Anda di halaman 1dari 10

Nama : Noviansyah

NPM : 202120251046
Kelas : C / Jakarta
Hari/ Tanggal : Sabtu / 23 Oktober 2021
Mata Kuliah : Teori Hukum
Dosen : Dr. Dwi Atmoko, S.H., M.H.

QUIZ TEORI HUKUM

1. Jelaskan mengapa hukum sulit didefinisikan , jelaskan menurut para pakar hukum dalam
teori hukum !
- Kesulitan dari sifat intern hukum
 Van Apeldorn : Hukum terdapat di seluruh dunia, dimana terdapat suatu
masyarakat manusia.
 Logemann : Umum telah menyepakati bahwa bagaimanapun juga hukum itu
ada hubungannya dengan masyarakat.
 Radcliff Brown : In this sense some simple societies have no law.
 I Kisch : Disebabkan hukum tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, maka
adalah sulit untuk membuat suatu definisi tentang hukum yang dapat
memuaskan orang pada umumnya.
- Hukum itu tergantung dari sudut mana orang memandangnya
Historisnya:
 Hukum identik dengan kebiasaan/ tradisi;
 Hukum adalah Undang- undang;
 Hukum adalah Hukum Tuhan / Hukum Agama;
 Hukum adalah yang bertalian dengan pengadilan;
 Emmanuel Kant berpendapat bahwa Tidak ada seorang yurispun yang
mampu membuat suatu definisi hukum yang tepat.
 Loyd : Meskipun telah banyak tinta para yuris yang habis digunakan di
dalam usaha untuk membuat suatu definisi hukum yang dapat diterima di
seluruh dunia, namun hingga kini, hanya jejak kecil dari niat itu yang dapat
dicapai.
- Kesulitan mendefinisikan hukum selain karena sifatnya yang abstrak , juga karena
cakupan hal yang diatur hukum luas sekali.
- Kesulitan dari segi kata- kata
 Kesulitan pendefinisian hukum timbul dari faktor ekstern hukum yaitu faktor
bahasa sendiri.
 Paton: Persoalan pendefinisian tidak sesederhana seperti apa yang biasa
dipikirkan orang
 L.B. Curzon : Memandang kesukaran yang timbul disebabkan beberapa sifat
spesifik kata- kata yang ingin didefinisikan di bidang hukum yaitu
 Penggunaan kata- kata yang sangat dibatasi;
 Penggunaan kata- kata dalam konteks yang sangat spesifik;
 Kecendrungan setiap orang untuk memberi arti yang berbeda terhadap suatu
hal;
 Sejarah perubahan di dalam konteks Hukum sendiri.

2. Jelaskan dengan lengkap apa itu :Dan sebutkan para tokohnya dari faham tersebut

a. Faham Realis

Sebagaimana biasanya suatu aliran dalarn Teori hukurn, maka aliran realisme hukum
juga lahir dengan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor hukum dan nonhukum, yaitu
faktor perkembangan dalam filsafat dan ilmu pengetahuan dan faktor perkembangan
sosial dan politik

 Realisme USA :
Hukum hanya segala sesuatu yang bertalian dengan pengadilan (Cardozo,
Holmes).
 Realisme Scandanavia :
Penolakan terhadap spekulasi metafisika bagi investigasi fakta- fakta dari sistem
hukum (olivecrona ).
 Holmes : Apa yang diramalkan akan diputuskan oleh pengadilan itulah yang
sama diartikan sebagai hukum.
 Olivecrona : Hukum utamanya tersusun dari aturan- aturan tentang kekuasaan.
Aturan mana memuat pola-pola tingkah laku bagi pelaksanaan kekuasaan.

b. Faham Marxist
- Hukum adalah suatu pencerminan dari hubungan umum ekonomis dalam masyarakat
pada suatu tahap perkembangan tertentu.
Alan Hunt:
 Hukum tidak dapat menghindar atau tidak dapat melepaskan dirinya dari
politik, atau bahkan dapat dikatakan, bahwa hukum itu adalah salah satu
bentuk (perwujudan) dari politik.
 Hukum dan negara memiliki hubungan yang dekat. Hukum memperlihatkan
sifatnya yang “relatif otonom” dari negara.
 Hukum memberikan pengaruh, mencerminkan, atau mengekspresikan kuatnya
(besarnya) hubungan ekonomi yang ada.
 Hukum selalu potensial bersifat memaksa dan memanifestasikan
(mewujudkan) monopoli negara atas alat-alat pemaksa.
 Isi dan prosedur yang terkandung dalam hukum, baik langsung maupun tidak
langsung, mencerminkan kepentingan-kepentingan kelas yang berkuasa.
 Hukum itu bersifat ideologis. Dengan demikian, hukum itu menunjukkan dan
menyediakan legitimasi kepada nilai-nilai yang melekat pada (nilai-nilai
milik) kelas yang berkuasa.

Pashukanis : hukum untuk mendukung (memenuhi) tujuan-tujuan politik kaum


Bolshevik bahwa hukum pada akhirnya akan melemah dan melenyap, serta kemudian
digantikan oleh suatu bentuk sistem administrasi. Melenyapnya hukum itulah yang
kemudian menjadi simpulan dari teori pertukaran komoditas yang dirancang dan
dikembangkan
Collins : ideologi sebagai sekumpulan ide yang mendominasi yang timbul (lahir) dari dan
dibentuk oleh praktik-praktik sosial dalam hubungan-hubungan produksi. Ideologi yang
dominan akan muncul di antara kelas para pemilik alat-alat produksi yang secara
bersama-sama memiliki pengalaman (pemahaman) dan memainkan peranan yang
cenderung sama dalam hubungan-hubungan produksi. Kemudian hukum sebagai suatu
bentuk peraturan bagi masyarakat, yang memang sengaja diciptakan, muncul dari dalam
ideologi dominan itu Konkretnya, nilai-nilai yang ada di dalam ideologi dominan
kemudian ditransformasikan (diwujudkan) kedalam bentuk peraturan-peraturan hukum.
Rangkaian proses tadi membawa konsekuensi, yaitu bahwa hukum menjadi pembawa
nilai nilai ideologi dominan.
Gramsci : menjelaskan bahwa hegemoni merupakan penundukkan kelas-kelas sosial
dengan cara-cara yang lebih bersifat consensus (persetujuan) daripada penindasan
(paksaan). Kelas yang melakukan penundukkan itu adalah kelas hegemonik.

c. Faham Hukum Alam


Aliran ini telah berkembang sejak 2.500 tahun yang lalu. Aliran atau Mazhab Hukum
Alam merupakan aliran yang tertua dalam sejarah pemikiran manusia tentang hukum.
Aliran ini berpandangan bahwa selain hukum positif (hukum yang berlaku di
masyarakat) yang merupakan buatan manusia, masih ada hukum yang lain yaitu
hukum yang berasal dari Tuhan. Hukum adalah hukum yang berasal dari Tuhan.
Aliran Hukum Alam timbul karena kegagalan umat manusia dalam mencari keadilan
yang absolut. Menurut para penganut aliran ini, Hukum Alam bersifat universal dan
abadi, berlaku sepanjang masa dan berlaku bagi semua bangsa. Hukum Alam
dianggap lebih tinggi dari hukum yang sengaja dibentuk oleh manusia, sehingga
hukum yang berlaku di masyarakat tidak boleh bertentangan dengan Hukum Alam.

Aliran Hukum Alam Irasional


- Thomas Aquina
Hukum tidak lain merupakan perintah rasional tentang sesuatu yang memperhatikan
hal- hal umum yang baik disebarluaskan melalui perintah yang diperhatikan oleh
masyarakat.
- John Salisbury
Penguasa dalam menjalankan pemerintahannya wajib memperhatikan hukum tertulis
dan tidak tertulis (hukum alam) yang mencerminkan hukum-hukum Allah. Tugas
rohaniawan adalah untuk membimbing penguasa agar tidak merugikan rakyat
- Dante Alighieri
monarki dunia yang menjadi badan tertinggi yang berwenang untuk memutuskan
perselisihan antara penguasa yang satu dengan yang lainnya. Badan tertinggi yang
memperoleh legitimasi dari Tuhan sebagai monarki dunia ini adalah Kekaisaran
Romawi yang kemudian pada Abad Pertengahan Kekaisaran Romawi digantikan
oleh kekuasaan Jerman dan kemudian oleh Prancis di Eropa. Adapun dasar hukum
yang dijadikan pegangan adalah hukum alam yang mencerminkan hukum-hukum
Tuhan.
- Piere Dubois
bahwa raja atau penguasa dapat langsung menerima kekuasaan dari Tuhan tanpa
perlu melalui pemimpin gereja. Bahkan Dubois ingin agar kekuasaan duniawi gereja
dicabut dan diserahkan sepenuhnya kepada raja. Ia juga berpendapat bahwa raja
memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang, tetapi raja tidak terikat untuk
mematuhi undang-undang tersebut.
- Marsilius Padua dan William Occam
bahwa hukum harus mengabdi atau memihak kepada rakyat karena tujuan negara
adalah untuk memajukan kemakmuran dan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada warga negara agar dapat mengembangkan dirinya secara bebas.dan
Occam berpendapat bahwa rasio manusia tidak dapat memastikan suatu kebenaran.
Menurutnya pengetahuan atau ide yang ditangkap oleh rasio manusia hanyalah
nama-nama (nome atau nominal) yang digunakan manusia dalam hidupnya.
- John Wycliffe dan Johannes Huss
Wycliffe berbendapat bahwa corak pemerintahan para rohaniawan adalah corak
kepemimpinan yang paling buruk, sehingga urusan negara tidak boleh dicampuri
oleh rohaniawan. Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dipimpin oleh
para bangsawan.dan Wycliffe dengan menyatakan bahwa tempat ibadah tidak perlu
mempunyai hak milik, bahkan penguasa boleh merampas miik itu apabilatempat
ibadah salah dalam menggunakan haknya. Huss juga berpendapat bahwa pemimpin
agama dan hierarki tempat ibadah tidak diadakan menurut perintah Tuhan, melainkan
dibentuk oleh semua orang yang beriman.
Aliran Hukum Alam Rasional
- Hugo de Groot alias Grotius
hukum yang muncul sesuai kodrat manusia. Hukum alam tidak mungkin dapat
diubah (secara ekstrem), bahkan oleh Tuhan sekalipun! Hukum Alam diperoleh
manusia dari akalnya, tetapi Tuhanlah yang memberikan kekuatan mengikatnya.
- Samuel von Pufendorf dan Christian Thomasius
Menurut Pufendor Hukum Alam adalah aturan yang berasal dari akal pikiran yang
murni, dimana unsur naluriah manusia lebih berperan. Ketika manusia hidup dalam
masyarakat dan terjadi pertentangan antara kepentingan orang yang satu dengan yang
lainnya, maka dibuatlah perjanjian secara sukarela di antara rakyat untuk
menghentikan pertentangan tersebut dan bahwa manusia hidup dengan berbagai
macam naluri yang saling bertentangan antara naluri yang satu dengan naluri yang
lainnya, sehingga diperlukan aturan-aturan yang mengikat agar ia mendapat
kepastian dalam tindakan-tindakannya, baik ke dalam maupun ke luar dirinya
- Immanuel Kant
bahwa sumber pengetahuan manusia bukanlah rasio, melainkan empiri atau
pengalaman, dalam hal ini adalah pengalaman yang berasal dari pengenalan indrawi.
- Pandangan Islam tentang Hukum
Dr. Ahmad Zaki Yamami (1978 : 14- 15) memberikan 2 arti Syariat Islam, yaitu
a. Pengertian Syariat Islam dalam bidang yang luas meliputi semua hukum yang
telah disusun dengan teratur oleh para ahli fiqh dalam pendapat-pendapat fiqhnya
mengenai persoalan di masa mereka, atau yang mereka perkirakan akan terjadi
kemudian, dengan mengambil dalil- dalilnya langsung dari Al-Qur’an dan
AlHadist, atau sumber pengambilan hukum, seperti Ijma, Qiyas, Istihsan, Istish-
hab dan Mashalih Mursalah.
b. Dalam pengertian yang sempit, Syariat Islam itu terbatas pada hukum-hukum
yang berdalil pasti dan tegas, yang tertera dalam Al- Qur’an, Hadis yang shahih
atau ditetapkan dengan Ijma’. Selain dari pengertian ini ada beberapa ketentuan
hukum yang berdalil Qur’an atau Hadis shahih dan berbeda dalam penafsiran
oleh berbagai ahli fiqh yang bersangkutan. Demikian pula hukum- hukum yang
didasarkan atas Hadis- hadis yang sanad atau matan hadis tersebut masih
merupakan pokok pembicaraan.

3. Berikan analisa saudara mengapa kaidah dalam hukum itu sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat !
- Kaidah hukum masih diperlukan dalam kehidupan masyarakat meskipun sudah ada
kaidah agama, kesusilaan, dan kesopanan adalah karena kaidah hukum merupakan
aturan yang dibuat dan disetujui oleh lembaga resmi negara, yaitu pemerintahan.
Kaidah hukum berlaku untuk setiap warga negara yang ada di negara tersebut dan
bersifat mutlak dan adil. Sedangkan norma agama, kesusilaan, dan kesopanan nilai
dan penerapannya bisa berbeda-beda di masing-masing kelompok masyarakat.
- Kaidah atau norma memiliki arti sebagai pedoman atau peraturan yang mengikat
dalam sebuah anggota kelompok masyarakat yang diperuntukkan untuk membangun
tingkah laku yang baik. Sebuah norma bisa saja tercipta karena tumbuh dan
berkembang bersama dengan kepercayaan sebuah anggota masyarakat tertentu.
Adapun, fungsi norma adalah sebagai berikut:
- Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan tertib
- Menciptakan peraturan bagi masyarakat guna menciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman
- Penciptaan tujuan bersama
- Memberi batasan pada tingkah laku masyarakat
- Berdasarkan sifatnya, norma dibagi menjadi dua jenis. Jenis-jenis norma adalah
sebagai berikut:
- Norma Formal: aturan yang dibuat dan disetujui oleh lembaga pemerintahan yang
memiliki daya ikat kuat terhadap masyarakat. Norma formal berlaku bagi setiap
warga negara yang tinggal di negara tersebut tanpa ada pengecualian.
- Norma Non-formal: aturan yang tumbuh dan berkembang bersama dengan suatu
kelompok masyarakat dan sudah dipercaya sebagai aturan yang baik. Kekuatan ikat
dari norma non-formal bisa sangat lemah hingga sangat kuat tergantung dari
persetujuan kelompok masyarakat yang mempercayai aturannya.
- Berdasarkan jenisnya, norma bisa dibedakan menjadi:
- Norma Agama: aturan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dan berisikan
perintah dan larangan bagi pengikutnya. Norma agama tidak boleh ditambah atau
dikurangi karena merupakan hal yang abadi tertulis dalam kitab suci masing-masing
agama.
- Norma Kesusilaan: aturan yang berasal dari moral seseorang. Norma kesusilaan
termasuk norma yang muncul karena kebiasaan yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat tertentu. Norma ini ada agar setiap individu bisa melakukan hal yang baik
dan menjauhi yang jahat. Contoh pelanggaran norma kesusilaan adalah menyontek.
- Norma Kesopanan: aturan yang dibuat agar setiap individu bisa menghargai satu
sama lain, bersosialisasi, dan tidak melakukan hal-hal yang tidak bermoral.
- Norma Hukum: aturan tertulis yang dibuat dan disetujui oleh badan hukum suatu
negara. Norma hukum akan dibuat dalam bentuk Undang-Undang dan akan memiliki
daya ikat yang sangat kuat bagi setiap warga negaranya. Norma ini diperuntukkan
agar bisa tercipta kehidupan masyarakat yang aman, tertib, dan damai. Pelanggar dari
norma ini akan dikenakan hukuman dan denda yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
4. Jelaskan dengan lengkap 2 kepastian Hukum menurut Aristoteles !
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica menjelaskan Kepastian hukum sangat diperlukan
untuk menjamin ketenteraman dan ketertiban dalam masyarakat, karena kepastian hukum
mempunyai sifat sebagai berikut:
a) adanya paksaan dari luar (sanksi) dari penguasa yang bertugas mempertahankan dan
membina tata tertib masyarakat dengan perantara alat-alatnya;
b) sifat undang-undang yang berlaku bagi siapa saja.
Aristoteles membedakan 2 macam keadilan
1. Justitia distributia menuntut bahwa setiap orang mendapat apa yang menjadi hak
atau jatahnya. Hak ini tak sama untuk setiap orang tergantung pada
kekayaan, kelahiran, pendidikan dan sebagainya. Sifatnya adalah proporsional
keadilan ini member kepada setiap orang menurut jasa atau kemampuannya. Jadi
bukan kesamaan tetapi perimbangan.
2. Justitia Commutativa memberi kepada setiap orang sama banyaknya yang adil
ialah apabila setiap orang diperlakukan sama tanpa memandang kedudukan dan
sebagainya. Contoh : Kamp. Pengungsi.
5. Pada saat sekarang ini banyak sekali unjuk rasa diberbagai tempat salah satunya tenteng
UU Cipta Kerja, dimana hal ini wajar kerena dinamika perkembangan zaman semakin
maju disertai relaita kehidupan yang ada. Berikan analisa dan pendapat anda bila
dihubungkan dengan Teori Progresive Sacipto Rahardjo , dihubungkan dengan
pembangunan kontruksi hukum pada saat ini di Indonesia !
- keberadaan hukum progresif yang digagas oleh Satjitpto di Indonesia menjadi
persoalan dan telah dihadang oleh teori dan sistem hukum yang berlaku di Indonesia.
Hukum progresif yang salah satu visinya ingin menjadikan hukum untuk manusia dan
rakyat, bukan sebaliknya, serta hukum yang bukan merupakan institusi yang mutlak
bertentangan dengan penganut teori hukum yang menyatakan bahwa hukum
merupakan satu sistem yang bersumber terhadap norma dasar dan disandarkan pada
asas-asas hukum yang telah teratur dan terukur. Keberadaan manusia tidak menjadi
penentu dalam hukum karena manusia hidup dalam sistem hukum. Manusia harus
tunduk pada sistem hukum dan tidak sebaliknya. Hukum progresif juga dinilai tidak
bersandar pada kajian obyek hukum yang telah terbangun dalam sistem hukum. Basis
teori hukum progresif Satjipto Rahardjo menggunakan kerangka teori empiris (order
of fact) yang biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial yang ukuran kebenarannya
memakai standar korespondensi yaitu adanya adanya kemiripan antara gagasan
dengan realitas. Sedangkan ilmu hukum menggunakan kerangka teori yang logis
(order of logic) yang ukuran kebenarannya memakai standar koherensi, yaitu adanya
kesesuaian antara gagasan yang satu dengan gagasan lainnya yang membentuk satu
kesatuan gagasan. Pendekatan hukum progresif ialah pendekatan korespondensi yang
secara teoritik bertentangan dengan pendekatan ilmu hukum yang logis. Tantangan
penegakan hukum progresif terletak pada paradigma penegakan hukum yang hidup
dalam sistem hukum dan teori hukum yang masih positivistik di Indonesia. Sistem
dan norma hukum di Indonesia masih memberlakukan sebuah sentralisme hukum,
hierarki dan positivisasi dalam penegakan hukumnya. Maka, tantangan terberat
kekuatan hukum progresif di Indonesia ialah mencari strategi menjadikannya sebagai
paradigma dalam pembangunan dan penegakan hukum di Indonesia. Sambil terus
meyakinkan terhadap problem sistem dan teori hukum yang positivistik. Upaya-upaya
tersebut secara struktural dan kultural akan mendorong progresifitas penegakan
hukum di Indonesia kedepan.

_________________________ooooooooooo___________________

Anda mungkin juga menyukai