Substituen lain NO2 F Cl Br I Awalan di tri tetra penta heksa Nama awalan Nitro Fluoro Khloro Bromo Iodo

Contoh penerapan aturan IUPAC CH3CH2CH2CHCH3 | CH3 2 metil pentana ( bukan 4 metil pentana ) CH3CHCH2CH2CH3 | CH2 CH3 3 metil heksana ( bukan 2 etil pentana ) CH3 | CH3 C CH2 CH3 | CH3 2,2 dimetil butana
13

akhiran ana : semua karbon berikatan tunggal Pent : 5 karbon pada rantai terpanjang

Penamaan dimulai dari kanan agar metil mendapat nomor terendah. biasa ditulis : CH3CH2CHCH2CH2CH3 | CH3

setiap substituen di beri nomor & digunakan awalan di : 2 substituen metil.

( bukan 2,2 metil butana bukan 2 dimetil butana )

CH3 | CH2CH2CH CH3 | Cl 1 khloro 3 metil butana ( bukan 4 khloro 2 metil butana ) Soal : I Namai senyawa berikut : 1. CH2 CH3 | CH3CH2CH2CHCH2CH2CH3 NO2 Br | | 3. CH3CH2CHCH2CH2 CH3 | CH3CH2 C CH2CH3 | CH2CH3

Penamaan rantai butana harus memberikan nomor terendah untuk substituen klor. diurutkan menurut abjad

CH 3CHCH3 | CH3

2. CH 2 CH2 CH2

Cl Cl | | 4. CH3 C C CH3 | | Cl Cl CH3 | 6. CH3CH2CHCHCH2CH2CH3 | CH2CH3

5.

III.2. Konformasi Alkana Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifatnya perhatian pada geometri molekulmolekul. Contoh Etana sejumlah struktur ( adanya rotasi ikatan karbon karbon) KONFORMASI Untuk Etana ada dua konformasi Yi : bersilang berimpit (perubahan komformasi : pemutaran ikatan C-C 60

H H H
14

H H

H H H Kuda-kuda

H H H Newman bersilang (staggered ) H H H H H Kuda-kuda berimpit ( eklips) Proyeksi Newman : sangat penting dalam menggambarkan konformasi harus melihat ikatan karbon-karbon dari salah satu ujung rantai. Pada Etana Konformasi bersilang (Staggered Conformastion ) : Setiap ikatan C-H dari satu atom karbon menyilang sudut H-C-H karbon yang lain. Konformasi berimpit (eclipsed conformation) : Setiap ikatan CH dari satu karbon ikatan dengan CH berikutnya. Konformasi-konformasi diatas dinamakan isomer-isomer rotasi (rotamber) yang tidak dapat dipisahkan pada suhu kamar. konformasi silang (lebih disukai) Newman H H H H H H H Kuda-kuda H

Tata nama Sikloalkana dan Konformasinya Siklo alkana : hidrokarbon karbosiklik. Penamaannya digunakan awalan SIKLO pada nama alkana sesuai dengan jumlah atom karbon pada cincin. Sdtruktur dan nama 6 Sikloalkana tak bersubstitusi.

Siklo propana td : - 32,7C

Siklo butana td 12C

Siklo pentana td 49,3C

15

Sikloheksana td 80,7 C

Sikloheptana td 118,5 C

Siklo Oktana td 149 C

Jika cincin mempunyai substituen Alkil atau hologen : Satu substituen : nomor tidak diperlukan Lebih dari satu substituen : nomor diperlukan H3 C CH3 CH3 CH3 metil siklo pentana pentana (bukan 1-metil siklo pentana) pentana)Konformasi pada siklo alkana Sudut ikatan C-C-C : 60 H terletak di atas / di bawah bidang datar. Siklo butana sudut C-C-C datar : 90C teramati : 88C Siklo pentana 108C 105C (bukan 1,5 dimetil siklo 1,1 dimetil siklo pentana 1,2 dimetil siklo

Contoh : CH3

Cincin beranggota 6 : unik dipelajari dengan seksama karena struktur ini banyak terdapat di alam. Sudut C-C-C : 120C ( > dari sudut tetrahedral C-C-C (109,5C) Sikloheksana mempunyai sudut C-C-C : 120C. Konmpormasi yang disukai: konformasi kursi (Chair Conformation) sudut C-C-C normal 109,5 , proyeksinya bersilang dengan sempurna. Model tongkat dan bola kerangka kursi (berbentuk kursi) Pada konpormasi kursi semua hidrogen terbagi dalam 2 macam : Aksial ekuatorial cincin) Konformasi kursi dapat berubah menjadi konformasi kursi lain (semua hidrogen aksial pada satu konformasi menjadi hidrogen ekuatorial pada konformasi lainnya) Jika salah satu H diganti oleh CH3 konformasi yang dipilih sbb : metil aksial (5%) Konformasi lain pada sikloheksana sudutnya 109,5o
H 16 H H H H H H H H H H

: hidrogen terletak di atas dan di bawah bidang rata sejajar dengan sumbu tegak ditengah cincin. : hidrogen terletak kurang lebih pada bidang rata-rata (terletak pada bidang

metil ekuatorial (95%) bentuk Biduk = perahu. Semua sudut-

III.3. SOMER CIS TRANS PADA SIKLOALKANA Stereoisomer : berkaitan dengan molekul-molekul yang mempunyai ikatan atau yang sama, tetapi berbeda dalam penyusunannya dlam ruang. Contoh : Isomer CIS-Trans ( merupakan senyawa-senyaw yang berbeda )
H H H CH3 H H CH3 H H H H H CH3 H H H H CH3 H H

CIS-1,2-dimetil siklopentana Td. : 99 oC CIS : bersisian Trans : bersebrangan

Trans 1,2-dimetil siklopentana Td. : 92 oC

CIS TRANS Dan Isomer Konformasi pada sikloheksana. Gabungan isomeri CIS-TRANS dengan isomer Konformasi Contoh : Pada Sikloheksana
H CH3 H CH3 H H CH3 CH3

Mempunyai gugus metil & satu gugus aksial mantap

CIS-1,2 dimetil sikloheksana

Subtituen metil berada dibawah bidang rata-rata cincin : CIS Subtituen metil pada C-1 = ekuatorial C-2 = aksial Bila cincin membalik : metil pada C-1 = aksial metil pada C-2 = ekuatorial Untuk Trans- 1,2- dimetil sikloheksana
H CH3 HC3 H

Konformasi e,a

Konformasi a,e

H CH3

CH3

( a,a )

( e,e )

17

Trans 1,2- dimetil sikloheksana III.4. SIFAT-SIFAT ALKANA III.4.1. Sifat Fisik Alkana : menguntungkan bagi tanaman, karena : n alkana dengan C27 & C29 : n- C29 H60 : n- C37 H64 Alkana tidak larut dalam air C5 C17 (sampai dengan butana : gas) berbentuk cairan yang lebih ringan dari air Contoh : pada kulit buah apel daun kol daun tembakau ber BM sama dapat membentuk lapisan pelindung pada daun-daunan dan buah-buahan.

- Alkana bertitik didih rendah dibandingkan dengan senyawa organik lain yang daya tarik menarik diantara molekul lemah proses pemisahan molekul relatif memerlukan sedikit energi. Titik didih terbawah tinggi dengan bertambahnya panjang rantai ( membesarnya gaya tarik Van der Waals antar molekul yang makin panjang percabangan dalam bagian hidrokarbon menurunkan titik didih ) Titik Didih Beberapa Alkana : Struktur CH4 CH3CH3 CH3CH2CH3 CH3(CH2)2CH3 CH3(CH2)3CH3 CH3(CH2)4CH3 CH3(CH2)5CH3 CH3(CH2)6CH3 T.d oC -162 -88,5 -42 0 36 69 98 126 Struktur CH3(CH2)7CH3 CH3(CH2)8CH3 CH3CHCH2CH3 CH3 CH3 C CH3 CH3 CH3 T.d oC 151 174 28 10

III.4.2. SIFAT SIFAT KIMIA ALKANA - Alkana dan sikloalkana reaktif alkana disebut sebagai Parafin ( latin = parum affins = afinitas kecil sekali = sedikit bergabung) Digunakan sebagai pelarut untuk ekstraksi dll. - 2 rekasi utama Alkana, Yi reaksi dengan halogen ( dengan Cl2 ) Pembakaran, sehingga alkana digunakan sebagai sumber energi. Halogenasi Alkana : Contoh : Klorinasi Alkana ( reaksi antara Cl2 dengan CH4 dengan bantuan cahaya ultraviolet . hv ) Reaksinya subtitusi
HO 18

CH4 + Cl2 Metana

CH3Cl + CH2Cl2 klorometana diklorometana (metil klorida) (metilena klorida) + CH3Cl3 + CCl4 triklorometana tetraklorometana (kloroform) (karbon tetra klorida)

Halogenasi terjadi melalui reaksi rantai radikal bebas, mekanisme sebagai berikut sebagai berikut
1.

Tahap awal rantai ( Inisiasi ) : pemaksapisahan / pemecahan ( Cleavage )

homolik molekul Cl2 menjadi dua radikal bebas klor. Cl Cl + 58 kkal/mol Ikatan halogen lemahsehingga menyerap panas
Hv atau kalor

2 Cl radikal bebas

2. Tahap Propagasi ( Pembiakan Rantai ) Cl H : CH3 1 kkal/mol H : Cl + CH3 merebut sebuah hidrogen fari molekul metana 3. Tahap Terminasi ( Penghentian Rantai ) Daur propagasi terputus oleh reaksi-reaksi pengakhiran ( termination ) Klorinasi metana diakhiri terutama oleh bergabungnya radikal-radikal bebas. Cl + CH3 CH3 + CH3 CH3Cl CH3CH3 contoh reaksi kopling penggabungan duagugus alkil radikal bebas khlor

Reaksi radikal bebas menghasilkan campuran produk. Sebab tingginya energi radikal bebas klor sehingga klor ini tidak sangat efektif / pemilih terhadap hidrogen mana yang hendak direbutnya dalam tahap propagasi. Seperti reaksi antar klor dan metana belum selesai, seudah terbentuk klorometana dari pada metana.

Tahap Propagasi yang menghasilkan diklorometana Cl + CH3 CH2Cl + Cl2 Pembakaran : HCl + CH2Cl CH2Cl2 + Cl dikloromatana

19

Pembakaran

: reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen yang disertai dengan

pembebasan kalor / panas dan cahaya. Alkana terbesar dengan oksigen berlebih membentuk CO2 dan H2O, yang paling penting bahwa reaksi ini, menimbulkan sejumlah kalor yang tinggi ( reaksi EKSOTERM ). Reaksi Pembakaran sempurna 2 CH4 + 3O2 2 CH3CH2CH3 + 7 O2 CH3CH2CH3 + 2 O2 : 2 CO + 4 H2O 6 CO +8 H2O karbon monoksida 3 C +4 H2O Karbon - Carbon black (pewarna pada tinta)

III.5. SUMBER HIDROKARBON A. Gas Alam dan Minyak Bumi Gas Alam : 60 % - 90 % metana ( tst sumbernya ) terbentuk dari peluruhan : etana dan propana, N2 dan CO2. anaerobik tumbuhan. Komponen lainnya

Biasanya gas alam dan minyak bumi berada bersama-sama. Minyak Bumi ( Petrolum ) Terbentuk dari peluruhan dan hewan yang banyak berasal dari laut. Minyak bumi mentah / minyak mentah : campuran rumit senyawa alifatik dan aromatik, juga senyawa sulfur dan nitrogen. Memisahkan munyak mentah : reining ( kilang ) Tahap pertama : Destilasi Fraksional, fraksi-fraksinya : Jangka t.d (oC) < 30 30 - 180 180 - 230 305 Banyaknya Atom Karbon 14 5 10 11 12 13 17 Nama Fraksi gas Bensin Minyak Tanah Minyak gas berat Penggunaan Bahah bakar pemanas Bahah bakar mobil Bahah bakar diesel & pemanas Bahah bakar pemanas

Sisa : 1. Minyak yang dapat menguap : minyak pelumas, lilin, parafin, vaselin. 2. Bahan tak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi Bahan bakar & bensin berkualitas baik : titik didih dari alkana bercabang & senyawa aromatik yang lebih merata. Untuk menilai kualitas bensin heptana ) contoh bil oktana 75 CH3
20

: dengan Oktana ( campuran isooktana & iso oktana ; heptana , 75 % ; 25 %

CH3CCH2CHCH3 CH3

Iso Oktana : anti keretakan yang baik untuk mesin mobil

2,2,4 trimetil pentana (Iso Oktana) B. Batubara Dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri dibawah beberapa tekanan kelompokkan berdasarkan kadar karbonnya Batu bara tanpa udara
-

di

Destilasi merusak dihasilkan 3 macam produk kasar :

gas batubara ( Komponen Utama : CH4 dan H2 ) terbatubara ( destilat terembukan ) kokas ( coke, residu )

gas batubara & kokas : bahan bakar yang bermanfaat. Pengubahan batubara menjadi gas bakar dan bahan bakar cair / bahan bakar sintesis = Syn fuels Gasifikasi batubara Gasifikasi batubara C + H2 O Butana kukas
Kalor

: CO + H2 gas sintesis

H2 Katalis Fe Kalor, tekanan

CH4 + H2O

BAB IV ALKOHOL & ETER IV. Alkohol mempunyai rumus : ( ROH ) dan Eter mempunyai rumus ( R-OR )

IV.1. Sifat Fisis Alkohol dan Eter - Alkohol mempunyai titik didih > dari pada titik didih Alkil halida atau Eter. - Alkohol yang ber Berat Molekul rendah larut dalam air. R - OH bersifat hidrofob Makin panjang R makin rendah kelarutan dalam air tapi percabangan dalam bertambahnya gugus OH (menolak air) meningkatkan kelarutan.
21

Eter tak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya ( tidak ada hidrogen yang terikat pada oksigen), tapi dapat membentukikatan hidrogen dengan air, alkohol & fenol. dietil eter CH3 CH2 O CH2 CH3 (CH2)3OH mempunyai 4 atom carbon setiap CH3 molekulnya

titik didihnya hampir sama IV.2. Tata Nama CH3OH Metanol : OH CH3CH2CH2OH 1 propanol CH3CHCH2CH2OH CH3CHCH3 1,3 - butanol O - OH -CO HOCH2CH2CH 3 hidroksi propanal - CH 2 propanol O - CO2H O HOCH2CH2CCH3 4 hidroksi 2 butanon OH

Jika ada gugus fungsi lain selain hidroksil (OH) dalam molekul : ada prioritas Tata Nama : - R, - X > C =< HO O CH3CHCOH Asam-hidroksi propanoat (asam laktat) Nama Trivial ( CH3 )3 COH t- butil alkohol : ( CH3 )2 CHOH Isopropil alkohol

OH CH2 = CH2 IUPAC : etena Trivial : etilena CH2 CH2

OH

Br CH2 CH2

Br CH2 - CH2

1,2 etanadiol etina glikol :

1,2 dibromo etana etilena dibromida

oksiana etilena oksida

Pengelompokan Alkohol CH3 OH metil CH3CH2OH primer

(CH3)2CHOH sekunder

(CH3)3OH tertier OH CHCH3

CH3CH = CHCH2OH Suatu alkohol alilik


22

(dan primer)

suatu alkohol benzilik (dan sekunder)

Eter CH3CH2OCH2CH3 dietil eter (eter) Awalan Alokasi (CH3)2CHOCH(CH3)2 diisopropil eter CH3OCH2CH3 metil etil eter

digunakan jika lebih dari satu gugus alkoksil (RO-) dan jika terdapat gugus fungsional yang lebih berprioritas ( gugus lebih berprioritas dari pada OR). PH - OH

CH3CH2OCH2CH2CH2CHCH3 5 etoksi 2 pentanol

CH3OCH2CH2OCH3 1,2- dimektoksi etana (DME = glyme) suatu pelarut yang lazim

Dalam IUPAC, epoksida = OKSIRANA, dalam menomori cincin, oksigen selal diberi nomor 1 O CH3CH CHCH2 CH3 2 etil 3 metil oksirana

IV.3. Pengaruh Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen : Jenis antar aksi dipol dipol teristimewa kuat terjadi antara molekul yang mengandung atom hidrogen yang terikat pada nitrogen, oksigen dan flour Yang mempunyai elektron valensi menyendiri

Sentyawa yang khas mengandung ikatan NH, OH atau FH. .. HO: H

CH3 O : H

HNH H

CH3 N H H

H- F :

Dalam keadaan cair molekul ini mempunyai tarikan yang kuat terhadap yang lain.
23

+ H

+ CH3

HO:---HO:

CH3 O : - - - -H O: Ikatan hidrogen H H

CH3 O : - - - - H O CH3 H H yang lebih positif ikatan hidrogen lebih kuat

CH3 N : - - - - H N CH3 H H yang kurang ikatan hidrogen lebih lemah positif

Oksigen lebih elektronegatif dari pada Nitrogen Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih. Ikatan hidrogen CH3CH2O: - - - - H O: CH2CH3 Etanol t.d 78,5oC CH O: - CH3
tak ada H untuk pembentukan ikatan hidrogen

dimetil eter t.d 23,6oC

Pengaruh terhadap kelarutan dari senyawa Kovalen : Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air cenderung dapat larut dalam air.

IV.4. Ringakasan Sintesis Alkohol Secara Laboratorium. Alkohol Primer : SN2 R CH2X + -OH RCH2OH HO:H CH3 C - Br : SN2 H Serangan dari belakang O H CH
(1) RMgX

H3 C H HO C + Br : H subtitusi nukliofilik bimolekul

(2) H2OH+

RCH2OH O O: HCH R O OH
+

MgX

Mekanisme

H C H + R - MgX

24

H C H + H+ Suatu basa kuat 1. BH3 R2C = CH2 2.H2O,OHO RCH


H H

H C H + Mg2+ XR

suatu asam

R2CHCH2OH

R CH2OH R CH2OH + ROH. :

R CO2 R

ALKOHOL SEKUNDER O R C H 2) O HC
1) RMgX H2O,H+

OH R CHR OH R CHR

1) RMgX OR2) H2O,H+

O [H] RCH

OH R CHR OH R CHCH2R : OH R CR R

H2O2,H+ R CH = CHR ALKOHOL TERSIER O R C H 2)


1) RMgX H2O,H+

R C H 2)

1)

RMgX H2O,H+

OH R CR2

IV.5. Reaksi Subtitusi Alkohol IV.5.1. Dalam larutan asam, alkohol dapt mengalami reaksi subtitusi H2SO4 CH3CH2CH2CH2-OH + H Br 1- butanol CH3 CH3CH2CH-OH + H-Cl 2-butanol
25

Kalor

CH3CH2CH2CH2-Br + H2O 1-bromobutana (95%) CH3

ZnCl2

CH3CH2CH-Cl + H2O 2-kloro butana (66%)

(CH3)3C-OH + H-Cl

(CH3)3C-Cl t- butil klorida (88%)

Alkohol tidak menjalani Subtitusi dalam lar netral / basa, karena: CH3CH2-OH + BrGugus pergi yang jelek Jika : CH3CH2-Br + OHtak ada reaksi larutan netral / basa merupakan basa kuat. CH3CH2OH

Gugus pergi yang baik Dalam larutan asam H H O : + HCl H R O : + HCl Suatu alkohol

: Alkohol diprotonkan H

H O+ H + ClIon hidronium H R O+ H + Clsuatu ion oksonium

OH2+ (ion oksonium) merupakan gugus pergi yang baik, karena gugus ini dilepas sebagai air) basa lemah

Reaktivitas Alkohol Terhadap Hidrogen Halida Metil primer sekunder tersier benzilik alilik Naiknya reaktivitas ROH terhadap HX Semua alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI menghasilkan Alkil bromida & alkil lodida. 25% Tertier : (CH3)3COH + HCl ZnCl2 Sekunder : (CH3)3COH + HCl ZnCl2 Primer : (CH3)3COH + HCl Kalor Reagensia lain yang digunakan untuk mengubah Alkohol menjadi Alkil halida O R OH + Cl S Cl Tionil klorida O [R OSCl + HCl ] RCl + SO2 + HCl CH3CH 2Cl + H2O (CH3) 2CCl + H2O (CH3) 3CCl + H2O
Meningkatnya reaktivitas terhadap HX

Gugus pergi yang baik


26

R OH + PBr3 TahaP 1

[ R OPBr2 + HBr ]

RBr + HOPBr2

: ( reaksi SOCl )

dengan alkohol sering dijalankan dengan piridin atau suatu amin ( R3N ) H CH3 2-butanol -ClCH3CH2 H CH3 H O
-R3NH

O H CH3 O H Cl: Cl Cl C O+ S Cl

CH3CH2 - C OH + S CH3CH2

C O+ S Cl Cl

CH3CH2 H

C O S Cl CH3 2- butil klorosufil

CH3CH2 H Cl :CH3

H Cl - C CH2CH3 + SO2 +ClCH3 2- kloro butana :

C O S Cl :

PBr3 bereaksi dengan alkohol jalur serupa

tiap molekul PBr3 dapat membronisasi tiga molekul ROH H 3 CH3CH2CHCH3 + PBr3 2-butanol Br 3 CH3CH2CHCH3 + H3PO3OH 2-bromobutan Asfosfit

IV.5.2.Reaksi Eliminasi Alkohol Alkohol seperti alkil halida, bereaksi eliminasi menghasilkan alkena. Dalam reaksi Eliminasi dihasilkan air = Reaksi dehidrasi. alkohol tersier H2SO4 : (CH3)3COH 60o t- butil alkohol (CH3)2 = CH2 +H2O metil propena (iso butilena)

alkohol sekunder
27

H SO : (CH3)2CHHOH 2 o 4 CH3CH = CH2 + H2O 100 2- propanol propena (propilena) H2SO4


180o

makin mudahnya dehidrasi alkohol primer : CH3CH2OH etanol CH2 = CH2 + H2O etena (etilena)

Mekanisme

: dehidrasi 2- pentanol ( reaksi E1 yang khas ) OH OH2


H+

Tahap 1 (protonasi dan lepasnya air) : CH3CH2CH2CHCH3 Tahap 2 (lepasnya H+) H CH3CH2CH - +CHCH3 + [CH3CH2CH CHCH3] Keadaan transisi H+
H+

CH3CH2CH2CHCH3 terprotonkan

-H2O

[CH3CH2CH2+CHCH3] sebuah kation

CH3CH2CH=CHCH3 2- pentena

IV.6. ALKOHOL SEBAGAI ASAM Alkohol mirip air

Sebagai Basa

dapat menerima sebuah proton terprotonkan : ROH2+ :

menghasilkan alkohol

Sebagai Asam menghasilkan RO-

melepaskan sebuah proton (Alkoksida)

Sebagai asam atau basa yang sangat lemah air : (pka = 17) : HO H + H2O: Metamol : (pka = 17) : CH3O H + CH3 OH IV.7. ALKOSIDA & FENOKSIDA Garam suatu alkohol (n hidroksida). CH3O-Na+ Natrium metoksida CH3CH2O-K+ Kalium etoksoda (CH3)2CHO- Na+ Natrium isoproksida CH3O:- + CH3+OH2 HO:- + H3O+

Alkosida : Basa kuat lebih kuat dari hidroksida.

ROH + NaNH2 ROH + RMgX

RO- + NH3 RO- +Mg +RH

Basa yang lebih kuat dari pada Alkosida itu sendiri


28

Metoda yang paling mudah : untuk membuat Alkosida alkohol degan suatu logam alkali Reduksi. CH3OH + Na CH3CH2OH + Na Fenoksida : garam suatu Fenol OH Fenol O-Na+ Natrium Fenoksida OH terikat CH3O-Na+ + H2 CH3CH2O-Na+ + H2

dengan mereaksikan Reaksinya Oksida

langsung pada cincin aromatik asam yang lebih kuat dari pada alkohol anion yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi ASAM KARBOLAT

Struktur resonansi ion tenoksida : O :O :O: O: Alkoksida & Fenoksida : Nukleofil yang baik Digunakan untuk reaksi dengan Alkahalida menghasilkan suatu ETER IV.8. ESTER DARI ALKOHOL IV.8.1.ESTER KARBOKSILAT Alkohol dengan asam Karboksilat dan turunan Asam Karboksilat membenruk Ester Asam Akrboksilat. O
H+,Kalor

O:

O CH3COCH2CH3 + H2O EtilAsetat Suatu Ester


H+,Kalor

CH3COH + HOCH2CH3 Asam Asetat Suatu Asam Karboksilat O C OH + HOCH2CH2CH3 Asam benzoat Suatu asam karboksilat

O C OCH2CH2CH3 + H2O n- propi benzena suatu Ester

IV.8.2. Reaksi antara Alkohol dengan asam mineral ( HNO3 atau H2SO4 )
29

Ester anorganik. Melalui reaksi (1)


(2)

ionisasi dari HNO3, menghsilkan ion +NO2 serangan pada +NO2 oleh oksigen alkohol. Pembentukan NO2+ (ion Nitronium)
+ .. H2O

(1)

HO NO2 + H O N2
+

NO2 + NO3

H2O NO2

H2O : + +NO2

(2) CH3 O: + H Metanol


+

Pembentukan Ester. -H+ NO3 CH3 O NO2 H nitrat terprotonkan CH3 O:NO2 metil nitrat

IV.9.Oksidasi Alkohol [O] A. CH3CH2OH OH CH3CHCH3 [O] CH3CCH3 CH3CO2H

Jika molekul itu kehilangan oksigen atau memperoleh hidrogen maka molekul itu tereduksdi : Lambang [H] menyatakan suatu zat [H] pereduksi CH3CO2H CH3CH2OH O CH3CCH3 [H] OH CH3CHCH3

30

Sederetan senyawa menurut meningkatnya keadan oksidasi karbon : CH2 = CH2 CH3CH2OH CH3CH3 CH3Cl CH3CHCl2 Meningkatnya keadaan oksidasi C CH2 = CH2 CH3 = CH2OH mempunyai tingkat yang sama karena selisih kedua molekul itu : molekul air H2 O CH2 = CH2 -H2O CH3CH2OH O RCOH Asam Karbiksilat CH = C CH3CHO CH3COH CO2

RCH2OH Alkohol primer

[O]

OH

[O]

O RCR suatu keton

RCHR Alkohol sekunder Pembuatan Eter H2SO4 CH3CH2OH

CH3CH2OH CH3CH2OSO3H Etil hidrogen sulfat

CH3CH2OCH2CH3 dietil eter anastesia

Anstesia yang lain

: metil propil eter ( CH3OCH2CH2CH3 ) Etil Vinil eter ( CH2=CHOCH2CH3 )

IV.10. Sintesis Eter Williamson SN2 RO- + RX

ROR + X

R = CH3 atau primer R = CH3 primer, sekunder, tertier atau anil Contoh pada Sintesis dialkil eter : SN2 CH3O- + CH3CH2CH2 Cl CH3OCH2CH2CH3 + ClIon metoksida metil propil eter CH3CH2CH2O- + CH3I Ion propoksida Iodometana
31

CH3OCH2CH2CH3 metil etil propil

Reaksi Subtitusi Eter

: Kalor CH3CH2I + HOCH3CH3 iodo etana HI etanol CH3CH2I H CH3CH2 O+ CH2CH3 Terprotonkan (Protonasi perlu, RO-, gugus pergijelek)

CH3CH2OCH2CH3 + HI Dietil eter Mekanisme : H+

CH3CH2 O CH2CH3

I-

CH3

H CH3CH2 I: + HO:CH2CH3

: I --- CH2 ---- + CH2CH3 O Keadaan transisi SN2

32

Anda mungkin juga menyukai