Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Efektivitas
Media Video terhadap Pengetahuan dan Sikap Asuhan Mandiri Tambe Urip dalam
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait
yang telah membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini, antara lain :
1. dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.K.M. selaku pembimbing skripsi I atas
2. dr. Komang Ayu Kartika Sari, M.P.H. selaku pembimbing skripsi II atas
proposal penelitian.
iii
6. Rekan mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat angkatan 2013
membantu penulis.
Penulis
iv
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
Skripsi, 2 Mei 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
Based on a predecessor study with the holder of the Denpasar District Healthcare
Traditional Medicine program, herbal medicinal plants in Denpasar were first
disseminated through the Family Plants Medicines program (TOGA). According to a
second predecessor study with TOGA program holder in the work area of Puskesmas
I Denpasara Selatan, the socialization of TOGA is in the form of direct socialization
to self-care groups established in December 2016. Socialization is provided to date on
the definition of self-care group and formation goals. Media that is planned to be used
for socialization TOGA by Public Health Center is a pocket book obtained from the
Ministry of Health Indonesia in the form of softcopy. Puskesmas take their own
initiative because there is no policy that requires pocket book is printed and used so
that pocket book is not a must-use media. Pocket book has been printed as many as 2
books at a cost of Rp. 110.000, - paid by the holder of the TOGA program at
Puskesmas I South Denpasar. This research is pre-experiment with one group pretest
posttest research method. Data collection is done through questionnaires. Data
obtained by pretest and posttest. Prior to the test, the researchers worked with the
puskesmas in making the video. Holders of TOGA programs at puskesmas as visuals
in video and researchers as editors with guidance of supervisors. Then after the video
is completed will be socialized along with the test. In the first week subjects will be
given pretest in advance to know the initial knowledge and attitude. Then the sample
will be intervened by using video media. After intervention, the sample is given a
posttest to know the final knowledge of the subject and its attitude toward the media
used. The test will be performed again after 2 weeks to determine the subject's memory
of the information provided in accordance with the theory used.
The results showed an increase in the average initial knowledge to a significant
end-knowledge. Self care groups have a perception that the video media used in the
socialization is good in terms of design and contents so it deserves to be recommended
to be a fixed medium in TOGA socialization next.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... v
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
BAB II .......................................................................................................................... 6
vii
BAB III ...................................................................................................................... 14
BAB IV ...................................................................................................................... 16
BAB V........................................................................................................................ 18
5.5 Perubahan Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi Media
Video ……………………………………………………………………………..23
5.5.2 Uji T Berpasangan Sikap Pre dan Post Kelompok Asuhan Mandiri
TOGA ………………………………………………………………………...24
viii
BAB VI ...................................................................................................................... 27
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 27
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2.1 Gambaran Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Sesudah Pemberian
Informasi Kelompok Asuhan Mandiri TOGA ........................................................... 19
Tabel 5.3.1 Gambaran Persepsi Anggota Kelompok Asuhan Mandiri TOGA terhadap
Desain Video .............................................................................................................. 20
Tabel 5.4.1 Gambaran Pengetahuan Anggota Kelompok Asuhan Mandiri TOGA pada
Soal Kuesioner Pengetahuan ...................................................................................... 21
Tabel 5.5.1.1 Uji T Berpasangan antara Pengetahuan Pre dan Post Kelompok Asuhan
Mandiri TOGA ........................................................................................................... 23
Tabel 5.5.2.1 Uji T Berpasangan antara Sikap Pre dan Post Kelompok Asuhan Mandiri
TOGA......................................................................................................................... 24
Tabel 5.5.3.1 Uji T Berpasangan antara Pengetahuan Pre dan Post Setelah 2 Minggu
Kelompok Asuhan Mandiri TOGA ............................................................................ 25
Tabel 5.5.4.1 Uji T Berpasangan antara Sikap Pre dan Post Setelah 2 Minggu
Kelompok Asuhan Mandiri TOGA ............................................................................ 26
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia yang berminat pada pengobatan tradisional herbal atau jamu adalah 59,12%
yang berasal dari segala umur dan jenis kelamin serta proporsi masyarakat Bali yang
berumur 15 tahun ke atas dan mempunyai kebiasaan untuk mengkonsumsi jamu dan
meracik jamu sendiri adalah 54,06%. Angka tersebut menunjukan bahwa pengobatan
tradisional khususnya herbal atau jamu di Indonesia masih diminati oleh masyarakat.
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi serta sebagai sarana selfcare atau
TOGA dapat menjadi alternatif masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang
aman, bermanfaat dan terjangkau; 2)Melestarikan tanaman obat asli Indonesia dan
obat herbal di Denpasar pertama kali disebarluaskan melalui program Tanaman Obat
Keluarga (TOGA). Program ini berfokus kepada lomba tanaman obat keluarga untuk
1
individual dan taman obat keluarga untuk desa/kelurahan. Lomba TOGA tersebut
memenangkan lomba saja. Hal ini terlihat dari kurang dimanfaatkannya TOGA di luar
kegiatan lomba. Apabila masyarakat tidak memanfaatkan TOGA, maka tujuan dari
wilayah kerja Puskesmas I Denpasara Selatan diperoleh hasil bahwa sosialisasi TOGA
saat ini berupa sosialisasi langsung kepada kelompok asuhan mandiri yang dibentuk
pada bulan Desember 2016. Sosialisasi yang diberikan mengenai topik definisi dan
digunakan untuk sosialisasi TOGA oleh Puskesmas adalah buku saku yang didapatkan
inisiatif sendiri untuk mencetak karena belum ada kebijakan yang mengharuskan buku
saku dicetak dan dipergunakan sehingga buku saku bukan merupakan media yang
wajib digunakan. Buku saku telah dicetak sebanyak 2 buku dengan biaya sebesar Rp.
Selatan. Hal ini dikarenakan Puskesmas tidak mengalokasikan dana untuk program
TOGA sehingga program ini mengandalkan dana pribadi. Pemegang program TOGA
juga mengharapkan adanya pengembangan media yang lebih hemat dalam produksi
setelah 2 minggu manusia pada umumnya akan mengingat 10% dari yang dibaca, 20%
yang didengar, 30% gambar diam yang dilihat, 50% yang dilihat dan didengar, 70%
yang ditulis dan dikatakan serta 90% yang dipraktekkan. Buku saku termasuk printed
2
media yang dalam kerucut pengalaman adalah media yang dilihat dengan daya ingat
sebesar 10%. Media cetak memiliki kelebihan yaitu media cetak tidak memerlukan
alat pembantu dalam pemanfaatannya. Namun, kekurangan media ini adalah hanya
memiliki unsur visual saja dan memerlukan biaya lebih untuk memperbanyaknya
sehingga diperlukan media lain yang lebih efektif. Arsyad (2011) dalam media
dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Video merupakan salah satu jenis media
audio-visual yang dalam kerucut pengalaman adalah media yang dilihat dan didengar
dengan daya ingat sebesar 50%. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan
rata-rata nilai siswa yang terintervensi dengan video naik hingga 19,37 dan rata-rata
nilai siswa yang menggunakan media konvensional adalah 10,12. Selain itu,
penggunaan media video juga dapat menghemat biaya dan waktu. Hal ini dikarenakan
media video dapat disebarkan dan diperbanyak dengan mudah. Masyarakat sekarang
mayoritas sudah memiliki handphone yang cukup canggih untuk memutar video.
Masyarakat dapat memutar kembali video sehingga informasi dapat dilihat kapan saja.
Keuntungan ini dapat menghemat biaya produksi dan waktu untuk sosialisasi.
video dan identifikasi efektifitas media video terhadap pengetahuan dan sikap asuhan
3
mandiri TOGA di Banjar Karya Darma, Denpasar Selatan pada wilayah kerja
ada media yang digunakan dalam sosialisasi TOGA pada kelompok asuhan mandiri
dan tidak ada alokasi dana untuk program TOGA sehingga diperlukan pengembangan
media yang efektif dan hemat biaya untuk meningkatan pengetahuan dan sikap
asuhan mandiri TOGA dalam sosialisasi TOGA di Banjar Karya Darma, Denpasar
Selatan ?
1.4 Tujuan
4
1.5 Manfaat penelitian
selanjutnya.
kesehatan tentang media promosi kesehatan pada asuhan mandiri TOGA. Penelitian
melihat efektivitas media video terhadap pengetahuan dan sikap kelompok asuhan
mandiri dalam sosialisasi TOGA di Banjar Karya Darma pada bulan Agustus hingga
dahulu, kemudian intervensi dengan media video dan pemberian posttest pada akhir