PENCIPTAAN MANUSIA
A. MANUSIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan.
(QS.18:110)
Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang
bergerak ke arah kesempurnaan. (QS.76:1)
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial.
(QS.49:13)
Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama. (QS.
17:70)
DEFINISI MANUSIA
Manusia
Hewan a. Pengetahuan
a. Pengetahuan
Luas
Dangkal Tak terbatas
Parsial – Khusus Universal
Regional Pengetahuan masa lampau dan yang akan
Berlaku saat sekarang datang.
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
b. Hasrat dan Keinginan b. Hasrat dan Keinginan
( hewan) (manusia)
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
D. UNSUR PENCIPTAAN MANUSIA
Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas
Toronto terkagum-kagum dengan Alquran.
“Kitab suci umat Islam itu mampu menjelaskan proses penciptaan manusia secara
detail, belasan abad sebelum teknologi kedokteran mampu mempelajarinya.”
"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran fakta yang
terkandung dalam Alquran dan sunah,"
LANJUTAN
Dari proses panjang kejadian manusia ini dapat diikhtisarkan kembali sebagai
berikut:
shalshal (tanah kering/tembikar) bersifat kering, padat, keras.
turab (tanah,debu) bersifat kering, terurai, lunak.
thin (tanah lumpur) bersifat basah, terdiri dari dua unsur: tanah dan air dan kandungan air masih
minor.
ath-thin al-lazib (tanah liat) bersifat perpaduan unsur tanah, air, unsur lekat sehingga bisa
menempel pada sesuatu, unsur cair agak dominan.
al-Hama’ (tanah liat yag menghitam dan akhirnya hitam ), unsur air cukup dominan
al-Ma’ (zat cair), seluruh makhluk hidup berasal dari zat cair, unsur tanah telah hilang.
LANJUTAN
al-Ma’ (zat cair), makhluk dabbah (merayap/bergerak dengan perut, kaki 2 atau lebih ) berasal
dari zat cair.
al-Ma’ (zat cair), yaitu dabbah berkaki 2 dan berjalan secara tegak berasal dari zat cair.
Main mahin (saripati air yang hina) yang keluar dari tempat keluarnya air kencing, yaitu
kelamin dua kali. Pertama dari bapak, dan kedua dari Ibu.
Main dafiq (saripati air yang terpancarkan baik dari laki-laki maupun perempuan).
nuthfah (sperma/air mani dari laki-laki).
nuthfah fi qararim makin (air mani yang tersimpan dalam rahim ibu).
nuthfatun amsajj (air mani yang membentuk embrio, tahap zygota.
FASE EMBRIO MANUSIA DALAM RAHIM
6 FASE KETERCIPTAAN MANUSIA
Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu
muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini
hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat
– alat fotografi.
Fase kelima LAHMA
Pembungkusan tulang dengan daging.
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...'' Didahulukannya
penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk
menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Fase Keenam KHALQAN AKHAR : Perubahan janin ke bentuk yang lain.
“Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr Ahmad
Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah
mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk
bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah
lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu
sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
SESI 2
HAKIKAT MANUSIA
SEUTUHNYA
A. TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN MANUSIA
MENURUT ISLAM
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Sebagai makhluk ibadah
QS. Adzariyat : 56
َ ت ْال ِج َّن َواِإْل
ِ نس ِإاَّل ِليَ ْعبُ ُد
ون ُ َو َما َخلَ ْق.٥٦
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
B. Potensi Manusia
Potensi Alamiah Potensi Alamiah
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
C. Hakikat manusia
ِ ِّ
ف خ ي َأن هَّ
َ َ ُ ُ يُ ِري ُد الل
ف َعن ُك ْم ۚ َو ُخل َق
٢٨﴿ ضعي ًفا ِ َ ُ َ ﴾ا
ن انس ِإْل
(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah.
hakikat manusia : 2. dimuliakan
Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina,
akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi makhluk
yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)
ِ ِ ِ ِ ِ
ثُ َّم َس َّواهُ َوَن َف َخ فيه من ُّروحه ۖ َو َج َع َل لَ ُك ُم
ص َار َواَأْلفِْئ َد َة ۚقَلِياًل َّما تَ ْش ُك ُرو َن بَأْلاو ع
َ ْ َ َ ْ َّ
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
مالس
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
ِ
اه ْم في الَْب ِّر ن ل
ْ م ح و م آد
َ ي ِ
ن ب ا نم ر
َّ ك
َ دْ ق
َ ل
َو
ُ َ َََ َ َ َْ َ
اه ْم
ُ ن
َ ل
ْ َّ
ض ف
َ و ِ
ات ب ي
َِّّ
ط ال ن مِّ م اه ن
َ ق
ْ ز
َ رو ِ
ر ح ْب
ل او
َ َ َ ُ ََ ْ َ َ
٧٠﴿ ضياًل ِ َعلَ ٰى َكثِي ٍر ِّم َّمن َخلَ ْقنَا َت ْف
ْ
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
ُل ذ
َ ضرَأْل
﴾ ُه َو ال َ َ َ ُ ْ َ اًل
و ا م ك
ُ ل
َ لع ج ي ِ
ذ َّ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
(AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
ِ
اء َف ْل ُيْؤ من َوَمن ش
َ ن م ف
َ ۖ م ك
ُ ب
ِّر
َّ ن مِ ُّ
ق ْح ل ا لِ ق
ُ و
َ َ ْ َ َ
طَ َأحا اارن
َ ين ِ
م ِ
الَّ
ظ لِل اَندْ ت ع َأ اَّنِإ ۚ ر ف
ُ ك
ْ ي ل
ْ ف
َ اء ش
َ ً َ َ ْ ْ َ ََ
ٍبِ ِهم سر ِاد ُقها ۚوِإن يست ِغيثوا يغَاثُوا بِماء
َ ُ ُ َْ َ َ َ َُ ْ
تْ َ َ َ ُ َ َ وه ۚبْئ
اء س و اب ر َّ
الش س ِ َ ُُ ج ْو ل ا ي ِ
و َكال ُْم ْه ِل يَ ْش
(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
a) pilihan dipertanggungjawaban
Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi
kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan dan
keistimewaan yang Allah berikan kepadanya akan
diperhitungkan oleh Allah.
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
الس ْم َع
َّ َّ
ن ِإۚ م ل
ْ ِ
ع ِ
ه ِ
ب ك
َ ل
َ س يَل ا م ف ُ قْ ت
َ و
اَل
ٌ َ ْ َ َ
س م ه ن ع ن ا ك ك ِئ
اد ُك ُّل ُأولَـٰ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُئ اًل
و َ ص َر َوالْ ُفَؤ ْب
ل او
ََ َ
٣٦﴿
(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggunganjawabnya.
٣٨﴿ ﴾َأاَّل تَ ِزُر َوا ِزَرةٌ ِوْزَر ُأ ْخ َر ٰى
An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain,
(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.
Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di akhirat berupa syurga
(QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS. 17:36; 53:38-41; 2:25)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
1. Setiap Muslim harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa
tauhid kepada Allah SWT (QS. Al-Ikhlkas : 1-4) yang benar, ikhlas, dan
penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai ‘Ibadurrahman (QS.
Furqan : 63-77) yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi
mu’min, muslim, muhsin, dan muttaqin.
2. Setiap Muslim wajib menjadikan iman (QS. an-Nisa’ : 136) dan tauhid sebagai
sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid
itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirik, takhayyul, bid’ah dan khurafat yang
menodai iman dan tauhid kepada Allah (QS.al-Baqarah : 105, 221; an-Nisa’ : 48, al-
Ma’idah : 72, al-An’am : 14,22-23; at-Taubah : 6; al-Hajj : 31 ; Luqman : 13-15
PENGARUH AQIDAH, IMAN DAN TAUHID
Dengan memahami, meyakini, dan kemudian mengamalkan itu semuanya maka akan tampak sosok Muslim Kaffah, yaitu
yang disamping sebagai ‘abdullah, tetapi juga khalifatullah yang beremangat qadariyah dan berdialog dengan Allah
seperti dalam puisi Iqbal sebagai berikut :
Thou dids create night and I made the lamps
Thou dids create clay and I made the cup
Thou dids create the deserts, mountains and forests I produced the orchads (kebun anggur), gardens and the groves
(padang tanaman).
It is I who turneth stone into a mirror
And it is I who turneth poison into an antidote.
REVITALISASI AQIDAH – TAUHID
1). QS. AL-’Ankabut (29) : 69 “ Dan orang-orang yang berjihad/berjuang untuk mencari
keridlaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik ”.
2) “ Man jadda wajada “ (Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan (hasilnya).
3) “ Hasbunallaah wa ni’mal Wakiel, ni’mal Mawlaa wa ni’man Nashier “ (Allah cukup bagi
Kita (sebagai andalan) dan sebaik-sebaik Yang Mewakili kita, sebaik-sebaik Tuan dan sebaik-
baik Penolong kita).
4) Al-Hamdu Lillah Rabb al-’Alamien.