Harry Purwanto
Hp.:08164265634
S-1 : Fakultas Hukum UGM
S-2 : Pascasarjana UNPAD
S-3 : Pascasarjana FH UGM
Politik Hukum
Politik
Hukum
Politik Hukum
Politik Hukum: bagian dari ilmu
politik atau bagian dari ilmu
hukum?
I. PENDAHULUAN
A.
Politik Hukum
Perubahan
khdp masy
ius
ius
constitutum
/////////
proses
constituendum
Politiek
Politik = Kebijakan
Policy
+
Hukum
Politik (Kebijakan) Hukum = PH Nas
Pidana
Agraria
PH Pidana
PH Agraria
Kenot
dsb
PH Kenot
HUKUM
ETIMOLOGI
POLITIK
KEBIJAKAN/
KEBIJAKSANAAN
ARTI PH
POLITIEKRECHT
TERMINOLOGIS
RECHTPOLITIEK
LEGAL POLICY
Public Policy
OPERASIONAL
SUGENG ISTANTO
Istilah/Kata-2:
Pengertian istilah/kata-2
Hukum:
Hans Kelsen: merupakan suatu perintah memaksa
terhadap tingkah-laku manusia. Hukum
merupakan kaidah primer yang menetapkan
sanksi-2
John Austin: seperangkat aturan tingkah laku yang
dibuat oleh penguasa yang berdaulat, yang
didalamnnya mengandung otoritas tertinggi
Leon Duguit: tingkah laku warga masyarakat, yg
merupakan aturan dimana daya penggunaanya
pd saat tertentu diindahkan oleh masyarakat sbg
jaminan dari kepentingan bersama thd orang yg
melakukan pelanggaran.
Holmes & Llewellyn: apa yg akan diputuskan oleh
pengadilan atau hakim ttg suatu persengketaan,
adalah hukum.
Oppenheim:
a body of rules for human conduct within a
community which by common consent this
community shall be enforced by external
power
Unsur-2 hukum:
- aturan tingkah laku
- dalam masyarakat
- adanya kesepakatan
- jaminan pelaksanaan berupa (e xternal
power
External power (=hukum) >< Internal power
(=moral)
Etika
Etika = pengetahuan tentang
moralitas (menilai baik buruknya sst)
Etika : - norma kesusilaan
- norma kesopanan
- dipengaruhi oleh norma
agama dan norma hukum.
Etika Profesi Notaris adalah
penerapan penalaran moral pada
masalah yang dihadapi Notaris dalam
berprofesi sbg Notaris.
Etik
vs
Hukum
----------------------------------------
Berlaku untuk
profesi
Disusun
bedasarkan
kesepakatan
anggota profesi
Etik bisa tertulis
dan tidak tertulis
Sanksi etik berupa
tuntunan
Berlaku untuk
umum
Disusun oleh
badan pemerintah
yang berkuasa
Hukum tersusun
rinci dalam
peraturan
perundangan
Sanksi hukum
berupa tuntutan
Pelanggaran etik
diselesaikan
oleh
Pengda/Wil/Pus &
DKD/DKW/DKP
MPD/MPW/MPP
Penyelesaikan
pelanggaran etik
tidak selalu
disertai bukti
fisik
Mengedepankan
Pelanggaran
hukum
diselesaikan oleh
aparat hukum /
pengadilan.
Penyelesaian
pelanggaran
hukum harus
dengan bukti
fisik.
Mengedepankan
hak
2. Politik (Politic):
a. penentuan pilihan guna mencapai tujuan yang
tlh
ditetapkan
b. Mathews : act of choice
c. Kelsen: politik sbg etik=memilih dan
menentukan
tujuan
Politik sbg teknik=memilih dan menentukan
cara dan sarana mencapai tujuan
d. Meriam B : penentuan tujuan dan cara
mencapai tujuan
Kaitan Politik dg Hukum
- hukum merupakan produk (keputusan) politik
- hukum mrpkn aturan permainan utk mencapai
tujuan
(kesepakatan politik) law as a political
instrument
3. Policy = Kebijakan
-
Kebijakan (Policy):
serangkaian tindakan atau kegiatan yang
direncanakan (bidang hukum) guna
mencapai tujuan dan sasaran yg
dikehendaki
Kebijaksanaan (Wisdom):
tindakan atau kegiatan seketika (instant
decision), melihat urgensi situasi yg
dihadapi berupa pengambilan keputusan
di bidang hukum
2. Secara terminologis
PH = Politiekrecht:
Belinfante:
obyek Hk Tata Negara mencakup
juga hal-2 yg diatur di luar hk (=
dlm hal ini PH)
Hence van Maarseveen:
Politiekrecht = hukum politik
atau Hk Tata Negara
PH = Rechtspolitiek
Bellefroid : polt hk adalah bagian dr ilmu
hk yg
mempelajari perubahan hk yg berlaku
utk
memenuhi tuntutan kehidupan masy.
Lemaire: polt hk mempelajari bgmn
penetapan
hukum yg seharusnya (ius
constituendum).
= bagian dr ilmu pength hk positif
= mrpk bagian dr kebijakan legislatif
= mrpk bagian dr ilmu polt pd umumnya
PH # Rechtspolitiek:
Demokratis
Otoriter
Karakter Hukum
Responsif/Populistik
Konservatif/Ortodoks
Kehakiman
Demokratis
Otoriter
Karakter Keks.
Independen/Otonom
Dependen/tdk Otonom
3. Pengertian Operasional PH
Sugeng Istanto
= bagian dr ilmu hukum positif (ius constitutum) yang
mengkaji kebijakan pemerintah dlm rangka
menetapkan hk yg seharusnya/ berlaku (ius
constituendum) guna memenuhi perubahan
kehidupan masy.
Unsur-2 PH:
1. bagian dr ilmu hk positif
Hk Positif tdk sama dg Positivisme
2. Kebijakan/aktivitas Pemerintah
Kebijakan (policy) beda dg Kebijaksanaan
(wisdom)
= pertimbangan yg menjadi dasar pembenaran
perbuatan (Politik mnrt Mathews = act of choice)
Isi : tujuan & cara dan sarana utk capai tujuan
(Politik mnrt H Kelssen arti etik dan teknik)
pemerintah dlm arti luas (legislatif, eksekutif,
yudicatif)
3. Penetapan Hukum:
= membuat keputusan yg menjadikan suatu ktt
menjadi ktt yg berlaku tetap, mempunyai akibat hk
ttu thd perstiwa ttu
PH Kenotariatan:
= bagian dr ilmu hukum positif (ius constitutum)
yang mengkaji kebijakan pemerintah dlm rangka
menetapkan hk yg seharusnya/ berlaku (ius
constituendum) guna memenuhi perubahan
kehidupan masy.
Unsur PH Kenotariatan:
- hukum positif (ius constitutum=peraturan
perundangan
kenotariatan yg berlaku)
- kebijakan/aktivitas pemerintah (pertimbangan yg
menjadi dasar pembenar perbuatan=isi)
- dalam rangka menetapkan hk kenotariatan yg
seharusnya
(ius constituendum), guna memenuhi perubahan
kehidupan masyarakat (proses perubahan)
Polt. Hukum:
bagian dr ilmu hukum yg membahas kebijakan pemerintah
dlm menetapkan hk yg berlaku
# Arti sempit: Politik hukum = Kebijakan (Hukum) Publik.
Rechtspolitiek = Legal Policy
yaitu merupakan Penetapan hukum yang berlaku:
- pembentukan hukum baru
- perubahan hukum yg sudah ada
- merumuskan kebiasaan/kaidah hukum lain
Fokus kajian PH
Satjipto Rahardjo
Tujuan apa yg hendak di capai dg sistem
hukum yg ada.
Cara dan mana yg dipakai utk mencapai tujuan
Kapan hukum harus diubah dan bagaimana
caranya
Proses pemilihan tujuan dan cara mencapai
tujuan.
Bagir Manan:
- Pembentukan hukum dan pelaksanaan hukum.
Dasar Pijakan PH
Politik Hukum
Ideologis
Normatif
sional
Konstitu-
Moral
Dasar Ideologis
Realisme
Politik
Hukum
Hukum
(yg Bermakna
dlm masy)
Idealisme
(nilai-2/
hakiki/konsep)
Dasar Normatif
Ideologis
Politik Hukum
(nilai benar,
baik, adil)
adil)
Hukum
(bermakna:
benar, baik.
Konstitusional
Konstitusional
Politik
( Hk Dasar)
Hukum
- Tujuan negara
- Mengatur & membatasi keks
- kepentingan WN
Hukum
(sesuai dg
amanat konst
Moralitas
Moralitas
-Taat asas
Politik
Hukum
Hukum
Bermakna
-Kritis
-Nurani
Filsafat
Hukum
Ilmu
Hukum
Politik
Hukum
Politik
Hukum
Syarat ilmu
- ontologis
- epitimologis
Ilmu
- aksiologis
Hukum
Doktrin
- Bellefroid
- Kusumadi P
- Satjipto R
- Gijssels
Ilmu:
Bellefroid:
dogmatika hukum
sejarah hukum
Ilmu Pength.
perbandingan
Hukum
politik hukum
teori hukum umum
Kusumadi Pudjosewojo
Ilmu pengetahuan Hk Positif
Ilmu Pengetahuan Sosiologi Hk
Ilmu pengetahuan Sejarah Hk
Ilmu Pengetahuan Hukum
=
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
W Zevenbergern
Politik Hukum
Filsafat Hukum
Ilmu Hukum
Perbandingan Hk
Sejarah Hukum
Dogmatik Hukum
E Utrecht
Sejarah Hukum
Sosiologi Hukum
Ilmu Hk Positif
(Positieve rechtswetenscap) Perbadingan Hukum
Pelajaran Hk Umum
Politik Hukum
Filsafat Hukum
Gijssels:
filsafat hk: preskriptif = ttpkn hk/norma yg
baru
Ilmu Hk
teori hk: eksplikatif = jelaskan data yg tlh
dikumpulkan dan disitematisir
dogmatika hk: deskriptif
= menggambarkan sst yg hendak diketahui, dg
cara mengumpulkan dan mensistematisir
PERSAMAAN:
- Baik Bellefroid maupun Gijssels: penetapan ius
constituendum
PERBEDAAN:
- Bellefroid: bertitik tolak pd ius constitutum
- Gijssels : tdk bertitik tolak pd ius constitutum, namun
menetapkan hk yg blm ada/ktt baru
1. Pengertian:
Sugeng Istanto:
bagian dr ilmu hukum positif
(ius constitutum) yang mengkaji
kebijakan pemerintah Indonesia
dlm rangka menetapkan hk yg
seharus-nya/berlaku di Ind. (ius
constituendum) guna memenuhi
perubahan kehidupan masy.
Abdul Hakim Garuda Nusantara:
PHN merupakan kebijakan
hukum (legal policy) yg hendak
diterapkan atau dilaksanakan
secara nasional oleh pemerintah
Pelaksanaan hk secara
konsisten
Pembangunan hukum
(pembaharuan dan
penciptaan)
Penegasan fungsi lembaga
penegak hk
Meningkatkan kesadaran hk
Pemerintah:
meliputi bdn legislatif, eksekutif, dan yudikatif
Pelaksanaan hk
Pembangunan hukum
Penegasan fungsi
lembaga penegak hk
Meningkatkan kesadaran
hk
Sugeng Istanto:
bagian ilmu hk yg mengkaji
kebijakan pemerintah (isi)
dlm menetapkan hk yg
seharusnya berlaku
(proses) guna memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Termasuk tujuan hk dan
cara dan sarana utk
mencapai tujuan hk
1. PHN Materiel = kebijakan
pemerintah
2. PHN Formil = proses/cara
penetapan hk yg
seharusnya
Politik
Hk. Nas.
1. Tujuan Negara
Polt. Hk. Nas.
Neg
Cara
Tujuan
Pancasila
Sila
Sila
Sila
Sila
Sila
1
2
3
4
5
:
:
:
:
:
basis moral
basis HAM dan non-diskriminasi
mempersatukan bangsa
basis demokrasi
basis keadilan
Cita-cita Hk:
- mewujudkan integritas bangsa = hk sbg perekat bangsa
- wujudkan keadilan sosial = menjembatani perbedaan
sosial
dan ekonomi
- mewujudkan kedaulatan rakyat = menjamin ketrlibatan
rakyat
dlm penyelenggaraan negara
- mewujudkan toleransi = saling menghormati
Pancasila
Pembukaan &
UUD 1945
Hk Pancasila/
Pendangan hdp
bangsa
Cita-2 Hukum
Nilai-2 sosial
Hoogvelt
Nilai Sosial:
- Paguyuban (Kebersamaan)
- Patembayan (individual)
PHN
Hk Prismatik
(FW Riggs)
Fred W Riggs
Kapitalis individualis
hak milik mempunyai fungsi sosial
neg menguasai sumberdaya alam
Komunis kebersamaan
3.
4.
Nilai-nilai
Dasar Pembenar
Realitas Empiris
Kebijakan
# Kegunaan PHN:
= sbg arah yg harus ditempuh dlm pembuatan
dan
penegakan hk guna mencapai cita-2 dan tujuan
neg.
# Kerangka dasar pemikiran PHN
- mengarah pd cita-2 bangsa, yi masy adil dan
makmur bdsk PS
- mengarah pd pencapaian tujuan negara
- berbasis pd nilai-2 PS
- mengarah pd sistem hukum nasional (pancasila)
- tidak menyimpang dr cita-cita hukum
3. Sistem Hukum
Ada 3 hal:
1. adanya susunan/tatanan dari komponen-2
(dhi.: pemerintah, lembaga neg,
masyarakat,
alam semesta, dsb)
2. adanya jalinan atas komponen-2, shg mrpk
satu
kesatuan yang saling tergantung
interrelationship between parts) (dhi.:perencanaan,
metode,
alat, dsb).
3. mengarah pd satu tujuan.
Hukum Nasional:
peraturan perundangan yg dibentuk dan
dilaksanakan utk mencapai tujuan, dasar, dan
cita-2 hukum suatu negara
- Hk nasional Ind. Dibentuk & ditegakkan bdsk PS
dan
UUD 45 (ideologi dan konstitusi negara)
- Hukum nasional Ind.: merupkn suatu sistem
hukum
yg bersumberkan pada nilai-nilai bangsa.
Sistem hukum nasional : sistem hukum yg
berlaku di seluruh Indonesia yg meliputi semua
unsur hukum yg antara yg satu dg yg lain saling
bergantung dan bersumber pd Pembukaan dan
UUD 1945
Unsur Hukum:
- Friedman: substansi, struktur, dan budaya hukum
- Dlm GBHN : isi, aparat, budaya, dan sarana-prasarana
hukum adat/
agama
Hindia
Belanda
Jepang
Kemerdekaan
civil law
Civil law
Materi /isi
Sistem Hukum
Nasional . ?
4. Arah kebijakan
Politik Hukum
Hukum
Prolegnas UU No.12-2011
= instrumen perencanaan program
penyusunan /pembentukan UU yg
disusun secara berencana, terpadu,
dan sistemetis, dimana penyusunannya
dilakukan oleh Pemerintah dan DPR (Ps.
1(9), 16, 20).
Prolegnas merpk skala prioritas
pembentukan UU dlm mewujudkan
sistem hk nasional
PROLEGNAS
PHN
- legal substance
- mekanisme
HUKUM NASIONAL
TUJUAN NEGARA
2.
3.
4.
5.
Penysunan Prolegnas:
DPR
Pemerintah
Prolegnas
Keputusan DPR
DPD
Arah kebijakan:
- membentuk peraturan perundangan sbg amanat UUD 45
- mengganti peraturan perundangan kolonial
- mempercepat proses penyelesaian UU
- membentuk peraturan perundangan guna mempercepat
reformasi pemulihan ekonomi, perlindungan HAM,
pemberantasan KKN
- meratifikasi perjanjian internasional
- membentuk peraturan perundangan baru sesuai dengan
tuntunan masyarakan dan kemajuan zaman
- memberikan landasan yuridis bg penegakan hukum
- menjadikan hk sbg sarana pembaharuan dlm segala
bidang yg mengabdi pd kepentingan bangsa, rakyat,dan
negara guna mewujudkan prinsip keseimbangan antara
ketertiban, legitimasi, dan kedilan
Prioritas:
Unsurnya:
- ius constitutum
- perubahan kehidupan
- ius constituendum
- proses perubahan dr ius cttm ius
cttdm
1. Ius Constitutum:
Ada 3 hal yg perlu dilihat:
1. apakah suatu ktt mrpk ktt hk yg berlaku ?
Kita berhadapan dg Sumber Hukum ada 2
arti:
a. Ajaran ttg ukuran utk menentukan apakah
suatu ktt
mrpkn ktt hk atau bukan
- dilihat dari isi ktt hukum (SH materiel)
- dilihat dari proses pembentukan (SH
formil)
bisa melalui proses per-undang-2an, atau
kebiasaan
b. Kumpulan ktt yg dpt diterapkan oleh
pengadilan:
mis: - UU, Perjanjian, Kebiasaan, Kpt
Pengadilan, Ajaran
2. Perubahan Kehidupan
Masyarakat
Perubahan:
= suatu keadaan yg berbeda dr keadaan semula.
= masyarakat terdiri dari unsur-2. Perubahan
masyarakat,
berarti terjadinya perubahan unsur-2 dlm
masyarakat.
Penyebab perubahan: - krn peristiwa alam, atau
- krn keinginan manusia
Kehidupan:
= keberadaan yg dinamik: - mungkin berkembang,
atau
- mungkin berubah.
Perubahan dlm kehidupan dpt berupa:
- perubahan positif (menjadi lbh baik), atau
- perubahan yg negatif (surut menjadi lbh buruk).
Masyarakat:
- Oppenheim: hubungan yg ajeg (constant) dri
para individu
- Logemann: masyarakat adalah suatu verkeer
tussen mensen
(skema koordinasi hub antar
manusia yg ajeg).
Hubungan ajeg = institusi/lembaga
= sekmpulan perbuatan yg berkaitan dg
akibat
ttu yg diterima dan dipatuhi dlm
kehidupan
masy.
Mis.: jual beli, gadai, perkawinan, warisan.
Masyarakat / hubungan Perubahan: yi perubahan
pernilaian dalam menerima atau mematuhi
* Masyarakat mengalami perubahan, karena adanya
perubahan nilai dan ini tak dpt dihindari (Astrid
Susanto) atau Penta rei = mengalir.
3. Ius Constituendum
1. Pengertian:
- Arti Harafiah: hk yg hrs
ditetapkan
- Arti teknik (=polt Hk) : hasil
analisis dari ius constitutum
dan perubahan kehidupan
masy.
2. Bentuk ius constitundum: RUU
3. Penetapan menurut Van der Pot:
i. organ neg yg berwenang (leg.,
eks., yud.)
ii. tanpa cacat kehendak
iii. bentuknya sesuai dg ktt yg
menjadi dasar
iv. isinya sesuai dg ktt yg menjadi
dasar
4. Kekuatan hukum (bila tlh
ditetapkan):
= tlh mempunyai akibat hk yg
definitif (materiel) dan telah
dilalui proses (formil)
1.
2.
4.
Merumuskan permasalahan
bagaimana pengaruh proklamasi terhadap
berlakunya IS di Indonesia ?
5.
6.
Menganalisis data
menemukan bagaimana seharusnya. Ada 3
kemungkinan
- tetap memberlakukan IS (ius constitutum)
- mengadakan perubahan sesuai dg tuntutan
perubahan
- mengadakan perubahan sebagian atas ius
constitutum
7.
Menetapkan filter
memilih salah satu alternatif dlm point 6 dg
berlandaskan pd prinsip/ktt hukum
mis; - dipilih alternatif 1 krn faktor sejarah
- dipilih alternatif 2 krn hak menentukan
nasib sendiri
- dipilih alternatif 3 krn hasil kompromi
- filternya keadilan, kepastian hukum,
kedaulatan, dsb
8.
Kesimpulan
Memilih satu dari tiga alternatif dg
menggunakan filter yang ada (ius
constituendum) kemudian menetapkan pilihan
UUD asli
Reformasi
amndmn
UUD kemdian
(ius constdum)
UUD
(ius consttm
UUD Asli
1. Kedltn ada di tangan rakyat dan dilakukan oleh
sepenuhnya MPR
2. MPR melakukan sepenuhnya Kedltn Rakyat:
- menetapkan UUD (Ps.3)
- menetapkan GBHN (Ps.3)
- memilih Presidan dan Wk Presiden (Ps. 6 ay. 2)
- merubah UUD (Ps. 37)
3. Presiden memegang kekuasaan:
- pemerintahan (Ps. 4 ay1)
- membentuk UU (Ps. 5 ay1)
- Kepala Negara (Ps.10 15)
= selaku Kepala Neg dibantu DPA, Menteri, Pemth Da
4. DPR dibantu BPK mengawasi Presiden:
- membentuk UU (Ps.5 ay 1)
- menetapkan Perpu (Ps.22 ay 2)
- menetapkan APBN (Ps.23)
5. Kekuasaan kehakiman ada pd MA (Ps.24) dibantu bdn
lain.
Ius Constituendum
Merubah UUD
- sistem kenegaraan yg demokratis
- hapuskan sentralisasi kekuasaan
> antar organ di pusat
> antar organ pusat dan daerah
- penegakan hukum (jaminan penghormatan &
perlindungan HAM)
- penegasan negara hukum
- menambah peran DPR (realisasi kedaulatan
rakyat)
- pelaksanaan otonomi daerah
- pengambangan kekuasaan kehakiman
Cara dan sarana yg dipilih utk mencapai tujuan
negara adalah merubah UUD. Perubahan
dilakukan sebagian demi sebagian
Amandemen I Th.1999
Intinya:
- mengurangi kekuasaan Presiden:
~ sbg pembentuk UU
~ sebagai kepala negara
~ sbg kepala pemerintahan
- memperkuat kekuasaan DPR menghapus
supremasi eksekutif menjadikan supremasi
parlemen
Pasal-Pasal yg diamandemen:
- Ps. 5 ay 1; 13 ay 2 & 3; 14 ay 1 & 2, dan Ps 20
ay 1, 2, 3,
4 UUD
Politik
Hk.
Psl. 1868: Akta otentik adl akta dlm bentuk yg dittkn UU, dibuat oleh
atau dihadapan pegawai-2 umum yg berkuasa utk itu di tempat
dmn akta dibuatnya.
Psl. 1870: akta otentik memberikan di antara para pihak beserta ahli
warisnya atau orang yg mendapat hak dr mrk, suatu bukti yg
sempurna ttg apa yg dimuat di dlmnya
Arti luas:
keseluruhan dari ketentuan/peraturan yang mengatur tugas dan
kewenangan Notaris
Bagaimana dg ke-PPAT-an:
= pada dasarnya bukan mrpk bagian tugas notaris (PPAT khusus
utk jual-beli dg obyek tanah)
Tujuan:
= guna menjamin kepastian hukum ttg kedudukan,
tugas,
wewenang, hak dan kewajiban, formasi, serta
produk dari
Notaris
> Kedudukan: sbg pejabat umum negara
> tugas: melaksanakan sebagian tugas
negara/pemerintah
dlm bidang hukum
> wewenang : membuat akta otentik dan
kewenangan lainnya
sebagaimana diberikan oleh UU (Ps.1 ay.1 jo. Ps.
15 UUJN)
akta Otentik: - dibuat dan diresmikan dlm bentuk
hk/uu
Waarmerking (pendaftaran):
- Notaris hanya mendaftar surat yang diajukan
padanya
- Surat tersebut sudah dibuat dan ditandatangani oleh
pihak-2
- Notaris tdk bertanggung jawab atas apa yg
telah
didaftar (isi surat, pihak-2, dan tanggal
pembuatan)
Arti pentingnya:
- pembuktian, sbg alat bukti yg kuat
- bila belum didaftar dapat disangkal
keberadaannya
>
B. Ide/Cita-cita:
Ide/Cita-2 Hukum kenotariatan harus sejalan dg
cita-cita hukum, yaitu:
- mewujudkan integritas bangsa
- wujudkan keadilan sosial
- mewujudkan kedaulatan rakyat
- mewujudkan toleransi
= terciptanya alat bukti (dlm hal ini akta
otentik) yang
kuat dalam lalu lintas hukum
= terciptanya kepastian hukum, ketertiban
masyarakat,
dan terpenuhi perlindungan hukum
= terciptanya kepastian hak dan kewajiban para
pihak
Politik Hukum
Hukum
Ius Constitutum
=
Perubahan Kehidupan
Sejak jaman HB kemerdekaan
Berkaitan dg:
Proklamasi atau reformasi
Kebutuhan akan kepastian hukum
Kebutuh alat bukti yang kuat
Kebutuhan jaminan perlindungan hk
Perkembangan dalam bidang dunia usaha
Ius Constituendum
1. Pengertian:
- Arti Harafiah: hk yg hrs ditetapkan
- Arti teknik (=polt Hk) : hasil analisis dari ius
constitutum dan pertubahan kehidupan masy.
2. Bentuk ius constituendum: Rancangan
peraturan perundangan
3. Penetapan ius constituendum sahnya, menurut
Van
der Pot:
i. organ neg yg berwenang (legislatif, eksekutif,
yudikatif)
ii. tanpa cacat kehendak
iii. bentuknya sesuai dg ktt yg menjadi dasar
iv. isinya sesuai dg ktt yg menjadi dasar
4. Kekuatan hukum:
= mempunyai kekuatan hukum bila tlh
mempunyai akibat hk yg definitif (materiel) dan
telah dilalui proses pembentukannya (formil)
UUJN
- Bentuknya
- Yg menetapkan
Ekstf)
- Statusnya
- Akibat Hukum
Ius Constitutum
: Peraturan-perundangan yg sah
: dipenuhi syarat materiel dan formil
1.
2.
3.
4.
Merumuskan permasalahan
bagaimana pengaruh reformasi/proklamasi terhadap
berlakunya Stb.1860 No.3 di Indonesia ?
5.
6.
Menganalisis data
menemukan bagaimana seharusnya. Ada 3
kemungkinan
- tetap memberlakukan Stb.1860 No.3 (ius
7.
Menetapkan filter
memilih salah satu alternatif dlm point 6 dg
berlandaskan pd prinsip/ktt hukum
mis; dipilih alternatif 1 krn faktor sejarah
- dipilih alternatif 2 krn disesuaikan
dg
tuntutan/kebutuhan masyarakat
- dipilih alternatif 3 krn hasil
kompromi
filternya keadilan, kepastian
hukum,
kedaulatan, dsb
8.
Kesimpulan
Memilih satu dari tiga alternatif dg
menggunakan filter yang ada (ius
constituendum) kemudian menetapkan
pilihan