Npm. : 2003101010223
MK : Tipiter D
Pasal 187 KUHP, menurut terjemahan Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum
Nasional (BPHN), menentukan: Barangsiapa dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan
atau banjir, diancam: 1. dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika karena
perbuatan tersebut di atas timbul bahaya umum bagi barang; 2. dengan pidana penjara paling
lama lima belas tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang
lain; 3. dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh
tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain dan
mengakibatkan orang mati.
Sedangkan Pasal 188 KUHP, barang siapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan
kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu
timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.
Kejahatan terhadap ketertiban umum secara garis besarnya adalah sekumpulan kejahatan-
kejahatan yang menurut sifatnya dapat menimbulkan bahaya terhadap keberlangsungan hidup
masyarakat dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap ketertiban di dalam
lingkungan masyarakat.
Diatur dalam Pasal 172 dan Pasal 503 KUHP sebagai tindak pidana terhadap ketertiban umum.
Contohnya :
1. Menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum yang isinya mengandung penghinaan
terhadap agama.Sebagaimana diatur dalam BAB V Pasal 157 (1) KUHP Barang siapa
menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum,
yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan
di antara atau terhadap golongan-golongan rakyat Indonesia (Agama, ras,
kebangsaan,keturunan dll) dengan maksud supaya isinya diketahui atau lebih diketahui
oleh umum diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 6 bulan atau pidana
denda paling banyak empat rupiah lima ratus rupiah.
4. Bergabung atau bagian dari kelompok geng motor. Diatur dalam BAB V pasal 169 (2)
KUHP yang berbunyi, “barang siapa turut serta dalam perkumpulan yang bertujuan
melakukan pelanggaran, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”
5. Membuat kericuhan pada malam hari dengan membohongi bahwa terjadi Kebakaran
dan mengganggu ketentraman masyarakat setempat.Diatur dalam BAB V pasal 172
KUHP “Barangsiapa dengan sengaja mengganggu ketenangan dengan mengeluarkan
teriakan-teriakan, atau tanda” bahaya palsu, diancam dengan pidana penjara paling
lama tiga minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah”.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KEAMANAN NEGARA
Kejahatan terhadap keamanan negara adalah kejahatan yang menyerang kepentingan hukum
negara.Sesuai dengan namanya, kejahatan ini mempunyai objek keamanan negara.
Tindak pidana makar diatur dalam Buku Kedua KUHP (Kejahatan) pada Bab I tentang
Kejahatan Terhadap Keamanan Negara dalam pasal 104 sampai pasal 129.
Contohnya :
1. Meretas sistem keamanan negara dan menyebarkannya ke publik. Dituang dalam BAB
I pasal 112 KUHP “Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-
berita atau keterangan-keterangan yang diketahui nya bahwa harus dirahasiakan untuk
kepentingan negara, atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada
negara asing, Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”
2. Lalai / Alpa dalam menyimpan atau menaruh Surat-surat atau benda-benda rahasia
negara yang menyebabkan diketahui oleh umum. Tertera dalam BAB 1 Pasal 114
KUHP “Barang siapa karena kesalahannya (Kealpaan) Menyebab surat- surat atau
benda-benda rahasia yang harus menjadi tugasnya untuk menyimpan atau menaruh nya,
bentuk atau susunannya atau seluruh atau sebagian diketahui oleh Umum atau dikuasai
atau diketahui oleh orang lain (atau) tidak berwenang mengetahui, diancam dengan
pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana kurungan paling lama
satu tahun atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
3. Melanggar aturan atau perintah dari pemerintah saat perang Tertera dalam BAB 1 Pasal
122 KUHP “Barang siapa dalam perang dengan sengaja melanggar aturan yang
dikeluarkan dan umumkan oleh pemerintah guna keselamatan Negara.