Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN 27

NAMA : BAYU INDRA PAMUNGKAS


NIM : 042934147
PRODI : HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN 27
FAKULTAS : ILMU HUKUM / 2021.1

Pertanyaan :
Contoh kasus:

Anda melakukan transaksi jual-beli barang elektronik berupa 1 unit Tv


dengan cara memsan melalui online dengan sistem pembayaran transfer.
Setelah barang yang dipesan datang ternyata tidak sesuai dengan apa yang di
iklankan (cacat tersembunyi).

Pertanyaan:
1. Berdasarkan kasus diatas, upaya apa yang dapat anda lakukan sebagai
konsumen jika mendapatkan barang yang tak sesuai? Uraikan dengan
pengaturan hukum di Indonesia!
2. Berikan penjelasan perlindungan konsumen dari aspek hukum pidana
berdasarkan kasus diatas?
3. Dari kasus diatas, coba Anda uraikan kewajiban apa harus turuti oleh
pelaku usaha dan hak apa yang melekat pada konsumen? Jelaskan
disertai dasar hukumnya!

Jawab :
1. Hak Konsumen
Hak sebagai konsumen diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia yang
berlandaskan pada Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat
(1), Pasal 27 , dan Pasal 33 yang dapat diketahui sebagai berikut:
Hak dalam memilih barang :
Konsumen memiliki hak penuh dalam memilih barang yang nantinya akan
digunakan atau dikonsumsi. Tidak ada yang berhak mengatur sekalipun
produsen yang bersangkutan. Begitu juga hak dalam meneliti kualitas barang
yang hendak dibeli atau dikonsumsi pada nantinya.
Hak mendapat kompensasi dan ganti rugi :
Konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi maupun ganti rugi atas
kerugian yang diterimanya dalam sebuah transaksi jual beli yang dilakukan.
Apabila tidak adanya kecocokan dalam gambar maupun kualitas, konsumen
berhak melakukan sebuah tuntutan terhadap produsen.
Hak mendapat barang/jasa yang sesuai :
Konsumen berhak untuk mendapat produk dan layanan sesuai dengan
kesepakatan yang tertulis. Sebagai contoh dalam transaksi secara online, apabila
terdapat layanan gratis ongkos kirim, maka penerapannya harus sedemikian.
Bila tidak sesuai, konsumen berhak menuntut hak tersebut.
Hak menerima kebenaran atas segala informasi pasti
Hal yang paling utama bagi para konsumen, guna mengetahui apa saja informasi
terkait produk yang dibelinya. Produsen dilarang menutupi ataupun mengurangi
informasi terkait produk maupun layanannya. Sebagai contoh apabila ada cacat
atau kekurangan pada barang, produsen berkewajiban untuk memberi
informasi kepada konsumen.
2. Dalam kasus pidana Perlindungan Konsumen, maka yang dimaksud dengan
Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Namun, sejauh ini
Undang-undang Perlindungan konsumen tersebut belum sepenuhnya
ditegakkan. Konsumen sebagai objek Undang-undang Perlindungan Konsumen
masih saja sering dirugikan oleh para produsen nakal. Masih banyak saja
pelanggaran Undang-undang Perlindungan konsumen yang terjadi di
Indonesia.
Selain memberikan sanksi secara perdata dengan pemberian ganti rugi,
pelanggaran Hak-hak konsumen tertentu dapat juga dikenakan pidana penjara
kepada para pelaku usaha yang melanggarnya ( Pidana Perlindungan
Konsumen ).
Sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar ketentuan dalam Pasal 15 UU
Perlindungan Konsumen berdasarkan Pasal 62 ayat (1) UU Perlindungan
Konsumen adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
Sedangkan sanksi bagi yang dengan sengaja melakukan pelanggaran atas
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) berdasarkan Pasal 65
UU BI adalah diancam dengan pidana kurungan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan, serta denda sekurang-kurangnya Rp.
2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp. 6.000.000,00 (enam juta
rupiah).

3. Berdasarkan pasal 4 dan 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, hak dan


kewajiban konsumen antara lain:

A. Hak dan Kewajiban Konsumen

Hak konsumen :
1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/ atau jasa.
2) Hak untuk memilih barang dan/ atau jasa serta mendapatkan barang dan
atau jasa, sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan atau jasa.
4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa
yang digunakan.
5) Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan konsumen dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen .
7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan, kaya,
miskin, dan status sosialnya.
8) Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian
apabila barang dan/ atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya.
9) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.

B. Kewajiban konsumen :

1) Membaca, mengikuti petunjuk informasi, dan prosedur pemakaian, atau


pemanfaatan barang dan/ atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/ atau
jasa.
3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.

C. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha :

Berdasarkan pasal 6 dan 7 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 hak dan


kewajiban pelaku usaha, sebagai berikut :
Hak pelaku usaha
1) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/ atau jasa yang diperdagangkan.
2) Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang
beritikad tidak baik.
3) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen.
4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau jasa yang
diperdagangkan.
5) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.

D. Kewajiban pelaku usaha :

1) Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.


2) Melakukan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan.
3) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif, pelaku usaha dilarang membeda-bedakan konsumen dalam
memberikan pelayanan, pelaku usaha dilarang membeda-bedakan mutu
pelayanan kepada konsumen.
4) Menjamin mutu barang dan/ atau jasa yang diproduksi atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar nutu barang atau jasa yang
berlaku.
5) Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji atau mencoba
barang atau jasa tertentu serta memberi jaminan atau garansi atas barang
yang dibuat maupun yang diperdagangkan.
6) Memberi kompensasi, ganti rugi atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang diperdagangkan.
7) Memberi kompensasi ganti rugi apabila barang atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian.
Dari kasus di atas dapat di lihat bahwa penjual tidak berkata jujur kepada
pembeli bahwa bakso yang di jual berbahan dasar daging celeng. Seperti yang
kita ketahui bahwa hak pembeli adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Dan pembeli pun merasa
sangat dirugikan sekali bila mereka mengetahui bahwa daging yang dibelinya
itu tidak sesuai dengan tulisan yang tertera di kemasan.
Sebagai penjual seharusnya memberika informasi yang jelas juga jujur
terhadap barang yang akan dia jual dan akibat dari perbuatannya, Sutiman pun
harus terjerat pasal Pasal 62 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen. Sutiman dianggap menipu konsumen karena tak
menyebutkan bahan baku sebenarnya dan mengabaikan standar kesehatan.

Sumber Referensi :
- Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
- https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/223
91
- https://www.dl-advokat.com/2020/04/tanggung-jawab-pelaku-
usaha-atas.html?m=1
- https://ngertihukum.id/mempelajari-kembali-dasar-hukum-saat-
konsumen-menggugat-produsen/
-

Anda mungkin juga menyukai