Anda di halaman 1dari 5

Kisi-Kisi

1. Jelaskan dan terangkan :


a. Pembidangan hukum menurut bentuknya dan sifatnya
 Pembidangan hukum menurut :
 Bentuk nya
- Hukum Tertulis = hukum yang dicatatkan dan didaftarkan secara resmi yang
menjadi panduan bagi hukum perundang-undangan.
- Hukum Tidak Tertulis = hukum yang masih berlaku di masyarakat dan masih
dipercayai serta ditaati oleh masyarakat, biasa disebut Hukum Kebiasaan.
 Sifat nya
- Hukum yang Memaksa = Hukum yang bersifat mengikat dan dalam keadaan
apapun dapat memaksa apapun untuk mengikutinya.
- Hukum yang Mengatur = Hukum yang dikesampingkan apabila pihak-pihak
bersangkutan sudah memiliki peraturannya sendiri yang dibuat dalam
perjanjian.

b. Pengertian ingkar janji (wanprestasi) dan perbuatan melawan hukum


 Pengertian ingkar janji (wanprestasi) dan PMH
 Ingkar janji (wanprestasi) = Tindakan pelanggaran perjanjian antar pihak yang
berbentuk tidak terlaksananya suatu prestasi yang diakibatkan dari adanya
kesalahan/kelalaian dari pihak debitur, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Diatur dalam Pasal 1338 KUHPer, dengan konsekensi seperti Pasal 1243
KUHPer.
 Perbuatan Melawan Hukum (PMH) = Perbuatan yang melanggar hak subyektif
orang lain atau yang bertentangan dengan kewajiban hukum dari si pembuat yang
telah diatur dalam UU, yang menimbulkan kerugian dan korbannya dapat
menuntut penggantian kerugian tersebut.
Pasal 1365 KUHPerdata, “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”
2. Jelaskan dan terangkan :
a. Bagaimana politik peningkatan perlindungan serta kesejahteraan sosial di indonesia
saat ini

Situasi politik yang berkaitan dengan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan
sosial di Indonesia, diantaranya yaitu:

Program Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk


meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial. Salah satu program yang
mencolok adalah Kartu Prakerja, yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan
bantuan finansial kepada masyarakat yang membutuhkan agar mereka dapat
meningkatkan keterampilan mereka dan meningkatkan peluang kerja.

Kesejahteraan Sosial: Program-program bantuan sosial seperti Program Keluarga


Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) terus berlanjut untuk
memberikan dukungan keuangan bagi keluarga yang kurang mampu. Pemerintah juga
memiliki program-program kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan Lingkungan: Perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam


menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial. Pemerintah
berkomitmen untuk melindungi sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif
perubahan iklim.

Peran Lembaga Non-Pemerintah: Berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dan


lembaga swadaya masyarakat (LSM) turut berperan dalam meningkatkan
perlindungan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Mereka terlibat dalam berbagai
proyek dan program untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Tantangan: Meskipun ada upaya yang signifikan untuk meningkatkan perlindungan


dan kesejahteraan sosial, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, seperti
kesenjangan ekonomi, akses yang tidak merata ke layanan sosial, dan isu-isu sosial
lainnya. Koordinasi antara berbagai lembaga dan pihak terkait adalah kunci dalam
mengatasi tantangan ini.

b. Apa saja asas-asas JAMSOSNAS yang saudara ketahui


 Asas JAMSOSNAS
 Asas Saling Menolong (gotong royong) = peserta yang lebih kaya akan
membantu peserta yang kurang mampu, - yang mempunyai risiko kecil
membantu yang mempunyai risiko besar.
 Asas Kepesertaan Wajib = seluruh penduduk Indonesia secara bertahap akan
diwajibkan untuk berpartisipasi dalam program Jamsosnas.
 Asas Dana Amanah = dana yang dikumpulkan akan dikelola oleh beberapa
Badan Pengelola Jamsosnas dalam sebuah dana amanah yang akan
dipergunakan semaksimal mugnkin untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh
peserta.
 Asas Nirlaba = Dana amanah harus bersifat nirlaba dan dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan jaminan sosial seluruh peserta.
 Asas Keterbukaan, Pengurangan Risiko, Akuntabilitas, Efisiensi, dan
Efektivitas sebagai dasar pengelolaan program Jamsosnas.
 Asas Portabilitas = Ketersediaan peserta untuk terus menjadi anggota program
Jamsosnas dan terus menerima manfaat tanpa melihat besar pendapatan, status
kerja peserta, status keluarga peserta sepanjang memenuhi kriteria tertulis.

3. Jelaskan dan terangkan :


a. Apa yang dimaksud dengan hubungan industrial menurut UU Cipta kerja (Omnibus
Law)
 Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Apa yang dimaksud perundingan bipartit, dan dimana diatur?
 Pasal 1 angka 10 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, perundingan bipartit adalah perundingan antara
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha untuk
menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.

Penyelesaian perkara melalui perundingan bipartit bisa dilihat ketentuannya di


UU No. 2 Tahun 2004 Pasal 3, Bab II – Bagian Kesatu Pasal 6 – Pasal 8

4. Jelaskan dan terangkan yang dimaksud dengan :


a. Politik hukum

Definisi politik hukum menurut Moh. Mahfud MD adalah legal policy yang akan atau
telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah Indonesia. Legal policy mengenai
pembangunan hukum yang berintikan pembuatan dan pembaruan terhadap materi-
materi hukum agar sesuai dengan kebutuhan.
Jadi tujuan politik hukum yaitu:
1). Sebagai suatu alat atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah
untuk menciptakan suatu sistem hukum nasional yang dikehendaki.
2). Dengan sistem hukum nasional itu akan diwujudkan cita-cita Bangsa Indonesia
yang lebih besar.

b. Politik hukum pidana


 Pengertian politik hukum pidana menurut Sudarto adalah kehendak nasional untuk
menciptakan hukum pidana yang sesuai dengan aspirasi dan tata nilai yang
bersumber dari bangsa Indonesia.
 Salah satu fungsi penting hukum pidana, yakni memberikan dasar legitimasi bagi
tindakan yang represif negara terhadap seseorang atau kelompok orang yang
melakukan perbuatan yang dirumuskan sebagai tindak pidana

5. Jelaskan dan terangkanlah, apakah suatu kebijakan yang diambil seorang pejabat dalam
mengelola negara dapat dipidana?
 Menurut beberapa pakar ahli hukum administrasi negara mengatakan bahwa
Keputusan Pejabat Negara baik dalam rangka “beleid” atau “diskresi” tidak dapat
dilarikan ke ranah pidana, bahkan meskipun terjadi suatu penyimpangan
administratif. Namun terdapat beberapa pandangan berbeda mengenai hal tersebut.
 Pertama, para pejabat memiliki kewenangan dalam mengelola negara karena
memang wewenang tersebut diberikan secara sah melalui cara atribusi, delegasi, dan
mandat yang memang para pejabat terkait tidak dapat menolak pemberian
wewenang tersebut. Namun adanya pemberian wewenang tersebut dapat dikenai
tindak pidana apabila memang TERBUKTI terjadi adanya suatu penyalahgunaan
wewenang oleh para pejabat terkait.
 Bentuk penyalahgunaan wewenang tersebut lah yang sering dipergunakan para
pejabat untuk melakukan kriminalisasi dalam tugasnya, seperti korupsi, penggelapan
dana, dll.
 Jadi, pada dasarnya kesalahan administrasi dalam suatu kebijakan pejabat tidak perlu
dipertanggungjawabkan secara pidana. Namun jika kesalahan tersebut dilakukan
dengan sengaja dan bertujuan untuk memperkaya diri si pejabat maka disitulah
korupsi terjadi. Namun terdapat batasan tanggungjawab pidana dalam penyelesaian
hal tersebut yang terbagi menjadi Tanggungjawab pejabat dan Tanggungjawab
pribadi yang akan membedakan dalam pemberian konsekuensi hukuman dalam
kaitannya dengan tanggungjawab pidana, tanggungjawab perdata, serta
tanggungjawab TUN.

Anda mungkin juga menyukai