Anda di halaman 1dari 16

ANTI KORUPSI

PEMERASAN
Kelompok 1
Lindia (22006)
Nurul Husna (22009)
Sri Endang Putri Moho (22012)
Melly Rika Angriani (22019)
Kaeva Mirdiarti Kustarnadi (22020)
Definisi
Pemerasan

Contoh Menurut UUD


Pemerasan no.38 th 1999
Out
Pemerasan atau Chantage
(Prancis faire chanter quelqu'run, memburukkan namanya di

arti: memeras seseorang) muka umum. Kata

merupakan istilah dalam hukum ‘pemerasan’ dalam bahasa

pidana untuk pemerasan atau Indonesia berasal dari kata

pemfitnahan. Chantage diartikan dasar ‘peras’ yang bisa

sebagai memeras dengan bermakna leksikal ‘meminta

memaksa orang menyerahkan uang dan jenis lain dengan

barang atau uang dan sebagainya ancaman (Kamus Besar

dengan ancaman, antara lain Bahasa Indonesia, 2002: 855).

membuka rahasia yang dapat


DWI: Pemerasan adalah tindakan dirinya sendiri.
yang dilakukan oleh pegawai negeri
atau penyelenggara negara untuk
menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum
atau dengan menyalahgunakan
kekuasaannya, dengan memaksa
seseorang memberikan sesuatu,
membayar atau menerima
pembayaran dengan potongan atau
untuk mengerjakan sesuatu bagi
Marjanne Termorshulzen: Untuk memperoleh sesuatu
pemerasan berasal dari kata kerja dengan cara melawan hukum
“afpersen” yang artinya memeras. seperti tekanan atau paksaan.
Dalam Black‟s Law Dictionary,
pemerasan diartikan sebagai
“blackmail‟ yang artinya adalah
“a threatening demand made
without justification” yang
memiliki persamaan kata dengan
‘extortion’ yaitu suatu perbuatan
Pasal 368 ayat (1)
"Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang
maupun menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.”

Pasal 369 ayat (1)


“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan ancaman pencemaran baik dengan lisan maupun
tulisan, atau dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa seorang supaya
memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu
atau orang lain, atau supaya membuat hutang atau menghapuskan piutang,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”
Pasal 2
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).”

Pasal 3
“Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00
(satu miliyar rupiah).”
Pasal 4
“Pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan
dipidananya pelaku tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.”

Pasal 5
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).”

Pasal 6
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun
dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah).”
Contoh Pemerasan Yang Merugikan Negara

1. Terungkap Peran Rektor Universitas Udayana yang Bikin Rugi Rp 443 M.


peran Rektor Universitas Udayana Bali Prof I Nyoman Gde Antara dalam kasus
dugaan korupsi dana sumbangan pengembangan institusi (SPI). Dia mengatakan
perbuatan Antara diduga merugikan negara Rp 105,39 miliar. Dia juga menyebut
Antara diduga menyebabkan merugikan perekonomian negara hingga Rp 334,57
miliar.
2. 3 Jaksa Tersangka Kasus Pemerasan 63 Kepsek Diduga Terima Rp 650 Juta.
tiga jaksa yang menjadi tersangka dalam kasus pemerasan terhadap 63 kepala
sekolah menengah pertama se-Kabupaten Inhu, Riau, diduga menerima uang
senilai Rp 650 juta. Ketiga tersangka tersebut yaitu, Kepala Kejari Inhu HS,
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Inhu OAP, serta Kasubsi Barang
Rampasan Pada Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejari
Inhu RFR
Contoh Pemerasan Yang Tidak Merugikan Negara

1. Kades di Nisel Jadi Korban Pemerasan dengan Modus VCS, Foto


Dicetak dan Ditempel di Rumah Warga

Kepala desa di Nias Selatan (Nisel) berinisial FD menjadi korban


pemerasan dengan modus video call seks (VCS) Kasus itu kini
berbuntut panjang lantaran foto dirinya dicetak dan ditempel orang
di rumah warga. Bahkan, video FD pun terbesar luas di media sosial
hingga WhatsApp grup. FD pun mengonfirmasi jika video yang
beredar itu benar dirinya. "Benar itu saya. Saya korban pemerasan
dari orang yang tidak saya kenal dengan modus VCS yang terjadi pada
hari Sabtu (4/3/2023)"
kasus yang terjadi di daerah BSB Semarang, Jawa Tengah yang menimpa korban
bernama Yohanes Andy yang berumur sekitar 25 tahun. Pada saat itu korban
didatangi oleh kedua oknum yang mengaku sebagai anggota kepolisian, dan
mereka menuduh korban melakukan percobaan pembunuhan dan penggunaan
narkoba serta obat-obatan terlarang, kemudian memeras korban untuk
memberikan sejumlah uang sebagai jaminan jika tidak ingin dipenjara dan
diproses lebih lanjut.
THANK
YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai