Anda di halaman 1dari 5

Enrico Bayu Dwi Putra 0701516008 HKI II

ANALISIS KASUS SENGKETA RAHASIA DAGANG ANTARA PT BASUKI


PRATAMA ENGINERING (PENGGUGAT) DENGAN PT HITACHI CONSTRUCTION
MACHINERY INDONESIA (TERGUGAT)

ISSUE :

PT. Hitachi Contruction Marchinery Indonesia telah menggunakan metode produksi dan
penjualan mesin boiler tanpa izin dari PT. Basuki selaku pemegang hak rahasia dagang.

FACT :

- Bahwa Penggugat merupakan perusahaan nasional yangberdiri sejak tahun 1981 dan
bergerak dalam bidang produksi mesin-mesin industri, dengan produksi awal, Mesin
Pengering Kayu (Kiln Drying System)
- Seiring dengan perkembangan usahanya, Penggugat tidak hanya memproduksi Mesin
Pengering Kayu tetapi juga mulai memproduksi Mesin Boiler, setidak-tidaknya sejak
tahun 1991, menggunakan teknologi sederhana yaitu menggunakan bahan bakar kayu
- Bahwa Penggugat senantiasa melakukan pengembangan-pengembangan dan inovasi-
inovasi pada metode produksi Mesin Boiler untuk meningkatkan efektifitas dan juga
untuk efisiensi penggunaan bahan bakar. Sebagai contoh, melalui serangkaian penelitian
dan riset, Penggugat telah mencoba menggunakanbahan bakar yang paling sederhana
yaitu kayu, kemudian minyak, dan akhirnya batu bara sebagai bahan bakar paling efisien
untuk saat ini. Perkembangan dan inovasi dalam metode produksi mesin boiler ini
dilakukan oleh Penggugat selain agar hasil produksi dari mesin boiler efektif dan efisien,
sehingga memiliki daya saing tinggi dalam pasar dalam negeri maupun luar negeri juga
untuk membuat dan menemukan spesifikasi yang tepat yang sesuai untuk setiap mesin
boiler yang diproduksi oleh perusahaan Penggugat.
- Bahwa sejak diberikannya ijin industri Mesin Boiler dari Departemen Perindustrian 12
(dua belas) tahun yang lalu, yaitu tahun 1996 produksi mesin boiler menjadi fokus ulama
perusahaan Penggugat, terlebih perusahaan Penggugat telah dicanangkan sebagai salah
satu industri nasional strategis oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, yaitu H.M.
Soeharto
Enrico Bayu Dwi Putra 0701516008 HKI II

- Bahwa PT. Basuki telah mendapat ijin resmi dari pemerintah Indonesia sebagai produsen
yang memproduksi mesin boiler
- Bahwa sebagai perusahaan industri nasional strategis, perusahaan Penggugat menyadari
bahwa potensi sumber daya manusia nasional Indonesia sangat baik. Untuk itu,
perusahaan Penggugat tidak ragu untuk mempekerjakan dan melibatkan anak-anak
bangsa untuk dididik dan dilibatkan dalam proses produksi mesin-mesin oleh perusahaan
Penggugat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah mayoritas karyawan perusahaan Penggugat,
baik dalam tingkat produksi maupun manajerial adalah Warga Negara Indonesia, yaitu:
 Calvin Jonathan Barus/Tergugat IV;
 Faozan/Tergugat V;
 Yoshapat Widiastanto/Tergugat VI;
 Agus Riyanto/Tergugat VII;
 Aries Sasangka Adi/Tergugat VIII;
 Muhammad Syukri/Tergugat IX;
 Roland Pakpahan/Tergugat X;
- Bahwa Tergugat IV sampai dengan Tergugat X merupakan ekskaryawan perusahaan
Penggugat
- Bahwa Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII, Tergugat IX
secara bersama-sama dengan Tergugat X yang pada saat mulai bekerja di perusahaan
Penggugat belum memiliki keahlian/ketrampilan khusus untuk membuat atau melakukan
metode produksi dan/atau metode penjualan "Mesin Boiler", Para Tergugat baru memiliki
keahlian/ketrampilan khusus untuk membuat bagian-bagian yang mendukung produksi
"Mesin Boiler" setelah Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat
VIII, Tergugat IX dan Tergugat X bekerja di perusahaan Penggugat dan diberikan
pelatihan maupun penugasan atau penelitian di perusahaan Penggugat.
- Bahwa ternyata. Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI, Tergugat VII, Tergugat VIII,
Tergugat IX dan/atau Tergugat X telah mengungkapkan kepada Tergugat I celak biru
yang memual metode produksi dan/atau metode penjualan "Mesin Boiler" yang
merupakan rahasia dagang Penggugat
- Hal ini diketahui bahwa Tergugat I sebagai perusahaan penanaman modal asing dan
bergerak dalam bidang produksi mesin-mesin eskavator (Bukti P-5) sekitar 3 (tiga)
Enrico Bayu Dwi Putra 0701516008 HKI II

sampai dengan 5 (lima) tahun yang lalu mulai memproduksi Mesin Boiler dan
menggunakan metode produksi dan metode penjualan milik Penggugat yang selama ini
menjadi rahasia dagang Penggugat.
- Bahwa atas tindakan pelanggaran hak rahasia dagang "Mesin Boiler" milik Penggugat
yang dilakukan Para Tergugat, maka Penggugat berhak menuntut ganti kerugian secara
material dan immaterial kepada Para Tergugat ( Pasal 11 ayat 4 UU Rahasia Dagang)
baik secara sendiri- sendiri atau secara tanggung-renteng Kerugian materiil sebesar Rp
27.717.253.471,286 (dua puluh tujuh milyar tujuh ratus tujuh belas juta dua ratus lima
puluh tiga ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah dua ratus delapan puluh enam rupiah)
- Dalam pertimbangannya hakim berpendapat bahwa dalil Penggugat telah membuktikan
bahwa Penggugat adalah sebagai produsen yang memproduksi mesin boiler sejak tahun
1996 dan telah mendapat ijin resmi dari Pemerintah Indonesia dan ternyata Tergugat juga
tidak menyangkal pernyataan Penggugat.
- Dalam pertimbangannya, hakim telah mempertimbangkan mengenai Tergugat yang tidak
menyangkal pernyataan Penggugat. Dimana Penggugat menyatakan sebagai produsen
yang memproduksi mesin boiler sejak tahun 1996 dan telah mendapat ijin dari
Pemerintah Indonesia dengan demikian dalil Penggugat sebagai produsen mesin boiler
tersebut adalah benar adanya.
- Dalam pertimbangannya, hakim telah mempertimbangkan mengenai bukti-bukti yang
telah diajukan oleh Penggugat sebagai produsen yang memproduksi mesin boiler dan
telah mendapatkan ijin resmi dari Pemerintah Indonesia.
- Dalam pertimbangannya hakim telah mempertimbangkan mengenai Tergugat yang
dengan sengaja mengungkapkan dan menggunakan rahasia dagang metode produksi
mesin boiler secara tanpa izin dan tanpa hak dari Penggugat sejak tahun 2006. Hal
tersebut didukung dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Tergugat dan Penggugat.
Enrico Bayu Dwi Putra 0701516008 HKI II

RULES :

- Pasal 1 ayat (1) UU Rahasia Dagang


- Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Rahasia Dagang
- Pasal 14 UU Rahasia Dagang

ANALISIS :

Pertimbangan hakim juga telah sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) UU Rahasia Dagang. Dimana
dalam Pasal 1 ayat (1) UU Rahasia Dagang dijelaskan jika rahasia dagang adalah informasi yang
tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, dan Rahasia Dagang meliputi
metode produksi atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Pertimbangan hakim juga telah sesuai
dengan Pasal 3 ayat (3) UU Rahasia dagang. Dimana dalam Pasal 3 ayat (3) UU Rahasia Dagang
dijelaskan jika informasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila sifat kerahasiaan informasi
tersebut digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat
meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Bahwa pertimbangan hakim telah sesuai dengan
Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Rahasia Dagang yaitu bahwa informasi tersebut bersifat rahasia
dan dianggap memiliki nilai ekonomis atau mendatangkan keuntungan bagi kegiatan usahanya.
Dalam pertimbangannya hakim berpendapat bahwa dalil Penggugat telah membuktikan bahwa
Tergugat telah melakukan pelanggaran rahasia dagang. Terkait dengan pertimbangan tersebut,
dalam Pasal 14 UU Rahasia Dagang menyatakan bahwa seseorang dianggap melanggar rahasia
dagang pihak lain apabila ia memperoleh atau menguasai rahasia dagang tersebut dengan cara
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan hakim
juga telah sesuai dengan Pasal 14 UU Rahasia Dagang. Dimana dalam Pasal 14 UU Rahasia
Dagang dijelaskan jika seseorang dianggap melanggar rahasia dagang pihak lain apabila ia
memperoleh atau menguasai rahasia dagang tersebut dengan cara yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh Tergugat, ternyata
Tergugat-I memproduksi mesin boiler di Indonesia pada tahun 2006 dengan memperhatikan
bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat tentang perbandingan visualisai desain mesin boiler
yang diproduksi Penggugat dengan mesin boiler yang diproduksi oleh Tergugat-I, dalam
Enrico Bayu Dwi Putra 0701516008 HKI II

rangkaian visualisasi tersebut nampak kemiripan/kesamaan antara kedua produk dimaksud.


Selain itu, terdapat suatu rangkaian peristiwa yang saling berkaitan antara satu peristiwa dan
peristiwa lainnya dengan diproduksinya mesin boiler oleh TergugatI yang memiliki kemiripan/
kesamaan dengan mesin boiler yang diproduksi oleh Penggugat. Dari pembahasan kategori di
atas, bahwa hakim dalam mempertimbangkan telah sesuai dengan Pasal 14 Undang-Undang
Rahasia Dagang yaitu bahwa apabila seseorang dianggap melanggar rahasia dagang pihak lain
apabila ia memperoleh atau menguasai rahasia dagang dengan cara yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

CONCLUSION :

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum dari hakim yang tercantum dalam Putusan


Nomor dapat diketahui bahwa pertimbanganpertimbangan hukum dari hakim Pengadilan Negeri
Bekasi Nomor 280/Pdt.G/2008/PN.Bks tentang Rahasia Dagang terhadap unsur: (a) informasi
yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis telah sesuai dengan Pasal 1
ayat (1) Undang-Undang Rahasia Dagang Nomor 30 Tahun 2000 (b) mempunyai nilai ekonomi
karena berguna dalam kegiatan usaha telah sesuai dengan Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang
Rahasia Dagang Nomor 30 Tahun 2000 (c) dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang
telah sesuai dengan Pasal 3 ayat (4) Undang-Undang Rahasia Dagang Nomor 30 Tahun 2000 (d)
pelanggaran terhadap rahasia dagang telah sesuai dengan Pasal 14 Undang-Undang Rahasia
Dagang Nomor 30 Tahun 2000.

Anda mungkin juga menyukai