Anda di halaman 1dari 5

RENCANA KEGIATAN BISNIS SEDERHANA

PELET ORGANIK LIMBAH KULIT SINGKONG

1. Struktur Organisasi
Direktur Utama
Manajer Produksi

: T. Ahmad Yusuf
: Ahmad Kamil Nasution
M. Yaseer Qadafi
Manajer Pemasaran
: Reza Aprilliandi Gultom
Manajer Administrasi dan Keuangan : M. Faisal Iskandar

2. Jenis Produksi

: Nonpangan

3. Ringkasan Eksekutif Peluang Bisnis


Kebutuhan masyarakat dunia terhadap protein hewani ikan terus
meningkat seiring dengan peningkatan populasi penduduk dunia. Sejak tahun
1990-an, produksi perikanan tangkap mengalami stagnasi dan cenderung menurun
akibat kerusakan lingkungan laut dan upaya penangkapan ikan illegal. Oleh
karena itu

pemenuhan konsumsi ikan dunia hanya diharapkan dari usaha

budidaya ikan.
Kebutuhan ikan dunia, termasuk ikan nila dan mujair yang terus
meningkat menjadikan usaha budidaya dilakukan dengan sangat intensif.
Intensifikasi dicirikan dengan masukan nutrien berupa pakan dan bahan kimia
lainnya serta tingkat kepadatan ikan yang tinggi. Banyaknya nutrien yang masuk
dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap lingkungan perairan. Akan tetapi
produksi ikan nila dan mujair saat ini tidak bisa menyimbangi permintaan pasar,
dikarenakan pakan ternak ikan yang mahal dan kualitas gizinya kurang.
Pakan sebagai komponen terbesar dalam pembiayaan sangat menentukan
keberhasilan budidaya. Harga pakan ikan yang semakin melonjak dan pelet
merupakan penyumbang 80% biaya produksi menyebabkan peternak ikan
kebingungan. Selain itu, pelet yang beredar dipasaran umumnya tidak
memperhatikan kaidah lingkungan, karena kandungan pelet yang sulit
terdegradasi oleh mikroba, sehingga menimbulkan pencemaran.
Salah satu alternatif yang dijadikan solusi dalam permasalahan tersebut
ialah dengan mengolah pakan ikan dengan bahan yang ramah lingkungan serta
memiliki nilai ekonomis yang relatif murah. Salah satu sumber potensi yang
1

digunakan sebagai pakan ikan di kalangan masyarakat adalah kulit singkong.


Kulit singkong biasanya merupakan limbah yang dibuang begitu saja pada saat
pengolahannya, baik dalam skala industri maupun rumah tangga. Menurut data
Statistik Pertanian, bahwa produksi singkong di Indonesia pada Tahun 2006
sebesar 19,986 juta ton dengan konversi limbah kulit singkong sebesar 1,998 juta
ton (konversi 10% kulit singkong dari singkongnya). Ketersediaannya dapat
dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan sebagai pelet dengan sumber
nutrisi yang cukup tinggi.
Kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat yang relatif tinggi.
Persentase kulit singkong yang dihasilkan berkisar antara 8-25 % dari berat umbi
yang dikupas, dengan kandungan karbohidrat sekitar 50% dari kandungan
karbohidrat bagian umbinya. Kulit singkong yang dicampurkan dengan sumber
nutrien lainnya dapat dijadikan sebagai sumber bahan makanan bagi hewan
ternak, terutama ikan.
Pelet dikenal sebagai bentuk massa dari bahan pakan yang dibentuk
dengan cara menekan dan memadatkan melalui lubang cetakan secara mekanis.
Pembuatan pelet organik ini tujuan untuk membuat pelet yang ramah lingkungan
karena menggunakan limbah kulit singkong sebagai bahan dasar pembuatan pelet.
Dan juga sebagai rujukan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam upaya
mengurangi limbah kulit singkong di lingkungan sekitar dengan berinovasi
memanfaatkannya menjadi pelet organik yang ramah lingkungan.
4. Target Penjualan Produk
Pengemasan : Pengemasan direncanakan akan dibuat dalam kemasan kantong
plastik.
Konsumen
: Penjualan produk ini direncanakan akan ditujukan kepada para
peternak ikan di daerah Kota Medan.
Tempat dan Cara Pemasaran : Tempat pemasaran direncanakan akan dilakukan
di kolam budidaya ikan nila dan mujair di daerah
Kota Medan, pemasaran dilakukan dengan cara
mendatangi kolam-kolam budidaya ikan para
peternak ikan.
5. Waktu dan Tempat Produksi
Proses produksi direncanakan akan dilakukan selama 10 hari, dimulai pada
tanggal 7 Oktober 2016 di Jalan Mesjid pasar IX Tembung Kecamatan Percut Sei
Tuan.
2

6. Alat dan Bahan Produksi


a. Alat
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat Produksi
Ayakan
Blender
Gilingan
Pisau
Mangkuk
Kantong plastik

Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
20 buah

b. Bahan
No
1.
2.
3.
4.
7.

Bahan Baku Produksi


Limbah Kulit Singkong
Dedak halus
Tepung ikan
Air

Jumlah
10 kg
5 kg
5 kg
Secukupnya

Cara Produksi

Sebanyak 10 kg Kulit singkong dibersihkan kulit airnya dipotong kecil kecil, ditambah air kemudian diblender sampai menjadi bubur kasar.
Bubur tersebut ditambahkan air bersih untuk mengekstrak patinya, diaduk aduk, setelah itu disaring, diperoleh filtrat dan residu.
Residu yang dihasilkan ditambahkan air lagi untuk meningkatkan rendemen
pati.
Filtrat diendapkan sekitar 3 jam.
Endapan pati dipisahkan dengan cara dekantasi.
Selanjutnya diambil, setelah itu dikeringkan dalam oven pada suhu 60 C
selama 24 jam.
Serbuk pati dihaluskan dengan mortal kemudian diayak dengan ayakan 200
mesh.
Selanjutnya kulit singkong yang telah halus dicampur dengan dedak dan
tepung ikan dengan perbandingan 2:1:1.
3

campuran kulit singkong, dedak, dan tepung ikan diletakkan di dalam wadah
dan diaduk hingga merata dengan penambahkan air panas. Pemberian air di
lakukan sedikit demi sedikit sambil di aduk hingga adonan terbentuk pasta.
Hasil adonan kemudian di masukkan ke dalam alat pencetak pellet berupa
gilingan daging.
Pelet yang telah di hasilkan lalu di potong-potong sepanjang kitra-kira 2 cm,
kemudian dikeringkan dengan menggunakan alat atau menjemurnya di terik
matahari.
Pelet yang sudah kering kemudian dilakukan pengemasan dengan kantong
plastik 1kg yang sudah diberi label.
8.

Uji Coba Produk


Produk pelet organik yang akan dihasilkan ini dilakukan pengujian pada

salah satu kolam budidaya ikan nila dan mujair yang terdapat di daerah Marelan.

9.

Cara Pengemasan
Cara pengemasan produk ini dilakukan dengan menggunakan gelas plastik

yang akan diberi label/merek produknya.


10. Cara Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan cara door to door

atau mendatangi

peternakan dan kolam pemancingan ikan di daerah Kota Medan. Teknik


pemasaran dilakukan dengan cara memperkenalkan keunggulan produk ini
dibanding produk produk yang lain kepada calon pembeli.
11. Laporan Keuangan
Rincian Pengeluaran
No
1
2
3
4

Bahan Produksi
Jumlah
Kulit Singkong
10 kg
Dedak halus
5 kg
Tepung ikan
5 kg
Kantong plastik 1kg
20 buah
Total

Sumber

Harga
Rp 10.000,00
Rp 15.000,00
Rp 50.000,00
Rp 45.000,00
Rp 120.000,00

Rincian Target Keuntungan :


Pada pembuatan pelet organik kulit singkong akan dihasilkan pelet
sebanyak 20 kg. Produk yang akan dihasilkan akan dipasarkan dengan harga Rp

8.000,00 per kg. Berdasarkan tabel biaya pengeluaran yang telah diuraikan, maka
target keuntungan yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :
Target Penjualan Biaya Pengeluaran = Rp 160.000,00 Rp 120.000,00
= Rp 40.000,00
12. Tindak Lanjut Bisnis
Bisnis ini direncanakan akan berlanjut bila terbukti mendapatkan hasil
yang positif dari para konsumen yang sudah pernah mencoba produk ini. Jika
demikian, maka produksi pelet organik ini akan ditindaklanjuti dengan
membangun usaha bisnis berskala home industry.

Anda mungkin juga menyukai