Anda di halaman 1dari 8

REFERAT

UU, KUHP LAMA, KUHP BARU, PERMENKES, PP TENTANG


TRAUMATOLOGI ATAU PENGANIAYAAN

Disusun oleh :

Asviaditha Oktory

1102018185

Pembimbing :
dr. Suryo Wijoyo Sp. KF., M.H.Kes.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI PERIODE 20
MARET 2023 – 29 APRIL 2023
TINJAUAN PUSTAKA

Penganiayaan diartikan sebagai perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan seseorang


kepada orang lain dalam bentuk penyiksaan, penindasan, dan sebagainya. Percobaan tindak
penganiayaan dijatuhkan pidana.  Tindak pidana penganiayaan dapat terjadi secara sengaja dan
terkadang karena kesalahan. Penganiayaan yang disengaja mengindikasikan kesengajaan yang
dilakukan oleh pelaku dengan sikap permusuhan.
Meskipun ancaman pidana dan denda yang diberikan tidak terlalu berat. Tapi rumusan 
hukum pidana ini bersifat sangat ketat. Bunyi pasal ini memiliki tolok ukur yang jelas dan pasti.
Itu selaras perlindungan hak asasi manusia agar tidak terlalu mudah memidanakan seseorang
dengan adanya penafsiran tindak pidana semaunya.
Menurut kajian hukum, penganiayaan diartikan sebagai tindakan yang menyebabkan rasa sakit
atau luka di tubuh seseorang. Penganiayaan juga bisa diartikan tindakan merusak kesehatan
orang. Berikut jenis-jenis bentuk tindak pidana penganiayaan, yaitu:

1. Penganiayaan biasa
Penganiayaan biasa tertuang di dalam Pasal 351 KUHP, yaitu hakikatnya semua penganiayaan
yang bukan penganiayaan berat dan bukan penganiayaan ringan. Dalam penganiayaan biasa
terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Penganiayaan biasa yang tidak dapat menimbulkan luka berat maupun kematian dan
dihukum dengan hukuman penajara selama 2 tahun 8 bulan atau denda empat ribu lima
ratus rupiah.
2. Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat dan dihukum dengan hukuman penjara
selama-lamanya lima tahun.
3. Penganiayaan mengakibatkan kematian dan di hukum dengan hukuman penjara dan
selama-lamanya 7 tahun.
4. Penganiayaan yang berupa sengaja merusak kesehatan.
5. Penganiayaan ringan
Penganiayaan ringan diatur dalam Pasal 352 KUHP yaitu diancam maksimum hukuman penjara
tiga bulan atau denda tiga ratus rupiah apabila tidak masuk dalam rumusan Pasal 353 dan Pasal
356 KUHP, dan tidak menyebabkan sakit atau halangan untuk menajalankan pekerjaan.

3. Penganiayaan berencana
Ada tiga macam penganiayaan berencana yang tertuang di dalam Pasal 353 KUHP, yaitu
penganiayaan berencana yang tidak berakibat luka berat atau kematian dan dihukum penjara
paling lama 4 tahun, lalu penganiayaan berencana yang berakibat luka berat dan dihukum
penjara selama-lamanya 4 tahun, serta penganiayaan berencana yang berakibat kematian yang
dapat dihukum penjara selama-lamanya 9 tahun.

4. Penganiayaan berat
Penganiayaan berat diatur dalam Pasal 354 KUHP yaitu barang siapa sengaja melukai berat
orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama 8
tahun. Jika perbuatan tersebut mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama 10 tahun.

5. Penganiayaan berat berencana


Penganiayaan berat berencana tertuang dalam gabungan Pasal 354 ayat 1 KUHP tentang
penganiayaan berat dan Pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana. Dalam pidana
ini harus memenuhi unsur penganiayaan berat maupun penganiayaan berencana.

6. Penganiayaan terhadap orang


Pidana ini ditentukan dalam Pasal 351, 353, 354, dan 355 dan dapat ditambah dengan sepertiga:

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu kepada ibunya, bapaknya yang sah atau istri atau
anaknya.
2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan
tugasnya yang sah.

 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana

 Pasal 351
1. Setiap Orang yang Di Muka Umum dengan lisan atau tulisan menghina kekuasaan umum
atau lembaga negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam)
Bulan atau pidana denda paling banyak kategori II.
2. Dalam hal Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kerusuhan
dalam masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana
denda paling banyak kategori III.
3. Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dituntut berdasarkan
aduan pihak yang dihina.

 Pasal 352

1. Setiap Orang yang menyiarkan, mempertunjukkan, atau menempelkan tulisan atau


gambar atau memperdengarkan rekaman, atau menyebarluaskan melalui sarana teknologi
informasi yang berisi penghinaan terhadap kekuasaan umum atau lembaga negara,
dengan maksud agar isi penghinaan tersebut diketahui atau lebih diketahui oleh umum
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling
banyak kategori III.
2. Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dituntut berdasarkan
aduan pihak yang dihina.

 Pasal 353
Setiap Orang yang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan memaksa seorang
Pejabat untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan dalam jabatannya yang sah
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling
banyak kategori IV.

 Pasal 354
Setiap Orang yang dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan melawan seorang
Pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, atau orang yang menurut kewajiban
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan perintah yang sah
dari Pejabat dipidana karena melakukan perlawanan terhadap Pejabat, dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.
 Pasal 355
Setiap Orang yang melakukan Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 353
dan Pasal 354 dipidana dengan:

1. pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak kategori V,
jika perbuatan tersebut mengakibatkan luka;
2. pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana denda paling banyak kategori VI,
jika perbuatan tersebut mengakibatkan Luka Berat; atau
3. pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun, jika perbuatan tersebut mengakibatkan
mati.

 RKUHP BARU

- Pasal 453
1. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
pidana denda paling banyak kategori IV, Setiap Orang yang
mengancam dengan:
• Kekerasan secara terang-terangan dengan tenaga bersama
yang dilakukan terhadap orang atau Barang;
• Suatu Tindak Pidana yang mengakibatkan bahaya bagi
keamanan umum terhadap orang atau Barang;
• perkosaan atau dengan perbuatan cabul;
• suatu Tindak Pidana terhadap nyawa orang;
• penganiayaan berat; atau
• pembakaran.

- Pasal 470
(1)  Setiap Orang yang melakukan penganiayaan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun 6 (enam) Bulan atau pidana denda paling banyak
kategori III.
(2)  Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Luka
Berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
(3)  Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya
orang dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.
(4)  Termasuk dalam penganiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
perbuatan yang merusak kesehatan.
(5)  Percobaan melakukan Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dipidana.

- Pasal 471
(1)  Setiap Orang yang melakukan penganiayaan dengan rencana lebih
dahulu dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
(2)  Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan Luka
Berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun.
(3)  Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya
orang dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan)
tahun.

- Pasal 472
(1)  Setiap Orang yang melukai berat orang lain dipidana karena
penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan)
tahun.
(2)  Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan mati,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun.

- Pasal 473
(1)  Setiap Orang yang melakukan penganiayaan berat dengan rencana lebih
dahulu dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun.
(2)  Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
matinya orang dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.

- Pasal 474
Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470 sampai dengan Pasal 473,
pidananya dapat ditambah 1/3 (satu per tiga), jika Tindak Pidana tersebut
dilakukan: terhadap Pejabat ketika atau karena menjalankan tugasnya yang sah;
dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan; atau
terhadap ibu atau Ayah.

- Pasal 475
(1) Selain penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 471 dan Pasal 474,
penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan profesi jabatan atau mata pencaharian dipidana karena penganiayaan
ringan dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) Bulan atau pidana denda
paling banyak kategori II.
(2)  Jika Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya, pidana dapat ditambah 1/3
(satu per tiga).
(3)  Percobaan melakukan Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tidak dipidana.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)


2. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
3. RUU KUHP [Internet] https://bphn.go.id/data/documents/draft_ruu_kuhp_final.pdf.

Anda mungkin juga menyukai