Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Ageng Alifi

NIM : 201610110311359
Kelas :F
Tugas : TT 17

BIDANG/LAPANGAN HUKUM ACARA PTUN.

A. Pengertian Hukum Acara PTUN.


Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (HAPTUN) adalah Peraturan
Hukum yg mengatur proses penyelesaian perkara TUN melalui pengadilan
(hakim), sejak pengajuan gugatan sampai keluarnya putusan pengadilan (hakim).
HAPTUN disebut juga hukum formal yang berfungsi mempertahankan
berlakunya HTUN (HAN) sebagai hukum material.1

B. Perbedaan Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata


No Pembeda HAPTUN Acara Perdata
1 Subjek/Pihak badan/Pejabat TUN Warga masy. Lawan
lawan warga warga masyarakat
masyarakat
2 Pangkal Ketetapan tertulis Kepentingan perdata
sengketa pejabat warga masyarakat

3 Tindakan Perbuatan melawan Perbuatan melawan


hukum penguasa hukum masy.
Wanprestasi
4 Peran hakim Hakim aktif Hakim pasif

5 Rekonvensi Tidak dikenal Dikenal, diatur

C. Asas-asas Hukum Acara Perdata.


1. Asas Praduga rechtmatig , yang mengandung makna bahwa setiap tindakan
penguasa selalu harus dianggap benar rechtmatig sampai ada
pembatalannya. Dengan asas ini, gugatan tidak menunda pelaksanaan
keputusan Tata Usaha Negara yang digugat; 2
2. Asas Pembuktian Bebas Hakim yang menetapkan beban pembuktian. Hal
ini berbeda dengan ketentuan Pasal 1865 BW. Asas ini dianut Pasal 107 UU
5/1986, kemudian dibatasi dengan ketentuan pada Pasal 100 UU5/1986;3
3. Asas Keaktifan Hakim ( dominus litis ), keaktifan hakim dimaksudkan
untuk mengimbangi kedudukan para pihak yang tidak seimbang. Pihak
tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tentu
menguasai betul peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
kewenangan dan atau dasar dikeluarkan keputusan yang digugat, sedangkan
pihak Penggugat adalah orang perorang atau badan hukum perdata yang
dalam posisi lemah, karena belum tentu mereka mengetahui betul peraturan

1
Mumut Mutoah, Hukum Peradilan Tata Usaha Negara, http://kicauanpenaku.blogspot.co.id, access
12 Desember 2016.
2
Boy Endra, Karakteristik dan Asas-asas Hukum Acara PTUN, http://boyyendratamin.com, access
12 Desember 2016.
3
Ibid.

Page | 59
perundang-undangan yang dijadikan sumber untuk dikeluarkannya
keputusan yang digugat;4
4. Asas putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan mengikat (erga omnes),
Sengkata TUN adalah sengketa diranah hukum public, yang tentu akibat
hukum yang timbul dari putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, akan mengikat tidak hanya para pihak yang
bersengketa namun berdasarkan asas putusan tersebut akan mengikat siapa
saja.5

D. Sumber-sumber Hukum Acara PTUN.


Sumber Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara antara lain :
a. Undang-Undang Dasar Negara R.I. Tahun 1945;
b. Undang-Undang No. 51 tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara (perubahan dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, kemudian diubah menjadi Undang-
Undang No. 9 Tahun 2004);
c. Undang- Undang  No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
(perubahan dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 Tentang
Kekuasaan Kehakiman, dan Undang-Udangn No 35 Tahun 1999, serta
Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 Tentang Kekuasaan
Kehakiman.);
d. Undang-Undang  No. 3 Tahun 2009  Tentang Mahkamah Agung
(perubahan dari Undang-Undang No 14 Tahun 1985, dan Undang-
Undang No. 5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung);
e. Yurisprudensi;
f. Praktek Administrasi Negara sebagai hukum kebiasaan;
g. Doktrin atau pendapat para ahli hukum.

E. Objek dalam Hukum Acara PTUN


Objek sengketa dalam PTUN adalah KTUN. Pengertian KTUN dapat di lihat
dalam UU No. 5 tahun 1986 Pasal 1 Poin 3, dimana KTUN adalah Penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh Badan Pejabat TUN.6
Yang persyaratan tertulis dan KTUN itu yakni:
 Tidak mesti berwujud suatu bentuk tertentu.
 Berisi tindakan Hukum
 Sifat Normanya adalah Kongkrit : Jelas objek yang dituju; Individual :
Jelas Orang yang dituju; dan Final : tidak lagi diperlukan persetujuan dari
atasan.
 Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.7
Hak Gugat PTUN yaitu : ada hubungan kausal antara penggugat dengan
akibat hukum (keinginan). Hak gugat diberikan kepada orang yang secara
langsung menderita kerugian. Namun menurut Prinsip : Actio Popularis yaitu
gugatan yang bersifat perwakilan sehingga dimungkinkan bagi pihak ketiga
yang tidak menderita kerugian secara langsung untuk dapat mengajukan
gugatan.8

4
Ibid.
5
Ibid.
6
Dewa Arka, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, https://dewaarka.wordpress.com, access
12 Desember 2016.
7
Ibid.
8
Ibid.

Page | 60

Anda mungkin juga menyukai