Anda di halaman 1dari 25

OM SWASTYASTU

SISTEM PERADILAN DI
INDONESIA
OLEH :
I KOMANG DARMAYASA, S.H., M.H.
MENGAPA PENTING MEMAHAMI DAN MENGUASAI
SISTEM PERADILAN BAGI SEORANG ADVOKAT DI
INDONESIA?

1. Kewenangan Absolut dan Kewenangan Relatif suatu peradilan;


2. Prosedur penanganan kasus/ perkara;
3. Dokumen bukti-bukti dan saksi-saksi serta sistem pembuktian;
4. Hukum positif yang (akan) berlaku – ditetapkan pada kasus konkret (Penerapan
Hukum dan Pengembangan Hukum) – Bekerjanya Sistem Peradilan;
5. Estimasi waktu dan biaya penanganan kasus/ perkara
PENGERTIAN PENGADILAN DAN PERADILAN

• Jimly Asshiddiqie
• Peradilan adalah segala sesuatu yang bertalian dengan tugas memutus perkara dengan
menerapkan hukum, menemukan hukum in concreto dalam mempertahankan dan menjamin
ditaatinya hukum materiil dengan menggunakan cara prosedural yang ditetapkan oleh hukum
formal.

• R. Subekti dan R.Tjitrosoedibio


• Pengadilan (rechtsbank, court) adalah badan yang melakukan peradilan, yaitu memeriksa dan
memutusi sengketa-sengketa hukum dan pelanggaran-pelanggaran hukum/undang-undang.
Peradilan (rechtspraak, judiciary) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas
negara menegakkan hukum dan keadilan.
FUNGSI PENGADILAN
(MOCHTAR KUSUMAATMADJA DAN B ARIEF
SIDHARTA, 2000: 98-99)
• Menerapkan Hukum dengan jalan – cara:
• Interpretasi
• Konstruksi (Analogi dan Argumentum A Contrario)
• Penghalusan Hukum

• Mengembangkan Hukum (baru) dengan:


• Membentuk Hukum (baru) untuk:
• Mengisi Kekosongan Hukum;
• Mencegah Tidak ditanganinya Perkara;
• Menemukan Hukum (rechtsvinding)
• Pasal 1 ayat (3) UUD 1945
• Negara Indonesia adalah Negara Hukum
INDEPENDENSI • Pasal 24 ayat (1) UUD 1945
PENGADILAN • Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

• Pasal 1 ayat (1) UU 48/2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman
• Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara
yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia.
KEKUASAAN Pasal 24 Undang-Undang Dasar 1945 mutatis mutandis
KEHAKIMAN jo Pasal 10 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 jo
Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
• “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung (MA) dan badan peradilan yg
berada dibawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi”.
• Badan peradilan yg berada dibawah MA meliputi
badan peradilan dalam Lingkungan:
• Peradilan Umum;
• Peradilan Agama;
• Peradilan Militer;
• Peradilan Tata Usaha Negara.
MAHKAMAH AGUNG

• Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 jo Undang-


Undang Nomor 14 Tahun 1985 jo Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2009: Pengadilan Negara
Tertinggi.
• Kewenangan: memeriksa dan memutus
• Permohonan kasasi
• Peninjauan Kembali (PK)

• Pengujian peraturan dibawah Undang-undang


MAHKAMAH Wewenang Mahkamah Konstitusi (Pasal 24C
KONSTITUSI Undang-Undang Dasar 1945 mutatis mutandis jo
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi) :
• Menguji Undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar RI Tahun 1945;
• Memutus sengketa wewenang antar lembaga
negara yang wewenangnya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar 1945
• Memutus pembubaran Partai Politik
• Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu.
• Pemakjulan/impeachment terhadap Presiden dan
Wakil Presiden ;
PERADILAN UMUM
PERADILAN UMUM (Undang-undang Nomor 2
Tahun 1986 jo Undang-undang Nomor 8 Tahun
2004 jo Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009)
• Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama)
• Kedudukan: di Ibukota Kabupaten/Kota
• Wewenang: memeriksa serta memutus perkara
pidana dan perkara perdata.

• Pengadilan Tinggi (Tingkat Banding)


• Kedudukan di Ibukota Provinsi.
PENGADILAN Pasal 27 jo Pasal 25 Undang-undang Nomor 48 Tahun
KHUSUS DI 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman:
LINGKUNGAN • Pengadilan Anak (Undang-Undang Nomor 11
PERADILAN UMUM Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak )
• Wewenang [Pasal 1 angka 3]: memeriksa dan
memutus perkara anak nakal yang telah mencapai 12
th belum 18 tahun (anak yang berhadapan dengan
hukum).
• DIVERSI : pengalihan penyelesaian perkara Anak
dari proses peradilan pidana ke proses di luar
peradilan pidana [Pasal 1 angka 7 jo. Pasal 5 ayat (3)
jo Bab II Pasal 6 s.d. 15].

• Lihat: Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun


2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam
Sistem Peradilan Pidana Anak
PENGADILAN KHUSUS • Pengadilan Hak Asasi Manusia (Undang-
DI LINGKUNGAN undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
PERADILAN UMUM
Manusia jo Undang-undang Nomor 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia).
• Wewenang: mengadili pelanggaran HAM berat
(Genosida, Kejahatan terhadap kemanusiaan);

• Pengadilan Niaga (Undang-undang Nomor 37


Tahun 2004)
• Wewenang: memutus pernyataan pailit dan
Penundaan kewajiban pembayaran Utang (PKPU);
• bidang perniagaan berdasar UU (termasuk
perkara Hak Kekayaan Intelektual (HKI): merek,
paten, desain industri, rahasia dagang)
PENGADILAN • Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
KHUSUS DI Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi;
LINGKUNGAN
• Wewenang: memeriksa dan memutus perkara Tipikor
PERADILAN UMUM yang diajukan KPK meliputi: tipikor oleh penegak
hukum, penyelenggara negara dan orang terkait,
interest masyarakat kerugian negara minimal Rp 1
Milyar dan yang diajukan oleh Kejaksaan.
• Pengadilan Hubungan Industrial (Undang-
undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial)
• wewenang: perselisihan hak (tingkat pertama)
• perselisihan kepentingan (pertama dan terakhir);
• Pemutusan Hubungan Kerja (tingkat pertama);
• perselisihan antar Serikat Pekerja dalam satu
perusahaan
PENGADILAN KHUSUS DI LINGKUNGAN
PERADILAN UMUM
• Pengadilan Perikanan (Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004)
• Wewenang: memeriksa, mengadili dan memutus tindak pidana di bidang perikanan (2
Hakim Ad Hoc 1 Hakim Karier)
PENGADILAN
AGAMA • Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2006 jo Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2009
• Wewenang: memutus perkara antara org
beragama Islam, dibidang: perkawinan, waris,
wasiat, hibah, wakaf & shadaqoh, ekonomi syariah.

• Pengadilan Tinggi Agama, berwenang mengadili


pd tingkat Banding.
PENGADILAN KHUSUS
DI LINGKUNGAN • PENGADILAN SYARIAH ACEH (Undang-undang
PERADILAN AGAMA Nomor 50 Tahun 2009 Pasal 3 ayat (2))
• Wewenang: (PA) memutus perkara antara orang
beragama Islam, di bidang: perkawinan, waris,
wasiat, hibah, wakaf dan shadaqoh, ekonomi
syariah di Aceh dan Wewenang Peradilan Umum
(pidana).
• Hakim Adhoc khusus, misal: kejahatan, perbankan
Syariah.
• Pengadilan Tinggi Agama, berwenang mengadili
pada tingkat Banding.
PERADILAN MILITER Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer.
• Wewenang: mengadili tindak pidana orang yang
berstatus:
• Prajurit;
• Pihak yang berdasarkan Undang-undang
disamakan dengan perajurit;
• Orang sipil bersama prajurit (berdasar keputusan
Panglima dan Menteri Kehakiman /koneksitas);
dan
• Tata Usaha Negara/ TUN Militer,
PERADILAN MILITER
• Pengadilan Militer
• Peradilan Tingkat ke-1 bagi terdakwa yang berpangkat Kapten kebawah;

• Pengadilan Tinggi Militer


• Peradilan Tingkat 1 Terdakwa yang berpangkat Mayor ke atas;
• Peradilan Tingkat ke-1 sengketa Tata Usaha Militer (belum berjalan);
• Peradilan tingkat Banding bagi Putusan Pengadilan Militer;

• Pengadilan Militer Utama


• Peradilan tingkat Banding TUN Militer
• Memutus sengketa wewenang antar Peradilan Militer;
• Memutus perbedaan pendapat antara Papera dengan Oditur tentang diajukannya perkara ke
Pengadilan Militer atau Pengadilan Negeri;

• Pengadilan Militer Pertempuran


PENGADILAN TATA Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-
USAHA NEGARA undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-undang
(PTUN) Nomor 51 Tahun 2009
Wewenang: memeriksa dan memutus sengketa
Tata Usaha Negara (TUN) berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
• Pengadilan Tata Usaha Negara
• Pengadilan TUN tingkat Pertama
• Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
• Pengadilan Banding PTUN
• Pengadilan tingkat 1 (Banding) upaya Administrasi
(administratie beroep) Undang-undang
Administrasi Pemerintahan
PENGADILAN KHUSUS
DI LINGKUNGAN
PEERADILAN TATA
USAHA NEGARA
• Pengadilan Pajak (Undang-undang Nomor 14
Tahun 2002)
• Wewenang: memeriksa dan memutus sengketa
pajak tingkat pertama dan terakhir.
PERADILAN DI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
LUAR LEMBAGA
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
PERADILAN Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
NASIONAL Tidak Sehat jo Peraturan Mahkamah Agung RI
Nomor 3 Tahun 2005.
• Wewenang : mengawasi 3 hal pada Undang-
undang tersebut:
❑Perjanjian yang dilarang (perjanjian yang
menyebabkan persaingan usaha tidak sehat,
seperti: penetapan harga, diskriminasi harga,
boikot, perjanjian tertutup, oligopoly, predatory
pricing, pembagian wilayah, kartel, trust
(persekutuan) dll);
PERADILAN DI
LUAR LEMBAGA
PERADILAN ❑Kegiatan yang dilarang (kontrol produksi dan/
NASIONAL atau pemasaran melalui pengaturan pasokan dan
menyebabkan monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat);
❑Posisi Dominan, menyalahgunakan posisi
dominan untuk membatasi pasar, menghalangi
hak konsumen atau menghambat pelaku usaha
lain.
PERADILAN DI
LUAR LEMBAGA BADAN PENYELESAIAN SENGKETA
PERADILAN KONSUMEN (BPSK)
NASIONAL Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen jo. Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2006
tanggal 13 Maret 2006 tentang Tata Cara Pengajuan
Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen
Wewenang: menyelesaikan sengketa konsumen
dengan cara konsiliasi, mediasi, atau arbitrase.
OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM
“FIAT JUSTITIA ET PEREAT MUNDUS”
“HENDALAH KEADILAN DITEGAKKAN WALAUPUN DUNIA HARUS BINASA”

Anda mungkin juga menyukai