Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN

PERADILAN
TATA USAHA
NEGARA
GEDE ADITYA PRATAMA, S.H., LL.M.
DOSEN TETAP
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TIGA CABANG KEKUASAAN (TRIAS POLITIKA)
• Kekuasaan legislatif: membuat peraturan perundang-undangan
• Kekuasaan eksekutif: melaksanakan peraturan perundang-undangan yang
dibuat oleh kekuasaan legislatif
• Kekuasaan yudikatif: mengadili terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh kekuasaan legislatif
KEKUASAAN KEHAKIMAN (YUDIKATIF)
PASAL 24 UUD 1945
• Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
• Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi
KEKUASAAN KEHAKIMAN (YUDIKATIF)
• Pasal 18 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (“UU Kekuasaan Kehakiman”)
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”

• Pasal 25 UU Kekuasaan Kehakiman


“(1) Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam lingkungan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara.”
“(5) Peradilan tata usaha negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang memeriksa, mengadili, memutus,
dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
TATA USAHA NEGARA
• PASAL 1 ANGKA 7 UU PTUN: “Tata Usaha Negara adalah administrasi negara
yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di
pusat maupun di daerah.”

• Urusan pemerintahan menurut Indroharto, S.H., adalah “semua kegiatan penguasa


dalam negara yang tidak merupakan kegiatan atau aktivitas pembuatan peraturan
perundang-undangan (legislatif) dan bukan pula kegiatan atau aktivitas mengadili
(yudikatif) yang dilakukan oleh badan-badan pengadilan yang bebas.”
Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara
• Pengadilan Tata Usaha Negara dibentuk dengan Keputusan Presiden (Pasal 9 UU
PTUN)
• Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk dengan undang-undang (Pasal 10
UU PTUN)

• Contoh: Keppres Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pembentukan Pengadilan Tata


Usaha Negara di Bandar Lampung, Samarinda, dan Denpasar; UU Nomor 1
Tahun 1993 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya
Sengketa Kepegawaian
• Pasal 1 angka 10 UU PTUN
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara
orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun
di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

• Pasal 35 ayat (1) UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
“Sengketa kepegawaian diselesaikan melalui Peradilan Tata Usaha Negara.”
Pengadilan Khusus (Pasal 9A UU PTUN)
• Di lingkungan peradilan tata usaha negara dapat dibentuk pengadilan khusus yang diatur dengan
undang-undang.
• Pada pengadilan khusus dapat diangkat hakim ad hoc untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara yang membutuhkan keahlian dan pengalaman dalam bidang tertentu dan dalam jangka
waktur tertentu.
• Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta tunjangan hakim ad
hoc diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Contoh: Pengadilan Pajak yang dibentuk dengan UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

Anda mungkin juga menyukai