Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN HALUSINASI
KELOMPOK III
RISKA EKA FATMA
SUCI AISYAH
PENGERTIAN

Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang


klien mengalami perubahan sensori persepsi dan merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan,
atau penciuman. Klien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada atau tidak nyata (Yusuf, Fitryasari, & Nihayati, 2014).
JENIS
Cancro & Lehman (2000) dalam Sheila (2012)
menyebutkan jenis-jenis halusinasi sebagai
berikut:
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi taktil
5. Halusinasi pengecapan
6. Halusinasi kenestetik
7. Halusinasi kinestetik
FAKTOR PENYEBAB
PREDISPOSISI
• Faktor perkembangan
• Faktor sosiokultural
• Faktor biokimia
• Faktor psikologis
• Faktor genetik dan pola asuh
FAKTOR PENYEBAB
PRESIPITASI
Halusinasi dapat dilihat dari lima
dimensi, yaitu:
• Dimensi fisik
• Dimensi emosional
• Dimensi intelektual
• Dimensi sosial
• Dimensi spiritual
TAHAPAN
MENURUT YOSEP (2009)
Stage I: Sleep Disorder
Fase awal seseorang sebelum muncul halusinasi
.........
Klien merasa banyak masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut orang lain
mengetahui masalahnya. Kemudian masalah semakin menumpuk sedangkan support system
kurang. Mengalami sulit tidur yang berlangsung lama menyebabkan terbiasa menghayal dan
menganggap hayalan dan lamunannya sebagai pemecahan masalah.
TAHAPAN
MENURUT YOSEP (2009)
Stage II: Comforting
Moderate level of anxiety
Halusinasi secara umum diterima sebagai sesuatu yang alami
.........
Klien mengalami emosi berlanjut seperti cemas, kesepian, perasaan berdosa dan ketakutan
kemudian beranggapan bahwa ia dapat mengontrol kecemasannya dengan mencoba
berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan kecemasannya. Kemudian klien akan
merasa nyaman dengan halusinasinya.
TAHAPAN
MENURUT YOSEP (2009)
Stage III: Condemning
Severe level of anxiety
Secara umum halusinasi sering mendatangi klien
.........
Klien mulai menarik diri dari orang lain karena pengalaman sensori yang mulai menakutkan
dan merasa tidak mampu lagi untuk mengontrolnya.
TAHAPAN
MENURUT YOSEP (2009)
Stage IV: Controlling
Severe level of anxiety
Fungsi sensori menjadi tidak relevan dengan kenyataan
.........
Klien mencoba untuk melawan halusinasi yang datang. Kemudian klien merasa kesepian jika
halusinasinya berakhir.
TAHAPAN
MENURUT YOSEP (2009)
Stage V: Conquering
Panic level of anxiety
Klien mengalami gangguan dalam menilai lingkungannya
.........
Klien mulai merasa terancam dengan halusinasinya apalagi ketika klien tidak menuruti
halusinasi yang datang. Halusinasi dapat berlangsung sangat lama jika klien tidak
mendapatkan komunikasi terapeutik
POHON MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN
ROLE PLAY

Anda mungkin juga menyukai