Anda di halaman 1dari 21

KLEPTOMANIA AS A

NEGLECTED DISORDER
IN PSYCHIATRY
M Raisya Arief Fadilah Hasibuan

dr. Witrie Sutaty MR, Sp.KJ


Abstrak
● Kleptomania adalah gangguan control implus yang ditandai dengan
dorongan tak tertahankan untuk mencuri tapi bukan untuk keuntungan
moneter
● Didiagnosis berdasarkan kelas social dan gender, seperti gagasan bahwa
perempuan dan kelas menenggah
● Litalatur ini menjelaskan secara sejarah dan meringkas pilihan
farmakologi dan psikoterapi pada kleptomania

1
Pengantar
St Agustinus (397-400M)
● Namun aku bernafsu untuk mencuri dan melakukannya bukan karena kelaparan,
atau kemiskinan

Gibbons and Prince 1962


● Menggambarkan serangkaian perilaku yang tak tertahankan dan tidak disengaja
mencuri barang-barang berharga oleh raja dan orang lain dari status ekonomi dan
sosial yang tinggi

Abelson, 1989
● Menurut CC Marc  kecenderungan yang khas dan tak tertahankan untuk mencuri,
di pengaruhi dengan kelas social, tingkat Pendidikan dan penentuan biologis

2
Komunitas meds abad 19, O’ Brien 1983, Mitchell 1897, Allen 1965, Tolpin 1983, Fullerton
2007

● suatu kondisi yang berhubungan dengan gangguan panggul Wanita, penyakit rahim dan
kelainan pada siklus menstruasi merupakan faktor yang secara signifikan dan beberapa
penyakit medis lainnya dapat menjadi etiologi
● bahwa perilaku mencuri adalah pertahanan ego terhadap kecemasan
● objek yang dicuri mungkin memiliki simbolisme seksual (pengganti penis) dan bahwa
tindakan mencuri didorong oleh dorongan yang ditekan untuk menahan sesuatu yang
dilarang

3
DSM-I 1952, DSM-III

● lampiran istilah tambahan dan tidak menganggapnya sebagai gangguan individu (American Psychiatric
Association,1952)
● 'Gangguan Kontrol Impuls, Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain’  kegagalan berulang untuk
mengontrol dorongan untuk mencuri, dan telah ditentukan bahwa benda-benda yang dicuri itu tidak
berharga untuk kegunaannya atau nilai uangnya

DSM-IV 1980, DSM-IV-TR 1994, DSM-V 2000

● Klasifikasi kleptomania  1. sporadis 2. episodic 3. kronis


● Epidemiologi 5-24 % dengan rasio perbanding 3:1 perempuan lebih banyak disbanding laki-laki
● America Psychiatric Association 2013  kelptomania berhubungan dengan jalur serotoninergic,
dopaminergic dan opioid

4
Dalam tinjauan literatur ini menemukan kurangnya studi sistematis
yang dilakukan secara ketat tentang etiologi, gambaran klinis atau
menejemen kleptomania

5
Kleptomania sebagai gangguan yang diabaikan

● Kleptomania popular pada awal abad ke-19 difrance


● Kleptomania secara klinis dipengaruhi oleh factor social ekonomi dan perbedaan jenis kelamin
● Peneiliti mengusulkan bahwa masalah mengenai validitas diagnosis dan kurangnya pendekatan standar
terapeutik sangat berperan besar pada pengabaian terhadap gangguan klinis

6
Diagnosis Kleptomania
Bias Gender

● DSM-V melaporkan peningkatan prevelensi kleptomania dengan rasio 3:1 (Wanita:pria)

Bias Sosial

● Kleptomani awalnya dianggap sebagai diagnosis yang hanya cocok untuk kelas menengah dan
atas karena menggambarkan tindakan mencuri yang dilakukan oleh mereka yang tidak
membutuhkan barang curian

7
Tantangan Diagnosis
● SCI-K  sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dan penggunaannya dapat membantu
penyedia kesehatan mental dalam mencapai diagnosis yang akurat
● Mengutil juga dapat menjadi bagian dari perilaku yang sangat impulsif dalam keadaan
manik, serta pasien dengan depresi dapat menggunakan kegembiraan yang diperoleh dari
mengutil sebagai 'pengobatan sendiri’
● kleptomani, juga dapat melaporkan tingkat komorbiditas yang tinggi dengan gangguan
bipolar dan depresi unipolar
● Kleptomania terkadang tumpeng tindih dengan gangguan obsesif-kompulsif, penggunaan
zat, gangguan kepribadian dan paling sering paranoid dan boderline

8
Pilihan Pengobatan Terbatas

● Bukti mengenai efektivitas pendekatan klinis dan perawatan untuk kleptomani masih sangat
terbatas
● FDA (Food and Drugs Administration)  belum menyetujui obat apapun untuk terapi
kleptomani
● Penggunaan Antidepresan, AntiKonvulsan, dan Antisiolitik  dilaporkan daapt menurunkan
kleptomania yang signifikan dalam intesitas untuk dorongan untuk mencuri, Obat yang
digunakan Naltrexone
● Psikoanalisis, psikoterapi  sedikit bukti menurunkan gejala kleptomania

9
Kesimpulan
Kleptomani adalah gangguan kontrol impuls yang melumpuhkan, dan pasien yang
menderita gangguan ini memerlukan fokus diagnostik yang tepat waktu dan standar
perawatan yang lebih baik. Setelah wabah dan definisi historisnya

1
Management of Kleptomania
in Children: A Case Report

1
Abstrak
Pengantar
● Kleptomania adalah gangguan yang ditandai dengan ketidak mampuan berulang kali untuk menahan
keinginan mencuri/mengambil barang orang lain

● Kleptomania sering kali disertai dengan gangguan kecemasan/depresi

Kesimpulan
● Pengobatan kleptomania adalah kombinasi pengobatan dan terapi prilaku kognitif

● Lingkungan, keluarga dapat mendukung kesembuhan dengan kleptomania

1
Presentasi Kasus
● An. Y ● Pelajar SMP

● Perempuan ● Tinggal di pinggiran Jakarta

● Usia 14 thn ● Sosial ekonomi menengah

Keluhan Utama
● Tidak bisa menahan keinginan untuk mencuri/mengambil barang orang lain tampa tujuan dan tampa
paksaan

● Kejadian terjadi saat pasien merasa sedih atau cemas

● Stressor  Orang tua pasien sering bertengkar masalah ekonomi

1
Perkenalan
● Kleptomania (pencurian Impulsif)  jenis gangguan kontrol impuls terkait erat dengan
gangguan obsesif-kompulsif dan spektrum gangguan obsesif-kompulsif
● Prevalensi kleptomania diketahui sekitar 7,8% dari pasien rawat jalan, Gangguan ini banyak
ditemukan pada wanita, yaitu sekitar 66%
● Onset kleptomania terjadi pada masa remaja dan dewasa awal. Ada kemungkinan komorbiditas
antara kleptomania dan gangguan kontrol impuls, gangguan mood, gangguan kepribadian, dan
penyalahgunaan zat

1
Presentasi Kasus
• Nona Y, gadis 14 tahun, seorang siswa SMP, latar belakang sosial ekonomi menengah, tinggal di daerah
pinggiran kota Jakarta, datang untuk berkonsultasi ke poliklinik jiwa dengan keluhan bahwa dia bisa tidak
menahan keinginan untuk mencuri barang orang lain tanpa tujuan, dan tanpa direncanakan sebelumnya. Dia
mengalami dorongan impulsif sejak empat tahun lalu. Pada saat itu, di rumah atau sekolah, dia mungkin
tibatiba memiliki dorongan yang tidak dapat dicegah untuk mengambil sesuatu tanpa tujuan memilikinya.
Dia khawatir ketika dia tidak bisa melakukannya dan tenang setelah mencuri. Pasien berperilaku sebagian
besar ketika dia sedih atau cemas ketika dia mengingat pertengkaran antara orang tuanya. Menurut pasien,
dia orang tua sering bertengkar karena alasan ekonomi. Juga, ayah pasien sering minum alkohol dan mabuk.
Tingkah laku pasien tersebut kemudian diketahui oleh teman dan guru yang menganggap pasien gemar
mencuri.

1
• Namun, karena kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan untuk teman-temannya, dia diminta untuk
mengundurkan diri dari sekolah. Pasien dan ibunya kemudian pindah ke Jakarta sedangkan ayah pasien tetap
di Solo. Pasien datang untuk berkonsultasi dengan Psikiatri Poliklinik setelah empat tahun mengalami
gangguan tersebut. Ternyata belakangan dia berlatar belakang keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi.
Dia sering merasa cemas dan sedih. Pasien kemudian didiagnosis dengan kleptomania. Terapi yang diberikan
berupa Terapi Perilaku Kognitif, yaitu dengan memberikan pemantauan diri untuk menghadapi kecemasan
dan perubahan perilaku dengan token ekonomi. Dia juga dilatih untuk mengalihkan fokus kecemasan ketika
ada dorongan untuk mengambil suatu benda dengan menghitung denyut nadi. Dia juga diberikan obat untuk
mengurangi gejala kecemasan dan depresi yaitu amitriptyline 25 mg, dua kali sehari. Itu pasien dan
keluarganya juga diberikan psikoedukasi tentang pengalaman tersebut, dan dukungan keluarga secara
signifikan akan membantu meningkatkan pasien kondisi.

1
• Misalnya, dengan memahami situasi yang dihadapi ketika dorongan pasien untuk mengangkat barang
timbul. Keluarga membantu membuat suasana di rumah nyaman dan tenang sehingga pasien juga dapat
tetap stabil secara emosional. Setelah beberapa kali control pasien mengatakan dia semakin baik. Dorongan
itu masih ada, tetapi dia bisa mengendalikannya. Pasien mengalihkan fokus dengan menghitung denyut
nadi atau melihat jam; dia juga melakukan relaksasi. Itu prognosis pada pasien ini baik. Saat ini, dia bisa
mengikuti ujian akhir sekolah.

1
Diskusi
● Etiologi Kleptomania  Belum diketahui
● Faktor resiko  Trauma kepala, lesi lobus frontal dan Atrofi kortikal
● DSM-IV TR  Dx Kleptomania berdasarkan kegagalan berulang untuk bertahan dari dorongan
untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan
● Terapi  SSRI, Pengunaan Topiramate dan Naltrekson
● Terapi non-farmakologi  Psikoterapu reedukatif
● Prognosis  Dapat membaik tetapi juga dapat menjadi perburukan kleptomania

1
Kesimpulan
Kombinasi pengobatan dan perilaku kognitif terapi efektif dalam pengobatan
kleptomania. Lingkungan keluarga yang mendukung mendorong pasien pemulihan
dari kleptomania.

1
Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai