Terkait kasus di atas menurut pandangan anda, apakah dapat disebut sebagai bagaian
dari hokum perlindungan konsumen?
- Terkait kasus diatas menurut pandangan saya , bisa disebut sebagai bagian dari
hukum perlindungan konsumen karena seharusnya konsumen mendapatkan
perlindungan yang sudah seharusnya , akan tetapi melihat dari kasus diatas
terlihat bahwa pelaku usaha malah seenaknya memberikan kompensasi yang
tidak adil yang bahwa konsumen tidak terima. Hal itu karena kita semua tau
bahwa semua pelaku usaha memang hanya membutuhkan keuntungan untuk
dirinya sendiri saja tanpa memedulikan sih konsumen, padahal menurut
pendapat saya suara konsumen sangatlah penting agar memajukan usaha
pelaku tersebut, karena apabila tidak didengar banyak konsumen yang
bersuara untuk menjatuhkan pelaku usaha dan malah membuat pelaku usaha
tersebut dapat mengalami kerugian yang ada.
3. Berikan analisis hukum anda, selain konsumen apakah pelaku usaha dalam hal ini
Perusahaan (PT. A) juga punya hak untuk mendapatkan perlindungan hukum?
- Menurut pendapat saya mau bagaimanapun perilaku pelaku usaha pastinya
masih memiliki hak-hak yang tetap dapat dipertanggung jawabkan contohnya
pada pasal 6 UUPK yang berisikan;
(a) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
mengenao kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan.
(b) Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen
yang beritikad tidak baik.
(c) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen.
(d) Hak untuk rehabilitas nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugiaan konsumen tidak diakibatkan pada barang dan/atau jasa
diperdagangkan
(e) Hak-hak diatur dalam ketentuan peraturan pada undang-undang
lainnya.
Dari sini kita bisa melihat bahwa pelaku usaha juga masih memiliki
hak-hak yang bisa didapatkan. Akan tetapi dalam situasi kasus yang
tercantum pelaku usaha tidaklah sepenuhnya bersalah. Karena itu
terjadi bukan karena kesengajaan yang diakibatkan oleh pelaku usaha
akan tetapi karena factor ketidaksengajaan di dalam sistem elektronik
yang bisa membuat konsumen kecewa. Dari sini pelaku usaha
harusnhya semakin memperbaiki sistem mereka agar hal seperti kasus
di atas di terulang kembali di kemudian hari