Anda di halaman 1dari 18

HUKUM ACARA TATA USAHA

NEGARA
PERTEMUAN 2
AFRINALD RIZHAN, SH., MH
pengertian
• Peristilahan lain: Hk Acara Peradilan Tata
Usaha Pemerintahan, Hk Acara Peradilan
Administrasi Negara, Hk Acara Peradilan
Administrasi, Hk Acara Pengadilan dlm
Lingkingan Peradilan Adm (HAPLA)
• Pengertian: hk yg mengatur ttg tata cara
bersengketa di PTUN serta mengatur hak dan
kewajiban pihak2 yg terkait dalam proses
penyelesaian sengketa tsb (hk formal)
Sumber Hukum Formil
•• UU
HukumNo.05 Tahun
Acara1986 tentang Peradilan
Peradilan Tata Usaha
Tata Usaha Negara
Negara
jis. UU No.09 Tahun 2004 (Perubahan I), UU No. 51 Tahun
(HAPTUN)
2009 (Perubahanadalah
II); Peraturan Hukum yg
mengatur
• UU proses
No.48 Tahun penyelesaian
2009 tentang perkara TUN
Kekuasaan Kehakiman;
melalui
• UU No. 14 pengadilan (hakim),
Tahun 1985 tentang sejak Agung,
Mahkamah pengajuan
diubah
gugatan
terakhir sampai
dengan keluarnya
UU No.03 putusan pengadilan
Tahun 2009;
• HIR dan RBg;
(hakim).
• PP No.7 Tahun 1991 tentang Penerapan UU No.5 Tahun
• HAPTUN disebut juga hukum formal yang
1986;
berfungsiaturan
• Beberapa mempertahankan berlakunya HTUN
teknis dalam SEMA, Buku Pedoman,
(HAN) sebagai
Juklak-Juknis yanghukum material.
dikeluarkan oleh Maahkamah Agung.
Pengaturan Hukum Formal dapat
digolongkan menjadi 2 cara, yaitu:

• Diatur bersama dg hkm materialnya. ketentuan


mengenai prosedur berperkara diatur bersama dg
hkm materialnya/ dg susunan, kompetensi badan
peradilan dlm bentuk UU/Peraturan lain.
• HAPTUN sbg pelaksana Pasal 12 UU No. 14 Th 1970
diatur bersama hkm materialnya
• Prosedur berperkara diatur tersendiri dalam bentuk
UU/Peraturan lainnya.
• UU No. 5/1986 tentang PTUN
• UU No.9/2004 tentang PTUN
LATAR BELAKANG URGENSI PERADILAN ADMINISTRASI:
TUJUAN DIDIRIKANNYA PTUN ?

• Memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat yang


bersumber dari hak-hak individu; dan memberikan
perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang didasarkan
kepada kepentingan bersama dari individu yang hidup
dalam masyarakat tersebut. (Keterangan pemerintah pada
Sidang Paripurna DPR RI. mengenai RUU PTUN tanggal 29
April 1986).
• Menurut Sjahran Basah (1985;154), tujuan peradilan
administrasi adalah untuk memberikan pengayoman hukum
dan kepastian hukum, baik bagi rakyat maupun bagi
admiistrasi negara dalam arti terjaganya keseimbangan
kepentingan masyarakat dan kepentingan individu.
PENYELESAIAN SENGKETA DI PTUN PADA MULANYA
BERAWAL DARI ADANYA TINDAKAN
PEMERINTAH/PEJABAT TUN

TANPA ADA TINDAKAN PEMERINTAH, MAKA TIDAK


AKAN PERNAH ADA SENGKETA TUN

TINDAKAN PEMERINTAH APAKAH YANG MENJADI


PANGKAL SENGKETA TUN ?
Jenis-jenis Tindakan Pemerintah

Melakukan perbuatan materiil/faktual (Materiil


daad)
(membuat selokan,memotong pohon)
Mengeluarkan peraturan (regelling)
(UU, PP, Perda Sampah,KTP, Iklan)
Mengeluarkan keputusan (Beschikking)
(mengangkat si A jadi pegawai,si B dipecat)

BESCHIKKING PTUN
Karakteristik PTUN

• Salah 1 unsur PTUN adlh pihak2 dan slh 1


pihak itu adlh Badan atau Pejabat TUN dlm
kedudukanya dan bertindak berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh HTUN (HAN)
dlm menjalankan tugas pelayanan umum.
• Dimuka PTUN para pihak yg berperkara
mempunyai kedudukan yg sama. Hakim
harus memperlakukan kedua belah pihak dg
sama adil.
• Badan atau Pejabat TUN dlm menjalankan fungsinya
mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan per-uu-
an baik secara langsung (atribusi) maupun pelimpahan
(delegasi) serta mandat dan kebebasan bertindak yang
dalam ilmu hkm dikenal dg istilah freis Ermessen.
• freies ermessen (diskresionare) diartikan sebagai salah
satu sarana yang memberikan ruang bergerak begi
pejabat atau badan-badan administrasi unutk
melakukan tindakan tanpa harus terikat sepenuhnya
pada undang-undang.
• Dlm menjalankan tgsnya, tdk jarang terjadi
bahwa tindakan badan atau Pejabat TUN
melanggar batas, shgga menimbulkan
kerugian bagi yg terkena. Hal demikian disebut
perbuatan melanggar hkm oleh penguasa
(onrechtmatige overheidsdaad).
Karakteristik Acara

No Pembeda HAPTUN Acara Perdata

1 Subjek/Pihak badan/Pejabat TUN Warga masy. Lawan


lawan warga warga masyarakat
masyarakat
2 Pangkal sengketa Ketetapan tertulis
pejabat
Kepentingan perdata
warga masyarakat

3 Tindakan Perbuatan melawan


hukum penguasa
Perbuatan melawan
hukum masy.
wanprestasi
4 Peran hakim Hakim aktif Hakim pasif

5 Rekonvensi Tidak dikenal Dikenal, diatur


Asas
• Asas merupakan jantung peraturan hk.
• Alasan: asas merupakan landasan yg paling luas dari
peraturan hk, asas juga merupakan alasan (ratio
legis) dari peraturan hk yang menjadikan hk bukan
hanya kumpulan peraturan tp lebih mengandung
nilai dan tuntutan2 etis.
• Jadi, asas hk adl pikiran2 dasar yg tdp didlm dan si
blkg sist hk yg masing2 dirumuskan dlm perat per-uu-
an atau putusan hkm
Asas2 Hukum Acara TUN
• 3. Asas audi et elteram partem.
• 4. Asas kesatuan beracara dalam perkara sejenis baik
dlm pemeriksaan di peradilan judex factie maupun
MA
• 5. Asas penyelengaraan kekuasaan kehakiman yg
merdeka….
• 6. Asas peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat
dan biaya ringan. Sederhana dalam hk acara, cepat
dlm waktu dan murah dlm biaya
Asas2 Hukum Acara TUN
• 7. Asas hakim aktif (ada rapat
gpermusyawaran u menentukan ggtn dpt
diterima/tdk yg disertai pertimbangan2,
pemeriksaan persiapan u memeriksa kejelasan
ggtn, hkm dpt memerthkan tergugat
memberikan info2 yg dibthkan penggugat.
• 8. Asas sidang terbuka untuk umum
Asas2 Hukum Acara TUN
• 9. Asas peradilan berjenjang
• 10. Asas pengadilan sbg upaya terakhir untuk mendapatkan
keadilan (ultimum remedium). Sengketa adm sedapat mkn
diupayakan dulu penyelesaianny melalui musy mufakat (upaya
adm).
• 11. Asas Obyektifitas, hk atau panitera, apabila terikat hub
sedarah, semenda sampai derajat ke3 atau hub suami istri
meskipun telah bercerai dgn tergugat, penggugat, penasihat
hk atau antara hk dgn panitera atau hk dan panitera tsb
mempunyai kepentingan lgsg atau tdk lgsg dgn sengketanya
Kompetensi PTUN

• Kompetensi absolut  kewenangan


memeriksa/mengadili perkara berdasarkan
pembagian wewenang atau tugas (atribusi
kekuasaan)
• Kompetensi relatif  kewenangan
memeriksa/mengadili perkara berdasarkan
pembagian daerah hukum (distribusi
kekuasaan)
Pengecualian

• Pengadilan tidak berwenang memeriksa,


memutus dan menyelesaikan sengketa TUN
tertentu dlm hal keputusan yg disengketakan
itu dikeluarkan dlm waktu perang, keadaan
bahaya, keadaan bencana alam, atau
keadaan luar biasa yg membahayakan,
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yg berlaku.

Anda mungkin juga menyukai