PENGERTIAN KORUPSI
TRANSPARENCY INTERNASIONAL.
1
SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
2
KESEJAHTERAAN YANG HENDAK DICAPAI OLEH NEGARA
Pasal 27 UUD 1945, ayat (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya;
Ayat (3) bumia dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
Pasal 34 UUD 1945, Ayat (1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara
3
BENTUK-BENTUKKORUPSI
4
2. Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima
pemberian atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf
a atau huruf b, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1).
3. Penggelapan dalam Jabatan
5
penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada dirinya,
padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
atau
3. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan tugas, telah menggunakan tanah negara yang di
atasnya terdapat hak pakai, seolah-olah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, telah merugikan orang yang berhak,
padahal diketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
5. Perbuatan Curang
6
1. Yang nilainya Rp10 juta atau lebih, pembuktiannya bahwa
gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh
penerima gratifikasi.
Korupsi Proyek
Modus korupsi yang mungkin dilakukan di sekitarnya dapat
berupa suap menyuap, gratifikasi, atau penggelapan dalam
jabatan, dalam proses lelang atau pengadaan proyek tersebut.
Di sisi lain, prosedur pengadaan proyek tersebut juga dapat
merugikan keuangan negara atau terdapat indikasi konflik
kepentingan. Bisa jadi juga terjadi pemerasan di dalamnya.
Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat
bangunan, atau penjual bahan bangunan yang pada waktu
menyerahkan bahan bangunan, melakukan perbuatan curang
yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang, atau
keselamatan negara dalam keadaan perang, juga dapat
dianggap melakukan korupsi.
7
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Faktor Internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri
setiap individu. Faktor internal dapat diperinci menjadi:
1. Faktor Politik
2. Faktor Hukum
8
Hal lain yang menjadikan hukum sebagai sarana korupsi
adalah tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan
aturan – aturan yang diskrimatif dan tidak adil, rumusan yang
tidak jelas dan tegas sehingga menumbulkan multi tafsir,
serta terjadinya kontradiksi dan overlapping dengan aturan
lain.
3. Faktor Ekonomi
4. Faktor Organisasi
9
DAMPAK MASIF KORUPSI
Bahwa hidup selalu merasa kurang dan selalu tidak puas dengansemua harta atau
materi yang mereka punya. Oleh karena itu seseorang melakukan berbagai cara
agar kebutuhan hidupnya terpenuhi, seperti halnya korupsi. Dan ketika seseorang
sudah melakukan korupsi berbagaai dampak akan terjadi seperti :
10
- Hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
negara
11
NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI
Dalam berbagai buku dan pembahasan disebutkan bahwa nilai-nilai anti korupsi
berjumlah 9 buah, yaitu :
1. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang. Bagi seorang mahasiswa
kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam
bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya
tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak
memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran secara
umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur
dalam menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai
seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai
masyarakat umum dengan membaya pajak.
2. Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar dan berbagai hal yang berkembang
didalamnya.Nilai kepedulian sebagai mahasiswa dapat
diwujudkan dengan berusaha memantau jalannya proses
pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya
dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di kampus.
Selain itu, secara umum sebagai masyarakat dapat
diwujudkan dengan peduli terhadap sesama seperti dengan
turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut
membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal
maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi
lingkungan alam maupun sosial terhadap individu dan
kelompok lain.
3. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa
mandiri berarti dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus
dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa kemandirian
seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
12
4. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan
kepada peraturan. Sebaliknya untuk mengatur kehidupan
manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari
disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu
yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama
dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat
menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai
hal.
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
interaksi dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup
yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup
boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya
hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk
memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani
13
mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.
Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan
dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak
berat sebelah dan tidak memihak. Keadilan dari sudut
pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial,
secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5,
serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan
memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan
tidak melanggar hukum
14
PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI
1. Akuntabilitas
2. Transparansi
- Proses Pembahasan
- Proses Pengawasan
- Proses Evaluasi
3. Kewajaran
15
3. Kebijakan
5. Kontrol Kebijakan
16
UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI
adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan korupsi yang telah diidentifikasi
dapat diproses secara cepat, tepat dengan biaya murah sehingga kepada para
pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Upaya represif dapat dilakukan dengan cara :
17
- Pembentukan Badan atau Komisi Anti Korupsi. Pemerintah pada
2003 dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
- Penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor
besar, Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi
yang diprioritaskan untuk diberantas,
- Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi
dalam sistem peradilan pidana secara terus menerus,
- Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak
pidana korupsi secara terpadu, Publikasi kasus-kasus tindak
pidana korupsi beserta analisisnya. Baca juga: Data Litbang
Kompas, Kepala Daerah Jebolan S1 Paling Banyak Terjerat
Korupsi Tiga strategi Pemberantasan Korupsi KPK Dikutip dari
kpk.go.id, pemberantasan korupsi membutuhkan kesamaan
pemahaman mengenai tindak pidana korupsi itu sendiri. Dengan
kesamaan persepsi, pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara
tepat dan terarah.
18
4 Peranan Mahasiswa
Dalam Pemberantasan Korupsi
Korupsi menjadi salah satu masalah terbesar yang dimiliki oleh Negara Indonesia,
yang sangat berpengaruh terhadap upaya untuk mencapai masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur seperti dimaksud dalam pembukaan UUD 1945.
19
korupsi pun kian besar, salah satu caranya adalah melalui mahasiswa. Dari
faktor faktor penyebab korupsi diatas bisa disimpulkan mengenai
bagaimana peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi?
1. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan
memiliki kemampuan interpersonal yang lebih tinggi sehingga
memiliki moral, rasa peduli dan rasa bertanggung jawab untuk
turut memajukan Negara Indonesia dengan memberantas
korupsi. Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikannya
cenderung memiliki tenggang rasa yang lebih baik terhadap
Negara dan masyarakat sekitarnya dan cenderung benci
terhadap tindakan korupsi.
2. Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi)
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa
suatu tindakan korupsi lebih baik daripada masyarakat pada
umumnya. Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai standar
standar identifikasi dan analisis korupsi dari segi finansial
maupun hukum. Dengan kemampuan ini mahasiswa
diharapkan dapat memperbaiki kualitas penegakkan hukum di
Indonesia.
3. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya
tindakan korupsi oleh suatu entitas, cenderung berhasil
melaporkan tindakan korupsi tersebut kepada pemerintah
karena mahasiswa dianggap memiliki suara yang lebih
didengarkan oleh pemerintah dan mampu menekan
pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk
melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki
pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk
melaporkan suatu tindakan korupsi.
20
Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki
kemampuan interpersonal tinggi naik dan menggantikan
generasi sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor,
Tindakan korupsi diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan
karena adanya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk turut
memajukan Negara dengan tidak melakukan korupsi.
21