Anda di halaman 1dari 23

DASAR ANALISIS PANGAN

1. Yang tidak termasuk dalam nutrisi esensial dalam makanan adalah


a. Protein
b. Vitamin
c. Gas
d. Karbohidrat
e. Lemak

Penjelasan :

Yang termasuk dalam nutrisi esensial dalam makanan adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral.

ANALISIS KARBOHIDRAT

2. Berikut ini yang merupakan uji kualitatif pada karbohidrat yaitu, kecuali........
a. Uji Molish
b. Uji Yodium
c. Uji Benedict
d. Uji Ninhidirin
e. Uji Barfoed

Penjelasan :

Yang termasuk dalam uji kualitatif dalam analisis karbohidrat yaitu Uji Molish, Uji
Yodium, Uji Benedict, dan Uji Barfoed. Untuk Uji Ninhidirin termasuk uji kualitatif
pada analisis protein bukan karbohidrat

3. Uji yang didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin
furfural yang berwarna ungu adalah....
a. Uji Benedict
b. Uji Ninhidirin
c. Uji Molish
d. Uji Barfoed
e. Uji Yodium
Penjelasan :
Uji Molish didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk
cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin
ungu dipermukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.

4. Prinsip dari Uji Barfoed adalah....


a. reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang
berwarna ungu
b. reduksi Cu2+ menjadi Cu+ dimana sampel monosakarida mempunyai waktu
yang lebih cepat membentuk warna merah bata
c. pereaksi akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus
aromatik, dan alpha hidroksiketon membentuk warna coklat
d. Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru
e. Bahan yang mengandung ikatan peptida dua atau lebih membentuk kompleks
berwarna ungu

Penjelasan :
Prinsip dari Uji Barfoed yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu+ dimana sampel
monosakarida mempunyai waktu yang lebih cepat membentuk warna merah bata
5. Berikut ini yang benar mengenai persiapan sampel cair uji kuantitatif karbohidrat pada
sampel kering yaitu......
a. Gula yang terukur berasal dari gula dan karbohidrat yang larut dalam air

b. Gula yang terukur adalah gula yang larut dalam etanol yang terdiri dari mono, di,
tri, dantetra, dan oligosakarida
c. Gula diekstrak dengan etanol 80% panas
d. Sebelum dilakukan ekstraksi, sebaiknya sampel dibuat bebas lemak
e. Polisakarida dan protein bersifat tidak larut dalam etanol

Penjelasan :

Persiapan sampel cair pada uji kuantitatif karbohidrat adalah Sampel harus jernih dan
bebas dari pengotor.Pengotor yang dapat mengganggu analisis adalah: protein
(membentuk kekeruhan),fenol (analisis untuk gula pereduksi), furan dan turunannya
sebagai produk karamelisasi dan reaksi Maillard (metodeanthrone). Jika sampel keruh
harus dilakukan pengendapan terlebih dahulu.Gula yang terukur berasal dari gula dan
karbohidrat yang larut dalam air.

6. Manakah berikut ini yang termasuk dalam residu hasil digesti pada analisis serat
kasar.....
a. Selulosa dan pati
b. Pati dan lignin
c. Selulosa dan lignin
d. Pati dan selulosa
e. Lignin dan hemiselulosa
Penjelasan :
Pada analisis serat kasar pada analisis karbohidrat,komponen bahan pangan yang tidak
tercerna yang dinyatakan sebagai komponen tidak larut asam/alkali encer. Residu hasil
digesti adalah serat kasar yang terdiri dari lignin dan selulosa.

ANALISIS PROTEIN
7. Bentuk dari protein ada 3 macam. Berikut ini yang termasuk dalam Conjugated protein
adalah.............
a. Collagen
b. Albumin
c. Lipoprotein
d. Keratin
e. Protamin
Penjelasan :
Bentuk dari protein yaitu
Fibrous : memiliki tegangan mekanin tinggi dan kelarutan yang rendah (ex. Collagen,
elastin, keratin, miosin)
Globular : lebih larut, mudah di denaturasi (ex. Albumin, globulin, histon, protamin)
Conjugated protein (terikat pada grup prosthetic) (ex. Lipoprotein, phosphoprotein,
nucleoprotein)

8. Berikut ini yang termasuk dalam protein essensial adalah.............


a. Ala
b. Gln
c. Asp
d. Glu
e. Leu

Penjelasan:

Klasifikasi Protein ada 3 yaitu :


Essensial, terdiri dari Leu, Ile, Val, Trp, Phe, Thr, Lis, His, Met
Conditional essensial, terdiri dari Pro, Ser, Arg, Cys, Gly, Tyr
Non essensial, terdiri dari Ala, Gln, Glu, Asp, Asn
9. Prinsip dari analisis protein adalah......
a. Reaksi spesifik suatu senyawa/reagen dengan ikatan peptida
b. Dihidrolisis oleh asam/enzim, dan hasil hidrolisis dianalisis dengan metode gula
reduksi.
c. Diendapkan kemudian ditimbang. Pengendapan harus selektif
d. Berdasarkan reaksi pembentukan warna yang dapat menyerap atau meneruskan
sinar pada panjang gelombang tertentu.
e. Penentuan volume lemak sampel cair dengan proses pelarutan sampel pada pelarut
organik
Penjelasan :
Prinsip dasar dari analisis protein yaitu Pengukuran jumlah atau kadar N dalam bahan
pangan serta Reaksi spesifik suatu senyawa/reagen dengan ikatan peptida

10. Berikut ini merupakan metode kuantitatif pada analisis protein adalah......
a. Metode Ninhidirin
b. Metode Kjeldahl
c. Metode Soxhlet
d. Metode Goldfisch
e. Metode Babcock
Penjelasan :
Metode pada analisis protein dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara
kualitatif dapat dilakukan dengan Metode Biuret dan Metode Ninhidirin. Secara
kuantitatif dapat dilakukan dengan Metode Kjeldahl, Metode Biuret serta Metode
Titrasi Formol.

11. Tahap destilasi pada Metode Kjeldahl dilakukan dengan cara.....


a. Memanaskan sampel dalam larutan asam sulfat pekat
b. Menambahkan NaOH, amonium sulfat dipecah menjadi amonia
c. Membuat kurva standart, preparasi,penetapan sampel dengan spektrofotometer,
perhitungan
d. Mempertinggi titik didih asam sulfat
e. Menggunakan indikator MR larutan berubah menjadi warna kuning
Penjelasan :
Tahap Destilasi

Dilakukan dengan menambahkan NaOH. Pada tahap ini amonium sulfat


dipecah menjadi amonia. Amonia yang dibebaskan ditampung dalam larutan
asam standar biasanya HCl atau asam borat 4% yang jumlahnya berlebihan

12. Keunggulan dari Metode Biuret adalah.........

a. Senyawa lain selain protein yang mengandung N terukur sebagai protein

b. Membutuhkan proses yang lama

c. Mendeteksi nitrogen dari senyawa non peptida

d. Memerlukan biaya yang mahal

e. Mendeteksi ikatan peptida protein secara spesifik

Penjelasan :

Keunggulan dari Metode Biuret adalah

Pengukuran kadar protein (direct method)


Mendeteksi ikatan peptida protein (spesifik)
Tidak mendeteksi nitrogen dari senyawa non peptida
Sederhana, cepat, murah

ANALISIS LEMAK DAN MINYAK

13. Berikut ini ciri-ciri dari asam lemak adalah.....


a. 4-6 carbon , rantai panjang
b. 8-12 carbon, rantai medium
c. 14-18 carbon,rantai sangat panjang
d. >20 carbon, rantai pendek, nama individual
e. 14-20, rantai panjang

Penjelasan :

Asam lemak memiliki rantai hidrokarbon dari 2-20 atau lebih karbon dengan sebuah
karboksil diakhir. 4-6 carbon, merupakan rantai pendek. 8-12 carbon, merupakan rantai
medium. 14-18 carbon merupakan rantai panjang, >20 carbon merupakan rantai
panjang, dengan nama individual.

14. Yang harus diperhatikan dalam preparasi sampel pada Metode ekstraksi solvent,
kecuali...........
a. Pengeringan
b. Pengecilan ukuran
c. Hidrolisis basa
d. Hidrolisis asam
e. Pemilihan solvent

Penjelasan :

Yang Harus diperhatikan dalam preparasi sampel pada metode ekstraksi solvent adalah
:
Pengeringan
Pengecilan ukuran
Hidrolisis Asam
Pemilihan Solvent
15. Manakah berikut ini yang merupakan Metode ekstraksi solvent....
a. Metode babcock
b. Metode detergen
c. Metode Gerber
d. Metode Soxhlet
e. Metode penentuan angka asam
Penjelasan :
Pada analisis lemak dan minyak terdapat 2 uji yaitu :
Uji Kuantitatif Lemak & Minyak
Metode Ekstraksi Solvent
- Metode Soxhlet
- Metode Goldfisch
- Metode Supercritical Fluid Extraction
Metode Ekstraksi Cair Non-solvent
- Metode Babcock
- Metode Detergen
- Metode Gerber
Uji Kualitas Lemak & Minyak
Penentuan angka asam
Asam lemak bebas
Bilangan peroksida
TBA

16. Prinsip analisis Metode Babcock adalah..........


a. Penentuan volume lemak sampel cair dengan proses pelarutan sampel
pada pelarut organik
b. Ekstraksi lemak dengan pelarut lemak seperti petroleumeter,
petroleumbenzena, dietileter, aseton, methanol, dll.
c. Jumlah asam lemak bebas dalam sampel minyak ekuivalen dengan jumlah basa
(NaOH) yang ditambahkan dalam titrasi.
d. Pemisahan campuran berdasarkan sifat volatilitas masing-masing komponen
penyusun campuran
e. Asam lemak dibuat volatile dengan metode metilasi asam lemak, terbentuk
senyawa metil ester yang volatile
Penjelasan :
Prinsip analisis Metode Babcock adalah Penentuan volume lemak sampel cair dengan
proses pelarutan sampel pada pelarut organik

ANALISIS KADAR ABU


17. Secara umum , metode pengabuan terdiri atas.......
a. Metode pertukaran ion dan konduktimetri
b. Metode pengabuan basah dan kering
c. Metode oksidator kuat dan suhu tinggi
d. Metode langsung dan tak langsung
e. Metode pengabuan basah dan oksidator kuat
Penjelasan :
Secara umum metode pengabuan terdiri dari metode langsung dan tak langsung.
Metode langsung yaitu terdiri dari pengabuan kering dan pengabuan basah. Metode tak
langsung terdiri dari konduktometri dan pertukaran ion
18. Manakah berikut ini yang merupakan pentingnya dilakukan pengujian
abu,kecuali..........
a. Kualitas gizi (indikator mutu)
b. Tingkat kemurnian tepung atau gula
c. Mengetahui sumber energi
d. Mengetahui pemalsuan selai buah, sari buah
e. Kontaminasi mineral yang bersifat toksik
Penjelasan :
Pentingnya melakukan pengujian abu yaitu,
Kualitas gizi (indikator mutu pangan)
Tingkat kemurnian tepung atau gula
Mengetahui pemalsuan selai buah, sari buah
Kontaminasi mineral yg bersifat toksik
Tingkat kebersihan pengolahan suatu bahan

19. Prinsip dari pengabuan kering adalah....


a. sampel diperoleh dengan cara mengoksidasi komponen organik meggunakan asam
kuat atau kombinasi asam kuat.
b. ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organik
pada suhu sekitar 550oC
c. Pemisahan campuran berdasarkan sifat volatilitas masing-masing komponen
penyusun campuran
d. Berdasarkan reaksi pembentukan warna yang dapat menyerap atau meneruskan
sinar pada panjang gelombang tertentu.
e. Diendapkan kemudian ditimbang. Pengendapan harus selektif
Penjelasan :
Sebelum melakukan penetapan mineral, dilakukan tahap pengabuan, diantaranya :
Pengabuan Kering (dry ashing)

Prinsip : abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral
hasil pembakaran bahan organik pada suhu sekitar 550OC.

20. Berikut ini yang bukan karakteristik dari pengabuan kering adalah....
a. Dilakukan untuk menganalisis Ca, P dan Fe
b. Suhu diatas 480OC dapat merusak mineral K
c. Suhu diatas 480OC dapat merusak mineral Zn
d. Suhu 450oC tidak dapat untuk menganalisis Zn
e. Dapat diterapkan ke semua jenis mineral, kecuali merkuri dan arsen
Penjelasan :
Karakteristik Pengabuan Kering adalah
Membutuhkan ketelitian

Menganalisis bahan lebih banyak dibanding pengabuan basah

Dapat diterapkan ke semua jenis mineral, kecuali merkuri dan arsen.

Dilakukan untuk menganalisis Ca, P dan Fe

Suhu diatas 480oC dapat merusak mineral K

Suhu 450oC tidak dapat untuk menganalisis Zn

Suhu terlalu tinggi mineral tidak larut (timah putih)

21. Kelemahan dari pengabuan basah adalah.......


a. Oksidasi lama
b. Suhu rendah
c. Pereaksi tidak bersifat korosif
d. Mencegah kehilangan mineral
e. Perlu faktor koreksi dan pereaksi
Penjelasan :
Kelebihan dari pengabuan basah yaitu :
Suhu rendah
Mencegah kehilangan mineral
Alat murah, oksidasi
Kekurangan dari pengabuan basah yaitu :
Pereaksi bersifat korosif
Perlu faktor koreksi dari pereaksi
Sampel banyak kendala

ANALISIS MINERAL
22. Yang bukan merupakan sumber mineral makro adalah..........
a. Na
b. Mn
c. Cl
d. Ca
e. Mg
Penjelasan :
Mineral terbagi menjadi 2 yaitu,
Mineral Makro yang terdiri dari Na, Cl, Ca, P,Mg, S, K.
Mineral Mikro terdiri dari Fe, I, Mn,Cu, Zn, Co, F

23. Contoh dari metode analisis mineral gravimetri adalah.......


a. Penentuan Ca (Ca-oksalat)
b. AAS
c. Spektrofotometri
d. Penentuan Fe
e. Penentuan Cl (AgCl)
Penjelasan :
Analisis mineral secara gravimetri prinsipnya yaitu mineral diendapkan kemudian
ditimbang dan pengendapan harus selektif. Contoh: Penentuan Ca (Ca-oksalat)
24. Reaksi pembentukan warna yang dapat menyerap atau meneruskan sinar pada panjang
gelombang tertentu) merupakan prinsip dari....
a. Kolorimetri
b. Gravimetri
c. Volumetri
d. Iodometri
e. Kompleksometri
Penjelasan :
Prinsip dari Kolorimetri pada analisis mineral yaitu berdasarkan reaksi pembentukan
warna yang dapat menyerap atau meneruskan sinar pada panjang gelombang tertentu.
Contoh: Spektrofotometri, Flamephotometer, AAS.
25. Berikut ini merupakan kelebihan metode AAS , kecuali...............
a. Kemudahan persiapan sampel
b. Keakuratan tinggi
c. Tingkat reproduksibilitas tinggi
d. Waktu analisis lama
e. Kisaran pemakaian luas
Penjelasan :
Kelebihan dari AAS adalah
Kemudahan persiapan sampel
Keakuratan tinggi
Tingkat reproduksibilitas tinggi
Kisaran pemakaian luas
Waktu analisis cepat

ANALISIS KARBOHIDRAT
26. Diketahui persamaan regresi kurva standart gula adalah y = 0,05x 0,002. Berdasarkan
persamaan regresi tersebut, berapakah kadar pati sampel tepung komposit jika nilai
absorbansi sampel yang didapat adalah 0,75, nilai absorbansi blanko 0,05 dan jumlah
sampel adalah 1 gram?
a. 14,0 %
b. 0,14%
c. 0,014%
d. 1,4%
e. 1,45 %
Penjelasan :
Absorbansi sampel sebenarnya = 0,75 0,05 = 0,70
Jumlah gula pada sampel y = 0,05x 0,002
0,70 = 0,05x 0,002
0,05x= 0,4702
x = 14,04 mg dalam 1 gram sampel
Kadar pati dalam sampel = 14,04 mg/1g x 100% = 0,014%

27. Berapakah total karbohidrat yang teranalisa jika kadar lemak 13%, kadar abu 16%,
kadar air sebesar 7%, dan kadar protein 6%?
a. 54 %
b. 55 %
c. 56 %
d. 57%
e. 58%
Penjelasan :
Total KH = 100 % ( kadar air + kadar abu + kadar lemak + kadar protein)
= 100% ( 7% +16%+13%+6%)
= 100% 42%
= 58%
28. Sampel belimbing yang dianalisis adalah 13,5 gr. Kertas saring yang ditimbang,
beratnya 1,3 gr. Belimbing dikeringkan dulu dan dilanjutkan dengan dihidrolisis
dengan asam dan basa. Setelah disaring dan dikeringkan dengan kertas saring berat
kertas saring dan residu serat adalah 2,7 gr. Berapa kadar serat kasar dari sampel
belimbing (dalam %)?
a. 10.9%
b. 12,1 %
c. 10,37%
d. 11,37%
e. 10,73%
Penjelasan :
Berat belimbing = 13,5 gram
Berat kertas saring = 1,3 gram
Berat residu + kertas saring = 2,7 gram
Berat residu = (2,7 1,3) gram = 1,4 gram
Kadar serat kasar (%) = (1,4 : 13,5) gram x 100%
= 10,37%
29. Pada hasil analisis karbohidrat diperoleh hasil berikut :

Konsentrasi Absorbansi
3 mg/100 ml 0,146
6 mg/100 ml 0,189
9 mg/100 ml 0,301
12 mg/100 ml 0,370
15 mg/100 ml 0,432

Berdasarkan tabel tersebut, hitung konsentrasi gula reduksi hasil hidrolisis sampel pati
jika nilai absorbansi yang didapat adalah 0,5...
a. 0,67%
b. 0,35 %
c. 0,1746 %
d. 1,76 %
e. 1,97 %

Penjelasan :
Y = bx + a
Y = 0,0251 x + 0,0617
Y (0,5) = 0,0251 x + 0,0617
X = 17,46 mg/100 ml = 0,1746 %

30. Berapa kadar serat kasar dari sampel buah apel jika jumlah sampel yang dianalisis
adalah 9,5 g. Kertas saring ditimbang, beratnya sebesar 1,1 g. Buah apel dikeringkan
dulu dan dilanjutkan dihidrolisis dengan asam dan basa. Setelah disaring dan
dikeringkan dengan kertas saring berat kertas saring + residu serat adalah 2,3 g.
a. 88,54%
b. 87,34%
c. 85,67%
d. 76,45%
e. 45,79%
Penjelasan :
Berat residu = berat (kertas saring + residu) berat (kertas saring)
= 2,3 g 1,1 g
= 1,2 g
Serat kasar = berat sampel berat residu
= 9,5 g 1,2 g
= 8,3 g

Kadar serat kasar = 100%
8,3
= 100%
9,5
= 87,34 %
31. Pada analisis diperoleh kadar air 20 %, kadar abu 2%, kadar lemak 5% , kadar serat 31
% dan kadar protein 8%. Maka total karbohidrat adalah...
a. 65%
b. 75%
c. 85%
d. 95%
e. 35%

Penjelasan :
Total KH = 100- (kadar air+abu+lemak+protein)
= 100-(15+1+5+7)
= 100-35
= 65 %
32. Pada soal 31, maka jumlah karbohidrat yang dapat dicerna?
a. 33%
b. 37%
c. 34%
d. 35%
e. 31%
Penjelasan :
KH dapat dicerna = 100% (kadar air+abu+lemak+protein+serat )%
= 100%- (20+2+5+8+31)%
= 100%-66%
= 34 %

ANALISIS PROTEIN
33. Berapakah %N sampel jika berat sampel susu bubuk yang digunakan 1,55 g dalam
analisis protein (kjeldahl) dan jumlah larutan NaOH 1 N) yang dibutuhkan untuk
blanko 50 ml dan untuk titrasi sampel adalah 1,58 ml?
a. 43,76%
b. 53,76%
c. 45,76%
d. 57,67%
e. 34,67%

Penjelasan :

Diketahui :

Berat sampel =1,55 gram

N NaOH = 1 N

Voume NaOH blanko = 50 ml

Volume NaOH sampel = 1,58 ml

ml NaOH (blankosampel) X N NaOH X 14.008 X 100%


%N=
berat sampel(g)X1000

(50 ml1,58 ml)X 1N X 14.008 X 100%


=
1,55 g X1000

= 43,76%
34. Jika diketahui faktor konversi dari % Nitrogen ke % protein sebesar 1,5 maka kadar
protein pada sampel dari nomer 27 adalah
a.0,6564%
b.6,564 %
c.65,64 %
d.66,54 %
e.54,66%
Penjelasan
Kadar protein pada sampel = %N x faktor konversi
= 43,76% x 1,5
= 65,64 %
35. Perubahan BB tikus rata-rata dari 120 gram menjadi 225 gram selama masa
pemeliharaan 30 hari dengan asupan pakan LM. Rerata jumlah konsumsi pakan 22
gr/hari dan kadar protein bahan JK adalah 80 %. Hitunglah nilai PER sampel dari
bahan LM?
a. 0.251
b. 0,159
c. 0,245
d. 2,45
e. 1,59
Penjelasan :
PER sampel = perubahan BB/ jumlah protein konsumsi
= (225-120) gram : (22 gram/hari x 30hari)
= 105 : 660
= 0,159 gram
36. Hitunglah nilai PER kasein terkoreksi dari bahan X jika diketahui PER kasein teranalisis
sebesar 0,67.
a. 2,372
b. 3,452
c. 3,731
d. 4,567
e. 5,452

Penjelasan :

PER kasein terkoreksi = 2,5/ PER kasein teranalisis


= 2,5/ 0,67
= 3,731
37. Hitunglah nilai NPR jika diketahui pertambahan BB tikus rata-rata dari 230 g menjadi
340 g selama masa pemeliharaan 37 hari dengan asupan pakan PS, namun setelahnya
terjadi penurunan BB tikus sebanyak 7 g. Rerata jumlah konsumsi pakan 23 g/hari dan
kadar protein bahan PS adalah 82% selama masa pemeliharaan.
a. 0,121
b. 0,345
c. 0,432
d. 1,521
e. 2,121

Penjelasan :

Pertambahan beratPenurunan berat


NPR =
konsumsi protein yang diuji

((340230)7)g
= = 0,121
23 g/hari x 37 hari

38. Hitunglah kadar N dalam sampel protein jika kadar N dalam bahan pangan dengan
metode Kjeldal diperoleh kadar protein sebesar 87 % dengan faktor koreksi 7,35 ?
a. 17,456
b. 16,837
c. 14,387
d. 11,387
e. 11,837

Penjelasan :

Kadar Protein = Kadar N x Faktor konversi


87 % = Kadar N x 7,35
Kadar N = 11,837 %

ANALISIS LEMAK DAN MINYAK

39. Sampel dianalisis kadar lemaknya sebanyak 15 gram menggunakan ekstraksi soxhlet.
Berat lemak yang dihasilkan sebesar 6,75 gram. Persen lemak sampel adalah.......
a. 35%
b. 45%
c. 55%
d. 65%
e. 75%
Penjelasan :
()
% lemak = 100%
()
6,75
= 100%
15
= 45 %
40. Pada analisis lemak dengan menentukan asam lemak bebas. Ditimbang minyak kelapa
sawit sebanyak 4,5 gr dengan asam lemak terbanyak didalamnya berupa palmitat
dengan BM = 256, dititrasi dengan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah jambu
dengan volume titrasi yang terhitung sebesar 15 mL. Hitunglah kadar asam lemak
bebas dalam sampel?
a. 45,33%
b. 55,33%
c. 65,33%
d. 75,33%
e. 85,33%
Penjelasan :
100%
Kadar asam lemak bebas = () 1000
15 0.1 256 100%
= 4,5 1000

= 85,33 %
41. Pada uji lemak dengan menggunakan metode ekstraksi soxhlet menggunakan sampel
sebanyak 6,2 gram dan diperoleh hasil lemak sebanyak 2,9 gram, sehingga berapakah
kadar lemak dalam sampel ?
a. 46,774%
b. 54,678%
c. 32,478%
d. 56,785%
e. 42,654%
Penjelasan :
()
Kadar lemak = 100%
()
2,9
= 100%
6,2
= 46,774%
42. Pada analisis lemak sampel minyak kelapa ditimbang 10 gram, diperoleh bilangan
asam sampel sebesar 3,58 jika sampel dititrasi dengan KOH 0.1 N. berapakan volume
KOH 0.1 N yang dibutuhkan.
a. 15,56 ml
b. 2,345 ml
c. 33,567 ml
d. 6,393 ml
e. 3,786 ml
Penjelasan :
ml KOH x N KOH x BM KOH
Bilangan asam =
Berat sampel (gr)
ml KOH x 0,1 x 56
3.58 =
10 gr

ml KOH = 6,393 ml
43. Pada analisis lemak dengan metode penentuan bilangan peroksida ditimbang sampel
sebanyak 2 gr, sampel dititrasi dengan thiosianat 0.1 N hingga terbentuk warna kuning-
merah dengan volume titran yang dibutuhkan 2,5 ml. Hitunglah bilangan peroksida
sampel jika volume blanko 0.75 ml.
a. 77,4 meq / kg sampel
b. 87,5 meq / kg sampel
c. 97,8 meq / kg sampel
d. 57,9 meq / kg sampel
e. 66,87 meq / kg sampel
Penjelasan :
VsVb x N thiosianat x 1000
Bilangan peroksida =
berat sampel (gr)
(2,50,75) x 0.1 x 1000
=
2 gr

= 87,5 meq / kg sampel

ANALISIS KADAR ABU


44. Susu bubuk seberat 8 gr diabukan dengan metode pengabuan basah dengan volume
akhir filtrate 100 ml. susu bubuk tempatkan dalam cawan yang sudah ditimbang
sebelumnya 18.245 gr. Kemudian setelah dilakukan pengabuan berat cawan + sampel
sebesar 21.654 gr. Hitunglah kadar abu dalam sampel.
a. 35,46 %
b. 43,57 %
c. 23,97 %
d. 55,12 %
e. 42.61 %
Penjelasan :
W0 = berat cawan kosong
W1 = berat cawan + sampel setelah diabukan
W = berat sampel sebelum diabukan
10
Kadar abu (gr /100gr bahan basah) = x 100

21.654 gr 18.245 gr
= x 100
8
3.409
= x 100
8

= 42.61 %

45. Pada analisis kadar abu dari suatu sampel dengan berat 5 gram, menghasilkan berat
abu 0,6 g. Persen abu sampel adalah....
a. 10 %
b. 11%
c. 12%
d. 13%
e. 15%
berat abu
% abu = 100%
berat sampel
0,6 g
= 100%
5g

= 12 %
46. Hitunglah kadar abu yang terdapat pada sampel dengan pengabuan kering jika berat
sampel + cawan sebesar 25,657 gr, berat cawan bersih sebesar 20,657 gr. sampel +
cawan dimasukkan kedalam tanur selama 5 jam kemudian didinginkan dalam desikator
dan dilakukan penimbangan berat sampel + cawan sebesar 22,345 gram
a. 32,86%
b. 33,76%
c. 23,58%
d. 24,59%
e. 34,57%
Penjelasan :
+
% kadar abu = x 100%
+
22.345 gr 20.657 gr
= x 100%
25.657 gr 20.657 gr

= 33,76 %
47. Pada penentuan kadar Cu2+ dalam sampel mata air yang dijadikan sebagai sumber
suatu produksi air minum kemasan. Diambil cuplikan sebanyak 5 ml air kemudian di
buat kurva baku standart Cu2+ (ppm) yang dilakukan sesuai prosedur pada metode
AAS, kemudian diperoleh persamaan y = 0,0538 x + 0,0012. kemudian sampel diukur
dan diperoleh absorbansi 0,36 dengan absorbansi blanko sebesar 0,04. Hitunglah kadar
Cu2+ dalam sampel air...
a. 5,9256 mg/L
b. 4,897 mg/L
c. 3,456 mg/L
d. 7,8787 mg/L
e. 6,7345 mg/L
Penjelasan :
Kadar = x
Absorbansi sampel = y
Absorbansi sampel = 0,36 0,04 = 0,32
y = 0,0538 x + 0,0012
0,32 = 0,0538 x + 0,0012
0,32 0,0012 = 0,0538 x
0,3188 = 0,0538 x
x = 5,9256 mg/L
48. Pada analisis kadar abu dari suatu sampel dengan berat 5 gram, menghasilkan berat
abu 0,03 g. Persen abu sampel adalah....
a. 0,4 %
b. 0,5 %
c. 0,6 %
d. 0,7 %
e. 0,8 %
Penjelasan :

% abu = 100%
0.03
= 100%
5

= 0,6 %
ANALISIS MINERAL
49. Pada metode analisis mineral penentuan kadar Ca dengan menggunakan metode AAS.
Di dapatkan kosentrasi atom pada flame 12 mol/L, dengan panjang larutan yang
melewati flame sebesar 3 cm dan absortivitas molar 0,645 L/ mol cm. Hitunglah
jumlah radiasi yang diabsorbsi sampel
a. 42,34
b. 56,75
c. 23,22
d. 34,55
e. 61,56
Penjelasan :
Jumlah radiasi yang diabsorbsi mengikuti hukum Beer-Lambert yaitu :
A = log (I0/I) = a.b.c.
A = a.b.c
= 0,645 L/ mol cm x 3 cm x 12 mol/L
= 23,22

50. Pada penentuan Ca-oksalat analisis kadar mineral secara gravimetri sebanyak 4,5 gr
sampel direaksikan sesuai prosedur dan diendapkan, diperoleh massa endapan sebesar
0,875 gr. Jika faktor gravimetri sampel 5,7. Hitunglah kadar mineral pada endapan
sampel
a. 49,22 %
b. 22,7 %
c. 34,53 %
d. 45,78 %
e. 55,5 %
Penjelasan :
()
% kadar mineral = x faktor gravimetric x 100%
()
0,875
= x 4,5 x 100%
8

= 49,22 %

Anda mungkin juga menyukai