Anda di halaman 1dari 9

TINDAK PIDANA KORUPSI

BY TEAM :
1. BELLA MARENDA
2. DEA PUTRI FEBRIANI
3. NIA SYAFIRA KURNIA
4. WULAN DARUNNISA
Pengertian Korupsi Menurut Undang-Undang

Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi
adalah:

Setiap orang yang dikategorikan


melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan
diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan
maupun kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian
negara
Tindak pidana korupsi

Pengertian Tindak Pidana


Korupsi Menurut UU No.31
Tahun 1999,:

Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang secara


melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
yang dapat dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun
dan dengan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling
banyak 1 miliar rupiah.
Kejahatan tindak pidana korupsi mencakup unsur-
unsur sebagai berikut :

a. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, dan sarana


b. memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
c. merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Memberi atau menerima hadiah (Penyuapan)
b. penggelapan dan pemerasan dalam jabatan
c. ikut serta dalam penggelapan dana pengadaan barang
Unsur-unsur Tindak
Pidana Korupsi

1. Setiap orang adalah orang atau perseorangan atau termasuk


korporasi. Dimana korporasi tersebut artinya adalah kumpulan
orang dan/atau kekayaan yang terorganisir, baik merupakan badan
hukum maupun bukan badan hukum.
2. Melawan hukum, yang dimaksud melawan hukum adalah suatu
tindakan dimana tindakan tersebut bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Lanjutan..
3. Tindakan, yang dimaksud tindakan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-undang
No.31 tahun 1999 adalah suatu tindakan yang dimana dilakukan oleh diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu)tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
Pelaku Tindak Pidana Korupsi

Pelaku Tindak Pidana adalah orang yang


melakukan perbuatan atau rangkaian perbuatan
yang dapat dikenakan hukuman pidana.

Menurut KUHP, macam pelaku yang dapat dipidana terdapat pada pasal
55 dan 56 KUHP, yang berbunyi sebagai berikut:

1. Pasal 55 KUHP
Dipidana sebagai pembuat sesuatu perbuatan pidana:
a. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan.
b. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan
menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau
penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja
menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.
c. Terhadap penganjur, hanya perbuatan yang sengaja yang dianjurkan sajalah yang
diperhitungkan, beserta akibat-akibatnya.
Lanjutan..

2. Pasal 56 KUHP.
Dipidana sebagai pembantu sesuatu kejahatan : Mereka yang dengan
sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan.Mereka yang
dengan sengaja memberi kesempatan, sarana, atau keterangan untuk
melakukan kejahatan.Pada ketentuan Pasal 55 KUHP disebutkan
perbuatan pidana.

a. Pleger
Orang ini ialah seorang yang sendirian
telah mewujudkan segala elemen
dari peristiwa pidana.

b. Doen plegen
Disini sedikitnya ada dua orang, doen plegen dan pleger. Jadi bukan orang
itu sendiri yang melakukan peristiwa pidana, akan tetapi ia menyuruh
orang lain, meskipun demikian ia dipandang dan dihukum sebagai orang
yang melakukan sendiri peristiwa pidana.
Jenis Jenis Tindak Pidana Korupsi

Menurut buku KPK (KPK, 2006:19:


a. Perbuatan yang Merugikan Negara
Perbuatan yang merugikan negara, dapat dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Mencari keuntungan dengan cara melawan Hukum dan merugikan negara.
2. Menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan merugikan negara.

Anda mungkin juga menyukai