Anda di halaman 1dari 4

Nama : Patan Ifwa Halla

NIM : 021830115

TUGAS 1 Hukum Perlindungan Konsumen HKUM4312.12

Contoh Kasus

Perusahaan A merupakan PT. e-commerce atau Electronic commerce yang segala


aktivitas jual beli dilakukan melalui media elektronik. PT. A melakukan sebuah
inovasi dengan memberikan pelayanan yang berbeda dari situs-situs jual beli online
yang ada sebelumnya. Selain itu PT.A juga memberikan jaminan bahwa barang pasti
akan dikirim atau jaminan uang kembali jika barang tidak sesuai dengan pesanan.
Dalam kasus yang terjadi antara konsumen dengan Pelaku Usaha (PT. A), konsumen
yang bernama B membeli 1 unit TV Samsung berukuran 64ins, 3 unit Laptop dengan
merek Lenovo. Saat pembayaran sudah dilakukan ternyata situs laman pembelian
ditutup. Lalu secara sepihak, pihak PT. A melakukan tindakan refund menggunakan
voucher yang hanya bisa dipakai di PT. A lagi. Akhirnya timbul lah sengketa antara
kedua belah pihak.

PERTANYAAN : 

1. Terkait kasus di atas menurut pandangan anda, apakah dapat disebut sebagai
bagaian dari hokum perlindungan konsumen?
2. Berikan pandangan anda, mengenai prinsip-prinsip konsumen yang terdapat
kaitannya dengan kasus tersebut?
3. Berikan analisis hukum anda, selain konsumen apakah pelaku usaha dalam
hal ini Perusahaan (PT. A) juga punya hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum?

JAWABAN:

1. Menurut saya, kasus di atas tidak dapat disebut sebagai bagaian dari hukum
perlindungan konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen tidak mendapat
hak-hak konsumen.

Pembahasan:

Berdasarkan Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen, hak konsumen antara lain:

a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi


barang dan/atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.

Perlindungan Konsumen dari Bisnis Online

Dengan pendekatan UU Perlindungan Konsumen, kasus dari soal saya


simpulkan sebagai salah satu pelanggaran terhadap hak konsumen.
Bagaimana perlindungan konsumen dari bisnis online?

Kasus ini secara tegas diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf f UU Perlindungan
Konsumen yang melarang pelaku usaha untuk memproduksi dan/atau
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang
dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan
barang dan/atau jasa tersebut.

Ketidaksesuaian perjanjian dengan refund menggunakan voucher yang hanya


bisa dipakai di PT. A lagi merupakan bentuk pelanggaran/larangan bagi
pelaku usaha dalam memperdagangkan barang.

Bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen? selaku konsumen


sesuai Pasal 4 huruf h UU Perlindungan Konsumen berhak mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian sesuai dengan perjanjian awal.

Di sisi lain, pelaku usaha wajib memberi kompensasi, ganti


rugi dan/atau penggantian  sesuai dengan perjanjian awal.

Pelaku usaha yang melanggar larangan memperdagangkan barang dan/atau


jasa yang tidak sesuai janji dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi
dapat dipidana berdasarkan Pasal 62 ayat (1) UU Perlindungan
Konsumen dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda
paling banyak Rp2 miliar.

Sumber Referensi:

- https://brainly.co.id/tugas/53682527
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/perlindungan-hukum-terhadap-
konsumen-lt50bf69280b1ee

2. Prinsip-prinsip konsumen yang terdapat kaitannya dengan kasus tersebut:

a. Membeli barang berkualitas


b. Membeli barang dengan harga terjangkau
c. Membuat daftar barang yang dibutuhkan
d. Memilih barang sebelum membelinya
e. Menawar barang Mampu
f. mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan.

Sumber Referensi:
- Buku Digital Economy dan Pemasaran Era New Normal (2020) karya Hadion
Wijoyo dkk.

3. Menurut saya, selain konsumen, pelaku usaha dalam hal ini Perusahaan (PT.
A) tidak punya hak untuk mendapatkan perlindungan hokum dikarenakan
pelaku usahalah yang melakukan keputusan secara sepihak, tidak sesuai
kesepakatan, dimana pihak PT. A melakukan tindakan refund menggunakan
voucher yang hanya bisa dipakai di PT. A lagi.

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan


Konsumen menjelaskan apa yang menjadi hak-hak dari pelaku usaha, yaitu
hak untuk menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai
kondisi dan nilai tukar barang dan jasa yang diperdagangkan, hak untuk
mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad
tidak baik, hak untuk membela diri sepatutnya dalam penyelesaian sengketa
konsumen, hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum
bahwa kerugian yang konsumen tidak diakibatkan oleh barang atau jasa yang
diperdagangkan, dan hak-hak yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan lainnya.

Sumber Referensi:
- Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

Anda mungkin juga menyukai