Penempatan di bawah pengawasan pemerintah atau yang di dalam bahasa Belanda juga
sering disebut sebagai beschikkingstelling van de regering itu merupakan salah satu tindakan
yang dapat diambil oleh hakim pada waktu mengadili seseorang,yang pada waktu melakukan
suatu tindak pidana,orang tersebut belum mencapai usia enam belas tahun.
Ketentuan tersebut terdapat pada alinea ketiga dari rumusan pasal 45 KUHP yang
mengatakan bahwa:Jika tindak pidana tersebut merupakan suatu kejahatan atapun merupakan
salah satu pelanggaran yg telah dirumuskan di 489,490,492,496,497,503-505,514,517-
519,526,531,532,536 dan 540,dan tindak pidana itu telah dilakukan sebelum lewat waktu dua
tahun sejak orang tersebut telah dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap karena salah satu dari pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas atau karena telah
melakukan sesuatu kejahatan,maka hakim dapat memerintahkan agar orang itu ditempatkan
di bawah pengawasan pemerintah,tanpa menjatuhkan sesuatu pidana.”
Dengan demikian kita dapat mengetahui,bahwa walaupun seorang hakim itu mempunyai
suatu kebebasan dalam membuat suatu putusan,yakni apakah ia akan memerintahkan untuk
menempatkan seorang anak di bawah pengawasan pemerintah atau tidak,akan tetapi Undang-
undang sendiri telah membatasi kekuasaan hakim tersebut,karena untuk dapat memerintahkan
agar seseorang anak itu ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah atau tidak,akan tetapi
undang-undang sendiri telah membatasi kebebasan hakim tersebut,karena untuk dapat
memerintahkan agar seorang anak itu ditempatkan dibawah pengawasan pemerintah,anak itu
sendiri harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut,yaitu:
Pasal 492 KUHP ini tidak mengutamakan masalah lalulintas dan ketertiban umum
di dalam sebuah rumah atau diatas sebuah halaman yang tertutup.((5))
HOGE RAAD telah menafsirkan tempat umum di dalam pasal ini,bukan saja
sebgai jalan umum melainkan juga tempat-tempat di mana khalayak ramai itu
dapat datang untuk mengunjungnginya.
Menurut HOGE RAAD ,kegaduhan atau keramaian seperti yang dimaksud di dalam pasal
503 KUHP itu harus dapat mengganggu istirahat malam dari para tetangga,sedang maksud
untuk menimbulkan gangguan tersebut tidaklah disyaratkan. Ini berarti bahwa para tetangga
itu tidak perlumerasa terganggu oleh kegaduhan atau keramaian tersebut,hingga di dalam
surat tuduhan,jaksa cukup menyebutkan suatu jam tertentu pada malam hari dengan
menjelaskan,bahwa kegaduhan tersebut dapat mengganggu istirahat malam.
Penulis masih ingat bahwa pada zaman penjajahan Belanda dahulu,banyak orang telah
dijatuhi pidana oleh pengadilan karena landloperji atau karena perbuatan
bergelandangan,semata-mata karena orang telah bepergian kemana-mana tanpa mata
pencaharian dan tanpa memiliki uang sesenpun di dalam sakunya.Padahal sejak tahun 1895
HOGE RAAD telah memutuskan,bahwa tidak adanya alat pembayaran pada diri seseorang
itu bukan merupakan bukti bahwa orang tersebut telah melakukan suatu landloperij.
Ini berarti bahwa menurut undang –undang pidana yang berlaku di negara kita,bagi
seorang anak yang telah mencapai usia delapan belas tahun itu dapat dijatuhkan semuan
jenis pidana pokok dan semua jenis pidana tambahan seperti yang telah diatur di dalam
pasal 10 KUHP.
Akan tetapi itu tidak berarti bahwa semua jenis pidana pokok dan semua jenis pidana
tambahan yang telah diatur di dalam pasal 10 KUHP itu baru dapat dijatuhkan bagi
seorang anak,yaitu apabila anak tersebut telah mencapai usai delapan belas tahun pada
waktu ia diadili oleh pengadilan karena tindak pidana yang telah ia lakukan.Tahukan anda
apa sebabnya?
Bukankah ketentuan pidana yang telah diatur di dalam Pasal 47 ayat (1) sampai
dengan ayat (3) KUHP itu hanya berkenaan dengan penjatuhan pidana oleh hakim bagi
anak-anak yang pada waktu melakukan suatu tindak Pidana belum mencapai usia enam
belas tahun?
Walaupun peraturan yang mengatur lebih lanjut tentang penempatan seorang anak di
bawah pengawasan pemerintah itu disebut Dwangopvoeding Regeling atau peraturan
pendidikan Paksa,akan tetapi lembaga pendidikannya sendiri dimana anak tersebut harus
dimasukkan tidak lagi disebut sebagai Lembaga pendidikan paksa,akan tetapi menurut
Staatsblad tahun 1926 nomor 278 telah diganti dengan sebutan Lembaga Pendidikan
Negara atau Landsopvoedingsgesticht.
Yang dapat diterima ke dalam lembaga Pendidikan Negara seperti itu bukan hannya
anak-anak di bawah usia delapan belas tahun yang oleh hakim telah diperintahkan untuk
ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah saja,melainkan juga anak-anak seperti
yang dimaksudkan di dalam pasal 302 dan pasal 384 Burgerlijk Wetboek.
Di atas telah dijelaskan bahwa anak-anak yang oleh hakim telah diperintahkan untuk
ditempatkan di baah pengawasan pemerintah itu,dapat dimasukkan ke dalam suatu
lembaga pendidikan negara hingga mereka itu mencapai usia delapan belas tahun,akan
tetapi itu tidak berarti bahwa anak-anak tersebut selalu harus menunggu sampai mereka
itu mencapai usia delapan belas tahun agar dapat dibebaskan dari suatu lemmbaga
pendidikan negara.
Menurut ketentuan pasal 6a ayat (2) Dwangopvoeding Regeling,anak-anak yang
dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan negara itu setiap waktu dapat dibebaskan dari
lembaga pendidikan negara,apabila:
Yang dapat menentukan ke lembaga pendidikan negara yang mana seseorang anak yang
oleh hakim telah diperintahkan untuk ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah itu
dapay dimasukkan bukanlah hakim yang memutuskan perkara dari anak tersebut ataupun
jaksa yang telah menuntut agar anak itu ditempatkan di bawah pengawasan
pemerintah,melainkan Menteri Kehakiman
Tentunya anda akan bertanya tentang bagaimana caranya Menteri kehakiman itu dapat
mengetahui,bahwa salah sebuah pengadilan yang ada di Indonesia telah memutuskan untuk
memerintahkan agar seorang anak yang belum dewasa ditempatkan di bawah pengawasan
pemerintah
Apabila suatu putusan pengadilan yang telah memerintahkan agar seseorang anak yang
belum dewasa ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah itu telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap,maka jaksa yang berkewajiban untuk melaksanakan putusan hakim
tersebut harus mengirimkam salinan dari putusan pengadilan yang bersangkutan kepada
menteri kehakiman disertai dengan sebuah foto dari anak yang harus ditempatkan dibawah
pengawasan pemerintah,dengan sebuah daftar sinyalemen dan kartu sidik jari dari anak
itu,dan apabila dikehendaki oleh jaksa maka ia juga dapat menyertakan usul-usulnya tentang
bagaimana sebaiknya melaksanakan putusan pengadilan yang telah memerintahkan agar anak
itu ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah.
Permohonan secara tertulis seperti dimaksudkan di atas itu harus disertai dengan suatu
keternagan dokter mengenai keadaan jasmaniah dan keaadan rohaniah dari anak yang
bersangkutan,dan disertai dengan penjelasan mengenai kenyataan-kenyataan dan keadaan-
keadaan yang menunjukkan bahwa anak itu telah menunjukkan sifat-sifatnya yang jahat dan
sikapnya yang selalu menentang.
Perintah untuk menerima anak-anak seperti itu di dalam suatu lembaga pendidikan negara
araupun perintah untuk membebaskan anak-anak tersebut dari suatu lembaga pendidkan yang
harus dibayar oleh negara,hanya dapat diberikan oleh Mneteri Kehakiman setlah mendengar
pendapat dari dewan perwalian.
1. Bagian pertama diperuntukkan bagi semua anak yang baru diterima di dalam lembaga
pendidikan negara,karena oleh hakim telah diperintahkan untuk ditempatkan di bawah
pengawasan pemerintah,kecuali anak-anak yang sesuai dengan putusan dari Menteri
Kehakiman dapat segera di serahkan kepada orang tertentu atau kepada sebuah lembaga
atau yayasan seperti yang dimaksud di dalam pasal 64 KUHP,yaitu segera setelah mereka
ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah;
2. Bagian kedua diperuntukkan bagi anak-anak yang selama berada di bagian pertama telah
membuktikan,bahwa mereka itu merupakan anak-anak yang mempunyai sifat-sifat yang
normal dan yang karena pertimbangan bahwa kepada mereka itu perlu diberikan suatu
pendidikan yang bersifat kejuruan,kemudian telah diputuskan untuk tidak menyerahkan
pendidikan bagi mereka kepada orang tertentu atau kepada sebuah lembaga atau yayasan
seperti yang dimaksud di dalam pasal 46 KUHP.
3. Bagian ketiga diperuntukkan bagi anak-anak yang selama berada di bagian pertama telah
menunjukkan sifat-sifatnya yang tidak normal,hingga mereka itu tidakk dapat diserahkan
untuk dididik kepada orang tertentu atau kepada sebuah lembaga atau yayasan seperti
yang dimaksud di dalam pasal 44 KUHP dan
4. Bagian keempat diperuntukkan bagi anak-anak:
1) Yang secara terus menerus telah berperilaku tidak baik;
2) Yang oleh orang,lembaga atau yayasan seperti yang dimaksud di dalam pasal 46
KUHP telah diserahkan kepada lembaga pendidikan negara karena perilaku mereka
yang tidak baik;
3) Yang pembebasan bersyaratnya telah dicabut kembali dan;
4) Yang berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam pasal 302 dan pasal 384 daei
Bugerlijk Wetboek telah ditempatkan di dalam suatu lembaga pendidikan negara
Akhirnya pasal 8 ayat (1) Dwangopvoeding Regeling telah mennetukan bahwa di semua
bagian yang telah disebutkan di atas itu,anak-anak yang berusia kurang dari empat belas
tahun harus dipisahkan dari anak-anak yang lain.
Setelah satu minggu seorang anak itu ditempatkan di dalam suatu lembaga pendidikan
negara,maka direktur dari lembaga pendidikan negara yang bersangkutan secara teratur akan
mengirimkan berita mengenai perkembangan dari anak tersebut kepada orang tua atau kepada
walinya.
Para pegawai dari suatu lembaga pendidikan negara itu dilarnag keras melakukan
tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kebencian atau keinginan utnuk membalas
dendam dari anak-anak terhadap para pegawai yang bersangkutan,bahkan pasal 57 ayat (2)
dari Dwangopvoeding Regeling telah menentukan,bahwa pegawai pegawai seperti itu harus
dipecat oleh direktur dari lembaga pendidikan negara,atau apabila ia tidak berwenang untuk
melakukan pemecatang seperti itu,maka pegawai-pegawai tersebut harus dibebaskan dari
pekerjaan mereka dengan mengajukan usul kepada atasan yang berwenang,agar mereka itu
dipecat dari jabatannya.
a. Anak itu dilarang untuk menerima surat-surat,untuk menerima kunjungan atau tidak
diberitakan kemudahan-kemudahan yang sebenarnya ia berhak untuk menerimanya
dari lembaga pendidikan negara,untuk suatu jangka waktu tertentu yang ditentukan
oleh Direktur dari lembaga pendidikan negara yang bersangkutan
b. Sebagai pengganti dari makanan yang seharusnya diterima oleh anak itu,maka
kepadanya hanya diberikan makanan berupa nasi dan air
c. Anak itu akan ditutup secara menyendiri atau
d. Anak itu akan ditutup secara menyendiri di dalam sebuah kerangkeng dengan jeruji
besi
Hukum disiplin berupa pemberian makan yang terdiri dari nasi dan air itu dapat dijatuhkan
bagi anak-anak di bawah usia empat belas tahun untuk selama-lamanya tujuh hari,dan bagi
anak-anak yang telah mencapai usia empat belas tahun untuk selama-lamanya tujuh hari dan
bagi anak-anak yang telah mencapai usia empat belas tahun untuk selama-lamanya empat
belas hari.
Hukuman disiplin berupa penutupan secara menyendiri itu dapat dijatuhkan bagi anak-
anak di bawah usia empat belas tahun untuk selama-lamanya empat hari,dan bagi anak-anak
yang telah mencapai usia empat belas tahun untuk selama-lamanya delapan hari
Ketiga macam hukuman disiplin tersebut di atas itu dapat dijatuhkan secara
bersyarat,dengan menggantungkan pelaksanaannya pada beberapa syarat yang harus dipenuhi
oleh anak yang bersangkutan,sedang lamanya hukuman disiplin yang harus dijalankan oleh
seorang anak itu dapat dikurangi apabila anak tersebut secara nyata telah menunjukkank
penyesalannya
Tentang bagaimana caranya hukuman disiplin berupa penutupan secara menyendiri itu
harus dilaksanakan,pasal 63 sampai dengan pasal 66 Dwangopvoeding Regeling telah
menentukan:
a. Bahwa anak itu akan ditutup di dalam sebuah sel yang terkunci dan pada dasarnya
kepada anak tersebut dapat diberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan
b. Bahwa kepada anak itu akan diberikan kesempatan untuk mandi dan untuk bergerak
badan di luar sel sebanyak dua kali sehari selama satu jam
c. Bahwa anak itu hanya dapat dikunjungi oleh seoranag guru agama,diirektur dari
lembaga pendidikan negara yang bersangkutan atau oleh pegawai yang bertugas untuk
mengawasi anak tersebut
d. Bahwa penutupan secara menyendiri di dalam sebuah kerangkeng dengan jeruji besi
itu hanya dapat dilakukan terhadap anak-anak yang ditempatkan di dalam bagian
keempat,yang dapat dilakukan baik dengan merantai tangan ataupun dengan merantai
tangan dan kaki dari anak tersebut
Di atas telah dijelaskan bahwa apabila hakim telahh memerintahkan agar seorang anak
itu ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah,maka anak tersebut dapat ditempatkan
di dalam suatu lembaga pendidikan negara ataupun ia dapat diserahkan kepada orang
tertentu,kepada sebuah perkumpulan,kepada sebuah lembaga atau sebuah yaaysan untuk
dididik hingga selambat-lambatnya anak itu mencapai usiamdelapan belas tahun.
Yang dapat diberi kepercayaan untuk mendidik anak-anak yang oleh hakim telah
diperintahkan untuk ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah itu adalah
orang,perkumpulan,lembaga atau yayasan yang secara tertulis telah menyatakan
kesediaanya untuk megurus anak-anak belum dewasa yang ditempatkan di bawah
pengawasan pemerintah.
Pernyataan secara tertulis tersebut oleh perkumpulan lembaga atau oleh yayasan yang
bersangkutan harus dikirimkan kepapda Menteri Kehakiman disertai dengan anggaran
dasar,akte pendirian atau anggaran rumah tangganya,baik dalam bentuknya yang asli
maupun dalam bentuk salinan,dan disertai pula dengan penjelasan tentang jenis anak-
anak di bawah umur yang bagaimana dan tentang banyaknya anak yang dapat mereka
terima
Anak-anak di bawah umur yang telah ditemparkan di dalam suatu lembaga pendidikan
negara itu,atas usul dari direktur dari lembaga pendidikan negara yang bersangkutan,oleh
Menteri Kehakiman dapat diperintahkan untuk diserahkan kepada seseorang
tertentu,kepada sebuah perkumpulan,sebuah lembaga atau sebuah yayasan untuk
memperoleh pendidikan di sana.
Segera setelah dilakukannya penyerahan dari seorang anak oleh Direktur dari suatu
lembaga pendiidkan negara kepada orang atau kepada sebuah perkumpulan,sebuah
lembaga atau sebuah yayasan seperti dimaksudkan di atas itu,Direktur dari lembaga
pendidikan negara yang bersangkutan harus melaporkan kepada Menteri Kehakiman
tentang waktu anak itu telah diserahkan dengan mengirimkan bukti penerimaan yang
dibubuhi dengan tanggal dan tanda tanggan dari pihak yang telah menerima penyerahan
anak tersebut.
Apabila penyerahan dari anak itu terjadi segera setelah anak tersebut ditenpatkan di
bawah pemerintah,maka yang berkewajiban untuk melaporkan penyerahan tersebut
kepada Menteri Kehakiman adalah jaksa yang harus melaksanakan putusan pengadilan.
Sedang mengenai perlakuan yang harus diberikan leh orang tertentu bagi anak di bawah
umur yang doserahkan kepadanya itu,pasal 99 dan selanjutnya dari Dwangopvoeding
Regeling antara lain telah menentukan bahwa:
a. Kebersihan dari anak dan rumah di mana anak itu ditempatkan harus terpelihara
b. Kepada anak itu harus diberikan makanan yang sehat dalam jumlah yang cukup
walaupun sifatnya sederhana dan diberikan pakaian yang pantas
c. Kepada masing-masing anak yang diserahkan kepada orang tertentu itu ahrus
diberikan sebuah kamar tidur yang pantas
d. Kepada anak-anak di bawah umur itu hanya diberikan pekerjaan-pekerjaan yangs
esuai dengan kemapuan mereka , dan tidak boleh dipekerjakan untuk tujuan-tujuan
yang lain kecuali yang secara langsung ada hubungannya dengan pendiidkan yang
diberikan kepada mereka
e. Kepada anak-anak itu ahrus diberikan pelayanan medis dengan Cuma-Cuma
f. Sekurang-kurangnya hingga mereka itu mencapai usia lima belas tahun,mereka harus
dapat menikmati pendidikan sekolah baisa,sedang anak-anak yang tidak dapat
mengikuti pendidikan sekolah baisa harus diberikan suatu pendidikan yangs iaftnya
khsusus
g. Segera setelah seorang ank itu mencapau usia yang disyaratkan,maka kepada anak
tersebut harus diberikan pendidikan di bidang-bidang
pertukangan,menggambar,industri atu di bidang pertanian
a. Bahwa koloni tersebut harus terletak di suatu daerah yang sehat dan mempunyai
cukup ruangan untuk menampung anak-anak di bawah umur yang diserahkan
pendidikannya kepada mereka
b. Apabila keadaan menizinkan,maka pengurus dari lembaga atau yayasan hahrus
memebrikan kesempatan kepada anak-anak asuhannya untuk setiap hari nelakukan
olah raga dan bergerak di tempat-tempat yang terbuka
c. Bahwa anak-anak asuhannya itu hanya dapat diperintahkan untuk melakukan jenis
jenis-pekerjaan yang sesuai dengan usia mereka
d. Bahwa terhadap anak-anak asuhannya itu harus dilakukan pemeriksaaan medis secara
teratur dan diberikan pelayanan medis secara Cuma-Cuma