0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, faktor penyebab, dan tahapan halusinasi. Halusinasi adalah persepsi palsu berupa stimulasi sensori yang tidak nyata yang dialami pasien gangguan jiwa. Terdapat berbagai jenis halusinasi dan faktor yang dapat memicunya, serta tahapan perkembangan halusinasi menurut seorang ahli.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, faktor penyebab, dan tahapan halusinasi. Halusinasi adalah persepsi palsu berupa stimulasi sensori yang tidak nyata yang dialami pasien gangguan jiwa. Terdapat berbagai jenis halusinasi dan faktor yang dapat memicunya, serta tahapan perkembangan halusinasi menurut seorang ahli.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, faktor penyebab, dan tahapan halusinasi. Halusinasi adalah persepsi palsu berupa stimulasi sensori yang tidak nyata yang dialami pasien gangguan jiwa. Terdapat berbagai jenis halusinasi dan faktor yang dapat memicunya, serta tahapan perkembangan halusinasi menurut seorang ahli.
DENGAN HALUSINASI KELOMPOK III RISKA EKA FATMA SUCI AISYAH PENGERTIAN
Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang
klien mengalami perubahan sensori persepsi dan merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penciuman. Klien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata (Yusuf, Fitryasari, & Nihayati, 2014). JENIS Cancro & Lehman (2000) dalam Sheila (2012) menyebutkan jenis-jenis halusinasi sebagai berikut: 1. Halusinasi pendengaran 2. Halusinasi penglihatan 3. Halusinasi penciuman 4. Halusinasi taktil 5. Halusinasi pengecapan 6. Halusinasi kenestetik 7. Halusinasi kinestetik FAKTOR PENYEBAB PREDISPOSISI • Faktor perkembangan • Faktor sosiokultural • Faktor biokimia • Faktor psikologis • Faktor genetik dan pola asuh FAKTOR PENYEBAB PRESIPITASI Halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu: • Dimensi fisik • Dimensi emosional • Dimensi intelektual • Dimensi sosial • Dimensi spiritual TAHAPAN MENURUT YOSEP (2009) Stage I: Sleep Disorder Fase awal seseorang sebelum muncul halusinasi ......... Klien merasa banyak masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut orang lain mengetahui masalahnya. Kemudian masalah semakin menumpuk sedangkan support system kurang. Mengalami sulit tidur yang berlangsung lama menyebabkan terbiasa menghayal dan menganggap hayalan dan lamunannya sebagai pemecahan masalah. TAHAPAN MENURUT YOSEP (2009) Stage II: Comforting Moderate level of anxiety Halusinasi secara umum diterima sebagai sesuatu yang alami ......... Klien mengalami emosi berlanjut seperti cemas, kesepian, perasaan berdosa dan ketakutan kemudian beranggapan bahwa ia dapat mengontrol kecemasannya dengan mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan kecemasannya. Kemudian klien akan merasa nyaman dengan halusinasinya. TAHAPAN MENURUT YOSEP (2009) Stage III: Condemning Severe level of anxiety Secara umum halusinasi sering mendatangi klien ......... Klien mulai menarik diri dari orang lain karena pengalaman sensori yang mulai menakutkan dan merasa tidak mampu lagi untuk mengontrolnya. TAHAPAN MENURUT YOSEP (2009) Stage IV: Controlling Severe level of anxiety Fungsi sensori menjadi tidak relevan dengan kenyataan ......... Klien mencoba untuk melawan halusinasi yang datang. Kemudian klien merasa kesepian jika halusinasinya berakhir. TAHAPAN MENURUT YOSEP (2009) Stage V: Conquering Panic level of anxiety Klien mengalami gangguan dalam menilai lingkungannya ......... Klien mulai merasa terancam dengan halusinasinya apalagi ketika klien tidak menuruti halusinasi yang datang. Halusinasi dapat berlangsung sangat lama jika klien tidak mendapatkan komunikasi terapeutik POHON MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN ROLE PLAY