Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Contract Drafting
Dosen Pengampu : Sari Nurhidayati S.H., M.Kn.
Disusun Oleh :
Parid 330200200137
PROGRAM STUDI
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2023
I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Contract
Drafting dalam membuat makalah yang berjudul “Tata Susunan Norma-norma
Hukum Negara RI” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Contract Drafting
yang di bimbing oleh Ibu Sari Nurhidayati S.H., M.Kn. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis
tentang Tata Susunan Norma-norma Hukum Negara RI
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II.................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Pengertian dan Kedudukan Tata Susunan Norma Hukum RI........................2
B. Fungsi dari Tata Susunan Norma Hukum RI..................................................3
C. Sejarah Norma Hukum Di Indonesia.............................................................4
BAB III................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
II
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengundangan dan penyebarluasan perundang-
undangan?
2. Bagaimana proses pengundangan dan penyebarluasan perundang-
undangan?
3. Bagaimana Sejarah Norma Hukum Di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Kedudukan Tata Susunan
Norma Hukunm RI
2. Untuk Mengetahui Fungsi dari Tata Susunan Norma Hukum RI
3. Untuk Mengetahui Sejarah Norma Hukum Di Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengesahan Perundang-undangan
Setelah suatu rancangan undang-undang itu dibahas, tahap
selanjutnya adalah pengesahan. Dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan disebutkan:
Bagian Kesatu:
Pengesahan dan Pengundangan Undang-Undang
Pasal 2
1) Rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan Presiden, disampaikan oleh Pimpinan Dewan
Perwakilan Rakyat kepada Presiden untuk disahkan menjadi
Undang-Undang.
2) Penyampaian rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.
Pasal 3
Menteri Sekretaris Negara melakukan penyiapan naskah rancangan
undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) guna
disahkan oleh Presiden.
Pasal 4
2
Menteri Sekretaris Negara, dan selanjutnya disampaikan kepada
Menteri untuk diundangkan.
Suatu peraturan perundang-undangan yang sudah disahkan atau
ditetapkan baru dapat berlaku mengikat umum apabila peraturan perundang-
undangan tersebut diundangkan dalam Lembaran Negara atau diumumkan
dalam suatu Berita Negara.
Tahap Pengundangan sangatlah penting bagi sebuah peraturan
perundang-undangan, karena dengan adanya pengundangan ini sebuah
peraturan perundang-undangan mempunyai daya ikat atau kekuatan hukum
tetap dan dapat dilaksanakan. Landasan bagi perlunya suatu pengundangan
adalah teori fictie hukum: een ieder wordt geacth de wet te kennen (setiap
orang dianggap mengetahui undang-undang) atau ignoratia iuris neminen
excusat/ignorance of the low (ketidaktahuan seseorang terhadap undang-
undang tidak dimaafkan), ialah karena undang-undang dibentuk oleh wakil-
wakil rakyat, maka rakyat dianggap mengetahui undang-undang.
Pengundangan adalah penempatan peraturan perundang-undangan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah. Istilah
Pengundangan atau Afkondiging atau Promulgation dapat berarti
juga Publicate atau Publication. Yang di maksud pengundangan di sini ialah
pemberitahuan secara formal suatu peraturan Negara dengan
penempatannya dalam suatu penerbitan resmi yang khusus untuk maksud itu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan pengundangan, maka:
3
a) Agar secara formal setiap orang dapat dianggap mengenali peraturan
negara;
Penyebarluasan.
c) Lembaran Daerah;
d) Berita Daerah.
Undang;
2. Peraturan Pemerintah;
Republik Indonesia;
Republik Indonesia.
6
Sehubungan dengan itu daya ikat ada 3 macam:
diundangkan, maka dalam hal ini peraturan tersebut mempunyai daya ikat
c. Berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku surut sampai tanggal yang
tertentu
akan tetapi dalam hal-hal tertentu ia mempunyai daya ikat yang berlaku
surut sampai tanggal yang ditetapkan tadi. Apabila suatu peraturan tersebut
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Norma adalah aturan yang ditaati seseorang dengan orang lain atau dengan
lingkungannya. Istilah norma berasal dari bahasa Belanda, yang berarti pedoman
atau Dalam proses perkembangannya, norma itu ibarat acuan bagi seseorang.
berperilaku dalam masyarakat. Pada hakikatnya norma adalah suatu peraturan
yang ditaati oleh setiap orang. Istilah hukum Indonesia sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk menyebut sistem standar yang berlaku di Indonesia.
Menurut Adolf Merkl, suatu norma hukum ke atas sumbernya dan berdasarkan
pada norma yang terletak darinya, namun ke bawah, juga merupakan dasar norma
hukum yang terletak di tempat tersebut. suatu cara dimana suatu norma hukum
mempunyai jangka waktu relatif . Sebab lamanya berlakunya suatu norma hukum
dari norma hukum yang berada di atasnya.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Resi Anisa, Wendi Maulan, Windy Nur Fitriani. (2021) Tata Susunan
Norma Hukum. Jurnal UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 1-2.