Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 4

Nama kelompok :
I Gede Dion Surya Atmaja
I Gusti Ngurah Arvin Pradnya Sindu
Indeks Harga
 Indek harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada
tahun dasar. Tahun dasar yang digunakan adalah tahun yang di buat sebagai patokan penghitungan.

 Tujuan Perhitungan Indeks Harga


 Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi secara umum
 Indeks harga perdagangan besar dapat memberi gambaran tren atau kecenderungan dalam perdagangan
 Indeks harga komsumen (IHK) dan indek harga biaya hidup dapat di gunakan untuk penetapan gaji dan
perubahannya
 Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki persediaan dalam jumblah besar dan
teratur
 Indeks harga yang berlaku bagi petani yang dibayar dan diterimanya, merupakan gambaran apakah petani semakin
makmur atau semakin melarat
 Indeks harga umumnya digunakan pedagang dalam kebijakan penetapan harga dan penentuan jumblah persediaan
Metode Perhitungan Indeks Harga

METODE INDEKS HARGA AGRETIF TIDAK TERTIMBANG

Dalam metode agregatif sederhana ini, seluruh harga dalam tahun tertentu, dinyatakan


sebagai persentasi dari keseluruhan harga komoditas dalam satu tahun. Kamu bisa melakukan
perbandingan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya. Nah,
harga pada tahun sebelumnya itu dijadikan sebagai tahun dasar .
 METODE INDEKS HARGA AGREGATIF TERTIMBANG
nih Squad dengan metode sebelumnya yang punya kelemahan karena adanya penggabungan harga barang, padahal ya barang-barang yang dihitung itu kan
punya karakteristik ya. Dalam metode tertimbang ini, kita akan masukkan faktor penimbang/bobot dari tiap jenis barang yang dihitung angka indeksnya.
Berbeda METODE LASPEYRER :
Metode ini menerapkan jumlah barang pada tahun dasar menjadi timbangan terhadap suatu harga. Lebih lanjut , kuantitas barang itu faktor pengali untuk
harga-harga barang yang indeksnya akan kita hitung. Cara tersebut kita pakai nih untuk mencari tahu perubahan harga. Anggapan yang mendasari metode ini
ialah kuantitas (jumlah) barang tidak berubah dari tahun ke tahun sejak tahun dasar. Laspeyres pernah bilang begini, “Secara kuantitatif kebutuhan itu
jumlahnya tidak berubah
METODE PEASCHE :
Metode ini memakai jumlah/kuantitas barang pada tahun yang berjalan atau tahun yang dipakai sebagai timbangan terhadap harga. Dalam metode Paasche ini
mengasumsikan bahwa jumlah barang itu bisa mengalami perubahan dari tahun ke tahun
Pengertian Inflasi Dan Penyebab Inflasi

 Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian ketika harga-harga secara umum mengalami
kenaikan dalam jangka panjang

 Penyebab Infalsi
-Inflasi tarikan permintaan Inflasi seperti ini terjadi kerena adanya kenaikan permintaan untuk
beberapa jenis barang.
-Inflasi dorongan biaya produksi Inflasi seperti seperti ini terjadi karena adanya kenaikan biaya
produksi,karena kenaikan harga-harga bahan baku.
-Inflasi karena Jumblah Uang Yang Beredar Bertambah Teori ini diajukan oleh kaum klasik
yang mengatakan bahwa ada hubungan Antara jumblah uang yang beredar dan harga-harga, jumblah
barag tetap, sedangkan uang beredar bertambah dua kali lipat,harga akan naik dua kali lipat.
Jenis-Jenis Inflasi
 Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
1. nflasi Ringan Inflasi ringan adalah jenis inflasi yang tergolong yang mudah ditangani atau dikendalikan.
Sesuai namanya, inflasi ringan tidak akan memberikan pengaruh atau efek yang signifikan pada perekonomian suatu
negara.
 2. Inflasi Sedang Selanjutnya masuk ke level inflasi yang sedikit lebih berat. Inflasi sedang dapat berdampak
pada sejumlah masyarakat, sekalipun yang memiliki pendapatan tetap.Pasalnya, besaran kenaikan harga barang
pada inflasi sedang bisa mencapai 30 persen per tahunnya. Jumlah tersebut tentu akan berpengaruh pada daya beli
masyarakat
 3.Inflasi BeratSementara inflasi berat adalah kondisi kenaikan harga barang secara umum yang mengakibatkan
perekonomian suatu negara menjadi kacau.Saat memasuki kondisi inflasi negara, masyarakat akan cenderung
menyimpan barang dan menolak menabung dalam bentuk uang karena bunganya yang rendah.Besaran kenaikan
harga barang yang termasuk dalam inflasi berat bisa mencapai 100 persen per tahunnya.
 4. Hiperinflasi Jenis inflasi yang paling parah adalah hiperinflasi. Kondisi kenaikan harga barang pada saat
hiperinflasi bisa mengacaukan perekonomian negara bahkan ketika pemerintah sudah membuat kebijakan moneter
dan fiskal untuk menekan dampaknya.
Berdasarkan Subernya

 Imported Inflation Kebalikan dari domestic inflation, imported inflation adalah kondisi
inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi jenis ini dapat ketika terjadi kenaikan harga
pada perdagangan antar negara.
  Domestic Inflation Domestic inflation adalah kondisi inflasi yang bersumber dari dalam
negeri. Inflasi ini biasanya terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih
banyak dibandingkan kebutuhan.
Permintaan Dan Penawaran Uang

 Pemintaan Uang adalah istilah yang digunakan oleh para okenom untuk menerangkan
mengapa individu dan perusahaan memegang uang, jumblah unit moneter yang ingin di
pegang sebagai harta tunai.
 Teori pemintaan Uang adalah masalah yang menonjol dalam ekkonomi makro
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Permintaan Dan Penawaran Uang
Permintaan Uang
1.Pengeluaran Konsumen Orang yang menginginkan uang untuk membeli barang-barang dan
jasa.Maka, jika pengeluaran konsumen meningkat, permintaan akan uang juga meningkat.
2.Biaya Transaksi Saham dan Obligasi apabila mahal untuk membeli dan menjual saham
dan obligasi dengan cepat, saham dan obligasi menjadi kurang menarik.
3.Perubahan Harga Secara umum jika kita mengalami inflasi, barang menjadi lebih
mahal,sehingga permintaan uang meningkat
Penawaran Uang
1.Tingkat Bunga adalah factor utama yang memengaruhi jumblah uang beredar dalam
perekonomian, jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia akan lesu
2.Tingkat inflasi
3.Tingkat produksi dan pendapatan nasional
4.Kondisi kesehatan dunia perbankan
5.Nilai tukar rupiah

Anda mungkin juga menyukai