Anda di halaman 1dari 14

Budidaya

Pembenihan
Ikan Patin
Kelompok 4 : Khansa Nabila 12
M. Aditya Widodo 16
Nabilla Grahita 18
Table of contents

01 02 03
Ciri
Morfologi Sumber Daya Proses Budidaya
Bentuk tubuh ikan patin Man, Money, Material, Cara untuk memelihara dan
dan ciri indukan. Machine, Method, Market, membudidayakan.
dan Information.
Table of contents

04 05 06
Produk yang bisa Promosi Kemasan
dihasilkan
Upaya penawaran Pengemasan untuk
Hasil olahan ikan patin produk hasil olahan. produk hasil olahan.
yang memiliki harga
jual.
01. Ciri Morfologi
a) memiliki kepala kecil dibandingkan dengan bentuk tubuhnya.
b) bagian mulut kerucut melebar dan juga memiliki kumis halus.
c) memiliki mata bulat berwarna kehitaman dan sirip dada dibagian samping tubuh.
d) insang terletak pada bagian samping dekat dengan dada.
e) sirip punggung memanjang ke belakang dan memanjang ke belakang.
f) sirip anak berbentuk sisir warna kuning perak.
g) sirip ekor berbentuk segitiga.
02. sumber daya
a) Man (manusia) : sekitan 3 orang
b) Money (uang) : -modal tetap (5 unit kolam)= Rp. 4.000.000
-modal kerja > benih (7.500 ekor) = Rp. 1.500.000
> pakan 3.600 kg = 21.600.000
> tenaga kerja 3 orang = @ Rp. 1.000.000
> kolam (air) 5 paket = Rp. 50.000
c) Material (bahan) : - benih dan induk ikan patin
- pakan ikan patin dengan kandungan protein tinggi
- hormon perangsang ikan
- air murni
d) Machine (peralatan) : - kolam pemeliharaan induk ikan patin
- kolam pemijahan ikan patin
- kolam pendederan ikan patin
- suntik untuk tahap kawin suntik
- akuarium/ bak untuk tempat benih ikan berumur 1 hari
- aerator untuk keperluan oksigen
e) Market (pasar) : untuk produknya yaitu ikan dikelola menjadi masakan / makanan
seperti ikan patin goreng, bakar, dan pepes. dengan berjalannya waktu produk ikan patin
mengalami inofasi dengan menjadikan produk ikan patin kering seperti kerupuk
lamplang.
f) Method (cara kerja) :
1.Pembibitan ikan patin
Cara Tradisional bibit ikan Patin diperoleh dengan menangkap dari habitat aslinya yaitu
sungai, rawa, danau dan tempat-tempat lain. Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan
semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. 
2.Memilih calon induk siap pijah
Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu
dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus
yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu
sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan
gonad. Pada langkah ini juga dibut hormone perangsang dengan menggunakan kelenjar
hipofise ikan mas, kelenjar hipofise dapat ditemukan pada bagian otak ikan mas, berwarna
putih dan cukup kecil. Ambil dengan hati-hati dengan pinset. Setelah diambil dimasukkan ke
dalam tabung kecil dan ditumbuk sampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya dicampur
dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik.
3.Kawin suntik (induce breading)
Ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntik diterapkan untuk merangsang induk patin
betina mengeluarkan telur untuk selanjutnya dibuahi oleh Patin Jantan.
4.Penetasan telur
Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari, selama menunggu telur menetas
perlu dipantau kondisi air. Ganti air sebagian dengan air bersih dari sumur.
5.Perawatan larva
Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80 cm x 45
cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang
telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada
setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu
ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana.
Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan
makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan
berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan
makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.
6.Pendederan
Benih Ikan patin dibesarkan pada kolam tebar atau bak dari semen, lebih bagus pada kolam lumpur
karena mengandung banyak plankton dan fitoplankton sebagai pakan alami.
7.Pemanenan
Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
g) Information (informasi) :
• Persyaratan budidaya ikan patin
Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi
pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :
1.Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak
bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2.Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan
pengairan kolam secara gravitasi.
3.Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi
yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
4.Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk
menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur
(Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
5.Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28
derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk
mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
6.PH air berkisar antara: 6,5–7. CR:
03. proses budidaya
 mempersiapkan kolam
 pemilihan bibit / benih ikan patin
 memberi pupuk sebelum penebaran bibit / benih ikan
patin
 memberikan pakan secara rutin
 merawat ikan patin
 panen ikan
04. produk dihasilkan
Saat ini usaha produk olahan ikan patin yang
dihasilkan oleh masyarakat secara umum adalah
ikan goreng, ikan bakar, ikan pepes serta produk
samp yaitu ikan kering, kerupuk, dan amplang.

pepes
ikan goreng

ikan kering / kerupuk


05. promosi
Promosi bisa dilakukan secara online dan offline.
Promosi secara oline dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi di media sosial
seperti facebook, indtagram, twitter, dan lain sebagainya.

Promosi secara offline dengan cara menawarkan di tempat yang ramai.


06. kemasan
produk ikan ikan kering,
goreng dan ikan pepes kerupuk,
bakar dan amplang
dapat dikemas dengan dapat dikemas dengan dapat dikemas
menggunakan sterofoam dedaunan menggunakan toples atau
dikemas menggunakan
plastik ziplock
Sekian dari kami
kelompok 4
Terima Kasih !
!

Anda mungkin juga menyukai