DISUSUN OLEH:
NAMA : Renhard Fransiskho Soloti
Kelas : BT 01/A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
1. Apa yang dimaksud dengan produk hukum daerah ?
Jawab :
Merupakan sebuah instrumen regulasi yang harus terintegrasi dengan sistem otonomi
daerah. Produk hukum daerah adalah produk hukum berbentuk peraturan meliputi Perda
atau nama lainnya, Perkada, Peraturan DPRD dan berbentuk keputusan meliputi
Keputusan Kepala Daerah, Keputusan DPRD, Keputusan Pimpinan DPRD dan
Keputusan Badan Kehormatan DPRD
2. Apa asas yang harus dimiliki dalam membuat produk hukum daerah ?
Jawab :
Asas itu antara lain kejelasan tujuan, kelembagaan, kesesuaian antara jenis tingkatan dan
materi pembuatan. Produk hukum harus dilaksanakan, memperhatikan kedayagunaan dan
kehasilgunaan, kejelasan rumusan dan keterbukaan.
3. Apa yang dimaksud dengan tertib regulasi dalam pembentukan produk hukum
daerah ?
Jawab :
Tertib regulasi adalah suatu proses membuat produk hukum yang baik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum yang terdiri dari unsur tertib
kewenangan, tertib prosedur, tertib substansi dan tertib implementasi.
4. Produk hukum harus bermuatan berkualitas dan efektif , apa maksud dari
pernyataan tersebut ?
Jawab :
Produk hukum daerah yang berkua- litas dimaknai bahwa produk hukum tersebut secara
materi muatan dan teknis penyusunan sesuai dengan peraturan perundang- undangan,
dapat menyelesaikan masalah dan menjawab kebutuhan masyarakat. Sedangkan produk
hukum daerah yang efektif dimaknai bahwa produk hukum yang dibuat tidak selesai
begitu saja pada saat ditetapkan, melainkan produk hukum tersebut sesuai dengan
kebutuhan, berlaku tepat guna atau berhasil guna atau tepat sasaran atau tercapai
tujuannyadan pada tataran pelak- sanaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat
5. Mengapa pemahaman akan tertib regulasi dianggap penting dalam membuat
produk hukum ?
Jawab :
Pemahaman tertib regulasi sangat dibutuhkan oleh para pembentuk produk hukum
daerah. Hal ini dilatarbelakangi ba- nyak bermunculannya produk hukum yang tidak
sesuai baik secara kewenangan, pro- sedur, substansi dan implementasi dengan peraturan
perundang-undangan.
12. Apa dasar hukum yang harus di perhatikan dalam kaitan prosedur pembentukan
produk hukum ?
Jawab :
Pembentukan produk hukum daerah harus mengikuti prosedur yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
15. Pembentukan hukum peraturan di tingkat daerah pada prinsipnya mengikuti pola
di tingkat pusat. Apa saja proses pembentukan peraturan daerah ?
Jawab :
Proses pembentukan Peraturan Da- erah sesuai dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Pe- raturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Penyusunan
c. Pembahasan
d. Evaluasi Peraturan Daerah
e. Pemberian Nomor Register
f. Penetapan/Pengesahan
g. Pengundangan
h. Penyebarluasan
17. Menurut Satjipto Raharjo hukum berhadapan dengan masalah politik hukum
karena adanya keharusan menentukan suatu pilihan menentukan mengenai
tujuan /cara yaang akan di capai pada tujuan tersebut. Apa yang di maksud dengan
politik hukum ?
Jawab :
Latief Fariqun mengatakan politik hukum adalah kebijakan negara dibidang hukum
yang telah, sedang dan akan berlaku yang bersumber dari nilai-nilai dalam
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam kehidupan negara yang
mencakup kebijakan peraturan perundang- undangan, putusan hakim, kebijakan
terhadap hukum tidak tertulis, isi hukum, penerapan dan penegakan hukum
18. Menurut Bagir, Mannapolitik hukum ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat
temporer, apa maksud dari pernyataan tersebut ?
Jawab :
Bersifat Tetap :Politik hukum yang tetap adalah yang berkaitan dengan sikap.
Bersifat Temporer : Politik hukum temporer adalah ke- bijakan yang ditetapkan dari
waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan. Termasuk dalam kategori ini misalnya
penentuan prioritas pembentukan Peraturan Daerah, pembaharuan peraturan
perundang-udangan yang menunjang pembangunan nasional dan sebagainya.
19. Apa saja yang termasuk bagian/contoh dari Mannapolitik hukum yang bersifat
tetap ?
Jawab :
a. Ada satu kesatuan sistem hukum Indonesia;
b. Sistem hukum nasional dibangun berdasarkan dan untuk memperkokoh sendi-
sendi Pancasila dan UUD 1945
c. Tidak ada hukum yang memberikan hak- hak istimewa pada warga negara tertentu
berdasarkan suku, ras atau agama. Kalaupun ada perbedaan semata-mata didasarkan
pada kepentingan nasional dalam rangka kesatuan dan persatuan bangsa;
d. Pembentukan hukum memperhatikan kemajemukan masyarakat;
e. Hukum adat dan hukum tidak tertulis lainnya diakui sebagai subsistem hukum
nasional sepanjang nyata-nyata hidup dan dipertahankan dalam pergaulan
masyarakat;
f. Pembentukan hukum sepenuhnya didasarkan pada partisipasi masyarakat;
g. Hukum dibentuk dan ditegakkan demi kesejahteraan umum (keadilan sosial bagi
seluruh rakyat), terwujudnya masyarakat Indonesia yang demokratis dan mandiri
serta terlaksananya negara berdasarkan atas hukum dan berkonstitusi.
20. Apa saja yang dapat mempengaruhi politik hukum ditinjau dari segi sosiologis ?
Jawab :
Secara sosiologis, politik hukum dipengaruhi corak dan tingkat perkembangan
masyarakat. Politik hukum pada masyarakat yang relatif homogen di bidang politik,
ekonomi dan sosial budaya seharusnya berbeda dengan politik hukum pada masyarakat
majemuk yang di dalamnya terdapat politik hukum yang serba menyamakan sehingga
menimbulkan masalah politik, ekonomi, maupun sosial.
24. Menurut Zudan Arif ada beberapa dasar yang harus diperhatikan dalam membuat
membentuk perda, apa sajakah yang dimaksud ?
Jawab :
a. Dalam setiap Peraturan Daerah harus dapat ditunjukkan secara jelas Peraturan tertentu
yang menjadi landasannya / dasarnya (dasar hukum);
b. Hanya Peraturan yang sederajat atau lebih tinggi yang dapat dijadikan dasar hukum
terbentuknya Peraturan Daerah.
c. Peraturan yang sederajat atau yang lebih tinggi dapat menghapuskan kekuatan
mengikat dari Peraturan lain yang se- derajat atau yang lebih rendah.
d. Pentingnya kesesuaian antara jenis produk hukum dan materi muatan dari produk
hukum tersebut.
25. Apa saja asas yang dapat dijadikan patokan universal dalam membuat berbagai
peraturan termasuk peraturan daerah ?
Jawab :
ada 3 yaitu :
1. Asas Pembentukan Perundang-undangan
2. Asas Khusus yang harus terkandung dalam materi muatan peraturan perundang-
undangan
3. Asas lain yang sesuai dengan bidang hukum peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan misalnya, Asas dalam hukum pidana, Asas dalam hukum perdata, dan asas
umum pemerintahan yang layak
27. Apa saja yang termasuk dalam Asas khusus yang harus terkandung dalam materi
muatan peraturan perundang-undangan ?
Jawab :
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, meliputi:
1.Asas pengayoman
2. Asas kemanusiaan
3. Asas kebangsaan
4. Asas kekeluargaan
5. Asas kenusantaraan
6. Asas Bhineka Tunggal Ika
7. Asas keadilan
8. Asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
9. Asas ketertiban dan kepastian hukum
10. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
28. Dalam mewujudkan tertib regulasi produk hukum daerah diperlukan suatu
management hukum yang baik. Apa yang dimaksud dengan managemen hukum ?
Jawab :
Managemen Hukum adalah proses dari awal pembentukan produk hukum sampai pada ta
taran implementasi, hal ini diartikan ketika produk hukum daerah itu selesai dibuat maka
harus dapat diimplementasikan.
30. Apa saja unsur yang harus diperhatikan dalam tertib implementasi ?
Jawab :
1.Aparatur (man)
= yaitu adanya aparat/personil yang memadai untuk melaksanakan produk hukum daerah
dengan dibekali oleh kompetensi dasar dan pemahaman substansi.
2.Anggaran (money)
= Yaitu ketersediaan dukungan anggaran.
3.Alat/bahan (material)
= yaitu ketersediaan bahan pendukung dalam hal ini lahirnya produk hukum sebagai
dasar dalam bekerja telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
4. Tata Cara (Methode)
= Yaitu mekanisme tata cara pelaksanaan (prosedur). Tataran implementasi dapat
berjalan efektif apabila mengikuti tata cara yang berlaku sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.