Oleh
ANGGRI LUKMAN DJATTA
NIM C2157201078
Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “Mekanisme Pembuatan Peraturan Perundang-
Undangan Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
BAB II .....................................................................................................................4
PEMBAHASAN .....................................................................................................4
A. MEKANISME PEMBUATAN UUD 1945 .................................................4
B. SARAN ........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang adalah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
bersama dengan badan legislatif yang bersifat memaksa dan mengikat seluruh
anggota masyarakat tempatnya diterapkan. Pembuatan Undang-Undang Dan
Peraturan Negara ditujukan untuk Menyajikan Kepastian Hukum Bagi Seluruh
Warga Negara, Menyajikan Perlindungan Dan Jaminan Atas Terpenuhi Hak-Hak
Seluruh Warga Negara, Menyajikan Dan Meningkatkan Rasa Keadilan Bagi
Seluruh Warga Negara, Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara serta Menciptakan Ketertiban Dan Kenyamanan Di Tengah Masyarakat
B. RUMUSAN MASALAH
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas
dalam makalah adalah bagiamana Tata urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia dibuat dan bagaimana mekanismenya .
C. TUJUAN PENULISAN
• Bertujuan agar pembaca memahami bagiamana Tata urutan Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia.
• bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana
proses pembuatan Perundang-undangan di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
MPR berhak mengubah dan menetapkan UUD ini sesuai pasal 3 ayat (1)
UUD 1945. Saat ini telah dilakukan empat kali perubahan terhadap UUD 1945.
Tata cara perubahannya diatur dalam pasal 37 UUD 1945 yang berbunyi:
Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam
sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
5
Berdasarkan UUD 1945 pasal 22 ayat (1, 2, dan 3), Perppu memuat ketentuan
berikut ini :
1. Presiden berhak mengeluarkan Perppu dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa.
2. Perppu harus mendapat persetujuan DPR dalam masa persidangan berikutnya.
3. Apabila Perppu tidak mendapat persetujuan DPR, maka Perppu harus dicabut.
6
Contoh Perppu yang dijadikan undang-undang, antara lain Perpu No. 1 Tahun
1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang demokratis
bagi seluruh warga negara. Dengan kata lain, negara yang memilih demokrasi
sebagai sistem ketatanegaraannya, maka konstitusi merupakan aturan yang dapat
menjamin terwujudnya demokrasi di negara tersebut sehingga melahirkan
kekuasaan atau pemerintahan yang demokratis pula. Kekuasaan yang demokratis
dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi perlu dikawal oleh masyarakat
sebagai pemegang kedaulatan.
B. SARAN
Agar nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan tidak diselewengkan, maka
partisipasi warga negara dalam menyuarakan aspirasi perlu ditetapkan di dalam
konstitusi untuk berpartisipasi dalam proses-proses kehidupan bernegara.
9
DAFTAR PUSTAKA