Anda di halaman 1dari 3

Nama: Hilda Aprima

NPM: 2006200455
Kelas: III-I1 ( PAGI )
Quiz HPK-1

Pilihlah 4 soal dari 8 soal di bawah ini untuk kamu jawab dengan baik dan benar!

1. Anda belanja di suatu supermarket, setelah sampai di rumah kemudian barang tersebut
anda periksa dan ternyata sudah kadaluarsa, berikan analisa anda berdasarkan hak dan
kewajiban (konsumen dan pelaku usaha)!
2. Menurut anda bagaimana penegakkan hukum konsumen di Indonesia? Uraikan jawaban
anda!
3. Jelaskan hak – hak konsumen menurut perspektif internasional dan UUPK!
4. Jelaskan tujuan diaturnya perbuatan - perbuatan pelaku usaha yang dilarang?
5. Uraikan alasan penerapan prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum perlindungan
konsumen!
6. Apakah pelaku usaha boleh mencantumkan klausula baku? Jelaskan alasannya!
7. Jelaskan perbedaan prinsip tanggung jawab berdasarkan wanprestasi dengan prinsip
tanggung jawab mutlak!
8. Jelaskan ruang lingkup hukum perlindungan konsumen ditinjau dari hukum perdata dan
hukum publik!

Jawaban :
1. Jadi hak dan kewajiban nya adalah konsumen mendapatkan ganti rugi karena sudah
diruginakan oleh pelaku usaha kewajiban pelaku usaha mengganti apa yang seharusnya
yang di dapatkan oleh konsumen. Makanan yang sudah expired atau makanan yang sudah
kadaluwarsa berarti makanan itu sudah melewati batas yang sudah ada ketentuannya di
makanan tersebut. Lalu berkaitannya kadaluwarsanya suatu barang, salah satu perbuatan
yang dilarang bagi pelaku usaha khususnya terkait tentang produksi dan perdagangan
barang atau jasa, menurut pasal 1 ayat 8 huruf g UU perlindungan konsumen. Lalu
ancamam pidana bagi pelaku usaha yang melanggar larangan tersebut berdasarkan pasal
62 ayat 1 tentang perlindungan konsumen lalu ada hukuman tambahan berupa pasal 63
UU perlindungan konsumen. Jadi konsumen berhak mendapatkan hak atas kenyamanan,
keamanan dan keselamatan ini dilindungi oleh pasal pasal huruf a UU perlindungan
konsumen.
2. Menurut saya penegakan hukum konsumen di Indonesia belum terlalu maksimal
dikarenakan penegakan hukum yang begitu maksimal dan negara ini belum begitu efektif
karena melemahnya perangkat penegakan hukum sumber daya manusia, sarana dan
prasarana budaya hukum masyarakat sosialisasi dan pengawasan. UU 8 tahun 1999
tentang perlindungan konsumen masih banyak kekurangan, contohnya peraturan
wewenang kepada BPKN belum sepenuhnya masih setelah hati
3. Konsumen dalam UUPK. Perlindungan hukum bagi konsumsn mutlak di lakukan oleh
negera dengan resolusi majelis Umum PBB di Indonesia signifikasi hak hak konsumsn
melalui undang undang merupakan bagian dari implementasi sebagai suatu negara
kesejahteraan, karena undang undang dasar 1945 disamping sebagai konstitusi politik
juga dapat disebut sebagai konstitusi ekonomi, yaitu konstitusi yang mengandung ide
kesejahteraan yang tumbuh berkembang karena pengaruh negarasosialisme sejak abad
sembilan belas, melalui undang undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
( UUPK ) menetapkan 9 hak konsumen yaitu :
- Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan /
atau jasa
- Hak untuk memilih barang dan / atau jasa serta mendapatkan barang dan / atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang di janjikan
- Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan
/ atau jasa
- Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan / atau jasa yang
digunakan
- Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut
- Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
- Hak untuk di perlakukan atau di layani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
- Hak untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi dan / atau penggantian apabila barang
dan / atau jasa yang di terima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mmestinya
4. Agar mengetahui apa saja perbuatan yang di larang bagi pelaku usaha dalam kegiatan
perlindungan konsumen di Indonesia dan bagaimana penyelesaian sengketa yang akan di
tempuh konsumen terhadap perbuatan yang di larang untuk dilakukan pelaku usaha
usaha tesebut
5. Jadi prinsip tanggung jawab yang juga di anut dalam UUPK adalah prinsip praduga
untuk selalu bertanggung jawab. Pentingnya hukum tentang tanggung jawab produsen
yang menganut prinsip tanggung jawab mutlak, karena menaruh perhatian pada
perlindungan konsumen yang mempunyai posisi tawar yang lemah pada suatu transaksi

Anda mungkin juga menyukai