Anda di halaman 1dari 2

contoh kasus:

Anda melakukan transaksi jual-beli barang elektronik berupa 1 unit Tv dengan cara memsan melalui
online dengan sistem pembayaran transfer. Setelah barang yang dipesan datang ternyata tidak
sesuai dengan apa yang di iklankan (cacat tersembunyi).

Pertanyaan:

Berdasarkan kasus diatas, upaya apa yang dapat anda lakukan sebagai konsumen jika mendapatkan
barang yang tak sesuai? Uraikan dengan pengaturan hukum di Indonesia!

upaya yang dapat saya lakukan sebagai konsumen jika mendapatkan barang yang tak sesuai yaitu
meminta ganti rugi atas barang tersebut karena hak konsumen.

Hak Konsumen

Berdasarkan Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen, hak konsumen antara lain:

hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
konsumen secara patut;

hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Perlindungan Konsumen dari Bisnis Online

Dengan pendekatan UU Perlindungan Konsumen, kasus Anda dapat kami simpulkan sebagai salah
satu pelanggaran terhadap hak konsumen.

Persoalan Anda secara tegas diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf f UU Perlindungan Konsumen yang
melarang pelaku usaha untuk memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang
tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi
penjualan barang dan/atau jasa tersebut.

Ketidaksesuaian spesifikasi barang yang Anda terima dengan barang tertera dalam iklan/foto
penawaran barang merupakan bentuk pelanggaran/larangan bagi pelaku usaha dalam
memperdagangkan barang.

Jadi, ada baiknya kita lebih selektif lagi dalam melakukan transaksi secara online dan
mengedepankan perlindungan hukum terhadap konsumen, aspek keamanan transaksi dan kehati-
hatian sebagai pertimbangan utama dalam melakukan transaksi jual beli secara online.
Berikan penjelasan perlindungan konsumen dari aspek hukum pidana berdasarkan kasus diatas?

Perlindungan Konsumen dalam hukum pidana

Dalam kasus pidana Perlindungan Konsumen, maka yang dimaksud dengan Perlindungan Konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen. Namun, sejauh ini Undang-undang Perlindungan konsumen tersebut belum sepenuhnya
ditegakkan.

Hukum perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas –asas dan kaidah yang mengatur dan
melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk
konsumen antara penyedia dan penggunaanya dalam bermasyarakat.

Hukum perlindungan konsumen merupakan salah satu kajian hukum ekonomi, di mana
pembahasannya tidak bisa dilepaskan dengan bidang hukum privat (hukum perdata) maupun bidang
hukum publik (hukum pidana dan hukum administrasi negara) (Ahmadi Miru & Sutarman Yado,
2004: 2).

Dari kasus diatas, coba Anda uraikan kewajiban apa harus turuti oleh pelaku usaha dan hak apa yang
melekat pada konsumen? Jelaskan disertai dasar hukumnya!

Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat memperoleh perlindungan
adalah: Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 ,
dan Pasal 33.

Anda selaku konsumen sesuai Pasal 4 huruf h UU Perlindungan Konsumen berhak mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak
sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, pelaku usaha wajib memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.[1]

Pelaku usaha yang melanggar larangan memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai
janji dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi dapat dipidana berdasarkan Pasal 62 ayat (1)
UU Perlindungan Konsumen dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling
banyak Rp2 miliar.

Anda mungkin juga menyukai