Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus Pembelajaran Literasi dan Numerasi

Ahlil Ilma Affan Bachtiar


180421621528
Universitas Negeri Malang
Kasus:
Mahasiswa A ditugaskan ke sebuah SD yang berada di zona merah. Sekolah tersebut masih
menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). A membantu guru kelas dua di sekolah tersebut
yang mayoritas siswanya tidak memiliki akses ke internet atau gawai. Guru tersebut
melaksanakan pembelajaran daring menggunakan buku pelajaran atau buku tematik melalui
google classroom. Siswa yang tidak dapat mengakses internet diberi penugasan dari buku
pelajaran atau buku tematik yang telah ditandai nomor halaman yang harus dikerjakan. Buku
pelajaran ini diberikan kepada orang tua siswa yang diminta hadir seminggu sekali ke sekolah.
Berikanlah tanggapan terhadap tiga pertanyaan ini.
a) Menurut Anda, apakah guru tersebut telah mengajar sesuai kompetensi siswa?
Menurut saya rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut sudah tepat dengan
memisahkan pembelajaran siswa yang mempunyai gawai dan tidak. Namun sebaiknya
guru mendata terlebih dahulu berapa siswa yang sanggup belajar menggunakan gawai dan
berapa yang tidak sanggup. Apabila pengguna gawai lebih banyak maka guru harus
membuat video pembelajaran lalu diberikan kepada orang tua siswa, langkah selanjutnya
guru mencoba mendatangi siswa yang tidak mempunyai gawai untuk menerangkan
beberapa penjelasan yang esensial kepada mereka. Namun apabila si pengguna gawai lebih
sedikit maka cara yang bisa dilakukan guru adalah membuat modul pembelajaran kepada
siswa dan memodifikasi beberapa soal yang sesuai dengan kontekstual dan relevan dengan
keseharian siswa sehingga diharapkan bisa mencapai kompetensi yang diinginkan melalui
literasi dan numerasi. Untuk lembar penilaian guru bisa melakukan di awal, tengah, dan
akhir pembelajaran. Seperti di minggu pertama guru memberikan tugas untuk membaca
materi A, selanjutnya guru memerintahkan mereka untuk merangkum apa yang mereka
dapat dari materi tersebut. Nah dari situ guru bisa menilai kompetensi awal siswa seperti
apa dan digunakan untuk penyampaian materi berikutnya.
b) Apa yang seharusnya dilakukan oleh A?
A harus menanyakan masalah yang sering dialami oleh guru bersangkutan dalam
melakukan PJJ, apabila keluhannya berisi tentang sulitnya mengukur penilaian siswa dan
mengatasi siswa yang belum mencapai kompetensi yang diinginkan maka A bisa memberi
saran dan membantu guru tersebut mengatasi masalah itu. Sebaiknya A menyarankan jika
guru alangkah baiknya berkolaborasi dengan para orang tua siswa, sehingga diantara
keduanya bisa saling mengontrol perkembangan peserta didik selama belajar di rumah.
c) A membantu guru kelas dua tersebut mendampingi siswa yang tidak memiliki gawai
dengan mengunjungi rumah siswa dan membantunya mengerjakan tugas dari buku
pelajaran. Dari kunjungan tersebut, A mendapati bahwa siswa tersebut belum
lancar membaca. A mengusulkan kepada guru agar siswa tersebut mendapatkan
pelajaran membaca menggunakan Modul Literasi dari laman Kemendikbud.
Namun guru berkeras bahwa siswa tersebut harus mendapatkan materi pelajaran
yang sama dengan teman-teman sekelasnya. Menurut Anda, apakah usulan A
tersebut benar? Bagaimana tanggapan Anda terhadap sikap guru tersebut?
Menurut saya apa yang dilakukan A sudah benar, namun terlepas dari itu saya
mengingatkan untuk bertutur kata yang sopan dan rendah hati ketika akan mengingatkan
guru tersebut, agar tidak menyinggung perasaannya seolah-olah tergurui oleh keberadaan
si A. Namun sebelum proses mengingatkan sebaiknya si A menjelaskan terlebih dahulu
mengenai modul kemendikbud baik tentang maksud, isi, tujuan, hingga manfaat. Apabila
langkah diatas sudah dilakukan namun tetap nihil sebagiknya A jangan keras kepala, lebih
baik diam dan mengalah pada keadaan. Sebaiknya A juga tak tinggal diam dengan
mendatangi rumah siswa tersebut dengan membawa beberapa lembar modul kemendikbud
yang telah selesai di cetak untuk diberikan kepada siswa dan A bisa mengajar secara
individu kepada siswa itu.

Anda mungkin juga menyukai