Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nouval Dhia Fairul

Npm. : 2003101010223
MK : Tipiter D

Tindak Pidana Kejahatan Terhadap Keamanan Umum


Tindak Pidana membahayakan terhadap keamanan umum telah diatur dalam Buku
Kedua (Kejahatan) Bab VII yang berjudul “Kejahatan yang Membahayakan Bagi Orang atau
Barang”, yang mencakup Pasal 187 sampai dengan Pasal 206. Dua pasal yang menjadi
perhatian dalam Buku Kedua Bab VII KUHP itu, yakni Pasal 187 dan Pasal 188.

Pasal 187 KUHP, menurut terjemahan Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum
Nasional (BPHN), menentukan: Barangsiapa dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan
atau banjir, diancam: 1. dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika karena
perbuatan tersebut di atas timbul bahaya umum bagi barang; 2. dengan pidana penjara paling
lama lima belas tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang
lain; 3. dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh
tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain dan
mengakibatkan orang mati.

Sedangkan Pasal 188 KUHP, barang siapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan
kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu
timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.

Contoh Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum :

- Menyulut petasan ke arah orang lain;


- Menyumbat saluran pembuangan kota;
- Membakar mobil petugas kepolisian;
- (Membakar rumah orang lain) Pada putusan Nomor : 374/ Pid.B/ 2013/ PN.Kdi. Pelaku
membakar tumpukan baju, sprei, dan kursi dengan melemparkan sebatang rokok ke
arah barang-barang tersebut sehingga mengakibatkan rumah korban terbakar;
- ( Membakar barang milik orang lain) Pada putusan Nomor : 24/ Pid.B/ 2016/ PN. K.
Klk. Pelaku membakar 1 unit sepeda motor korban dengan jerigen yang berisi bahan
bakar minyak jenis bensin sebanyak lima liter.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KETERTIBAN UMUM

Kejahatan terhadap ketertiban umum secara garis besarnya adalah sekumpulan kejahatan-
kejahatan yang menurut sifatnya dapat menimbulkan bahaya terhadap keberlangsungan hidup
masyarakat dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap ketertiban di dalam
lingkungan masyarakat.

Diatur dalam Pasal 172 dan Pasal 503 KUHP sebagai tindak pidana terhadap ketertiban umum.

Contohnya :

1. Menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum yang isinya mengandung penghinaan
terhadap agama.Sebagaimana diatur dalam BAB V Pasal 157 (1) KUHP Barang siapa
menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau lukisan di muka umum,
yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan
di antara atau terhadap golongan-golongan rakyat Indonesia (Agama, ras,
kebangsaan,keturunan dll) dengan maksud supaya isinya diketahui atau lebih diketahui
oleh umum diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 6 bulan atau pidana
denda paling banyak empat rupiah lima ratus rupiah.

2. Menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap pemerintah


Indonesia.Sebagaimana diatur dalam Bab V Pasal 154 pada KUHP “Barangsiapa
menyatakan di muka umum perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan
terhadap Pemerintah Republik Indonesia , dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya tujuh tahun atau denda sebanyak-banyaknya lima ratus rupiah.”

3. Menyelenggarakan pemilihan terhadap anggota untuk suatu lembaga kenegaraan asing


di Indonesia. Diatur dalam BAB V pasal 158 KUHP Barang siapa menyelenggarakan
pemilihan terhadap anggota untuk suatu lembaga kenegaraan asing di Indonesia atau
menyiapkan ataupun memudahkan pemilihan itu, baik yang di adakan di Indonesia
maupun di luar negeri, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau
pidana denda paling banyak tujuh ribu lima ratus rupiah.

4. Bergabung atau bagian dari kelompok geng motor. Diatur dalam BAB V pasal 169 (2)
KUHP yang berbunyi, “barang siapa turut serta dalam perkumpulan yang bertujuan
melakukan pelanggaran, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”

5. Membuat kericuhan pada malam hari dengan membohongi bahwa terjadi Kebakaran
dan mengganggu ketentraman masyarakat setempat.Diatur dalam BAB V pasal 172
KUHP “Barangsiapa dengan sengaja mengganggu ketenangan dengan mengeluarkan
teriakan-teriakan, atau tanda” bahaya palsu, diancam dengan pidana penjara paling
lama tiga minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah”.
TINDAK PIDANA KEJAHATAN KEAMANAN NEGARA

Kejahatan terhadap keamanan negara adalah kejahatan yang menyerang kepentingan hukum
negara.Sesuai dengan namanya, kejahatan ini mempunyai objek keamanan negara.

Tindak pidana makar diatur dalam Buku Kedua KUHP (Kejahatan) pada Bab I tentang
Kejahatan Terhadap Keamanan Negara dalam pasal 104 sampai pasal 129.

Contohnya :

1. Meretas sistem keamanan negara dan menyebarkannya ke publik. Dituang dalam BAB
I pasal 112 KUHP “Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-
berita atau keterangan-keterangan yang diketahui nya bahwa harus dirahasiakan untuk
kepentingan negara, atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada
negara asing, Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”

2. Lalai / Alpa dalam menyimpan atau menaruh Surat-surat atau benda-benda rahasia
negara yang menyebabkan diketahui oleh umum. Tertera dalam BAB 1 Pasal 114
KUHP “Barang siapa karena kesalahannya (Kealpaan) Menyebab surat- surat atau
benda-benda rahasia yang harus menjadi tugasnya untuk menyimpan atau menaruh nya,
bentuk atau susunannya atau seluruh atau sebagian diketahui oleh Umum atau dikuasai
atau diketahui oleh orang lain (atau) tidak berwenang mengetahui, diancam dengan
pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana kurungan paling lama
satu tahun atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

3. Melanggar aturan atau perintah dari pemerintah saat perang Tertera dalam BAB 1 Pasal
122 KUHP “Barang siapa dalam perang dengan sengaja melanggar aturan yang
dikeluarkan dan umumkan oleh pemerintah guna keselamatan Negara.

4. Meniadakan kemampuan pada seorang presiden atau wakil presiden.

5. Merampas kemerdekaan dalam pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai