Kimia Dasar I
PERCOBAAN 3
MODEL – MODEL MOLEKUL
PENDAHULUAN
Molekul adalah bagian terkecil yang tidak dapat terpecah dari suati senyawa kimia murni dan
mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang khas. Suatu molekul ada karena adanya atom-atom. Bentuk
molekul termasuk konsep kimia yang berkaitan degan struktur zat sebab bentuk molekul merupakan
susunan tiga dimensi atom-atom yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besar sudut-sudut ikatan
disekeliling atom pusat (Kiki, Naswir dan Fatria, 2019).
Teori VSEPR dikembangkan oleh Gillespie dan Nylhom. Teori VSEPR merupakan singkatan dari
Valence Shell Electro Pair Repulsion. Teori VSEPR menyatakan bahwa pasangan-pasangan elektron akan
berusaha saling menjauhi sehingga tolak-menolak antara pasangan elektron menjadi minimum. Teori ini
juga dikenal sebagai teori jumlah pasangan elektro. Menurut teori ini, bentuk molekul dapat diramalkan dari
jumlah pasangan elektron valensi atom pusat, dan juga posisi pasangan elektron tersebut dalam atom pusat
(Suyanto, 2018). Menurut teori VSEPR bentuk senyawa molekul kovalen ditentukan oleh domain electron
yang mengelilingi atom pusat. Domain electron adalah pasangan-pasangan electron, baik pasangan electron
ikatan maupun pasangan electron bebas. Menurut teori VSEPR geometri molekul memiliki lima bentuk
dasar yaitu linier, segitiga sama sisi, tetrahedral, octahedral, dan bipyramidal trigonal (Zalfie dkk, 2021).
Konsep atom pertama kali dicetuskan oleh Demokritus, menurutnya semua dapat dipecahkan
menjadi partikel terkecil, dimana partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom. Pengetahuan atom
terus menerus dikembangkan oleh para ilmuwan, sehingga sekarang sudah diketahui bagian dan peranannya
masing-masing. Ilmuwan yang berjasa dalam hal ini adalah Jhon Dalton, Joseph Jhon Thomson, Rutherford,
dan Niels Bohr. Jhon Dalton menyatakan bahwa atom-atom merupakan partikel yang tidak dapat dibagi
lagi. Joseph Jhon Thomson menyatakan bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata keseluruh
isi atom. Rutherford menyatakan bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif yang
berukuran jauh lebih kecil dari ukuran atom, dan Niels Bohr menyatakan bahwa atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif dan disekitarnya beredar elektron yang bermuatan negative (sabarni, 2019). Struktur atom
adalah unit dasar materi yang terdiri dari inti atom dan elektron awan yang bermuatan negative yang
mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton bermuatan positif dan neutron bermuatan netral
(kecuali hydrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Atom yang melepas elektron erubah menjadi ion positif,
atom yang menyerap elektron berubah menjadi ion negative (Ahlan dan Richi, 2019).
Hasil pengamatan yang didapatkan pada praktikum percobaan model-model molekul adalah
sebagai berikut:
No Rumus kimia Molekul Bentuk molekul Sudut
1 CH4 Tetrahedral 109,5
8 C4H10 n-butana -
10. Trans - -
C2H2Cl2
2.2 Pembahasan
Pada CH4 tidak memiliki pasangan elektron bebas dimana pasangan elektron yang dipakai sama-
sama tertarik sama kuat kesemua atom sehingga membentuk sudut yang sama yaitu 109,5. Pada NH3
terdapat tiga pasangan elektron berikatan dan satu pasangan elektron bebas yang menyebabkan perubahan
sudut ikatan. Besar sudut NH 3 lebih kecil dari pada CH 4 yaitu 107,5. Hal ini disebabkan karena gaya
tolakan yang dialami pasangan elektron bebas. Molekul H 2O memiliki sudut yang lebih kecil dari NH 3 yaitu
104,5. Hal ini terjadi karena H2O memiliki dua pasangan elektron bebas sehinga tolakan yang terjadi lebih
besar yang menyebabkan jarak antara atom H – H lebih dekat.
Ikatan kovalen BeCl2 memiliki dua pasangan elektron berikatan dan tidak memiliki pasangan
elektron bebas sehingga bentuk molekulnya linear. BF 3 memiliki tiga pasangan elektron berikatan dan tidak
memiliki pasangan elektron bebas sehingga bentuknya trigonal planar. BeCl 2 dan BF3 merupakan senyawa
yang kurang mencapai oktet atau oktet tidak lengkap. Hal ini terjadi karena atom pusat dari kedua senyawa
tersebut mempunyai elektron valensi kurang dari 8. Pada PF 5 memiliki lima pasangan elektron berikatan dan
tidak mempunyai pasangan elektron bebas, dan memiliki bentuk molekul trigonal bipiramida, dan SF 6
memiliki enam pasangan elektron berikatan dan tidak mempunyai pasangan elektron bebas, bentuk
molekulnya oktahedral. PF5 dan SF6 merupakan senyawa yang melebihi oktet karena atom pusat dari kedua
senyawa tersebut dikelilingi lebih dari 8 elektron.
Molekul n-butana merupakan senyawa organik yang merupakan alkana dengan empat atom karbon.
Rumus molekulnya yaitu C4H10. Isomerisme cis-trans atau dikenal juga sebagai isomer geometri merupakan
senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama namun memiliki struktur ruang yang
berbeda.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari hasil pengamatan pada percobaan model-model molekul dapat disimpulkan
bahwa terdapat beberapa bentuk dasar molekul yaitu linear, trigonal planar, tetrahedral, trigonal bipiramida
dan oktahedral, serta sudut ikatan dalam suatu model yang ditentukan oleh adanya pasangan elektron bebas
dalam molekul tersebut. Semakin banyak pasangan elektron bebas maka semakin kecil sudut ikatannya.
Ardian Zalfie, Arini Pratiwi Eka, Nuzul ZA Raudhatun. (2021). Pembuatan Aplikasi AR Geokul Sebagai
Media Pembelajaran Bentuk Molekul Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA Menggunakan
Teknologi Augmented Realiy Berbasis Android. Journal Of Informatics and Science. 7 (2).
Kiki Suharti, Naswir M, Dewi Fatria. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap
Kemampuan Siswa Menganalisis Materi Bentuk Molekul Kelas X IPA SMA Negeri 10 Kota Jambi.
Jurnal Of The Indonesia Society Of Integrated Chemistry. 11 (1), 1-9.
Rezki Ahlan, Agustia Richi Dwi. (2019). Simulasi Pengenalan Sistem Periodik Unsur-Unsur Kimia Pada
Tabel Periodik Menggunakan Teknologi Augmented Reality Studies Kasus: Pemodelan Ikatan
Kimia Berbasid Android.
Suyanto. (2018). Penggunaak Bola-Bola Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bentuk Molekul Bagi Siswa
Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rowosari Semester 1.
Sabarni. (2019). Struktur Atom Berdasarkan Ilmu Kimia Dan Perspektif Al-Quran. Lantanida Journal. 7 (1),
1-100.