Anda di halaman 1dari 3

PASAL – PASAL DENGAN UNSUR KESENGAJAAN DALAM KUHD

Nama : Firsty Marzariani Putri


NIM : 12020723620
Kelas : IH – G / Semester 3
Beberapa contoh pasal tersebut antara lain ;
1. Pasal 338 KUHP menggunakan istilah “dengan sengaja”
Pasal 338 :
“Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar mati,
dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun “
Pasal 331 :
“Barangsiapa dengan sengaja menyembunyikan orang yang belum dewasa yang dicabut atau
yang mencabut dirinya dari kuasa yang sah atasnya atau dari penjagaan orang yang dengan sah
menjaga dia atau barangsiapa menyembunyikan anak itu dari penyelidikan pegawai kehakiman
atau polisi, dihukum penjara selama - lamanya empat tahun, jika anak itu umurnya dibawah 12
tahun, dengan hukuman penjara selama - lamanya tujuh tahun. “
Pasal 156a :
“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja
dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan :
a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu
agama yang dianut di Indonesia.
b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan
Ketuhanan Yang Maha Esa. “
Pasal 372 :
“ Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah. “

Seseorang yang berbuat dengan sengaja itu harus dikehendaki apa yang diperbuat dan harus
diketahui pula atas apa yang diperbuat. Tidak termasuk perbuatan dengan sengaja yang
ditimbulkan oleh reflek, gerakan tangkisan yang tidak dikendalikan oleh kesadaran. Dalam
pengertian ini disebutkan bahwa kesengajaan diartikan sebagai: “menghendaki dan mengetahui”
(willens en wetens). Artinya, seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harus
menghendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan/ atau akibatnya. Jadi dapatlah dikatakan,
bahwa sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan.

2. Pasal 164 KUHP menggunakan istilah “mengetahui tentang”


“Barangsiapa mengetahui ada permufakatan jahat untuk melakukan salah satu kejahatan yang
dimaksudkan dalam pasal2. 104, 106, 107 dan 108, 113, 115, 124, 187 dan 187 bis, sedang masih
ada tempo untuk mencegah kejahatan itu, dengan senagaja tidak memberitahukan dengan cukup
tentang hal itu pada waktunya, baik kepada pegawai justisi atau polisi maupun kepada siterancam,
maka jika jadi kejahatan itu dilakukan, dihukum penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan
atau pidana denda paling banyak tiga ratus rupiah.”
3. Pasal 362,378,263 KUHP menggunakan istilah “dengan maksud”
Pasal 362 :
“ Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan
orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena
pencurian, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda paling banyak
Sembilan ratus rupiah. “
Pasal 378 :
"Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya
memberi hutang ataupun menghapuskan piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara
paling lama empat tahun. "
Pasal 263 :
1) Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu
hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh
dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan
menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu
asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu
kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya
enam tahun.
2) Dengan hukuman serupa itu juga dihukum, barangsiapa dengan sengaja menggunakan
surat palsu atau yang dipalsukan itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, kalau
hal mempergunakan dapat mendatangkan sesuatu kerugian.

4. Pasal 53 KUHP menggunakan istilah “niat”


1) “Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata dari adanya
permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata-mata
disebabkan karena kehendaknya sendiri. “

5. Pasal 340 dan 355 KUHP menggunakan istilah “dengan rencana lebih dahulu “
Pasal 340 :
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang
lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara
seumur hidup atau penjara sementara selama-lama dua puluh tahun.
Pasal 355 :
1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2) Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.

Anda mungkin juga menyukai