Widodo
Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan
85
86 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November2012, hlm. 1-94
Tabel 4.9 Interpretasi Probability tinggi, hal ini karena perawat yang
Nilai Interpretasi bekerja di ruang ICVCU RSUD Dr.
signifikansi Moewardi Surakarta telah
≤ 0.00 Sangat mendapatkan pendidikan dan
signifikan pelatihan tentang penanganan pasien
< 0.05 Signifikan dengan gangguan sistem
Tidak
kardiovaskuler khusunya Infark
> 0.05 signifikan
Miokard Akut, diantaranya yaitu
Sumber : Hadi (2004) dengan pelatihan BCLS dan ACLS,
serta ada juga beberapa perawat yang
Dengan nilai rho hitung telah mengikuti pelatihan sistem
0,450 berada dalam rentang (0,40 – kardiovaskuler di Pusat Kesehatan
0,599) yang berarti memiliki arah Jantung dan Pembuluh Darah
hubungan sedang dan nilai Nasional Rumah Sakit Jantung
signifikansi hitung (2-tailed) 0,036 Harapan Kita di Jakarta. Selain itu di
menunjukkan bahwa adanya ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi
hubungan yang signifikan antara Surakarta juga mempunyai prosedur
pengetahuan perawat tentang tetap tentang penanganan pasien
kegawatdaruratan Infark Miokard dengan kegawatdaruratan Infark
Akut dengan sikap perawat dalam Miokard Akut. Di samping itu,
penanganan pasien Infark Miokard sebagian besar responden yaitu 15
Akut. Sedangkan arah hubungannya responden (68.2 %) yang
adalah positif, yang mana nilai berpendidikan D3, hal ini sesuai
positif menunjukkan hubungan persyaratan minimal pendidikan
searah, yaitu semakin tinggi tenaga paramedis yang harus
pengetahuan perawat maka semakin setingkat D3, sedangkan yang
baik pula sikap perawat. berpendidikan D4 / S1 sebanyak 5
responden (22.7 %), dan masih ada
PEMBAHASAN yang mempunyai pendidikan SPK
yaitu sebanyak 2 responden (9.1 %).
1. Pengetahuan perawat tentang Sebagaimana disampaikan
kegawatdaruratan Infark Miokard oleh Notoatmodjo (2007) yang
Akut menjelaskan bahwa pengetahuan
Dari 22 responden yang berhubungan dengan banyak faktor,
diteliti di ruang ICVCU RSUD Dr. meliputi faktor internal, seperti
Moewardi Surakarta sebagian kesehatan, intelegensi, perhatian,
responden mempunyai pengetahuan minat dan faktor eksternal seperti
yang tinggi tentang kegawatdaruratan keluarga, metode pembelajaran,
Infark Miokard Akut yaitu sebanyak masyarakat. Selain itu pengetahuan
20 responden (90.9 %) dan terdapat 2 ini juga bisa berhubungan dengan
responden tingkat pendidikan, informasi,
(9.1 %) yang mempunyai budaya, pengalaman, dan sosial
pengetahuan sedang. ekonomi (Suliha, 2002). Umur dan
Pengetahuan responden pekerjaan juga bisa berhubungan
tentang kegawatdaruratan Infark dengan pengetahuan, sebagaimana
Miokard Akut termasuk kategori disampaikan oleh Asrofudin (2010).
Widodo, hubungan pengetahuan perawat tentang 89