Anda di halaman 1dari 10

Mekanisme Pembuatan

Peraturan Perundang-Undangan Indonesia

Dosen pengampu : Dewanto Zulkarnain, M.Pd.

Oleh
ANGGRI LUKMAN DJATTA
NIM C2157201078

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


Palangka Raya
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “Mekanisme Pembuatan Peraturan Perundang-
Undangan Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Palangka Raya, Maret 2022


Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
BAB I .......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG .................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................3

C. TUJUAN PENULISAN ...............................................................................3

BAB II .....................................................................................................................4
PEMBAHASAN .....................................................................................................4
A. MEKANISME PEMBUATAN UUD 1945 .................................................4

B. MEKANISME PEMBUATAN UNDANG-UNDANG ...............................5

C. MEKANISME PEMBUATAN PERPPU ....................................................5

D. MEKANISME PERATURAN PEMERINTAH (PP)..................................6

E. MEKANISME PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) ............................6

F. MEKANISME PERATURAN DAERAH PROVINSI ................................7

BAB III ....................................................................................................................8


PENUTUP ...............................................................................................................8
A. KESIMPULAN ............................................................................................8

B. SARAN ........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9


3

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang adalah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
bersama dengan badan legislatif yang bersifat memaksa dan mengikat seluruh
anggota masyarakat tempatnya diterapkan. Pembuatan Undang-Undang Dan
Peraturan Negara ditujukan untuk Menyajikan Kepastian Hukum Bagi Seluruh
Warga Negara, Menyajikan Perlindungan Dan Jaminan Atas Terpenuhi Hak-Hak
Seluruh Warga Negara, Menyajikan Dan Meningkatkan Rasa Keadilan Bagi
Seluruh Warga Negara, Mengatur Seluruh Aspek Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara serta Menciptakan Ketertiban Dan Kenyamanan Di Tengah Masyarakat

Dari begitu besarnya manfaat dari sebuah Undang-undang tersebut di atas,


membuat penulis mengangkat permasalahan ini ke dalam tema makalah. yang
penulis beri judul Mekanisme Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas
dalam makalah adalah bagiamana Tata urutan Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia dibuat dan bagaimana mekanismenya .

C. TUJUAN PENULISAN
• Bertujuan agar pembaca memahami bagiamana Tata urutan Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia.
• bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana
proses pembuatan Perundang-undangan di Indonesia.
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. MEKANISME PEMBUATAN UUD 1945

UUD 1945 merupakan hukum dasar dalam peraturan perundang-undangan


dan menjadi hukum tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan di Indonesia.
Penyusunnya adalah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pada 18 Agustus 1945.

MPR berhak mengubah dan menetapkan UUD ini sesuai pasal 3 ayat (1)
UUD 1945. Saat ini telah dilakukan empat kali perubahan terhadap UUD 1945.
Tata cara perubahannya diatur dalam pasal 37 UUD 1945 yang berbunyi:
Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam
sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
5

B. MEKANISME PEMBUATAN UNDANG-UNDANG

Lembaga negara yang memiliki kekuasaan dalam membentuk Undang-


Undang adalah DPR. Sementara itu Rancangan Undang-Undang (RUU) bisa
dibuat oleh DPR, DPD atau Presiden. Proses pembentukannya yaitu:
1. RUU yang berasal dari DPR diajukan oleh anggota DPR, komisi, gabungan
komisi, atau alat kelengkapan DPR.
2. RUU yang diajukan oleh DPD adalah rancangan yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pemekaran daerah, dsb.
3. RUU yang diajukan oleh Presiden disiapkan oleh menteri atau pimpinan
lembaga pemerintah nonkementerian sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
4. Selanjutnya RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.
5. Jika mendapat persetujuan bersama maka RUU tersebut disahkan menjadi
Undang-Undang (UU). Jika tidak mendapat persetujuan bersama maka RUU
tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu.

C. MEKANISME PEMBUATAN PERPPU

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah


peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan presiden karena keadaan
genting. Artinya, diterbitkannya Perppu jika keadaan dipandang darurat dan perlu
payung hukum untuk melaksanakan suatu kebijakan pemerintah.

Berdasarkan UUD 1945 pasal 22 ayat (1, 2, dan 3), Perppu memuat ketentuan
berikut ini :
1. Presiden berhak mengeluarkan Perppu dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa.
2. Perppu harus mendapat persetujuan DPR dalam masa persidangan berikutnya.
3. Apabila Perppu tidak mendapat persetujuan DPR, maka Perppu harus dicabut.
6

4. Apabila Perppu mendapat persetujuan DPR, Perppu ditetapkan menjadi


undang-undang.

Contoh Perppu yang dijadikan undang-undang, antara lain Perpu No. 1 Tahun
1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

D. MEKANISME PERATURAN PEMERINTAH (PP)

Peraturan pemerintah yaitu peraturan perundang-undangan yang


ditetapkan Presiden untuk melaksanakan Undang-Undang. Tahapan
penyusunannya adalah:
1. Rancangan PP berasal dari kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian sesuai bidang tugasnya.
2. Penyusunan dan pembahasan rancangan PP dilakukan dengan membentuk
panitia antarkementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian.
3. Peraturan Pemerintah ditetapkan oleh Presiden lalu diundangkan oleh
Sekretariat Negara.

E. MEKANISME PERATURAN PRESIDEN (PERPRES)

Peraturan presiden digunakan untuk menjalankan perintah dari peraturan


perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan. Proses pembentukannya berdasarkan Pasal 55 UU No 12 Tahun
2011, yaitu:
1. Pembentukan panitia antarkementerian dan/atau antarnonkementerian oleh
pemrakarsa atau pengusul.
2. Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan
Presiden dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang hukum.
3. Pengesahan dan penetapan oleh Presiden.
7

F. MEKANISME PERATURAN DAERAH PROVINSI

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah peraturan perundang-undangan


yang ditetapkan oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan bersama gubernur.
Tahapan proses pembuatannya adalah:
1. Penyusunan Rancangan Perda Provinsi dapat berasal dari DPRD Provinsi atau
Gubernur.
2. Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan
Daerah. Rancangan Perda yang berasal dari DPRD dikoordinasikan oleh alat
kelengkapan DPRD yang khusus menangani bidang legislasi. Rancangan yang
berasal dari Gubernur dikoordinasikan oleh biro hukum dan dapat
mengikutsertakan instansi vertikal dari kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang hukum.
3. Pembahasan Rancangan Perda Provinsi dilakukan oleh DPRD Provinsi
bersama Gubernur.
4. Rancangan Perda Provinsi yang telah disetujui bersama DPRD dan Gubernur,
selanjutnya ditetapkan oleh Gubernur sebagai Perda Provinsi.
8

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang demokratis
bagi seluruh warga negara. Dengan kata lain, negara yang memilih demokrasi
sebagai sistem ketatanegaraannya, maka konstitusi merupakan aturan yang dapat
menjamin terwujudnya demokrasi di negara tersebut sehingga melahirkan
kekuasaan atau pemerintahan yang demokratis pula. Kekuasaan yang demokratis
dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi perlu dikawal oleh masyarakat
sebagai pemegang kedaulatan.

B. SARAN
Agar nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan tidak diselewengkan, maka
partisipasi warga negara dalam menyuarakan aspirasi perlu ditetapkan di dalam
konstitusi untuk berpartisipasi dalam proses-proses kehidupan bernegara.
9

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.


Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Sekretariat
Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(Perpu) tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Sekretariat Negara. Jakarta.

Bagaimana Proses Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan Indonesia?.


https://tirto.id/bagaimana-proses-pembuatan-peraturan-perundang-undangan-
indonesia-gddW. diakses pada 25 Maret 2022 pukul 02.56 WIB

Anda mungkin juga menyukai