Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ASY SYIFA ZALSABILA

KAMPUS : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

STUDY KASUS MODUL NUMERASI


Studi Kasus Modul Numerasi
Kasus 1
Asri, seorang mahasiswi KM, memiliki semangat tinggi untuk memberikan kontribusi kepada
siswa di tempat dia diutus. Dia sudah membaca modul literasi dan numerasi dengan cermat serta
mencoba berbagai aktivitas dalam modul tersebut. Dia senang sekali dengan pendekatan yang
sangat ramah anak dan menurut dia akan menolong siswa meningkat dalam kemampuan literasi
dan numerasi. Namun ketika di lapangan, Bu Ratna, guru yang didampingi, tidak pernah
mendengar mengenai modul tersebut dan merasa itu tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Dia
yakin dengan metode yang digunakan selama ini sudah cukup membantu siswa belajar dengan
baik. Apa yang harus Asri lakukan?

Yang harus di lakukan asri yaitu memberikan pemahaman kepada Bu Ratna secara pelan pelan.
Walaupun tidak sepenuh nya menggunakan modul literasi dan munerasi secara penuh namun
barangkali sesekali modul tersebut dapat di pakai di sekolah. Beri pengertian kepada guru
tersebut untuk mencoba nya sesekali dulu, jika siswa nya dapat menerima dengan baik
opengajaran menggunakan modul tersebut siapa tau bisa di pertimbangkan oleh Bu Ratna.

Kasus 2
Budi, seorang mahasiswa KM, sangat antusias mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di daerah. Dia sudah memikirkan berbagai cara menggunakan modul untuk
membuat siswa dapat berpikir kritis dan juga meningkatkan keterampilan berdiskusi dan
berkolaborasi. Tetapi betapa terkejutnya Budi ketika berada di lapangan dan bertemu dengan
siswanya. Walaupun sudah di kelas 5 SD, banyak siswa yang bahkan masih kesulitan membaca
dan menghitung sederhana. Namun ada sebagian siswa yang sudah cukup baik bahkan merasa
bosan dengan pelajarannya. Apa yang harus dilakukan oleh Budi?

Yang harus di lakukan oleh budi yaitu dia harus menyeimbangkan kemampuan siswa di kelas
tersebut. Budi dapat memberikan kelas tambahan kepada siswa yang kesulitan membaca dan
menghitung sedergana agar siswa tersebut dapat mengikuti teman temannya yang lain.
Kasus 3
Caca, seorang mahasiswi KM, ketika menggunakan modul literasi dan numerasi dalam kelas
mengalami banyak kesulitan. Pertama, dia menemukan di sekolah di mana dia ditempatkan tidak
terdapat modul dalam bentuk cetak, dan cukup sulit untuk perbanyak atau fotocopy untuk
dibagikan ke semua siswa karena biaya cukup besar. Siswa juga tidak memiliki gawai atau
terbatas jaringan maupun kuota untuk mengunduh modul. Kedua, bahan yang disarankan dalam
modul tidak semuanya tersedia di daerah tersebut. Selain itu, ada bagian dari modul ketika
dibaca oleh siswa atau dijelaskan oleh Caca kurang dapat dimengerti karena siswa belum pernah
melihat atau mengalaminya. Caca merasa lebih baik menggunakan buku yang selama ini
digunakan oleh guru dan tersedia untuk semua siswa daripada harus memaksakan menggunakan
modul literasi dan numerasi. Apa yang harus Caca lakukan?

Walaupun caca menggunakan buku atau modul yang selama ini digunakan oleh guru caca tetap
bisa menggunakan modul literasi dan munerasi tersebut walaupun terbatas. Caca dapat membuat
kelompok belajar agar modul tersebut bisa dipakai bersama sama dalam beberapa kelompok saja.
Pada kondidi saat ini membuat kelompok belajar memang sulit unntuk di lakukan, maka hal ini
harus mendapat persetujuan oleh guru dan orang tua siswa. Dan jika kelompok belajar tersebut di
perkenan kan maka tidak boleh mengkesampingkan prokes dan 5M.

Anda mungkin juga menyukai