Anda di halaman 1dari 13

Click to edit Master title style

Perbedaan Pokok
Antar Sistem Hukum
Pidana Adat dan
Hukum Pidana Barat
Anggota Kelompok:
1 . A n n i s a Y u s r i n a P. ( E 1 A 0 2 0 2 3 2 )
2.Afif Hanifa ( E1A020240 )
3.Safira Ainur R. ( E1A020246 )

1
Latar Belakang
Click to edit Master title style
Indonesia mempunyai 2 (dua) sistem hukum pidana, yaitu hukum pidana
yang berasal dari negara barat tepatnya dari Belanda yang dikenal dengan
nama Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan hukum pidana adat.
Keduanya merupakan hukum yang berjalan secara beriringan. Akan tetapi,
hukum pidana adat tidak termuat dalam peraturan baku baik itu dalam
KUHP maupun peraturan perundang-undangan lainnya yang dibentuk secara
khusus. Sehingga dalam pelaksanaannya, hukum pidana adat tidak
mempunyai kepastian dan perlindungan hukum. Akan tetapi, pemerintah
sudah membuat Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP)
yang turut serta memuat tentang kepastian pelaksanaan hukum pidana adat
dalam RUU KUHP tahun 2005 dan yang terbaru RUU KUHP tahun 2020.
Hukum pidana barat (KUHP) dengan hukum pidana adat memiliki beberapa
perbedaan yang mendasar baik segi materil maupun formil, sehingga dari
perbedaan tersebut tentunya sangat menarik untuk dilakukan perbandingan
(komparasi) lebih lanjut lagi tentang kedua sistem hukum pidana di
Indonesia ini agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih
2 2
luas.
Click
k e b i a s ato
a n yedit
a n g h Master
a l i n i b e r a title
r t i h u kstyle
Hukum Adat secara umum sendiri merupakan sebuah hukum
um tersebut di dalamnya
memiliki aturan yang dibuat atau dirumuskan berdasarkan
tingkah laku masyarakat yang tumbuh dan juga berkembang
sehingga menjadi sebuah hukum tidak tertulis yang ditaati oleh
masyarakat setempat. Hukum Adat sendiri juga diakui pula oleh
negara sebagai bentuk hukum sah. Dimana, setelah negara
Indonesia merdeka, hukum adat menjadi salah satu dari beberapa
aturan yang dibuat dan terdapat di dalam UUD 1945. Seperti
h a l n y a y a n g t e r t u l i s d a l a m p a s a l 1 8 B a y a t 2 U U D Ta h u n 1 9 4 5 ,
yang menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara mengakui
serta menghormati kesatuan masyarakat hukum adat dan hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup serta sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan juga prinsip NKRI atau Negara
Kesatuan Republik Indonesia, seperti halnya yang diatur di
dalam undang-undang. Hukum ini juga dapat dikatakan sebagai
salah satu hukum tertua jika dibandingkan dengan sistem hukum
lain yang ada di negara Indonesia karena telah dilakukan secara
turun temurun oleh masyarakatnya

3 3
Click to edit
Rumusan Master title style
Masalah

1. Bagaimana sistem hukum pidana adat di Indonesia ?


2. Bagaimana perbedaan pokok sistem hukum adat dan sistem hukum pidana barat ?

4 4
Click to edit Master title style
Tujuan

1. Mengetahui sistem hukum pidana adat di Indonesia


2. Mengetahui perbedaan pokok dari sistem hukum adat dan sistem hukum pidana barat

5 5
Click to edit Master title style
Pembahasan

A. Sistem Hukum Pidana Adat di Indonesia


Sebelum diberlakukannya hukum Pidana di Indonesia, hukum adat telah lebih dahulu diterapkan di Indonesia. Hukum adat
telah hidup sekian lama di Indonesia karena adanya keanekaragaman budaya dari setiap adat, dan tetap diterapkan sampai
dengan saat ini meskipun saat ini hukum Pidana maupun Hukum Perdata telah di terapkan untuk menjadi tolak ukur publik.Di
dalam lapangan hukum publik, salah satu sumber hukum yang diakui secara nasional dan terkodifikasikan adalah KUHP.
Namun, di daerah yang masyarakatnya masih dipengaruhi alam sekitarnya yang magis religius dan memiliki sifat kedaerahan
yang kental, sumber hukum yang diakui di dalam lapangan hukum pidana adalah Hukum Pidana Adat. Keberadaan Hukum
Pidana Adat pada masyarakat merupakan pencerminan kehidupan masyarakat tersebut dan pada masing-masing daerah
memiliki Hukum Pidana Adat yang berbeda-beda sesuai dengan adat-istiadat yang ada di daerah tersebut dengan ciri khas tidak
tertulis ataupun terkodifikasikan.

6 6
Click to edit Master title style

B. Perbedaan Pokok Sistem Hukum Adat dan Sistem Hukum Barat


1. Hukum pidana adat bersumber dari kebiasaan dalam suatu kelompok masyarakat adat. Sedangkan hukum pidana
barat bersumber dari undang-undang yang dibuat oleh raja, kepala negara, penguasa dan/atau lembaga berwenang.
2. Karena bersumber dari kebiasaan, bentuk hukum pidana adat adalah tidak tertulis. Sedangkan bentuk hukum pidana
barat adalah tertulis karena disusun terlebih dahulu oleh lembaga yang berwenang.
3. Sifat hukum pidana adat biasanya fleksibel artinya hukum pidana adat itu dinamis, berkembang mengikuti
perkembangan zaman. Sedangkan sifat dari hukum pidana barat adalah rigid atau kaku, sehingga sulit untuk dilakuan
perubahan.
4. Menurut cara mempertahankannya, hukum pidana adat didasarkan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
adat tersebut. Sedangkan hukum pidana barat mempertahankannya terbagi menjadi dua, yaitu hukum materil yang
berisikan aturan-aturan hukum dan hukum formil atau hukum acara yang berisikan tata cara menjalankan atau melaksanakan
hukum materil.

7 7
Click to edit Master title style

5. Penegakan hukum pidana adat tidak mempunyai tempat yang disediakan secara khusus dan biasanya dilakukan di
kediaman kepala adat. Sedangkan hukum pidana barat mempunyai tempat khusus untuk melaksanakan
penegakannya yaitu bertempat di Pengadilan.
6. Hakim yang menjadi pemutus perkara pada hukum pidana adat adalah kepala adat dan/atau tokoh adat.
Sedangkan hukum pidana barat yang menjadi pemutus perkara pidana adalah Hakim yang ditunjuk langsung oleh
Pengadilan

8 8
Click to edit Master title style
Antara sistem hukum adat dan sistem hukum barat terdapat perbedaaan yang fundamental, yaitu sebagai berikut :
1. Hukum Barat mengenal “zakelijke rechten” dan “persoonlijke rechten”. “ zakelijke rechten” adalah hak atas suatu barang, yang bersifat zakelijk,
yaitu yang berlaku terhadap tiap-tiap orang. Sedangkan “persoonlijke rechten” adalah hak seseorang atas suatu objek yang hanya berlaku
terhadap barang tertentu. Hukum adat tidak mengenal pembagian hak hak seperti yang tersebut dalam hukum Barat itu.Perlindungan hak-hak
dalam hukum adat adalah di tangan hakim (kepala adat). Didalam persengketaan di Pengadilan, hakim akan menimbang berat ringannya
kepentingan-kepentingan hukum yang saling bertentangan. Misalnya apabila seseorang bukan si pemilik sawah kemudian dia menjual sawah itu
kepada orang lain dan kemudian si pemilik sawah menuntut si pembeli sawah untuk sawah itu dikembalikan kepadanya, maka hakim akan
menimbang kepentingan si pembeli tersebut.
2. Hukum Barat mengenal perbedaan antara public recht (hukum umum) dan privat recht (hukum privat). Hukum adat tidak mengenal perbedaaan
yang demikian dan jika ingin mengadakan perbedaan antara hukum hukum tersebut yaitu hukum adat yang bersifat public dan yang bersifat
privat maka batas batas antara kedua lapangan itu didalam hukum adat adalah berbeda dengan batas batas yang ditentukan pada Hukum Barat.
3. Pelanggaran-pelanggaran hukum menurut sistem hukum Barat, dibagi-bagi dalam golongan pelanggaran yang bersifat pidana dan harus diperiksa
oleh hakim pidana dan pelanggaran-pelanggaran yang hanya mempunyai akibat dalam lapangan perdata, pelanggaran itu harus diadili oleh hakim
perdata Hukum adat tidak mengenal perbedaaan tersebut karena setiap pelanggaran hukum adat akan membutuhkan pembetulan hukum kembali
dan kepala adat memutuskan agar adat apa yang harus digunakan untuk membetulkan adat yang dilanggar itu.
9 9
Click to Konkrit
Contoh edit Master title style

1010
Click to edit Master title style
Simpulan

Pengaturan sistem hukum terdapat perbedaaan antara sistem yang dianut oleh Hukum Barat dengan sistem
yang dianut dalam Hukum adat. Pada sistem Hukum barat apabila terjadi pelanggaran hukum maka akan
diselesaikan dengan cara hukum yang berlaku, apabila hukum yang dilanggar termasuk pelanggaran hukum
pidana maka akan diselesaikan dan diperiksa serta diberi sanksi oleh hakim Pidana dan bila termasuk dalam
pelanggaran perdata maka akan diselaikan secara perdata oleh hakim perdata. Sedangkan dalam hukum Adat
tidak terdapat pembagian sengketa hukum, apabila ada sengketa adat maka akan diselesaikan oleh kepala suku
atau kepala adat jadi sistemnya masih kekeluargaan.
Hukum Barat juga membagi hukum antara hukum public dan hukum privat sedangkan dalam hukum adat
tidak mengenal pembagian hukum tersebut karena segala bentuk kepentingan haknya masyarakat adat ditentukan
oleh kepala adat daerah masing-masing.

1111
Click to edit Master title style
Saran

1. Hukum pidana adat harus dijaga dan dilindungi prakteknya melalui sistem Perundang-Undangan Indonesia dalam
pembaharuan hukum pidana nasional yang tidak terlepas dari nilai-nilai hukum pidana adat yang ada di Indonesia.
2. Dalam proses peradilan pidana, seringkali manusia selalu terfokus pada sumber - sumber hukum tertulis saja.
Pikiran semacam ini hakikatnya merupakan perwujudan dari sebuah kontruksi pikiran yang legalistik atau
formalistik yang dipengaruhi adanya aliran legisme dalam hukum. Dalam konteks indonesia pikiran pikiran seperti
ini sebenarnya tidaklah terlalu tepat, sekalipun harus juga disadari, bahwa hukum pidana tertulis merupakan
sumber utama. Namun demikian, tidak berarti bahwa hukum atau norma yang bisa dijadikan dasar hukum untuk
pengenaan pidana hanyalah sumber hukum tertulis.

1212
Click to edit Master title style

Thank You

13

Anda mungkin juga menyukai