Anda di halaman 1dari 25

DASAR ANALOG DAN

DIGITAL
TKE 210514
Dasar Analog dan Digital
TKE 210514
JADWAL : RABU, 15:30 – 17:00 (PALEMBANG)
KAMIS, 08:00 – 12:00 (INDRALAYA A DAN B)
RUANG : E 1204 (INDRALAYA) – I2 (PALEMBANG)
MATERI : Materi Kuliah, tugas dan pengumpulan tugas VIA E-
LEARNING (WWW.ELEARNING.UNSRI.AC.ID) COURSE:
DASAR ANALOG DAN DIGITAL (DAD2)
Contact me : email: suci.dwijayanti@gmail.com phone: 081367757107
SISTEM
BILANGAN

3
Sistem Bilangan
 Konsep sistem bilangan dan sistem pengkodean (coding system)
digunakan untuk memahami kerja komputer
 Sistem bilangan yang dikenal oleh komputer adalah bilangan biner
yang direpresentasikan dalam logika 0 dan 1 (dikenal sebagai rangkaian
digital)

High (1)

Low (0)

4
Sistem-Sistem Bilangan secara matematis:
Bilangan : Dr  d n 1d n  2  d1d 0 d 1  d  n
Dr  i   n d i  r i
n 1
Nilai :

◦ Sistem Bilangan Desimal  menggunakan 10 lambing


bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
3622 = 2x100+ 2x101 + 6x102 + 3x103

5
Sistem-Sistem Bilangan secara matematis:
◦ Sistem Bilangan Biner (radiks=2, digit={0, 1})  digunakan
pada elektronika digital dan hanya mengenal logika 1 dan 0
yang umumnya diwakili besar tegangan 5 volt (logika 1) dan
0 volt (logika 0)

100112 = (1  16) + (0  8) + (0  4) + (1  2) + (1  1 ) = 1910


| |
MSB LSB
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510

6
Sistem-Sistem Bilangan
Umum
Sistem Radiks Himpunan/elemen Digit Contoh

Desimal r=10 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 25510

Biner r=2 {0,1} 111111112

Oktal r= 8 {0,1,2,3,4,5,6,7} 3778

Heksa r=16 {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A, B, C, D, E, F} FF16


desimal

Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Heksa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011
1100 1101 1110 1111

7
Konversi Radiks-r ke desimal
Dr  i   n d i  r i
n 1

Ekspansikan dengan menggunakan definisi berikut


Contoh:
◦ 1101.1012 = 123 + 122 + 120 + 12-1 + 12-3
= 8 + 4 + 1 + 0.5 + 0.125 = 13.62510
◦ 572.68 = 582 + 781 + 280 + 68-1
= 320 + 56 + 16 + 0.75 = 392.7510
◦ 2A.816 = 2161 + 10160 + 816-1
= 32 + 10 + 0.5 = 42.510
◦ 132.34 = 142 + 341 + 240 + 34-1
= 16 + 12 + 2 + 0.75 = 30.7510
◦ 341.245 = 352 + 451 + 150 + 25-1 + 45-2
= 75 + 20 + 1 + 0.4 + 0.16 = 96.5610
8
Konversi Desimal ke biner
Konversi bilangan desimal bulat: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa
pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa
yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).

Contoh: Konersi 17910 ke biner:

179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)

/ 2 = 44 sisa 1

/ 2 = 22 sisa 0

/ 2 = 11 sisa 0

/ 2 = 5 sisa 1

/ 2 = 2 sisa 1

/ 2 = 1 sisa 0

/ 2 = 0 sisa 1 (MSB)

 17910 = 101100112

9
Konversi desimal ke biner – lanj.
Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner: kalikan dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil perkalian = 0
(atau sampai jumlah penempatan biner yang diharapkan). Digit kesleuruhan hasil perkalian memrupakan
jawaban, dengan yang pertama  MSB, dan yang terakhir LSB.

Contoh: Konversi 0.312510 ke biner

Digit hasil

.3125  2 = 0.625 0 (MSB)

.625  2 =1.25 1

.25  2 =0.50 0

.5  2 = 1.0 1 (LSB)

 0.312510 = .01012

10
Sistem Bilangan Oktal
 Sistem bilangan oktal menggunakan delapan macam simbol bilangan
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 serta menggunakan basis 8
 digunakan perusahaan komputer yang menggunakan kode 3 bit untuk
menunjukkan instruksi dan operasi

11
Sistem Bilangan Oktal (Lanj..)
Konversi bilangan oktal ke biner Konversi bilangan oktal ke
desimal
1111 10012 = 3718
7468 = (6x80) + (4x81) + (7x82)
011 111 001
6 + 32 + 192= 21410
3 7 1

1100101002 = 6248
6 2 4
110 010 100

12
Sistem Bilangan
Heksadesimal
 Menggunakan 16 macam symbol: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,
dan F
 IBM/360, data general Nova, PDP-11DEC, Honeywell, serta beberapa
minicomputer dan mikrokomputer mengorganisasikan memori utama je
dalam satuan yang terdiri dari 8-bit
 masing-masing byte digunakan untuk menyimpan satu karakter
alfanumerik yang terdiri dalam dua kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4-bit
 4 bit pertama disebut high order nibble dan 4 bit kedua disebut low
order nibble

13
Sistem Bilangan
Heksadesimal
Contoh:
Konversikan bilangan biner 011111012 ke nilai heksadesimalnya
0111 1101
7 D = 7D16
Konversikan bilangan heksadesimal A916 ke nilai binernya
1010 1001
A 9 = 101010012

14
Sistem Binary Code Decimal
(BCD)
 Digunakan untuk menampilkan digit desimal sebagai kode biner 4 bit
 berguna untuk menampilkan angka numerik dari 0 sampai dengan 9 seperti pada
jam digital atau voltmeter
 untuk mengubah BCD ke biner, ubah tiap digit desimal ke 4 bit biner
Contoh:
Konversikan bilangan desimal 59610 ke nilai BCDnya
5 9 6
0101 1001 0110BCD
Konversikan bilangan BCD 011101011000BCD ke nilai desimalnya
0111 0101 1000
7 5 810

15
Kode ASCII (American Standard
Code for Information Interchange)
 Kode khusus untuk mewakili semua data alfanumerik (huruf, symbol
dan bilangan)
 Kode ASCII dinyatakan dalam bit biner
 Diterbutkan oleh institusi standarisasi nasional amerika
 Selain huruf, kode ini juga menampung karakter kontrol seperti EOF
(end of file) sebagai tanda akhir file dan EOL (End of Line) sebagai tanda
akhir baris.
 Tujuh bit kode ASCII akan menghasilkan 128 kode kombinasi yang
berbeda
Contoh: Menggunakan tabel ASCII kita dapat memperoleh kode ASCII
hurup “P” yaitu :01110000
Table ASCII bisa dilihat di https://en.wikipedia.org/wiki/ASCII

16
Penjumlahan aritmatika Biner
Mirip spt penjumlahan bil. Desimal, dua bil. biner dijumlahkan melalui
penambahan setiap pasangan bit-bit bersamaan dengan propagasi carry.
Contoh:

Cout dr bit ke-5


= Cin dr bit ke-6

17
Pengurangan aritmatika Biner
Dua bil. Biner dikurangkan melalui pengurangan setiap pasangan bit-bit
berikut suatu borrowing, jika diperlukan.
Contoh:

18
Representasi bilangan biner negatif
Besaran bertanda (Signed-magnitude)
◦ Gunakan MSB sebagai bit tanda (sign bit), dan sisa sebagai besaran (magnitude)
◦ Contoh: 111111112 = -12710
◦ Jangkauan mulai -2(n-1)+1 s/d 2(n-1)–1 untuk sebuah bil. biner n-bit
◦ Sign bit tidak digunakan untuk operasi aritmatika

Komplemen satu (Ones’-complement)


◦ MSB sebagai sign bit; komplemenkan seluruh bit untuk memperoleh bil. negatif
◦ Contoh: 11910 = 01110111, -11910 = 10001000
◦ Jangkauannya sama spt representasi “signed-magnitude”
◦ Sign bit akan digunakan dalam operasi aritmatika

Komplemen dua (Two’s-complement)


◦ MSB sebagai sign bit; komplemenkan seluruh bit dan tambah 1 untuk memperoleh bilangan negatif
◦ Contoh: -11910 = 10001001
◦ Jangkauan mulai dari -2(n-1) s/d 2(n-1)–1 untuk sebuah bil biner n-bit
◦ `Sangat baik’ untuk operasi aritmatika

19
Perbandingan dari representasi yang berbeda

Hanya 2’s-
complement
membentukse
buah siklus
counting

20
Sifat-sifat penting (Key properties) dari 2’s-
complement
Representasi nol (zero) yang unikn
◦ Signed-magnitude dan 1’s-complement memiliki dua nol
◦ dapat merepresentasikan satu bil. ekstra: -2(n-1) s/d 2(n-1)–1

Disamping operasi `add-one’ dlm penegatifan sebuah bil., komplemen dari komplemen sebuah bilangan
adalah bilangan asal (original number.

Nilai bil. 2’- complement n-bit dinyatakan sbb.:


◦ D 2’s-complement = dn-1-2 n-1 + dn-22n-2 … d121 + d0
◦ Contoh: 10112 = 1-23 + 022 + 121 + 1 = -8 + 0 + 2 + 1 = -5

Ekstensi tanda (Sign-extension):


◦ Sebuah bil 2’s-complement n=bit dpt dikonversi menjadi bil m-bit dimana m>n melalui penambahan m-n kopi
dr sign bit ke kiri bilangan.
◦ Contoh: 1011 4-bit 2’s-complement = 11111011 8-bit 2’s-complement – terbukti !!

Penjumlahan dan pengurangan bil. 2’s complement seperti halnya bilangan tak bertanda, namun
melalui aturan deteksi overflow yang sederhana

21
Penjumlahan/pengurangan 2’s complement
Operasi-2 yang sama baik u/ bil. positif maupun negatif
Ignore carry
`Penjumlahan’ contoh: out from MSB

4 0100 -2 1110

+ -7 1001 + -6 1010

-3 1101 -8 1 1000

Pengurangan dilakukan dgn penambahan 2’s complement dari bil.


◦ Mirip spt bil. desimal
◦ Implementasi sederhana dgn menggunakan rang. digital – ?
◦ invert bit-bit dan tambahkan sebuah Cin=1 menjadi bit LSA

Overflow: Hasil melebihi range -2(n-1) s/d 2(n-1)–1


◦ terjadi jk signs (MSBs) dari kedua operand sama dan sign hasil berbeda
◦ Dpt juga dideteksi dgn membandingkan Cin dan Cout dari sign bi
◦ Implementasi  gunakan XOR.

22
Perkalian Biner
Perkalian dilakukan melalui penambahan sebuah list dari shifted multiplicands menurut digit pengali
(multiplier)
Contoh: (tak bertanda (unsigned))
11 1011 multiplicand (4 bits)

X 13 X 1101 multiplier (4 bits)

-------- -------------------

33 1011

11 0000

______ 1011

143 1011

---------------------

10001111 Hasil kali (8 bits)

24
Perkalian Biner – lanj.
Disamping metode sebelumnya, kita dapat menambahkan setiap shifted
multiplicand dengan sebuah “partial product”. Contoh sbelumnya menjadi sbb/:
11 1011 multiplicand
x 13 x 1101 multiplier
143 0000 partial product
1011 shifted multiplicand

01011 partial product


0000 shifted multiplicand
001011 partial product
1011 shifted multiplicand
0110111 partial product
1011 shifted multiplicand
10001111 product
25
Perkalian 2’s-complement
Sebuah urutan penjumlahan two’s-complement dari shifted multiplicands kecuali untuk pada step terakhir dimana shifted
multiplicand sesuai dgn MSB harus di- “2’s complementkan (negatifkan dan tambah 1).

Sebelum menambahkan sebuah shifted multiplicand dgn partial product, sebuah bit tambahan ditambahkan ke kiri dari partial
product dgn menggunkan sign extension.

Contoh:

-5 1011 multiplicand

x -3 x 1101 multiplier

15 00000 partial product

11011 shifted multiplicand

111011 partial product

00000 shifted multiplicand


tambahan bit dgn
Menggunakan 1111011partial product
sign extension 11011 shifted multiplicand

11100111 partial product

00101 shifted and 2’s comp.

00001111 product

26

Anda mungkin juga menyukai