Anda di halaman 1dari 9

KARDIOVASKULER

1. Pengkajian yang harus dilakukan dan data-data yang didapatkan selain data diatas:
a. Skala nyeri
b. Data objektif seperti meringis kesakitan
c. Nilai JVP
d. Hasil labolatorium HDL, LDL, gula darah puasa
e. CRT
f. Intake output

2. Diagnosa Keperawatan
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O KEPERAWATAN
1 DS : Pola hidup tidak sehat Penurunan Curah Jantung
- Pasien mengeluh (Merokok)
merasa lemah dan ↓
cepat lelah Beban Kerja Jantung
- Pasien mengatakan Meningkat
mempunyai riwayat ↓
merokok 1 bungkus Arteri Koroner tak mampu
dalam 2 hari sejak berdilatasi
25 tahun yang lalu. ↓
DO : Tidak mampu mengalirkan
- CK-MB hasil darah dan O2 adekuat ke
laboratorium 27,3 jantung
U/L (meningkat/ ↓
<25) Penurunan curah jantung
- Hasil foto thorax
menunjukan hasil
cardiomegaly
dengan dilatasi aorta
- Troponin 1,6 ng/ml
(meningkat/
<0,05ng/ml)
- Gambaran
interpetasi EKG
didapatkan ST
Depresi infark
ekstensif anterior
pada Lead I, avl, V,
V4, V5.
2 DS : Infark Miokrad Nyeri Akut
- Pasien mengeluh ↓
nyeri dada dialami Proses anaerob
sejak kurang lebih 6 ↓
hari yang lalu Asam Laktat
- Mengeluh nyeri ↓
dada terasa seperti PH miocard
tertekan, nyeri ↓
menjalar kerahang, Nyeri Akut
kebelakang dan
lengan kiri,
frekuensi nyeri
berlangsung secara
terus menerus.
- Durasi nyeri >20
menit.
- Nyeri tidak
dipengaruhi
aktivitas
- Nyeri berkurang
dengan istirahat
- Nyeri dirasakan
hilang timbul
DO :

3. DS: Nyeri Intoleransi aktivitas


- Pasien mengeluh ↓
lemah dan cepat Kebutuhan energi sel menurun
lelah. ↓
O2 kembali adekuat
DO: ↓
- Gambaran EKG Intoleransi aktivitas
menunjukkan ST
depresi di lead I,
AVL, V3, V4, V5

Diagnosa Kerawatan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
c. Intoleransi aktivitas
3. Perencanaan Keperawatan

No Intervensi Rasional
.
1. Perawatan jantung
1. Identifikasi tanda atau gejala primer 1. Mengetahui ketidakseimbangan
penurunan curah jantung seperti kelelahan, konsumsi oksigen dalam
edema peningkatan CVP miokard
2. Monitor TTV terkait tekanan darah, nadi, 2. Pada kelainan jantung
respirasi dan suhu peningkatan tekanan darah dapat
3. Monitor intake dan output cairan terjadi kapanpun
4. Monitor keluhan nyeri dada 3. Membatasi komplikasi
5. Monitor status kardiovaskuler terkait EKG 4. Mengidentifikasi intensitas,
12 sadapan lokasi, durasi, presipitasi
6. Monitor nilai labolatorium jantung seperti terjadinya nyeri
enzim jantung 5. Mengetahui akticitas listrik
7. Monitor efektivitas pemberian oksigen jantung
seperti oximetri 6. Mengidentiifkasi adanya
8. Kolaborasi dengan dokter dalam masalah pada jantung
pemberian obat anti aritmia 7. Mengidentifikasi
ketidakseimbangan antara
supply dan konsumsi oksigen
8. Mengatur kontraksi jantung
2. Manajemen nyeri
1. Kaji nyeri secara komprehensif terkait 1. Mengetahui tingkat nyeri pasien
skala, durasi, frekuensi, lokasi, secara menyeluruh
karakteristik 2. Untuk mengurangi faktor yang
2. Diskusikan faktor yang dapat dapat memperburuk nyeri yang
memperburuk nyeri dirasakan klien
3. Ajarkan manajemen nyeri: 3. Agar klien mamou
a. Nafas dalam menggunakan tehnik non
b. Distraksi farmakologi dalam manajeen
4. Kolaborasi dengan dokter dalma nyeri yang dirasakan
pemberian analgetik 4. Pemberian analgetik dapat
mengurangi rasa nyeri klien.

3. Manajemen energi
1. Berikan aktivitas distraksi yang 1. Mengoptimalkan proses
menyenangkan pemulihan
2. Batasi aktivitas yang berlebih 2. Mencegah terjadinya kelelahan
3. Anjurkan pasien untuk beristirahat (tirah 3. Mencegah terjadinya kelelahan
baring) 4. Mengidentifikasi adanya
4. Monitor kelelahan fisik kelelahan fisik
5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara 5. Memenuhi kebutuhan energy
meningkatkan asupan makanan dan nutrisi pada pasien
6. Mengetahui aktivitas yang dapat
dilakukan tanpa menimbulkan
kelelahan
Terapi aktivitas 7. Memulihkan aktivitas klien
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
2. Fasilitasi aktivitas motoric unutk
merelaksasi otot
ENDOKRIN
1. Pengkajian yang harus dilakukan dan data-data yang kemungkinan didapatkan selain data
diatas:
a. Data pemeriksaan AGD
b. Pemeriksaan labolarotium wbc (leukosit, kreatinin)
c. Karakteristik luka adanya tanda-tanda infeksi
d.
2. Rumusan diagnosa
Analisa Data
No Data Etiologi Masalaha
Keperawatan
1. DS: Kontrol gula darah tidak Ketidakstabilan kadar
- Pasien mengatakan tidak teratur glukosa darah
disiplin terhadap aturan Pola hidup tidak sehat
makan yang dianjurkan
ahli gizi. Resistansi Insulin
- Pasien mengatakan
mengalami DM sejak 3 Berkurangnya sel β
memproduksi insulin
tahun yang lalu
- Pasien mengatakan bahwa Metabolisme karbohidrat
orang tua (ibu) dan terganggu
saudara perempuannya
juga menderita DM, saat Glukosa tidak masuk ke
dalam sel, dan menumpuk di
ini keduanya telah dalam darah
meninggal
Gula darah meningkat
DO:
- Pemeriksaan labolatorium Risiko ketidakstabilan
glukosa darah
gula darah 2 jam pp 260
mg/dl (meningkat)
- Jumlah urin meningkat
mencapai 2050 cc per 24
jam

2. DS : Kontrol gula darah tidak Kerusakan integritas


- Klien mengatakan sudah teratur jaringan
menderita DM sejak 3
tahun yang lalu Pola hidup tidak sehat
- Pasien mengatakan bahwa
orang tua (ibu) dan Sel pankreas (beta)
saudara perempuannya terganggu
juga menderita DM, saat Produksi insulin menurun
ini keduanya telah
meninggal Gula darah meningkat
DO : Metabolisme glikogenesisis
meningkat
- Pemeriksaan labolatorium
gula darah 2 jam pp 260
mg/dl (meningkat) Peningkatan asam Gliserol
- Pasien terdapat luka Lemak bebas
gangrene pada tungkai
kanan daerah dorsalis Menempel pada Neuropati
pedis Pembuluh darah
- Warna luka kehitaman, arteri
tidak berbau, diameter Mati rasa
luka 5 cm, kedalam 0,7- Aliran darah
menurun luka tidak
1,5 cm terasa
Oksigen ke jaringan
terganggu

Adanya inervasi sistem saraf


pada otot kaki

Penekanan pada satu titik

Kerusakan kulit dan ulserasi

Kerusakan integritas
jaringan

3. DS: Produksi insulin yang Risiko infeksi


- Klien mengatakan tidak berkurang
pernah berolah raga,
sepanjang hari Metabolisme lemak
terganggu
kegiatannya hanya tiduran
dan menonton berbagai Peningkatan asm lemak
acara di televisi bebas
DO :
- Pasien terdapat luka Aliran darah ke jaringan
gangrene pada tungkai terganggu
kanan daerah dorsalis Oksige ke jaringan
pedis terganggu
- Warna luka kehitaman,
tidak berbau, diameter Adanya iervasi sistem
luka 5 cm, kedalam 0,7- saraf pada kaki
1,5 cm
Ulserasi

Rentan erhadap bakteri,


daya tahan tubuh
menurun

Risiko infeksi

4. DS : Faktor resiko (internal, Defisit pengetahuan


- Pasien mengatakan tidak eksternal)
disiplin terhadap aturan Ketidaktauan tentang
makan yang dianjurkan penyakit dan pengobatan
ahli gizi karena menurut penyakit
pasien makanan bukan
merupakan penyebab Tidak menyadari bahaya
penyakit
penyakit DM
- Pasien mengatakan tidak
pernah berolahraga, Defisiensi
sepanjang hari pengetahuan
kegiatannya hanya tidur
dan menonton berbagai
acara di televisi
DO :
- Gula darah 2 jam PP
260mg/dl, glukosa puasa
165mg/dl
Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan dengan faktor risiko
pemantauan glukosa darah tidak adekuat
b. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengangangguan metabolisme
c. Risiko infeksi berhubungan dengan faktor risiko penyakit diabetes melitus
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengankurng minat untuk belajar
3. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Perencanaan Rasional
. Keperawatan
1. Ketidakstabilan Manajemen hiperglikemi 1. Untuk mengetahui
kadar glukosa 1. Monitor kadar glukosa darah dan memantau
darah puasa kadar glukosa
berhubungan 2. Monitor tanda dan gejala darah pada pasien
dengan faktor hiperglikemi serta dapat
risiko 3. Beritahu pasien batas normal memberikan
pemantauan kadar gula darah dalam tubuh therapi lanjutan.
glukosa darah 4. Berikan terapi insulin sesuai 2. Untuk mengetahui
tidak adekuat advise dokter keadaan pasien
5. Kolaborasi dengan tim gizi 3. Agar pasien
dalam pemberian diet DM mengetahui batas
6. Motivasi pasien untuk normal gula darah
menerapkan diet DM yang dalam tubuh
ditentukan 4. Untuk menurunkan
kadar glukosa
darah pasien
hingga dalam batas
normal
5. Memenuhi
kebutuhan nutrisi
sesuai dengan
kondisi pasien
6. Pasien dapat
menjaga kadar
glukosa darag
dengan diet
3. Kerusakan Perawatan luka
integritas jaringan 1. Kaji karakteristk luka, warna, 1. Mendeteksi secara
berhubungan ukuran dan bau dini gejala-gejala
dengan 2. Lakukan perawatan luka inflamasi yang
dengan prinsip steril : mungkin timbul
- Beersihkan dengan Normal secara sekunder
Saline NaCl 0,9% akibat luka
- Pertahankan teknik balutan 2. Untuk mencegah
steril ketika perawatan luka terjadinya
- Buang jaringan yang sudah kontaminasi luka
mati dan penyebaran
- Oleskan/ gunakan supratul infeksi
- Tutup balutan sesuai dengan 3. Mencegah
jenis luka terjadinya
3. Buang jaringan yang sudah peyebaran infeksi
mati

2. Risiko infeksi Kontrol Infeksi 4. Pengkajian yang


berhubungan 1. Kaji adanya tanda-tanda tepat tentang
dengan penyebaran infeksi pada luka tanda-tanda infeksi
2. Anjurkan pasien untuk menjaga dapat membantu
kebersihan diri, dan anjurkan menentukan
keluarga untuk membantu tindakan
menjaga kebersihan pasien selanjutnya
3. Beritahu pasien dan keluarga 5. Mencegah infeksi
untuk mengenal tanda dan dari bakteri pada
gejala infeksi kulit
4. Ajarkan pasien dan keluarga 6. Agar pasien dan
cara mecuci tangan yang benar keluarga
5. Kolaborasi dengan dokter dalam mengetahui tanda
pemberian obat dan gejala infeksi,
sehingga keluarga
dan pasien dapat
mengantisipasinya
7. Mencegah
terjadinya infeksi
nasokomial
8. Antibiotik dapat
membunuh kuman
dan mencegah
terjadinya infeksi

3. Defisit Pendidikan Kesehatan 1. Untuk mengetahui


pengetahuan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien sejauh mana
berhubungan dan keluarga mengenai DM informasi atau
dengan 2. Jelaskan tentang pengertian, pengetahuan
tanda dan gejala, pengobatan pasien dan
dan diet dengan bahasa dan keluarga terkait
kata-kata yang mudah DM
dimengerti 2. Untuk
3. Evaluasi pemahaman pasien dan meningkatkan
keluarga dengan meminta untuk pengetahuan
mengulangi kembali apa yang pasien terkait
sudah dijelaskan dengan penyakit
menggunakan kata-kata sendiri 3. Pasien dan
keluarga dapat
menyebutkan
kembali apa yang
sudah dijelaskan
dan mengingat
penjelasan tentang
penyakit DM
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri

Anda mungkin juga menyukai