DENGAN DIARE
• Fungsi afektif
• Fungsi sosialisasi
• Fungsi reproduksi
• Fungsi ekonomi
• Fungsi pemeliharaan kesehatan
Tahap dan Perkembangan
Keluarga
Menurut Harmoko (2012) perawat keluarga perlu mengetahui tentang
tahapan dan tugas perkembangan keluarga, untuk memberikan pedoman
dalam menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan keluarga
serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari satu
tahap ke tahap berikutnya.
• Tahap I, keluarga pemula atau pasangan baru
• Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30
bulan)
• Tahap III, keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6 tahun)
• Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
• Tahap V, keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20)
• Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
• Tahap VII, orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiun)
• Tahap VIII, keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Konsep Diare
Definisi
Nursalam (2008), mengatakan diare pada dasarnya adalah
frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya
dengan konsistensi yang lebih encer. Diare yaitu penyakit yang
terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses. Seseorang
dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya,
dan bila buang air besar lebih dari tiga kali, atau buang air
besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam
(Dinkes, 2016).
Klasifikasi
Pedoman dari Laboratorium/UPF Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Airlangga dalam
Nursalam (2008), diare dapat dikelompokkan menjadi:
• Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari.
• Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari.
• Diare kornik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari.
Etiologi
Etiologi atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare yang dikutip dari
(Marlina, 2011) yaitu antara lain:
• Faktor Infeksi
Infeksi bakteri
Infeksi Virus
Investasi parasite
• Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat
Malabsorbsi lemak.
Malabsorbsi protein.
• Faktor makanan
Makanan besi, beracun, alergi terhadap makanan.
• Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas
Patofisiologi
Hidayat (2008), mengatakan proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai
kemungkinan faktor diantaranya :
• Faktor infeksi
Virus
Bakteri
• Faktor malabsorpsi
Gangguan osmotic
Gangguan sekresi
Gangguan motilitas usus
• Faktor makanan
• Faktor psikologis
Manifestasi Klinis
•
Manifestasi klinis pada pasien diare berdasarkan klasifikasinya yang dikutip
dari (Nurarif & Kusuma, 2015) diantaranya:
a. Diare akut
Akan hilang dalam 72 jam dari onset
Onset yang tak terduga dari BAB encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak,
nyeri perut.
Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
Demam
b. Diare Kronis
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Demam indikasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang atau diagnostik yang dapat mendukung ditegakkannya diagnosis
diare dikutip dari (Nurarif & Kusuma, 2015) antara lain:
• Pemeriksaan tinja, meliputi:
Makroskopis dan mikroskopis
pH dan kadar gula dalam tinja
biakan dan resistensi feses (colok dubur)
Bila perlu diadakan uji bakteri
• Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa
(pernapasan kusmaul)
• Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
• Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium, dan Posfat
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi dari diare akut maupun kronis menurut Nursalam (2008), yaitu:
• Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
• Hipoglikemia
• Gangguan gizi
• Gangguan sirkulasi
• Hiponatremia
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan Medis
• Penatalaksanaan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA
KELUARGA TN. A DENGAN
MASALAH UTAMA DIARE
PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. A
2. Alamat : Kumun Hilir
3. Pekerjaan : PNS
4. Pendidikan : S1
5. Komposisi Keluarga : Ayah, ibu, 1 orang anak
Anak mereka biasanya menghabiskan waktu liburannya dengan bermain dengan teman
sebayanya dan menonton TV dirumah.
Kadang- kadang keluarga mereka pergi ke rumah neneknya yang ada di Sungai Penuh jika
musim liburan panjang.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Karakteristik Rumah
Luas rumah 55 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m. terdiri dari 2 kamar tidur, 1KM+WC.
Dapur. Ruang keluarga dan satu ruang tamu. Tipe rumah permanent. Jendela rumah terdapat
di ruang tamu dengan posisi menghadap ke barat, satu buah ruang keluarga menghadap ke
timur. Satu buah mushalla dan kamar tidur masing-masing satu buah. Secara umum sistem
ventilasi di ruang keluarga, ruang tamu, ruang tidur sangat cukup. Barang-barang diletakkan di
ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan dapue. WC permanent di buat saluran
pembuangan / septic tank. Sumber air minum dari PDAM yang dibeli secara eceran (tidak
berupa pipa permanen). Sumber air bersih untuk mencuci baju dijadikan 1, seminggu 2x.
Kebiasaan memasak menggunakan kompor. Peralatan makan dan minum digunakan secara
bersama-sama dan bergantian. Lantai rumah terbuat dari tegel dengan kebiasaan keluarga
keluar masuk rumah tanpa melepas alas kaki sehingga kesannya banyak debu dan tanah.
• Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
Keluarga Tn. D bertetangga dengan satu keluarga polisi dan lainya wiraswasta. Semua tetangga
beragama islam dari suku melayu, jawa asli, beberapa dari suku madura, yang taat beribadah,
kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan
tegur sapa biasa, kunjung mengunjung dilakukan bila hari raya agama
• Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn. A dan Ny. D kebanyakan
tinggal dirumah selama An. K sakit.
• Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Komunitas
Keluarga Tn. A,Jika tidak ada pekerjaan,mereka aktif mengikuti pengajian di masjid
bagi bapak dan ibu sedangkan anak K hanya memiliki kegiatan bermain-main.
• Sistem Pendukung Keluarga
Selama An. K sakit Tn.A dan Ny. D yang merawat, meskipun kadang-kadang Tn.A
harus Meminta izin meninggalkan pekerjaanya. Ny.D dan Tn.A mempunyai tabungan
yang digunakan untuk keperluan mendadak dan untuk biaya sekolah anaknya
nanti .Terdapat rumah sakit yag letaknya sekitar 50 m dari rumah Tn. A .
IV. Struktur Keluarga
• Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn.A saling menyayangi satu sama lain. Tempat
tinggal saudara-saudara berada dalam satu kota.komunikasi yang terjalin
antar keluarga masih bagus,bila ada anggota keluarga ada yang sakit saling
mengabari satu sama lain. Keluarga yang lain umumnya bila dimintai bantuan
akan berusaha membantu sebisanya.
• Fungsi Sosialisasi
keluarga Tn.A menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Bila
ada waktu luang kadang digunakan untuk mengobrol bersama tetangga
sambil membawa anaknya yang masih kecil.
• Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn.A mengatakan An.K suka makan mie disekolah,setelah dikaji ternyata An.K
tidak memberitahukan orang tuanya membeli jajanan tersebut.Ny.D mengatakan
anaknya sebelumnya hanya pernah sakit diare hanya pernah sekali waktu masih bayi
dan tidak diperiksakan ke petugas kesehatan sudah sembuh sendiri.
• Fungsi Reproduksi
Tn. A mempunyai seorang anak dan mengatakan ingin punya anak lagi. Ny. D
berumur 28 tahun dan mengatakan belum berhenti haid tetapi pasangan ini
mengikuti program KB.
• Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan bahwa penghasilan dirinya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
VI. Stres dan Koping Keluarga