Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN

DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN


PUSKESMAS PASAR MERAH

BAB VI

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan serangkaian kegiatan selama menjalankan


kegiatan KKS di Puskesmas Pasar Merah Medan, ada beberapa
permasalahan yang ditemukan, antara lain adalah sebagai berikut :

6.1. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ditemukan di Puskesmas Passar Merah Medan pada


Januari-Februari 2019 yaitu belum tercapainya target PHBS Rumah Tangga,
Imunisasi MR, dan Usaha Kesehatan Gigi Mulut Sekolah (UKGS).

Tabel 6.1

Matriks USG Prioritas Masalah Pokok

No. Masalah U S G Total Prioritas

1. PHBS Rumah Tangga 5 4 5 14 I

2. UKGS 3 4 3 10 III

3. Pemberian Imunisasi MR 4 4 5 13 II

Keterangan :

U (Urgency) : Gawat Nilai : tidak penting

S (Seriousness) : Mendesak Nilai 2 : kurang penting

G (Growth) : Pertumbuhan Nilai 3 : cukup penting

Nilai 4 : Penting

Nilai 5 : Sangat Penting

Salah satu permasalahan yang ditemukan di Puskesmas Pasar Merah


Medan adalah belum tercapainya target Perilaku Hidup Bersih (PHBS)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

234
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
Rumah Tangga. Dari 133 rumah yang di pantau terdapat 70 rumah yang ber
PHBS dengan persentase 52,63 %. Sedangkan target pencapaian Rumah
Tangga ber-PHBS berdasarkan Standar Pelayanan Minimal tahun 2019
adalah 69%.

Indikator-indikator yang belum tercapai dalam target PHBS Rumah


Tangga yaitu indikator 4 yaitu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebanyak 68%, indikator 8 yaitu makan buah dan sayur setiap hari sebanyak
68%, dan indikator 10 yaitu tidak merokok di dalam rumah sebanyak 70%.

Usaha Kesehatan Gigi Mulut (UKGS) jug merupakan masalah kesehatan


yang belum tercapai, yaitu program kegiatan Frekuensi pembinaan dan
Bimbingan Kesehatan Gigi kesehatan. Dari 14 sasaran kegiatan pembinaan
hanya terdapat 4 sasaran kegiatan pembinaan yang tercapai dengan
persentase 28,6 %. Sedangkan target pencapaian sasaran kegiatan Frekuensi
pembinaan dan Bimbingan Kesehatan Gigi kesehatan tahun 2019 adalah
75%.

Permasalahan lain yang belum tercapai yaitu Pemberian Imunisasi MR.


Dari 8998 sasaran kegiatan Pemberian Imunisasi MR hanya terdapat 4642
sasaran kegiatan Pemberian Imunisasi MR yang tercapai dengan persentase
51,6 %. Sedangkan target pencapaian sasaran kegiatan Pemberian Imunisasi
MR tahun 2019 adalah 95%.

Dari semua permasalahan yang didapatkan di Puskesmas Pasar Merah


Medan tahun 2019 PHBS rumah tangga menjdi prioritas utama masalah di
Puskesmas Pasar Merah Medan tahun 2019. Hal tersebut dapat disebabkan
karena kurangnya pembinaan PHBS secara menyeluruh kepada masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah Medan. Selain itu, kurangnya
kesadaran masyarakat untuk ber-PHBS dapat menjadi salah satu penyebab
tidak tercapainya target tersebut. Kurangnya dukungan dari perangkat desa

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

235
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
atau wilayah juga dapat menjadi salah satu alasan masyarakat tidak ber-
PHBS.

6.2. Pemecahan Masalah

Beberapa upaya untuk menyelesaikan masalah penyakit Demam


Berdarah antara lain :

1. Pendataan.

Untuk hal ini digunakan indikator PHBS Rumah Tangga.

2. Pelaporan.

Hasil dari pendataan Rumah Tangga yang telah ditemukan di


Puskesmas perlu dilaporkan, guna:

1) Mengetahui Rumah Tangga Ber-PHBS maupun Tidak Ber-PHBS.

2)Menentukan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk


menanggulangi masalah tersebut, baik melalui penyuluhan,
kunjungan rutin dan sebagainya.

3) Menentukan dan menghubungi pihak-pihak terkait yang dapat


dilibatkan atau diikutsertakan dalam upaya penanggulangan
masalah agar terlaksana secara efektif dan efisien.

3. Penanggulangan dan Promosi Kesehatan

Penyuluhan dan penggerakan masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS). Penyuluhan/informasi dilakukan melalui
jalur- jalur informasi yang ada:

 Penyuluhan kelompok: PKK, organisasi sosial masyarakat lain,


kelompok agama, guru, murid sekolah, pengelola tempat
umum/instansi, dll.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

236
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
 Penyuluhan perorangan:

1. Kepada ibu-ibu pengunjung Posyandu

2. Kepada pasien yang berobat ke Puskesmas

3. Kunjungan rumah oleh Kader/petugas Puskesmas

 Penyuluhan melalui media massa: TV, radio, dll (oleh Dinas


Kesehatan Tk. II, I dan pusat). Menggerakkan masyarakat untuk
ber-PHBS yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh kepala
Wilayah setempat.

6.3 Perilku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

6.3.1 Definisi

Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam teori


Benjamin Bloom seorang psikolog di bidang pendidikan, membedakan
adanya tiga bidang perilaku, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kemudian dalam perkembangannya, domain perilaku yang diklasifikasikan
oleh Bloom menjadi tiga tingkat:

1. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia sama dengan atau hasil


tahu seorang terhadap objek yang dimilikinya

2. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau


objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan.

3. Tindakan atau praktik (Practice)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

237
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk
tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang
telah dimiliki

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau


menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri, agar
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.

6.3.2 Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan bagi Individu dan


Keluarga

1. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran, baik


langsung maupun media masa

2. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk


memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya

3. Mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), menuju


keluarga atau rumah tangga sehat

4. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan


bagi keluarga

5. Berperan aktif dalam upaya/kegiatan kesehatan

6.3.3 Sasaran Intervensi dalam Tatanan Rumah Tangga

Sasaran PHBS rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara


keseluruhan dan terbagi dalam:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

238
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
1) Sasaran primer

Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya
atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang
bermasalah)

2) Sasaran sekunder

Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang


bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader,
tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas masyarakat, petugas kesehatan dan

lintas sektor terkait, PKK.

3) Sasaran tersier

Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam


menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan dan kegiatan untuk
tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala
puskesmas, guru, tokoh masyarakat dan lain-lain

6.3.4 Tatanan PHBS

1. Rumah Tangga

2. Sekolah

3. Tempat Kerja

4. Sarana Kesehatan

5. Tempat Tempat Umum.

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam dalam gerakan di masyarakat.
(Depkes RI, 2007).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

239
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
A. Indikator PHBS tatanan rumah tangga

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan


tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya

2. Memberi ASI Eksklusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain.

3. Menimbang bayi dan balita

Menimbang bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau


pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai
umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Dengan demikian dapat
diketahui apakah balita tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui
kelengkapan imunisasi serta bayi yang dicurigai menderita gizi buruk.

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Manfaat mencuci tangan dengan sabuh adalah membunuh kuman


penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera,
disentri, tifus, cacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut, flu
burung atau severe acute respiratory syndrome (SARS) serta tangan
menjadi bersih dan bebas kuman .

5. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk


minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat
dapur, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.

6. Menggunakan jamban sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

240
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
Jamban adalasuatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempatb duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya.

7. Memberantas jentik di rumah

Rumah bebas jenti adalah rumah tangga yangsetelah dilakukan


pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah
mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dam
pemeliharaan tubuh serta mengandung serat yang tinggi.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

Aktifitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang


menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari.

10 . Tidak merokok di dalam rumah

Tidak merokok adalah penduduk sepuluh tahun keatas yang tidak


merokok selama 1 bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan
pasif. Bahaya untuk perokok aktif dan pasif adalah dapat menyebabkan
kerontokan rambut, katarak, kehilangan pendengaran lebih awal, penyakit
paru-paru kronis, merusak gigi, stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi,
kanker rahim dan keguguran.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

241
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
B. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat

Ada banyak manfaat yang kita dapatkan kalau keluarga maupun


masyarakat di sekitar kita mempunyai perilaku hidup bersih yaitu :

1. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat

2. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat

3. Mampu mencegah dan menanggulangi penyakit dan


masalah kesehatan

4. Biaya kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk


keperluan lain

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan


oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai


PHBS di sekolah yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

242
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
8. Membuang sampah pada tempatnya

Manfaat pembinaan PHBS di Sekolah

Terciptanya sekolah terciptanya sekolah yang bersih dan sehat

sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari


berbagai gangguan dan ancaman penyakit.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan


pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif
dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan
penyakit di institusi kesehatan.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai


PHBS di Institusi Kesehatan yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di institusi kesehatan

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan

Institusi Kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh


pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

243
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti rumah sakit, Puskesmas dan
klinik swasta.

Lalu lalang berkumpulnya orang sakit dan sehat di institusi


kesehatan dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung.

Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di institusi


kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di institusi
kesehatan kepada penderita lain atau petugas di institusi kesehatan ini
disebut dengan Infeksi Nosokomial.

Infeksi Nosokomial dapat terjadi karena kurangnya kebersihan


institusi kesehatan atau kurang higienis, tenaga kesehatan yang melakukan
prosedur medis tertentu kurang terampil. Penularan penyakit juga dapat
terjadi karena tidak memadainya fasitftas institusi kesehatan seperti Juga
perilaku dari pasien, petugas kesehatan dan pengunjung seperti membuang
sampah dan meludah sembarangan.Dengan tidak diterapkannya
PerilakuHidup Bersih dari Sehat (PHBS) di institusi Kesehatan dapat
membuat orang sakitbertambah sakit dayangsehatmenjadi sakit.
Berdasarkan data tahun 2004 dan. Departemen Kesehatan, ternyata infeksi
Nosokomial merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi.
Persentase tingkat risiko terjangkitnya Infeksi Nosokomial pada Rumah
Sakit Umum mencapai 93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%.
Antara 1,6-80,8 % merupakan Infeksi Nosokomial pada penyakit saluran
pencernaan.

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan


pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif
dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

244
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
Tujuan PHBS di institusi Kesehatan

 Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi


kesehatan.

 Mencegah terjadinya penularan penyakit di insti¬tusi kesehatan.

 Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Manfaat PHBS di Institusi Kesehatan

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :

• Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi

• kesehatan yang sehat.

• Terhindar dari penularan penyakit.

• Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan

• peningkatan kesehatan pasien.

Bagi Institusi Kesehatan :

• Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.

• Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat


untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan
bagi masyarakat.

Bagi Pemerintah Daerah :

- Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan


kinerja dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

245
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
- Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.

Indikator PHBS di Institusi Kesehatan

Semua PHBS diharapkan dilakukan di Institusi Kesehatan. Namun


demikian, institusi kesehatan teiah masuk kategori Institusi Kesehatan
Sehat, bila pasien, masyarakat pengunjungdan petugasdi institusi kesehatan ;

1. Menggunakan air bersih,

2. Menggunakan jamban.

3. Membuang sampan patla tempatnya,

4. Tidak merokok di institusi kesehatan.

5. Tidak meludah sembarangan.

6. Memberantas Jentik nyamuk.

Dukungan untuk PHBS di Institusi Kesehatan PHBS di Institusi Kesehatan


dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil
keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
sektor terkait.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja

PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para pekerja


agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja

- Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

246
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
- Meningkatkan produktivitas kerja.

- Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

- Menurunkan angka absensi tenaga kerja.

- Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan


kerja.

- Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan


masyarakat.

Indikator
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian,
tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat
pekerja di tempat kerja :

- Tidak merokok di tempat kerja

- Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

- Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil

- Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

- Menggunakan air bersih.

- Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

- Membuang sampah pada tempatnya.

- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

Manfaat PHBS di Tempat Kerja

1. Bagi Pekerja:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

247
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

 Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan


penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.

 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan


taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.

2. Bagi Masyarakat

 Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar


tempat kerja.

 Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan


oleh tempat kerja setempat.

3. Bagi Tempat Kerja :

 Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif


terhadap pencapaian target dan tujuan.

 Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

 Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

4. Bagi Pemeinerintah Provinsi dan Kahupaten/Kota :

 Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra


pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk


peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah
kesehatan.

 Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam


pembinaan PHBS.

 Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat


Kerja.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

248
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
 Dukungan buku panduan dan media promosi.

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Umum

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan


masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau
dan mapu untuk mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum sehat.

Adapun yang dimaksud dengan tempat-tempat umum adalah sarana


yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata,
transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olah raga, rekreasi dan
sarana social lainnya.

Tujuan :

1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di


tempat-tempat umum.

2. Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat


perbelanjaan, rumah makan, tempat ibadah dan angkatan-angkatan

Sasaran PHBS di Tempat-tempat Umum :

 masyarakat pengunjung/pembeli

 pedagang

 petugas kebersihan, keamanan pasar

 konsumen

 pengelola (pramusaji)

 jamaah

 pemelihara/pengelola tempat ibadah

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

249
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
 remaja tempat ibadah

 penumpang

 awak angkutan umum

 pengelola angkutan umum

Indikator PHBS di Tempat-tempat Umum meliputi:

a. PHBS di pasar

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di pasar

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

b. PHBS di Tempat Ibadah

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di tempat ibadah

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

250
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
c. PHBS di Rumah Makan

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5. Tidak merokok di rumah makan

6. Menutup makanan dan minuman

7. Tidak meludah sembarangan

8. Memberantas jentik nyamuk

d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal


Laut, dll)

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Tidak merokok di angkutan umum

4. Tidak meludah sembarangan

Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum

Bagi Masyarakat :

 Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit

 Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu


mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

Bagi Tempat Umum:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

251
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
 Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi bersih,
indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.

 Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai


akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat
umum.

Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :

 Peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja


dan citra pemerintah kabupaten/kota yang baik.

 Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain


dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

252
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS PASAR MERAH
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kegiatan pada Puskesmas Pasar Merah Medan yang dimulai pada tanggal
11 Maret 2019 sampai 28 Maret 2019, maka hasil kesimpulan yang didapat :

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rumah tangga belum
mencapai target (52,63%) terutama indikator 4 yaitu mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun sebanyak 68%, indikator 8 yaitu
makan buah dan sayur setiap hari sebanyak 68%, dan indikator 10
yaitu tidak merokok di dalam rumah sebanyak 70%. Disebabkan
kurangnya kepedulian masyarakat tentang pentingnya PHBS dan
kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.

7.2 Saran

1. Peran aktif tenaga kesehatan, kader, kepala lingkungan dan tokoh


masyarakat di daerah Puskesmas Pasar Merah Medan untuk
melakukan promosi kesehatan mengenai PHBS.
2. Peran aktif tenaga kesehatan, kader, kepala lingkungan dan tokoh
masyarakat di daerah Puskesmas Pasar Merah Medan untuk
memberikan edukasi tentang pentingnya penerapan PHBS.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
11 Maret 2019 s/d 28 Maret 2019

253

Anda mungkin juga menyukai