Seseorang yang berbuat dengan sengaja itu harus dikehendaki apa yang diperbuat dan harus
diketahui pula atas apa yang diperbuat. Tidak termasuk perbuatan dengan sengaja yang
ditimbulkan oleh reflek, gerakan tangkisan yang tidak dikendalikan oleh kesadaran. Dalam
pengertian ini disebutkan bahwa kesengajaan diartikan sebagai: “menghendaki dan mengetahui”
(willens en wetens). Artinya, seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harus
menghendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan/ atau akibatnya. Jadi dapatlah dikatakan,
bahwa sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan.
5. Pasal 340 dan 355 KUHP menggunakan istilah “dengan rencana lebih dahulu “
Pasal 340 :
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang
lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara
seumur hidup atau penjara sementara selama-lama dua puluh tahun.
Pasal 355 :
1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.