(UNIVERSITAS HANKUK)
“Dalam mitologi Yunani, Themis dianggap sebagai dewi keadilan dan keteraturan. Ia
adalah anak dari Uranus dan Gaia. Sedangkan Themis sendiri adalah istri kedua Dewa
Zeus.”
3. Pembunuhan
Pembunuhan Berencana Pasal 340 KUHP “Barangsiapa yang sengaja dengan
rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang,
kemudian pertanggungjawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur
hidup atau paling lama dua puluh tahun.”
Pasal 338 KUHP “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.”
Pasal 339 KUHP “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum
merampas kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan
yang demikian, diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.”
4. Plagiarisme
Pasal 1 ayat 1 UUHC “Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul
secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Pasal 40 UUHC
(1) Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak
lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan
rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.
(2) Produser Rekaman Suara memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin
atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya memperbanyak dan/atau
menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyi.
6. Suap Menyuap
Pasal 5 UU 20/2001
1. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya.
2. Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian
atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a atau huruf b,
dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 2 UU 11/1980 “Barangsiapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
seseorang dengan maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu
atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan
kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana
karena memberi suap dengan pidana penjara selama-lamanya 5 (lima) tahun
dan denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah).”
Pasal 3 UU 11/1980 “Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia
mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu
dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam
tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang
menyangkut kepentingan umum, dipidana karena menerima suap dengan
pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau denda sebanyakbanyaknya
Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah).”
7. Cybercrime
Pasal 378 KUHP “Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama
palsu atau martabat (hoedaningheid) palsu; dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang
sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan
piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.”
“Era baru akan melahirkan hukum baru” –Maxim Gorky
“Hukum adalah prinsip minimum” –Georg Jellinek
“Hukum menghancurkan mereka yang tidak menakutinya” –George Gordon Byron
“Kita bukan mesin, patuhi UU Standar Tenaga Kerja” –Jeon Tae-il
“Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi” –Hammurabi
“Hakimi secara adil dan pastikan tak seorang pun diperlakukan tidak adil” –Law School