Anda di halaman 1dari 70

SESI 1

PENCIPTAAN MANUSIA
A. MANUSIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN

Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent


( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara komponen
biologis, psikologis, dan sosial)
Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo Mechanicus
(tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan
lingkungannya, tidak dari aspek rasional/emosionalnya)
• Homo economicus (seluruh kegiatan manusia terahkan untuk
pemenuhan ekonomi).
• Binatang yang berpikir, hayawanun natiqun (Aristoteles,)
• Zo on politicon (makhluk yang hanya bisa hidup kalau berkawan)
• Homo faber (manusia adalah serigala yang satu bagi yang lain:
Nicolomachiavelli).
• Homo religiusa (manusia, pada kodratnya adalah bertuhan)
• Homo simbolicum (manusia adalah makhluk yang menggunakan
simbol-simbol).
B. MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan.
(QS.18:110)
Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang
bergerak ke arah kesempurnaan. (QS.76:1)
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial.
(QS.49:13)
Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama. (QS.
17:70)
DEFINISI MANUSIA

Manusia adalah : Makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi


beriman kepada Allah dan juga potensi keburukan, dengan
mempergunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan
wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, dan
bertanggungjawab atas segala perbuatannya dan berakhlak.
C. PERSAMAAN & PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK
LAIN

Manusia
Hewan a. Pengetahuan

a. Pengetahuan
 Luas
 Dangkal  Tak terbatas
 Parsial – Khusus  Universal
 Regional  Pengetahuan masa lampau dan yang akan
 Berlaku saat sekarang datang.

Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
b. Hasrat dan Keinginan b. Hasrat dan Keinginan
( hewan) (manusia)

 Bersifat material makan, minum, tidur,


kawin, dsb.  Bersifat material makan, minum, tidur,
 Non material: insting alamiah untuk kawin, dsb.
mempertahankan kehidupan fisik.  Bersifat non material; seperti unsur
 Bersifat individual dan pribadi. spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.
 Bersifat individual pribadi dan sosial.
 Bersifat regional
 Bersifat universal
 Bersifat seketika dan berkaitan dengan
 Bersifat tak terbatas.
masa sekarang.

Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
D. UNSUR PENCIPTAAN MANUSIA

 Manusia terdiri atas dua unsur :

(1) Tubuh (QS. al-Mukmin/23 : 12-14),


(2) Ruh (QS. Sajdah/32 : 8-9).
‫) ثُ َّم َخلَ ْقنَا‬١٣( ‫ين‬ ٍ ‫ار َم ِك‬ ٍ ‫فَةً فِي قَ َر‬e‫ط‬ ْ ُ‫)ثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن‬١٢( ‫ين‬
ٍ ‫ان ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن ِط‬ َ ‫ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن َس‬
‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َك َس ْونَا ْال ِعظَا َم لَحْ ًما ثُ َّم َأ ْن َشْأنَا ُه‬ْ ُّ‫الن‬
)١٤( ‫ين‬ َ ِ‫ك هَّللا ُ َأ ْح َس ُن ْال َخالِق‬َ ‫َخ ْلقًا آ َخ َر فَتَبَا َر‬
 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
‫ب‬ ِ ‫) يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بَ ْي ِن الصُّ ْل‬٦( ‫ق‬
ِ ‫ب َوالتَّ َراِئ‬ َ ِ‫) ُخل‬٥( ‫ق‬
ٍ ِ‫ق ِم ْن َما ٍء َداف‬ ُ ‫فَ ْليَ ْنظُ ِر اإل ْن َس‬
َ ِ‫ان ِم َّم ُخل‬
)٧ (

 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?


 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada
perempuan.
ِ ‫) ثُ َّم َس َّواهُ َونَفَ َخ فِي ِه ِم ْن ر‬٨( ‫ين‬
‫ُوح ِه َو َج َع َل لَ ُك ُم‬ ٍ ‫ثُ َّم َج َع َل نَ ْسلَهُ ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن َما ٍء َم ِه‬
)٩( ‫ُون‬ َ ‫ َواأل ْفِئ َدةَ قَلِيال َما تَ ْش ُكر‬e‫صا َر‬
َ ‫ال َّس ْم َع َواأل ْب‬

 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.


 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
E. TAHAPAN KETERCIPTAAN MANUSIA

Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas
Toronto terkagum-kagum dengan Alquran.
“Kitab suci umat Islam itu mampu menjelaskan proses penciptaan manusia secara
detail, belasan abad sebelum teknologi kedokteran mampu mempelajarinya.”

"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta yang
terkandung dalam Alquran dan sunah,"
LANJUTAN

 Dari proses panjang kejadian manusia ini dapat diikhtisarkan kembali sebagai
berikut:
 shalshal (tanah kering/tembikar) bersifat kering, padat, keras.
 turab (tanah,debu) bersifat kering, terurai, lunak.
 thin (tanah lumpur) bersifat basah, terdiri dari dua unsur: tanah dan air dan kandungan air masih
minor.
 ath-thin al-lazib (tanah liat) bersifat perpaduan unsur tanah, air, unsur lekat sehingga bisa
menempel pada sesuatu, unsur cair agak dominan.
 al-Hama’ (tanah liat yag menghitam dan akhirnya hitam ), unsur air cukup dominan
 al-Ma’ (zat cair), seluruh makhluk hidup berasal dari zat cair, unsur tanah telah hilang.
LANJUTAN

 al-Ma’ (zat cair), makhluk dabbah (merayap/bergerak dengan perut, kaki 2 atau lebih ) berasal
dari zat cair.
 al-Ma’ (zat cair), yaitu dabbah berkaki 2 dan berjalan secara tegak berasal dari zat cair.
 Main mahin (saripati air yang hina) yang keluar dari tempat keluarnya air kencing, yaitu
kelamin dua kali. Pertama dari bapak, dan kedua dari Ibu.
 Main dafiq (saripati air yang terpancarkan baik dari laki-laki maupun perempuan).
 nuthfah (sperma/air mani dari laki-laki).
 nuthfah fi qararim makin (air mani yang tersimpan dalam rahim ibu).
 nuthfatun amsajj (air mani yang membentuk embrio, tahap zygota.
FASE EMBRIO MANUSIA DALAM RAHIM
6 FASE KETERCIPTAAN MANUSIA

Fase Pertama: SULALAH


Tahap pertama penciptaan janin  disebut Sulalah dimulai dari  saripati
mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air
yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang
keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah
yang dimaksud dengan “ Sulalah”
Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia
itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding
dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma. 
Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan
proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak
menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
Fase Kedua : ALAQOH
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah
( ‘Alaqoh ).”  ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil
yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di
mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu
sebangsa lintah ).
Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan
binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto
bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa
membedakkan bentuk dan gambar keduanya.
Fase ketiga, MUDGHAH (Segumpal Daging).
Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.”
Fase keempat IDZAMAH :
“Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”

Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu
muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini
hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat
– alat fotografi.
Fase kelima LAHMA
Pembungkusan tulang dengan daging.
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...''  Didahulukannya
penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk
menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Fase Keenam KHALQAN AKHAR : Perubahan janin ke bentuk yang lain.
“Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..''  Menurut Dr Ahmad
Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah
mencapai 8 – 16 milimeter”

Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk
bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah
lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu
sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
SESI 2
HAKIKAT MANUSIA
SEUTUHNYA
A. TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN MANUSIA
MENURUT ISLAM

sebagai khalifatullah fi al-ard


(QS. al-Baqarah/2 : 30)

ُ ِ‫وا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َمن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬


‫ك ال ِّد َماء َونَحْ ُن‬ ْ ُ‫ض َخلِيفَةً قَال‬ِ ْ‫ك لِ ْل َمالَِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَألر‬ َ َ‫ َوِإ ْذ ق‬.٣٠
َ ُّ‫ال َرب‬
َ ‫ال ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما الَ تَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬ َ َ‫نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد َك َونُقَ ِّدسُ ل‬
َ َ‫ك ق‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
 Sebagai makhluk ibadah

QS. Adzariyat : 56
َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل‬
ِ ‫نس ِإاَّل ِليَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫ َو َما َخلَ ْق‬.٥٦
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
B. Potensi Manusia
Potensi Alamiah Potensi Alamiah

 Potensi termateri; bentuk fisik tidak  Potensi termateri; bentuk fisik


sempurna. sempurna.

 Potensi imateri; ruh ilahiyah.


 Potensi imateri ; bersifat naluriah,
berdasarkan pada insting dan nafsu.
 Potensi fitrah dan hanif.
 Orientasi semata-mata melangsungkan
hidup.  Nafsu, akal, qalbu.

Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
C. Hakikat manusia

Dilihat dari penciptaannya, manusia tersusun dari unsur bumi


dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur
penciptaannya; setelah proses penciptaan fisiknya sempurna dari
tanah ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan Allah kepadanya.
Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan
dengan tiga unsur utama: hati, akal, dan jasad
Hakikat manusia

Hakikat manusia yang harus dipahami :


1.Sebagai makhluk (diciptakan)
2.Sebagai mukaram (dimuliakan)
3.Sebagai mukallaf (dibebani)
4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)
5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

a) Dengan fitrah tertentu


Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah Islam sebagaimana
makhluk lain (QS 30:30)
Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi malaikat yang
tercipta dari cahaya atau iblis yang tercipta dari api
Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat mengetahui rahasia
yang Allah SWT bukakan untuknya
QS 30:30

ۚ ‫ت اللَّ ِه الَّتِي اَل‬ ِ ِ ِ


َ ‫لدين َحني ًفا فطْ َر‬ ِ
ِّ ‫ك ل‬ ِ
َ ‫فََأق ْم َو ْج َه‬
‫ين‬ ِّ
‫الد‬ ۚ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫َّاس‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ‫ط‬
َ ‫ف‬
َ ۚ ‫ك‬ ِ
‫ل‬ ٰ

‫ذ‬
َ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ق‬ِ ‫ل‬
ْ ‫خ‬ ِ
‫ل‬ ‫يل‬ ِ
‫د‬ ‫ب‬ ‫ت‬
ُ َْ َ َ َ َ َ َ َْ
ِ ِ
٣٠﴿ ‫﴾الْ َقيِّ ُم َولَـٰك َّن َأ ْك َث َر النَّاس اَل َي ْعلَ ُمو َن‬
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas)
fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan
pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

b) Bergantung pada khaliknya


Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk
kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).

ِ‫يا َُّأيها النَّاس َأنتُم الْ ُف َقراء ِإلَى اللَّه‬


َُ ُ ُ َ َ
١٥﴿ ۖ ‫د‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫ن‬ ‫غ‬ْ
ُ َ ُّ َ َ ُ ُ ‫﴾ َوالل‬
‫ي‬ ‫م‬ ‫ْح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬َّ
(Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

ِ ِّ
‫ف‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫َأن‬ ‫ه‬َّ
َ َ ُ ُ ‫يُ ِري ُد الل‬
‫ف َعن ُك ْم ۚ َو ُخل َق‬
٢٨﴿ ‫ضعي ًفا‬ ِ َ ُ َ ‫﴾ا‬
‫ن‬ ‫ا‬‫نس‬ ‫ِإْل‬
(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah.
hakikat manusia : 2. dimuliakan

Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina,
akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi makhluk
yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)

ِ ِ ِ ِ ِ
‫ثُ َّم َس َّواهُ َوَن َف َخ فيه من ُّروحه ۖ َو َج َع َل لَ ُك ُم‬
‫ص َار َواَأْلفِْئ َد َة ۚقَلِياًل َّما تَ ْش ُك ُرو َن‬ ‫ب‬‫َأْل‬‫ا‬‫و‬ ‫ع‬
َ ْ َ َ ْ َّ
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
‫م‬‫الس‬
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
hakikat manusia : 2. Dimuliakan

b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)

ِ
‫اه ْم في الَْب ِّر‬ ‫ن‬ ‫ل‬
ْ ‫م‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫آد‬
َ ‫ي‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ر‬
َّ ‫ك‬
َ ‫د‬ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ‫و‬
ُ َ َََ َ َ َْ َ
‫اه ْم‬
ُ ‫ن‬
َ ‫ل‬
ْ َّ
‫ض‬ ‫ف‬
َ ‫و‬ ِ
‫ات‬ ‫ب‬ ‫ي‬
َِّّ
‫ط‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ِّ ‫م‬ ‫اه‬ ‫ن‬
َ ‫ق‬
ْ ‫ز‬
َ ‫ر‬‫و‬ ِ
‫ر‬ ‫ح‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬
َ َ َ ُ ََ ْ َ َ
٧٠﴿ ‫ضياًل‬ ِ ‫َعلَ ٰى َكثِي ٍر ِّم َّمن َخلَ ْقنَا َت ْف‬
ْ
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
hakikat manusia : 2. Dimuliakan

c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)

ِ‫ات َوَما ِفي اَأْل ْرض‬ ِ ‫السماو‬


ََ َّ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬
َّ ‫م‬ ‫ك‬ُ ‫ل‬
َ ‫ر‬ ‫خ‬َّ
َ ََ ‫س‬ ‫و‬
ٍ ٍ ‫ك آَل ي‬
‫ات لَِّق ْوم َيَت َفك ُرو َن‬
َّ ِ
‫ل‬ ٰ

‫ذ‬
َ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ &
‫ن‬َّ ‫ِإ‬ ۚ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِّ ‫ا‬ ‫يع‬ ِ
‫م‬ ‫ج‬
َ َ ُ ْ ً َ
﴿
(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

ُ‫ل‬ ‫ذ‬
َ ‫ض‬‫ر‬‫َأْل‬
‫﴾ ُه َو ال َ َ َ ُ ْ َ اًل‬
‫و‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ِ
‫ذ‬ َّ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

(AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk yang


diistimewakan dengan berbagai kelebihan,
manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan tanggung
jawab.
a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan
berbagai kelebihan harus disyukuri dengan
melakukan ibadah sebagai ekspresi ketundukan
dan keikhlasan kepada Yang Maha Menciptakan
(QS. 51:56)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

ِ‫ْج َّن واِإْل نس ِإاَّل لِي ْعب ُدون‬


ِ ‫ت ال‬
ُ ‫ق‬
ْ ‫ل‬
َ ‫خ‬
َ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬
َُ َ َ ََ
٥٦﴿
(Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku.
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang diberikan


Allah kepadanya juga dimaksudkan agar manusia
mampu mengelola bumi ini mewakili Allah
mengatur kehidupan sesuai yang dikehendaki-
Nya dan tidak berbuat semaunya (QS. 2:30)
‫)‪hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإ‬ ‫ِ‬


‫ك ل ْل َماَل َكة نِّي َجاع ٌل في‬ ‫ِئ‬ ‫ِ‬ ‫َ َ‬ ‫ب‬
‫ُّ‬‫ر‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫ِإ‬‫َو‬
‫ِ‬
‫ض َخلي َفةً ۖقَالُوا َأتَ ْج َع ُل ف َيها َمن‬‫ِ‬ ‫اَأْل ْر ِ‬
‫اء َونَ ْح ُن نُ َسبِّ ُح‬ ‫م‬ ‫ِّ‬
‫الد‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ف‬‫ِ‬ ‫س‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ا‬ ‫يه‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫س‬ ‫ِ‬ ‫ف‬‫ْ‬ ‫ي‬
‫ََ‬ ‫َ ََ ْ‬ ‫ُ‬
‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬
‫ْ َ ُ َ اَل‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫ال‬ ‫ِّ‬
‫ب َ ْ َ َ َُ ُ َ َ َ َ‬
‫ق‬ ‫ۖ‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ك‬ ‫د‬‫ِ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ِ‬
‫َت ْعلَ ُمو َن‬
hakikat manusia : 4. bebas pilih

a) akal untuk memilih


Kalau Allah menghendaki, manusia bisa
diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia tidak
dapat memilih apa yang ingin dilakukan
Dengan keistimewaan akal dan hatinya, manusia
diciptakan sebagai makhluk pilihan, yang bebas
memilih dan menentukan nasibnya sendiri
(QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)
hakikat manusia : 4. bebas pilih

ِ
‫اء َف ْل ُيْؤ من َوَمن‬ ‫ش‬
َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ف‬
َ ۖ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ب‬
ِّ‫ر‬
َّ ‫ن‬ ‫م‬ِ ُّ
‫ق‬ ‫ْح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ِ ‫ق‬
ُ ‫و‬
َ َ ْ َ َ
‫ط‬َ ‫َأحا‬ ‫ا‬‫ار‬‫ن‬
َ ‫ين‬ ِ
‫م‬ ِ
‫ال‬َّ
‫ظ‬ ‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫د‬ْ ‫ت‬ ‫ع‬ ‫َأ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬‫ِإ‬ ۚ ‫ر‬ ‫ف‬
ُ ‫ك‬
ْ ‫ي‬ ‫ل‬
ْ ‫ف‬
َ ‫اء‬ ‫ش‬
َ ً َ َ ْ ْ َ ََ
ٍ‫بِ ِهم سر ِاد ُقها ۚوِإن يست ِغيثوا يغَاثُوا بِماء‬
َ ُ ُ َْ َ َ َ َُ ْ
‫ت‬ْ َ َ َ ُ َ َ ‫وه ۚبْئ‬
‫اء‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫اب‬ ‫ر‬ َّ
‫الش‬ ‫س‬ ِ َ ُُ ‫ج‬ ‫ْو‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ
‫و‬ ‫َكال ُْم ْه ِل يَ ْش‬
(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka

‫ُم ْرَت َف ًقا‬


Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang
ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
hakikat manusia : 4. bebas pilih

Akal yang diberikan Allah untuk membebaskan


manusia memilih ini adalah ujian.
Jika manusia mau menggunakan akal dan hatinya
dengan baik, ia akan beriman kepada Allah sesuai
fitrahnya.
Jika manusia kemudian sombong, menutupi
nikmat akal, dan memperbesar nafsunya, akan
jatuhlah manusia pada kekafiran
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

a) pilihan dipertanggungjawaban
Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi
kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan dan
keistimewaan yang Allah berikan kepadanya akan
diperhitungkan oleh Allah.
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

‫الس ْم َع‬
َّ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬ۚ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ِ
‫ع‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ب‬ ‫ك‬
َ ‫ل‬
َ ‫س‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ف‬ ُ ‫ق‬ْ ‫ت‬
َ ‫و‬
‫اَل‬
ٌ َ ْ َ َ
‫س‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ك‬ ‫ِئ‬
‫اد ُك ُّل ُأولَـٰ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُئ اًل‬
‫و‬ َ ‫ص َر َوالْ ُفَؤ‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬‫و‬
ََ َ
٣٦﴿
(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggunganjawabnya.
٣٨﴿ ‫﴾َأاَّل تَ ِزُر َوا ِزَرةٌ ِوْزَر ُأ ْخ َر ٰى‬
An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain,
 

٣٩﴿ ‫ى‬ ‫ع‬ ‫س‬


ٰ ََ َ‫ا‬‫م‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ِ
‫ان‬‫نس‬ ‫ِإْل‬ِ‫ل‬ ‫س‬ ‫ي‬َّ
‫ل‬ ‫َأن‬
‫و‬
َ َ ْ َ ﴾

(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.
 

٤٠﴿ ‫ف ُي َر ٰى‬ َّ ‫﴾ َو‬


َ ‫َأن َس ْعيَهُ َس ْو‬
( 40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
 

٤١﴿ ‫﴾ثُ َّم يجزاه الْجزاء اَأْلوفَى‬


hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

b) mendapat balasan sesuai pilihan

Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di akhirat berupa syurga
(QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS. 17:36; 53:38-41; 2:25)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

ِ‫الصالِحات‬ َّ ‫وا‬ ‫ل‬


ُ ِ
‫م‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ِ
‫خ‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ه‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ن‬َّ ‫ِإ‬
َ َ َ َُ َ ُ ْ ُ َ
َّ َّ ‫ِإ‬
‫ار ۚ ن اللهَ َي ْف َع ُل‬ ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ِ
‫ت‬ ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ي‬ ِ
‫ر‬ ‫ج‬ ‫ت‬
َ ٍ
‫َّات‬ ‫ن‬ ‫ج‬
َُ َْ ْ َ
‫َما يُ ِري ُد‬
(Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang
di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa
yang Dia kehendaki.
 
REVITALISASI POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
REVITALISASI

Proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan


Kembali. (https://www.kamusbesar.com/revitalisasi).
Atau revitalisasi bisa berarti proses, cara dan atau perbuatan
untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai
program kegiatan apapun. Sehingga secara umum pengertian
dari revitalisasi merupakan usaha-usaha untuk menjadikan
sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali. (
https://id.wikipedia.org/wiki/Revitalisasi).
Revitalisasi Aqidah artinya : Bagiamana agar nilai-nilai
Aqidah dapat diimplementasikan secara nyata dan
menjadi bagian penting dalam kehidupan utamanya di
Era Global.
AQIDAH

 Aqidah. Menurut bahasa kata ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan – ‘aqidatan.


‘Aqdan ialah keyakinan yang tersimpul kokoh di dalam hati, mengikat,
dan merngandung perjanjian. Sedangkan menurut terminologis di
antaranya pendapat Hasan al-Banna mengatakan bahwa aqidah ialah
beberapa hal yang harus diyakini kebenarannya oleh hati, sehingga dapat
mendatangkan ketenteraman, keyakinan yang tidak bercampur dengan
keraguraguan. (Yunahar Ilyas, 2004: 4)
AQIDAH = IMAN = TAUHID

Di dalam Islam, Istilah Aqidah sepadan dengan kata


Iman dan Tauhid
IMAN

Iman : Menurut Asy’ariyah iman hanyalah membenarkan dalam hati. Senada


dengan ini Imam Abu Hanifah mengatakn bahwa iman hanyalah „itiqad. Sedangkan
amal adalah bukti iman. Namun tidak dinamai iman. Ulama Salaf di antaranya Imam
Ahmad, Malik, dan Syafi‟i, iman adalah :‫لركان‬ee‫اا‬eee‫للسانوعملب‬ee‫ا‬eee‫لجىانووطقب‬ee‫ا‬eee‫عتقاد ب‬e‫ ا‬Iman
adalah sesuatu yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan anggota tubuh. (Yunahar Ilyas, 2004 :4)
TAUHID

Etemologi : Tauhid, dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia kata tauhid merupakan kata benda yang berarti
keesaan Allah; kuat kepercayaan bahwa Allah hanya
satu. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar
dari kata Wahhada‫)) وحد‬ Yuwahhidu ‫وحد‬ee‫ي‬.))
Tauhidan (‫وحدا‬eee‫ت‬.). (M. Yusran: 1989:1)
Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya,
keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, satu.
Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan
dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah”; mentauhidkan
berarti “mengakui akan keesaan Allah mengeesakan Allah”. (M.
Yusran, 1989:1)
 Jubaran Mas’ud menulis bahwa tauhid bermakna “beriman kepada Allah,
Tuhan yang Esa”, juga sering disamakan dengan ‫ إالهللا‬e‫ إله‬e‫ ال‬tiada Tuhan
Selain Allah”. (1967: 972)
 Fuad Iframi Al-Bustani juga menulis hal yang sama. Menurutnya tauhid
adalah Keyakinan bahwa Allah itu bersifat “Esa”. (1986 : 905)
Menurut Syeikh Muhammad Abduh
tauhid ialah : suatu ilmu yang membahas tentang
wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya,
sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan
tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan pada-Nya.Juga membahas tentang
rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka,
apa yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) kepada
mereka, dan apa yang terlarang
menghubungkannya kepada diri mereka. (M.
Yusran: 2)
Abu al-A‟la al-Maududi : Tauhid
adalah kalimat deklarasi seorang muslim,
kalimat pembeda seorang muslim dengan
orang kafir, ateis dan musyrik. Sebuah
perbedaan yang lebih terletak pada peresapan
makna tauhid dan meyakininya dengan
sungguh-sungguh kebenaran-Nya dengan
mewujudkannya. dalam perbuatan agar tidak
menyimpang dari ketetapan Ilahi. (Abdullah
Suhaili, 1975:68) Abu A’la Al-Maududi, Wikipedia
Tauhid mengetahui dan menyaakinkan bahwa Allah itu tunggal
(Esa) tidak ada sekutunya. (Tahir Badrisi, 1984: 24-25)
Tunggal atau Esa nya Allah bukan bersatunya dzat yang
bermacam-macam menjadi satu, Esa Tuhan adalah
“Mukhalafah Lil Al-Hawadisi – berbeda dengan sesuatu yang
bersifat baru” (Tahir : 24-25)
NILAI-NILAI TAUHID

Nilai utama dari Tauhid adalah keyakinan bahwa tiada Tuhan


yang wajib disembah kecuali Allah SWT (Kalimat La Ilaha
Illallah). Dari sini mengalir Tauhid Uluhiyah, Rububiyah, Asma’
wa sifat (Yunahar, 2004: 4).
 Dengan seseorang telah berikrar tiada Dzat yang pantas disembah kecuali Allah,
maka dalam keseluruhan hidupnya semestinya tidak meyakini ada kekuatan lain
selain Allah. Seperti meyekini ada kekuatan dibalik batu akik, keris, batu giok, gelang
kesehatan dll. Jika seorang muslim masih meyakini ada kekuatan lain yang mampu
mempengaruhi nasib baik atu buruk selain Allah, jelas Aqidahnya kurang beres,
tauhidnya tidak lurus, imannya tidak kokoh. Perilaku inilah yang disebut SYIRIK
= menyekutukan Allah.
STRATEGI REVITALISASI

1. Setiap Muslim harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa
tauhid kepada Allah SWT (QS. Al-Ikhlkas : 1-4) yang benar, ikhlas, dan
penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai ‘Ibadurrahman (QS.
Furqan : 63-77) yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi
mu’min, muslim, muhsin, dan muttaqin.
2. Setiap Muslim wajib menjadikan iman (QS. an-Nisa’ : 136) dan tauhid sebagai
sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid
itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirik, takhayyul, bid’ah dan khurafat yang
menodai iman dan tauhid kepada Allah (QS.al-Baqarah : 105, 221; an-Nisa’ : 48, al-
Ma’idah : 72, al-An’am : 14,22-23; at-Taubah : 6; al-Hajj : 31 ; Luqman : 13-15
PENGARUH AQIDAH, IMAN DAN TAUHID

1. Melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.


2.Menanamkan semangat berani menghadapi maut.
3.Menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan (QS. Hud : 6)
4.Memberikan ketentraman jiwa (QS.ar-Ra’d : 28 dan al-Fath : 4, dan rasa aman (QS.
Al-An’am : 82)
5. Membuat kehidupan yang baik (QS.an-Nahl : 97)
6.Melahirkan sikap ikhlas dan konsekwen (QS. al-An’am : 162).
7. Memberikan keberuntungan (QS.al-Baqarah : 5 )
TUJUAN REVITALISASI AQIDAH & TAUHID :

 Dengan memahami, meyakini, dan kemudian mengamalkan itu semuanya maka akan tampak sosok Muslim Kaffah, yaitu
yang disamping sebagai ‘abdullah, tetapi juga khalifatullah yang beremangat qadariyah dan berdialog dengan Allah
seperti dalam puisi Iqbal sebagai berikut :
Thou dids create night and I made the lamps
Thou dids create clay and I made the cup
Thou dids create the deserts, mountains and forests I produced the orchads (kebun anggur), gardens and the groves
(padang tanaman).
It is I who turneth stone into a mirror
And it is I who turneth poison into an antidote.
REVITALISASI AQIDAH – TAUHID

Lima Langkah Revitalisasi Khalifatullah :


1. Create the moment we become aware of who we
are, and aware of what to do, and made choices.
2. Seize the opportunity and take efective actions.
3. What we achieve entirely depends on our efforts.
4. Develop the spirit of competition.
5. Develop creatifity and productivity
PERBEDAAN PENGARUH AQIDAH TAUHID DAN SYIRIK DALAM
KEHIDUPAN
PENUTUP/ AL-IKHTITAM

1). QS. AL-’Ankabut (29) : 69 “ Dan orang-orang yang berjihad/berjuang untuk mencari
keridlaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik ”.
2) “ Man jadda wajada “ (Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan (hasilnya).
3) “ Hasbunallaah wa ni’mal Wakiel, ni’mal Mawlaa wa ni’man Nashier “ (Allah cukup bagi
Kita (sebagai andalan) dan sebaik-sebaik Yang Mewakili kita, sebaik-sebaik Tuan dan sebaik-
baik Penolong kita).
4) Al-Hamdu Lillah Rabb al-’Alamien.

Anda mungkin juga menyukai